Melakoni bisnis kuliner memang tidak akan ada habisnya karena memang memenuhi kebutuhan pokok masyarakat adalah pilihan yang tepat dalam menjalankan usaha.
Berbagai pilihan rasa, harga hingga nama menjadi sangat menarik bagi para pelaku usaha kuliner untuk bertahan dan bersaing di bisnis ini. Salah satu usaha kuliner yang memiliki prospek yang sangat menjanjikan karena memang
banyak diminati oleh masyarakat adalah usaha olahan mie. Seperti usaha Bakmi atau yang biasa kita kenal Mie Ayam contohnya, hampir di setiap sudut daerah terdapat pelaku usaha Bakmi bahkan kini banyak kita temui pedagang mie yang menjajakan dagangannya didalam mal.
Namun bagi pendatang baru yang ingin menjalankan usaha mie ini pastinya dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menghadirkan bakmi unik yang bisa diterima pasar dan yang pastinya harus tetap memperhatikan kualitas rasa.
“Meski terbilang prospektif, bisnis ini tetap berisiko. Pola konsumsi masyarakat yang semakin tinggi diimbangi dengan hadirnya tempat-tempat makan baru baik itu mal maupun di jalanan atau tempat-tempat jajanan yang semakin marak tentu menjadi lahan baru bagi siapapun yang ingin mencoba peruntungan di bisnis ini,” terang pengamat marketing, Mada Azhari.
Meski lahan yang digarap dalam bisnis kuliner bakmi ini cukup luas, namun persaingannya terbilang cukup ketat. Maka dari itu bagi pelaku usaha baru harus pandai mempersiapkan strategi marketing sebelum terjun langsung mengembangkan bisnis ini.
Beberapa faktor penting saat ini yang dapat menunjang bertahannya suatu bisnis berawal dari nama, kualitas rasa, dan harga. Terciptanya rasa penasaran berawal dari ketertarikan, nama yang menarik dan berbeda menjadi salah satu poin untuk menarik calon pembeli dengan sekadar menyambangi dan akhirnya mencoba produk yang ditawarkan.
Jika pelaku bisnis kuliner bakmi lain sudah lebih dulu hadir, tentu nama yang mereka gunakan sudah tidak asing lagi karena branding yang mereka kembangkan pun sudah cukup lama.
Namun hadirnya nama-nama baru dengan nama dan produk yang unik tak dimungkiri mampu menarik 70% perhatian konsumen, dan hal yang sangat penting dijaga adalah kualitas rasa yang harus diunggulkan dan memiliki keistimewaan yang unik untuk mengikat pelanggan baru tersebut.
Ujicoba rasa atau tester dapat dilakukan untuk mengetahui respons pasar terhadap inovasi produk yang ditawarkan, sehingga terbukti tidak hanya menjual nama yang menarik namun rasanya tidak mengecewakan karena hal ini akan berdampak pada ketahanan usaha.
Bagi Anda yang tertarik bermitra dengan pelaku usaha baru di bidang kuliner bakmi yang memiliki produk yang unik maka pastikan bahwa rasa yang ditawarkan pun menarik dan memiliki keistimewaan, jangan sampai tawaran produk bakmi yang unik hanya bersifat booming sesaat dan musiman karena ditinggal pelanggannya.
Jika rasanya tidak jauh berbeda dengan bakmi yang biasa ditemui, sekalipun namanya dan tampilannya yang menarik tentu itu tidak akan berjalan karena pembeli yang datang hanya sekadar mencoba dan booming sesaat, sedangkan urusan harga itu menjadi nomor sekian karena orang akan berani bayar mahal jika dia merasa puas dan menyukai rasa yang disajikan.
Oleh: Mada Azhari, Pengamat Marketing