PKS Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi

0
336
SPBU Pertamina
Suasana salah satu SPBU Pertamina (dok: MyPertamina)
Pojok Bisnis

Jakarta – Seiring turunnya harga minyak dunia, anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi.

Ia minta Pemerintah segera menyesuaikan harga BBM subsidi karena harga minyak mentah internasional terus anjlok hingga USD 70 per barel.

Menurutnya, harga BBM bersubsidi yang berlaku sekarang ini adalah berdasarkan asumsi ICP APBN Revisi tahun 2022 yang sebesar USD 100 USD per barel. Padahal harga minyak mentah dunia sudah sangat jauh di bawah asumsi APBN 2022 tersebut.

“Jadi sudah sewajarnya Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar,” ujar Mulyanto.

PT Mitra Mortar indonesia

Mulyanto mengingatkan bahwa Pemerintah berjanji kalau harga minyak dunia turun di bawah USD 75 per barel maka harga BBM bersubsidi akan turun juga. Jadi sekarang saat yang tepat bagi pemerintah menghitung ulang untuk segera menurunkan harga jual BBM bersubsidi.

“Pemerintah jangan ingkar janji. Masyarakat kan tidak lupa akan janji ini,” tegas Mulyanto.

Sekedar informasi, berdasarkan data WTI tanggal 12 Desember 2022, harga minyak dunia sudah menyentuh angka sebesar USD 70 USD per barel. Perkiraannya malah akan terus merosot mencapai kisaran USD 60 per barel di saat yang akan datang.

Artinya terjadi selisih paling sedikit sebesar USD 30 USD per barel, jauh di bawah angka asumsi makro APBN Revisi tahun 2022. Sementara itu harga ICP dalam asumsi makro APBN 2023 ditetapkan sebesar USD 95 per barel.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia di bawah USD 75 per barel. Perkiraannya dengan harga tersebut harga produksi BBM bersubsidi akan turun sehingga harga jualnya juga dapat turun.

Erick meminta masyarakat turut mendoakan agar harga minyak dunia melandai. Dengan demikian harga BBM bersubsidi dapat lebih terjangkau.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan