Berempat.com – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono, telah dinobatkan sebagai CEO Terbaik BUMN dengan status perusahaan terbuka dalam Anugerah BUMN Award 2018.
Dalam ajang tersebut, BTN juga mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai The Best GCG atau Tata Kelola Perusahaan Terbaik BUMN Terbuka dan sebagai BUMN Terbuka dengan Talenta Terbaik.
“Tiga penghargaan yang diraih sekaligus ini mengapresiasi kontribusi Bank BTN sebagai BUMN yang telah menunjukkan kinerja unggul, serta mampu berdaya saing di tingkat nasional dan global,” ungkap Maryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/8).
Dalam keterangan tersebut juga dipaparkan kriteria penilaian Anugerah BUMN 2018 yang berfokus pada kinerja usaha, kinerja keuangan, kinerja kepemimpinan, dan tata kelola perusahaan sepanjang 2017.
Selain kinerja korporasi, juri juga memilih pemenang untuk CEO terbaik dari BUMN dan anak usaha BUMN. Proses penjurian berlangsung tiga tahap, yakni seleksi kuesioner, presentasi pendalaman materi kuesioner di hadapan Dewan Juri, dan wawancara CEO.
Juri pun menilai kepemimpinan Maryono di BTN telah berhasil dari segi kinerja keuangan. Salah satunya dengan melonjaknya harga saham BTN 115%. Capaian tersebut menjadi yang paling tinggi di antara bank BUMN dengan status perseroan terbuka.
Di samping itu, Maryono mengatakan bahwa kinerja BTN secara umum juga tumbuh di atas rata-rata industri nasional. “Ini adalah bukti bahwa implementasi yang kami lakukan sudah benar dan targetnya tercapai,” klaim Maryono
Di bawah kepemimpinan Maryono, BTN juga berhasil menjaga kinerja BTN di tengah perlambatan ekonomi di Indonesia. Bahkan, sentimen negatif dengan naiknya suku bunga The Fed tak memengaruhi kinerja positif BTN.
Sebagai informasi, hingga 30 Juni 2018 BTN telah membukukan pertumbuhan aset sebesar 19,63% dari Rp 224,067 menjadi Rp 268,044 triliun. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat naik 19,17% dari Rp 159,125 triliun menjadi Rp 189,627 triliun. Kredit pun tumbuh 19,14% menjadi Rp 211,353 triliun dibanding periode sama tahun lalu yang mencatatkan Rp 177,401 triliun.
Saat menjabat sebagai CEO bank khusus perumahan, Maryono juga sigap dalam mengemban amanah dari pemerintah untuk melaksanakan program pembiayaan sejuta rumah. Program yang dicanangkan Presiden Jokowi di Ungaran, Jawa Tengah pada April 2015 lalu itu pun sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
“Sekarang dengan program satu juta rumah tersebut, untuk mendapatkan rumah bagi masyarakat sudah dapat dilayani dengan cepat, mudah dan murah,” imbuhnya.