Ketika seseorang ingin memulai usaha tanpa mempunyai produknya sendiri salah satu pilihannya adalah menjadi seorang reseller.
Reseller adalah orang yang membeli produk dari distributor atau supplier dengan harga yang lebih murah dari pasaran untuk di jual kembali dengan harapan mendapatkan sejumlah keuntungan dari penjualan produk barang tersebut.
Banyaknya orang yang memilih menjadi reseller dikarenakan reseller mempunyai beberapa keuntungan yaitu tidak perlu modal besar, tidak perlu memikirkan masalah produksi barang yang dijual, juga resiko yang dihadapi sangatlah kecil.
Namun banyak reseller yang mengalami beberapa masalah seperti susahnya mencari pelanggan sampai dengan tidak ada hasil yang didapatkan.
Untuk itulah, entrepreneurID sudah merangkum 4 masalah yang sering di alami oleh para reseller beserta solusi penanganannya.
Pertama, Reseller Tidak Membuat Target
Banyak reseller lebih fokus untuk menjual produk tanpa memiliki target yang jelas. Ketika masalah telah datang, akhirnya reseller memutuskan untuk menyerah dan tidak melakukan perbaikan.
Memiliki target ibarat memiliki tujuan. Bayangkan ketika ketika kita melakukan suatu perjalanan namun tidak memiliki tujuan yang ingin di gapai, akhirnya hanya lelah yang didapatkan.
Jadi ketika memulai menjadi reseller, buatlah target-target yang ingin diraih. Contohnya produk harus terjual 1000 pcs/bulan atau database yang harus didapatkan minimal 100 database baru/bulan.
Ketika memiliki target maka reseller akan mencari cara untuk meraihnya dan tidak gampang untuk menyerah karena sudah ada tujuan yang ingin dicapai.
Kedua, Salah Memilih dan Memahami Produk
Selanjutnya adalah salah memilih dan memahami produk. Penyebabnya adalah ketika menjadi reseller hanya karena ikut-ikutan atau hanya melihat orang lain saja.
Ikut-ikutan itu sebenanrnya tidak salah namun harus dipahami mengenai detail tentang produk yang akan dijual.Jadi sebelum mengambil produk maka pastikan pahami produknya, mulai dari keunggulan, kekurangan sampai dengan biaya harga jual produk.
Memahami produk bisa dengan menanyakan langsung ke distributor atau langsung bertanya dengan reseller lainnya yang telah berpengalaman menjual barang tersebut lebih dulu dari pada kita.
Ketiga, Tidak Memahami Target Pasar Produk yang Dijual
Sudah berjualan pagi sampai malam namun hasil yang didapatkan tidaklah sesuai harapan, bisa jadi penyebabnya adalah salah target pasar.
Contohnya seperti menjual perumahan di pasar swalayan, orang-orang ke pasar swalayan untuk membeli barang-barang dapur bukan untuk melihat-lihat perumahan. Seperti itulah jika kita menjual sesuatu yang target pasarnya salah.
Jadi petakanlah target pasar dari produk kita. Lihatlah hal-hal yang mengenai target pasar kita seperti umur, kebiasaan mereka, sosmed yang digunakan sampai hal-hal yang mereka sangat sukai.
Keempat, Lebih Fokus Terhadap Harga Produk dan Melupakan Pelayanan Konsumen
Ini yang sering dilupakan oleh para reseller yaitu lebih fokus terhadap harga produk dibanding dengan memperbaiki pelayanan terhadap konsumen.
Pelayanan konsumen diibaratkan jika penjualan adalah darah bagi tubuh kita, maka pelayanan adala jantung yang ada didalam tubuh kita. Darah tidak akan mengalir lancar jika kerja jantung bermasalah.
Contohnya adalah kita berhasil melakukan penjualan 1000 orang pada bulan lalu, artinya kita mempunyai konsumen sebanyak 1000 orang yang harus dilayani dengan baik. Karena jika tidak ketika kita tidak memberikan pelayanan yang baik, di penjualan selanjutnya akan mengalami masalah akibat kecewanya konsumen terhadap pelayanan kita.
Dan efeknya mereka akan menyebarkan kesan bahwa produk kita tidaklah bagus. Orang-orang baru yang ingin membeli produk kita tidak akan jadi membeli karena melihat kesan dari orang-orang sebelumnya.
Puaskanlah para konsumen dengan cara fast respon, perhatian sampai dengan memberikan banyak bonus.Ketika para konsumen puas dengan pelayanan kita, tanpa di suruh pun mereka merekomendasikan produk kita ke orang lain yang dampaknya penjualan kita akan mengalami peningkatan.
Oleh: Tim entrepreneurID