Siapa Erick Thohir Sebenarnya? Kenali Lebih Dekat!

0
5341
Erick Thohir
Doc VOI
Pojok Bisnis

Nama Erick Thohir mungkin sudah banyak yang mengenalnya, terlebih saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara. Dia menjadi menteri BUMN ke-9 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinet Indonesia Maju, pada Oktober 2019. Jokowi mempercayakan Erick Thohir mengelola Kementerian BUMN yang memiliki total aset senilai Rp8.200 triliun.

Mengenal Erick Thohir tidak bisa dilepaskan dari nama keluarga besar Thohir. Sosok ayahnya, Mochammad Thohir atau yang dikenal dengan Teddy adalah salah satu perintis Astra Grup yang memulai bisnis ini dari nol. Jejak pengusah ini lalu diteruskan oleh ketiga anaknya, Garibaldi, Erick, dan Rika Thohir. Sang ibu Edna Thohir merupakan keturunan Tionghoa yang memeluk muslim saat menikah dengan Teddy.

Erick menghabiskan masa bersekolahnya di Jakarta, kemudian melanjutkan berkuliah di Amerika Serikat, di Glendale University. Di sana dia mendapatkan gelar sarjana jurusan periklanan. Pada tahun 1993, Erick Thohir mendapatkan gelar master degree di Universitas Nasional California lewat jurusan Business. Selepas lulus kuliah dia memulai bisninya sendiri.

Meski menjadi anak seorang pengusaha, Erick tidak memulai bisnisnya dengan campur tangan sang ayah. Tak ada privilege atau perlakuan khusus dari sang ayah dalam membesarkan bisnis Mahaka Grup, dan beberapa sektor bisnis Erick lainnya.

PT Mitra Mortar indonesia

Sebenarnya dia sudah memulai bisnisnya sejak umur 9 tahun, ketika dia berjualan biji karet sebagai mainan aduan populer di jaman itu. Dia juga sempat berdagang siomay di depan SD Tebet Timur. Erick mendirikan Mahaka Grup berdiri bersama ketiga temannya, Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy.
Erick kemudian mengakuisisi Harian Republika di tengah kebutuhan minimnya kas media di tahun 2001. Dia menjabat sebagai Direktur PT. Mahaka Media hingga 30 Juni 2008. Setelah itu, dia hanya menjadi komisioner.

Erick Thohir juga tidak terlepas dari dunia olah raga. Dia pernah terpilih sebagai Ketua Persatuan Basket Nasional Indonesia (PERBASI) periode 2004-2006. Bahkan Erick Thohir juga pernah terpilih menjadi satu diantara 26 anggota Central Board Member FIBA, Federasi Basket Tingkat Internasional.

Setahun kemudian di tahun 2015, Erick juga ikutan masuk sebagai board member, anggota asosiasi federasi basket untuk tingkat Asia. Karena Indonesia berada di kawasan Asia Tenggara, Erick sejak tahun 2006 hingga 2019 sudah berperan sebagai Ketua asosiasi basket Asia Tenggara (SEABA).

Tidak hanya dunia basket, Erick Thohir juga berkontribusi pada tim olimpiade Indonesia. Di tahun 2011 dia menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Indonesia hingga tahun 2015.

Di pertengahan tahun 2012, dia dipercayai mewakili kontingen Indonesia saat Olimpiade London di Inggris, sebagai Chef De Mission of Indonesia Contingent for the Olympic Games London 2012. Barulah di tahun 2015 ia naik dan mengambil alih sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia menggantikan Rita Subowo.

Menteri BUMN ini pernah membuat geger publik tanah air ketika mengakuisisi saham klub Serie A, Inter Milan. Dia membeli klub tersebut pada tahun 2013. Menurut data dari Forbes, mantan petinggi Persib Bandung itu menggelontorkan dana mencapai 480 juta dolar AS demi bisa memiliki 70 persen saham I Nerazzurri yang sebelumnya dimiliki oleh Massimo Moratti.

Berstatus sebagai pemilik saham mayoritas, Thohir dipercaya menjabat sebagai presiden Inter Milan. Meski begitu, pencapaian klub yang dijuluki Il Biscione tak terlalu membanggakan. Prestasi terbaik Inter bersama Thohir hanya finis di peringkat empat klasemen akhir Serie A musim 2015/2016 dan 2017/2018.

Akhirnya, Erick perlahan-lahan melepas mayoritas sahamnya. Pada 2016, Erick Thohir melepas 39 persen sahamnya ke Suning Group, perusahaan multinasional asal China. Dan pada Januari 2019 lalu, Erick Thohir resmi menjual seluruh sahamnya yang tersisa 31 persen kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock.

Alhasil, Erick Thohir sudah tak lagi memiliki pengaruh di Inter Milan. Dia juga sudah menyerahkan jabatan presiden Inter Milan kepada Steven Zhang pada 2018. Terbaru, pengusaha berusia 50 tahun tersebut selangkah lagi membeli klub Inggris, Oxford United.

Di dunia sepakbola nasional, Erick Thohir duduk sebagai pemegang saham dan wakil komisari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) saat itu, yang kemudian mundur di tahun 2019. Selama menjabat, Erick berkontribusi mendatangkan Michael Essien dan Carlton Cole masuk dalam skuat Persib Bandung.

Tidak hanya itu saja, Erick Thohir juga turut menyukses perhelatan Asian Games 2018 lalu, saat dirinya menjadi Ketua Panitia Asian Games 2018 Jakarta. Erick terpilih diantara satu kandidat lain yang merupakan kakaknya sendiri, Boy Thohir.

Sosok dan nama besar Erick Thohir berhasil meyakinkan perusahaan transportasi online Grab untuk menghibahkan uang senilai 80 juta dolar, agar turut ikut dalam event internasional yang dimana tiket penutupannya hanya membutuhkan waktu 40 menit terjual ludes. Keyakinan kuat Erick atas kesuksesan Asian Games 2018, memberanikan nama Indonesia untuk maju sebagai calon kandidat tuan rumah Olimpiade 2023.

=======

Jelajahi artikel menarik lainnya di berempat.com

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan