Bunga melati telah menjadi salah satu komoditas unggulan dalam sektor hortikultura yang memiliki potensi ekspor yang sangat menjanjikan. Dikenal sebagai puspa bangsa, bunga melati telah memikat hati pasar domestik maupun mancanegara.
Data yang dirilis oleh Kepala Karantina Semarang, Turhadi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, Karantina Pertanian Semarang mencatat angka ekspor bunga melati sebanyak 1.609 kali dengan total volume mencapai 1.497 ton. Bahkan, hingga bulan April 2023, ekspor melati telah mencapai 10,15 ton dengan nilai mencapai Rp. 568,92 miliar.
Terdapat empat negara yang menjadi langganan ekspor melati dari Jawa Tengah, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. Hal ini menandakan bahwa bunga melati memiliki daya tarik yang tinggi di pasar internasional dan semakin diminati oleh negara-negara tersebut.
Bunga melati, atau dikenal dengan nama latin Jasminum sambac, memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya populer baik di pasar lokal maupun internasional. Keindahan dan harumnya yang khas menjadikan bunga melati menjadi bahan baku yang sering digunakan dalam dekorasi, industri, kosmetik, minuman, serta upacara religi. Keberagaman penggunaannya menjadikan bunga melati sebagai primadona dalam industri tersebut.
Cisilia Triwidiyanti, Sub Koordinator Substansi Karantina Tumbuhan, menjelaskan bahwa pada tanggal 26 April 2023, pejabat karantina di wilayah Tegal telah melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan terhadap 225 kg melati senilai Rp. 25 juta sebelum dikirim ke Malaysia. Dalam proses pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa bunga melati tersebut dalam kondisi sehat, segar, bebas dari kerusakan, hama, dan penyakit tumbuhan. Setiap kemasan yang berisi 9 kilogram bunga melati ditata dengan rapi, bersih, dan dikemas dalam kondisi beku sehingga aman saat tiba di negara tujuan.
Pasar ekspor bunga melati di wilayah Asia menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Para pelaku usaha di sektor ini berharap agar produksi bunga melati oleh para petani dapat terus meningkat. Dengan meningkatnya daya saing di pasar global, diharapkan bunga melati Indonesia mampu menembus pasar di seluruh dunia.
Turhadi berharap bahwa ekspor bunga melati akan terus berkembang dan semakin sukses di pasar internasional. Pertumbuhan yang positif ini akan mendorong petani melati untuk meningkatkan produksi dan kualitas bunga melati yang dihasilkan, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Dengan potensi ekspor yang tinggi dan keunggulannya yang menonjol, bunga melati membawa harapan bagi sektor hortikultura Indonesia. Keberhasilan ekspor bunga melati tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkenalkan keindahan dan keharuman bunga melati Indonesia ke seluruh penjuru dunia.
