Mewujudkan Visi Kendaraan Listrik ASEAN: Upaya Kerja Sama Indonesia dan Jepang

0
306
Kendaraan Listrik ASEAN
Pengembangan Kendaraan Listrik di ASEAN: Kolaborasi Indonesia dan Jepang (Dok: Kemlu)
Pojok Bisnis

Indonesia mengajak Jepang untuk bekerja sama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan ASEAN. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam pertemuan ASEAN-Japan Post Ministerial Conference (PMC) yang berlangsung di Jakarta pada hari Kamis (13/7).

Dalam upaya mewujudkan Indo-Pasifik sebagai pusat pertumbuhan, terdapat dua area kerja sama yang perlu didorong. Pertama, pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di negara-negara ASEAN.

“Kita sudah sering membahas hal ini. Sekarang saatnya kita mewujudkan rencana tersebut menjadi kenyataan. Kolaborasi ini akan memberikan keuntungan bagi ASEAN dan Jepang,” ujar Menlu Retno.

Jepang sedang menuju transisi menuju penggunaan kendaraan listrik secara penuh pada tahun 2035 dan berkeinginan menjadi pemimpin di industri kendaraan listrik. ASEAN dianggap sebagai mitra yang tepat bagi Jepang dalam pengembangan baterai kendaraan listrik.

Top Mortar gak takut hujan reels

“Jepang siap mendukung kerja sama ini, termasuk melalui Green Innovation Fund. Ekosistem EV tidak hanya akan membawa kemakmuran di kawasan, tetapi juga akan mendekatkan kita pada masyarakat bebas karbon,” tambah Menlu Retno.

Mewujudkan Kawasan Indo-Pasifik yang Stabil

Selain itu, kerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan juga menjadi fokus penting. Indonesia meyakini bahwa Jepang juga menginginkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.

“Kami menginginkan adanya arsitektur regional yang inklusif, di mana semua negara dapat merasa aman. Hanya dengan cara ini, kita dapat fokus untuk menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan,” ungkap Menlu Retno.

Peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat kerja sama kedua belah pihak. Dalam bidang ekonomi, pertemuan tersebut menyambut baik ASEAN Japan Economic Co-Creation Vision yang bertujuan untuk mendorong berbagai bentuk kerja sama di sektor ekonomi digital, pembiayaan inovatif untuk infrastruktur, ekonomi hijau guna mendukung pembangunan berkelanjutan, serta dukungan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta penguatan rantai pasok global.

Kemungkinan Kerja Sama di Bidang Lain

Pertemuan ini juga menekankan pentingnya identifikasi kerja sama strategis lainnya, termasuk di bidang transisi energi, sains dan teknologi, kerja sama kebudayaan dan pariwisata, serta pemuda. Di sektor kesehatan, pertemuan ini mendorong implementasi pendirian Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN. Jepang siap mendukung ASEAN yang lebih tangguh, termasuk melalui inisiatif AZEC (Asia Zero Emission Community) dan pembangunan infrastruktur berkualitas.

Dalam hal keamanan, pertemuan ini menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dengan menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB. Kerja sama dalam mengatasi isu-isu keamanan non-tradisional seperti keamanan siber juga menjadi fokus penting. Jepang berkomitmen untuk terus mendukung sentralitas ASEAN, termasuk dalam implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Jepang juga menyatakan komitmen pendanaan sebesar USD 100 juta untuk mendukung implementasi AOIP.

Pada akhir pertemuan, disepakati peningkatan status kemitraan ASEAN-Jepang dari Kemitraan Strategi menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Keputusan ini akan diumumkan pada KTT ke-26 ASEAN-Jepang yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan September mendatang. Menlu Jepang juga mengundang para pemimpin ASEAN untuk hadir pada ASEAN-Japan Commemorative Summit yang akan diadakan di Tokyo pada tanggal 16-18 Desember 2023, yang akan mengadopsi dokumen Visi Masa Depan ASEAN-Jepang.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan