Gen Z, Melek Teknologi Tapi Buta Finansial? Gimana Solusinya?

0
10
Gen Z, Melek Teknologi Tapi Buta Finansial? Gimana Solusinya?
Gen Z, Melek Teknologi Tapi Buta Finansial? Gimana Solusinya? (Foto Ilustrasi)
Pojok Bisnis

Generasi Z (kelahiran 1997–2012) sering dibilang sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan progresif. Tapi, di balik itu, banyak yang menilai Gen Z kurang peka dalam mengelola finansial. Gaji habis di tengah bulan, tergoda belanja online, atau malah nggak punya tabungan darurat. Sebenarnya, apa sih yang bikin generasi ini dianggap “gagap” soal uang? Yuk, kita telusuri akar masalahnya!

1. Terbiasa dengan Segala Sesuatu yang Instan

Generasi Z tumbuh di era serba cepat: beli makanan tinggal click, bayar pakai e-wallet, bahkan pinjam uang bisa langsung cair lewat aplikasi. Sayangnya, kemudahan ini bikin mereka jarang merasakan “proses” mengelola uang secara fisik. Nggak heran kalau banyak yang kesulitan mengontrol pengeluaran karena uang terasa abstrak—cuma angka di layar.
Contoh“Bayar pakai QRIS atau kartu kredit itu kayak nggak pakai uang beneran. Eh, tagihan datang, baru kaget!”

2. Pengaruh Budaya Konsumtif dan Media Sosial

Platform seperti TikTok, Instagram, atau Shopee jadi ladang godaan buat belanja. Tren fashion, gadget terbaru, atau jalan-jalan kekinian selalu diumbar lewat feed. Bagi Gen Z yang ingin tetap up-to-date, tekanan untuk ikut gaya hidup ini bisa bikin pengeluaran meledak. Apalagi, banyak yang terjebak mindset “YOLO” (You Only Live Once) sehingga prioritasnya lebih ke pengalaman ketimbang menabung.

3. Minimnya Edukasi Keuangan Sejak Dini

Meski melek teknologi, banyak Gen Z yang mengaku nggak pernah diajari cara mengatur uang oleh keluarga atau sekolah. Mereka tahu cara menghasilkan uang (misal: freelance, jualan online), tapi bingung cara membagi untuk tabungan, investasi, atau dana darurat. Akibatnya, ketika dapat penghasilan, uang langsung “ludes” tanpa perencanaan.
Fakta: Survei OJK (2022) menyebut hanya 24% Gen Z di Indonesia yang paham literasi keuangan dasar.

PT Mitra Mortar indonesia

4. Gaya Hidup “Flexing” dan FOMO

Flexing (pamer) dan FOMO (Fear of Missing Out) jadi candu tersendiri. Nongkrong di kafe hits, beli sneaker limited edition, atau liburan ke luar negeri sering diunggah ke media sosial demi validasi. Masalahnya, demi eksis, banyak yang rela ngutang atau pakai uang tabungan. Ujung-ujungnya, keuangan jadi berantakan.

5. Ketergantungan pada Orang Tua

Sebagian Gen Z masih mengandalkan dukungan finansial dari orang tua, bahkan setelah bekerja. Misalnya, gaji dipakai untuk kebutuhan pribadi, sementara biaya hidup utama (seperti makan atau listrik) masih ditanggung orang tua. Kondisi ini bikin mereka kurang terbiasa mengelola uang secara mandiri.

Tapi, Jangan Salah… Gen Z Juga Punya Potensi di Bidang Finansial!

Di balik kritikan, Gen Z sebenarnya punya peluang besar untuk jadi lebih cerdas finansial. Mereka melek teknologi, mudah akses informasi, dan punya banyak platform belajar keuangan (seperti YouTube atau aplikasi finansial). Tinggal bagaimana cara mengarahkan kebiasaan dan pola pikir mereka.

Tips Buat Gen Z Agar Makin Melek Keuangan:

  1. Pakai Aplikasi Budgeting: Catat pemasukan dan pengeluaran pakai apps seperti Money Lover atau Excel.
  2. Investasi Kecil-kecilan: Mulai dari reksadana, emas digital, atau saham blue chip.
  3. Batasi Akses ke Dompet Digital: Jangan simpan terlalu banyak uang di e-wallet biar nggak gampang tergoda belanja.
  4. Cari Komunitas Finansial: Ikut grup diskusi atau webinar tentang keuangan biar makin melek.
  5. Evaluasi Gaya Hidup: Tanyakan ke diri sendiri: “Ini kebutuhan atau cuma keinginan?”

Masalah keuangan Gen Z bukan soal boros atau malas, tapi lebih ke adaptasi dengan lingkungan yang serba instan dan penuh godaan. Butuh waktu untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Yang penting, mulai dari hal kecil, belajar dari kesalahan, dan jangan malu minta saran ke yang lebih berpengalaman. Siapa tahu, 5–10 tahun lagi, Gen Z justru jadi generasi yang paling pinter ngatur uang!

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan