Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Dato Sri Tahir Anak Penyewa Becak, Kini Jadi Konglomerat

Dato Sri Tahir Anak Penyewa Becak, Kini Jadi Konglomerat

0
Doc VOI

Mungkin tidak banyak yang tahu, ternyata Dato Sri Tahir sosok pendiri Mayapada Group ini merupakan anak seorang penyewa becak. Untuk menggantungkan hidupnya, tergantung dari uang setoran becak yang diterima.

Karena menyadari terlahir dari keluarga sederhana ini, konglomerat ini memiliki insecurity complex. Hal ini disampaikannya pada sang putri Grace Tahir dalam channel Youtube @gt.bodyshot

“Kita berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan kita hidup hanya dari setoran tukang becak ya. Lalu, semakin dewasa dan tumbuh saya melihat bagaimana orang tua saya mendapat tekanan dari orang-orang diluar sana, dan itu memperberat rasa tidak percaya diri serta menumbuhkan rasa insecurity complex” Kata Dato Sri Tahir.

Dato Sri Tahir merupakan pria kelahiran Surabaya 26 Maret 1952. Jika sang ayah merupakan seorang pembuat becak dan menyewakannya, sang ibu juga turut membantu keluarga dengan mengecat becak yang dibuat ayahnya.

Pengusaha satu ini sempat bersekolah hingga SMA di SMAK Petra Kalianyar Surabaya tahun 1971 saat berusia 19 tahun. Saat lulus SMA, Tahir pernah bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, namun keinginan itu tidak tercapai. Cita-citanya kandas karena sang ayah sakit keras sehingga tidak sanggup lagi membiayai keluarga.

Namun nasib baik datang, Dato Sri Tahir mendapatkan beasiswa di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura saat dia berumur 20 tahun. Di sana, dia menempuh studi sambil menjual produk yang bisa dijual di Surabaya. Dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura, lalu menjualnya kembali ke Indonesia.

Dilansir dari laman Viva, dari hal ini, Dato Sri Tahir mendapatkan ide untuk membuat bisnis produk impor untuk membantu bianya sekolahnya. Bisnis garmen ini kemudian dia seriusi. Di umur 35 tahun, dia kembali bersekolah dan menyelesaikan pendidikan keuangan di Golden Gates University, Amerika Serikat.

Memulai dari bisnis garmen, Tahir mulai merambah ke bidang bisnis lainnya. Dia mendirikan Mayapada Group pada tahun 1986. Bisnisnya merambat dari dealer mobil, perbankan, sampai di bidang kesehatan. Tahun 1990 Bank Mayapada lahir menjadi salah satu bisnis andalannya. Ketika itu, bisnis garmen Mayapada tidak lagi tumbuh, malah bisnis banknya maju pesat.

Bank Mayapada terus bergerak agresif ketika sukses menghadapi krisis moneter. Dengan investasi asing dari US, UAE, dan Singapura, banknya kini memiliki lebih dari 100 cabang di penjuru Indonesia. Pada 2007, Bank Mayapada mendapatkan predikat bank umum terbaik nomor 2 selain bank milik negara. Penghargaan dikeluarkan oleh majalah InfoBank.

Dalam laporan laman idxchannel, Dato Sri Tahir kini menjadi orang terkaya 925 di dunia. sumber kekayaan Dato Sri Tahir berasal dari grup Mayapada yang menguasai sejumlah bidang. Ditaksir, kekayaan pengusaha ini mencapai USD2,5 miliar atau sekitar Rp35,7 triliun.

Meski begitu, Dato Sri Tahir dikenal dunia sebagai pengusaha yang filantropis, karena banyak kegiatan sosial Tahir yang terekam ketimbang sepak terjang bisnisnya. Bahkan, kegiatan sosial Dato Sri Tahir ini juga diakui oleh Bill Gates salah satu orang terkaya di dunia.

Tahir pernah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja wanita (TKW) yang seharusnya tugas pemerintah dan perusahaan yang memberangkatkannya ke luar negeri. Tahir juga menyumbangkan 10 unit armada bus tingkat Transjakarta ke Pemda DKI Jakarta, dan memberikan pengobatan gratis untuk anak-anak penderita kanker.

Karena kepeduliannya dalam dunia sosial ini, Dato Sri Tahir melalui Tahir Foundation menjadi miliarder pertama Indonesia yang masuk dalam Bill & Melinda Gates Foundation, organisasi nirlaba buatan orang terkaya sejagad Bill Gates.

=====

Baca berempat.com untuk mengetahui informasi bisnis dan berita menarik lainnya

Exit mobile version