Berempat.com – Kabar hangat datang dari Atlanta, Georgia. Salah satu perusahaan besar dunia yang berasal dari sana, Coca-Cola Company memberi sinyal akan masuk ke bisnis kopi. Coca-Cola mencoba masuk dengan mengakuisisi Costa Coffee, perusahaan kedai kopi asal Inggris dengan mahar Rp 74 triliun.
“Minuman panas adalah salah satu dari beberapa segmen dari total lanskap minuman di mana Coca-Cola tidak memiliki merek global. Costa Coffe memberi kami akses ke pasar ini dengan platform kopi yang kuat,” ujar CEO Coca-Cola James Quincy sebagaimana dilansir dari CNNMoney, Senin (3/9).
Saat ini Costa Coffee diketahui memiliki hampir 4.000 kedai yang tersebar di 32 negara, termasuk beberapa kedai lebih kecil miliknya yang disebut Costa Express. Artinya, Coca-Cola bisa memiliki modal kuat untuk menjajal bisnis kopi di benua Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika.
Dan dengan membeli Costa Coffee, maka otomatis Coca-Cola akan menjadi pesaing kuat bagi beberapa merek kopi global seperti Starbucks.
Adapun saham yang akan dibeli oleh Coca-Cola yaitu saham milik Whitebread yang punya nilai Rp US$ 5,1 miliar atau setara Rp 74 triliun (kurs Rp 14.600).
Namun, akuisisi ini masih perlu mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan regulator lainnya. Coca-Cola sendiri berharap pengambilan keputusan dapat selesai pada semester 1-2019.
Whitbread sendiri merupakan perusahaan grup hotel yang mengakusisi Costa Coffee pada 1995 silam. Rencananya, pihak Whitbread akan menggunakan uang hasil penjualan saham untuk mengembangkan bisnis hotelnya, yakni Premier Inn.