Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Tips & Trik Pindah Kuadran Jadi Entrepreneur

Pindah Kuadran Jadi Entrepreneur

0

Apakah Anda berbakat menjadi pengusaha? Para pembaca yang budiman. Semoga Anda senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia selalu. Tahun lalu, dalam perjalanan menuju kantor, sambil menikmati perjalanan dalam transportasi Trans Jakarta (busway) menuju Ragunan-Mampang, saya menyempatkan diri mengisi waktu dengan membaca buku Re-Code DNA karya Bapak Renald Kasali.

Membaca buku tersebut, mengingatkan saya dengan sesi pertemuan yang ke-7 mata kuliah Leadership pada Semester ke-2, waktu saya kuliah dulu. Dosen saya mengajukan pertanyaan mengenai leadership, Apakah leader itu dilahirkan atau dibentuk (dilatih dan dipelajari)? Jawaban tidak ada benar dan salah, kembali dari sudut padang mahasiswa masing-masing, yaitu berdasarkan pengalaman mahasiswa mengenai leadership itu sendiri. Baik itu didapatkan dari membaca buku, mengikuti seminar ataupun diskusi.

DNA Pengusaha. Begitu pula dalam buku Recode Your Change DNA, karya Bapak Renald Kasali. Pada Bab ke-5 buku tersebut, beliau menjelaskan tentang konsep perubahan-perubahan yang terjadi dan yang membentuk karakter seseorang. Karena beliau membahas mengenai DNA, tentu kupasan tentang pedagang pun ditinjau dari perkembangan dan hal-hal berhubungan dengan DNA.

Dalam buku itu, Bapak Rhenald Kasali memberi contoh tentang kehidupan orang-orang Arab, India, Makassar, dan Padang. Di Ibukota Jakarta ini, orang-orang yang berasal dari daerah yang saya sebutkan tadi, hampir rata-rata beraksi layaknya pedagang ulung. Tapi, bila kita bertamu dan menginjak tanah kelahiran orang-orang itu, semangat dan jiwa pedagangnya, tidak sebesar dan sekuat seperti di Ibukota Jakarta.

Terdesak dan tuntutan hidup. Di sini menjelaskan, bahwa pedagang tercipta bukan karena dilahirkan turun menurun atau disebabkan tempat kelahiran mereka. Tetapi terkadang, pedagang itu banyak terbentuk karena keadaan terdesak dan tidak ada pilihan lain selain berdagang.

Bagi saya, penjelasan di atas mengandung arti, terciptanya peluang besar bagi siapapun untuk menentukan pilihan menjadi pedagang itu sendiri. Entah Anda berbakat atau tidak? Saya teringat dengan penjelasan Bapak Mario Teguh tentang Professional Biggest Fear, pada acara Business Art With Mario Teguh, yang disiarkan oleh salah satu TV swasta. Pada edisi tersebut, saya mendapat kesempatan hadir ke studio di Senayan City.

Beliau menjelaskan, “Anda akan berusaha kepada dan untuk diri sendiri, ketika sudah tidak ada lagi alasan buat Anda bergantung. Bisa diibaratkan, modal Anda ya tubuh Anda. Sehingga bila saat itu harus menggali tanah, maka Anda akan menggunakan jari-jemari Anda untuk mengais, mencakar-cakar dan menggalinya”.

Begitulah perumpaan keterdesakan. Tentunya Anda sudah tahu bahwa ada pengusaha yang menulis buku tentang The Power of Kepepet. Bila kita tinjau dari pengalaman para pedagang, maka kita jumpai hampir rata-rata karena kepepet.

Pentingnya habitat. Kembali dengan penjelasan Pak Renald Kasali tentang DNA pengusaha. Ternyata, DNA memiliki mekanisme kerja yang demikian unik. Yaitu di antaranya kemampuan DNA dalam beradaptasi. Sehingga selain terbukanya peluang, penjelasan mengenai pedagang di atas, bagi saya menjadi penting memilih tempat di mana kita tinggal dan dengan siapa kita bergaul serta berteman.

Karena itu mempunyai peranan signifikan dalam kehidupan kita. Persis seperti kata bijak ”Berteman dengan penjual minyak wangi, akan terciprat wangi, berteman dengan tukang pandai besi, akan terpercik api”. Maksudnya, tempat dan orang yang sering kita jumpai dan bertukar pendapat, bisa memengaruhi semangat, antusias, cita-cita, dan masa depan kita.

Seperti pembahasan Pak Rhenald Kasali di atas. Kita sering berjumpa dengan orang-orang yang gigih dan penuh semangat berkerja dan berusaha di Jakarta. Seakan kita menganggap, semua orang dari daerah tersebut memiliki semangat yang sama. Akan tetapi, berbeda setelah kita melihat langsung di tanah kelahiran mereka.

Berpindah Kuadran (Perpindahan dari seorang pekerja (employee) bergerak menuju business owner atau entrepreneur). Termasuk di dalamnya adalah, orang-orang yang bercita-cita mau menjadi pengusaha, tetapi tidak pernah melangkah dan berani mengambil keputusan pindah kuadran. Lingkungan kenyamanan sebagai karyawan akan mematikan DNA wirausaha dalam dirinya. Akan tetapi, bukan berarti pula saya memprovokasi Anda supaya segera mengajukan surat pengunduran diri sekarang. Karena semua butuh perencanaan matang dengan strategi yang tepat.

Sebab, mengambil keputusan dalam kondisi ketidakjelasan, pasti mengakibatkan tindakan yang tidak jelas. Ujung-ujungnya penyesalan yang bisa menyebabkan persoalan baru. Kembali dengan pertanyaan awal di atas, apakah Anda berbakat menjadi pengusaha? Tentu iya. Tapi mohon Anda ingat ini, meskipun Anda menganggap tidak ada bakat, Anda berhak menjadi wirausaha.

Mendengar pejelasan ini, mungkin ada di antara Anda mulai memutuskan untuk berwirausaha sekarang. Namun jangan terburu-buru juga karena edisi depan saya akan membahas strategi pengambilan keputusan dan menentukan tujuan yang jelas dan spesifik, supaya Anda tidak menyesal setelah mengambil keputusan.

Oleh: Rahmadsyah, Mind-Therapist
Mind-Talks Training & Consulting
Certified Hypnotherapy from IBH
Certified Personal Coach from Krishnamurti
Certified Master Practitioner NLP from NF-NLP Florida

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version