Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Indonesia Akan Menjadi Produsen Kendaraan Listrik dan Baterai Pertama di ASEAN

Indonesia Akan Menjadi Produsen Kendaraan Listrik dan Baterai Pertama di ASEAN

0
Indonesia Akan Menjadi Produsen Mobil Listrik dan Baterai Pertama di ASEAN

Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara, akan menjadi produsen pertama kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sekaligus baterainya di kawasan ASEAN. Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa pemerintah telah meneken kontrak kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG dan Hyundai, untuk memproduksi mobil listrik dan baterainya di Indonesia.

Dalam keterangannya pada Senin (15/5), Bahlil menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Indonesia akan memproduksi mobil baterai pertama di Asia Tenggara dengan menggunakan teknologi baterai dari LG dan Hyundai. Proyek ini akan dimulai dengan tahap pertama produksi sebesar 10 gigawatt-hour (GWh).

Keputusan untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterainya di Indonesia merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam rangka mengembangkan industri mobil nasional dan mendukung penggunaan energi bersih. Dengan populasi yang besar dan permintaan kendaraan yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar yang signifikan untuk mobil listrik.

Selain itu, langkah ini juga akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Kendaraan listrik memiliki emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Dengan adanya produksi mobil listrik di Indonesia, diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan memberikan kontribusi dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

Selain kerja sama dalam industri mobil listrik, pemerintah Indonesia juga tengah menjajaki peluang kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan dalam bidang pertanian. Salah satu potensi kerja sama yang sedang dibahas adalah ekspor buah-buahan Indonesia ke Korea Selatan. Pemerintah Indonesia berharap agar Korea Selatan membuka pintu bagi produk-produk pertanian Indonesia, terutama buah-buahan seperti jeruk dan berbagai jenis buah lainnya.

Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan neraca perdagangan antara kedua negara. Bahlil menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan telah meningkat sebesar 300 miliar dolar. Melalui kerja sama ini, diharapkan terjadi peningkatan dalam perdagangan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan serta memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara.

Langkah Indonesia untuk menjadi produsen mobil listrik dan baterainya sejalan dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan beralih ke energi bersih. Banyak negara di dunia, termasuk negara-negara maju, telah mendorong penggunaan mobil listrik sebagai salah satu solusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.

Exit mobile version