Teknik Mendapatkan Investor yang Tepat

0
499
Cara Mendapatkan Investor (dok junal.id)
Pojok Bisnis

 

Dalam menjalankan rencana kegiatan usaha, masalah yang pokok dan menjadi kendala utama adalah kebutuhan modal investasi dan modal kerja. Seringkali banyak yang salah kaprah karena pemahaman makna modal investasi dan modal kerja. Modal investasi adalah kebutuhan dana untuk mengadakan beberapa pembiayaan yang berkaitan seperti tanah, bangunan, alat–alat produksi, mobil transportasi dan lain lain.

Sedangkan modal kerja adalah pembiayaan berkaitan dengan, pengadaan bahan baku utama untuk proses produksi, bilamana kegiatan usaha tersebut memiliki sifat dan proses produksi. Bila usahanya dalam bentuk perdagangan modal kerja digunakan untuk pengadaan, persediaan dan biaya operational kegiataan transaksi jual beli.

Sumber dari modal investasi sebaiknya tidak didapatkan melalui utang yang memiliki tingkat bunga yang tinggi, apalagi kalau menggunakan sumber dari kartu kredit. Ini sungguh suatu kekeliruan yang besar dalam memulai sebuah rencana usaha. Sumber modal kerja bisa didapatkan dari fasilitas pembiayaan untuk pengembangan usaha kelas menengah melalui bank-bank syariah atau baitul mat tanwil yang saat ini cukup  tersebar di seluruh penjuru tanah air.

PT Mitra Mortar indonesia

Sebelum memasuki teknik dan cara menemukan investor yang tepat untuk rencana usaha, sebaiknya kita sudah membuat proposal usaha yang pernah disampaikan di edisi sebelumnya. Tetapi pisahkanlah proposal tersebut ke dalam dua bagian proposal yang terdiri atas Master Proposal dan Detail Proposal.

Master Proposal adalah proposal yang memuat tentang konsep rencana usaha yang akan kita jalankan dan di dalam proposal ini cukup hanya memuat hal hal yang sifatnya tidak detail dan konsep global, misalnya:

  • Judul Rencana Usaha
  • Visi dan Misi Usaha
  • Latar Belakang
  • Konsep usaha dan Analisa SWOT
  • Rencana Investasi
  • Rencana Rugi Laba
  • Perhitugan Return on Investment
  • Konsep Bagi Hasil.

Sedangkan proposal yang kedua, yaitu Detail Proposal, memuat hal–hal kunci untuk menjalankan usaha tersebut. Tujuan ini dilakukan dengan upaya untuk menghindari investor yang berniat tidak baik, hanya mendengarkan presentasi kita saja dan kemudiaan menyontek proposal rencana usaha kita kemudian mengcopy dan mengeksekusi rencana usaha tersebut tanpa menggandeng Anda sebagai partner usahanya. Detail proposal ini memuat, seperti:

  • Cara-cara membuat produk/jasa yang akan dijual (formulasi)
  • Sumber – sumber bahan baku yang kompetitif.
  • Teknik/cara memasarkan produk/jasa tersebut.
  • Cara mengelola usaha tersebut dll

Detail proposal ini kita presentasikan ssetelah ada kejelasan (Clarity) bahwa calon partner kita tadi bersungguh-sungguh ingin berkongsi.

Lihat keseriusannya dalam menandatangani konsep perjanjian kerja sama yang tertuang dalam sebuah perjanjian yang tersusun secara baik dan benar serta legitimate. Proses penempatan uang muka untuk modal investasi awal.

Bentuk kongsi yang baik terdiri atas bilangan ganjil, misalnya bertiga, berlima atau bertujuh. Hal ini dilakukan dalam upaya proses pengambilan keputusan atau sikap dalam kebijakan menjalankan usaha agar tidak terjadi dead lock (buntu) sehingga dapat menimbulkan perpecahan perkongsian.

Penting untuk diperhatikan dalam memilih partner kongsi atau mencari investor atas rencana usaha kita adalah kesamaan pandangan dan visi ke depan serta latar belakang dari si investor sehingga dalam perjalanan menjalankan usaha tidak terjadi perbedaan persepsi atau pandangan yang cukup signifikan.

Komposisi ideal dalam sebuah perkongsian adalah, ada yang paham di bidang pemasaran dan penjualan, ada yang paham dibidang administrasi dan keuangan serta seorang lagi paham di bidang pengembangan sumber daya manusia. Memang idealnya komposisi seperti ini tetapi kalaupun sampai mengalami kesulitan untuk menemukan dengan tipe–tipe seperti ini, kita bisa meminta komitmen di awal bahwa investor yang bersangkutan boleh menunjuk seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan rencana kegiatan usahanya kepada orang yang dipercaya untuk ditunjuk mewakilinya.

Hal–hal  semacam ini sangat wajar dalam kita berkongsi dan model seperti ini sudah sering terjadi  di dunia usaha. Ada yang punya kemampuan tetapi tidak punya modal. Ada yang punya modal tetapi tidak punya ide usaha.

Ada juga sebuah bentuk, seperti berikut ini. Dalam sebuah reuni, muncul sebuah ide kongsi usaha. Si A punya ternak dan pemotongan sapi, Si B kontraktor pembuatan Ruko dan Kios, Si C jago masak Bakso. Ngobrol  ngalor ngidul, kongkow, gaul, ngrumpi  sampai akhirnya mereka bertiga ini sepakat untuk membuat sebuah kios bakso seger lan mantep. Jadilah mereka selalu bertemu untuk mendiskusikan rencana usaha tersebut dan luar biasa, mereka bertiga akhirnya sukses…Luar biasa  hanya bermodal silaturohmi.

 

Oleh: Yoyok Indrayatno

Pelatih Kewirausahaan dari ACC Indonesia

(Amanah Coaching Clinik Indonesia)

 

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.