Buat kamu yang punya bisnis kecil atau startup dengan budget terbatas, jangan langsung minder kalau mau promosi. Ada cara nggak ribet buat naikin penjualan tanpa harus keluar duit jutaan: manfaatkan micro influencer! Siapa sih mereka? Simak tips dari Berempat.com di bawah ini.
Apa Itu Micro-Influencer dan Kenapa Mereka Bisa Jadi Senjata Rahasia?
Micro influencer itu seperti teman dekat yang punya pengaruh di media sosial. Jumlah follower mereka biasanya antara 1.000–100.000. Meski nggak sebesar selebgram atau artis, engagement-nya justru lebih tinggi. Misalnya, mereka bisa dapat ratusan like atau puluhan komentar per postingan.
Kenapa mereka efektif?
- Lebih Murah: Bayarannya nggak selangit influencer besar. Bisa mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 2 juta per posting, tergantung niche dan jumlah followers.
- Komunitasnya Solid: Followers mereka biasanya punya minat spesifik (misal: skincare murah, fashion thrift, atau kuliner lokal). Jadi, promosi kamu langsung kena ke target pasar.
- Dianggap Lebih Autentik: Konten mereka terasa personal, kayak rekomendasi dari teman sendiri. Nggak kayak iklan yang dipaksain.
Langkah-Langkah Pakai Micro-Influencer Biar Sales Nempel!
1. Cari Influencer yang Relevan
Jangan asal pilih influencer cuma karena follower banyak. Cek:
- Apakah kontennya sesuai dengan produkmu? Misal, jualan hijab, cari influencer yang sering bahas fashion muslim.
- Engagement rate-nya berapa? Hitung dengan rumus: (Total like + komentar) / followers × 100. Idealnya di atas 3%.
- Apakah followers-nya aktif? Lihat komentarnya, apakah ada interaksi dua arah atau cuma sebatas like.
Tools yang bisa dipakai: Instagram search, TikTok hashtag, atau platform seperti AspireIQ dan Upfluence.
2. Bangun Hubungan Personal
Jangan langsung nawarin kerja sama via DM. Mulailah dengan:
- Follow akun mereka.
- Like dan komen di postingannya.
- Kirim pesan personal (bukan template!), misal:
“Hi [nama], aku suka banget konten review skincare lokal di akun kamu! Kebetulan aku punya brand serum lokal dengan bahan alami. Mau nggak kita kolaborasi? Bisa aku kirim sampel gratis buat dicoba.”
3. Kasih Kebebasan Kreatif
Micro-influencer paham betul selera followers-nya. Jadi, hindari mengatur konten mereka secara kaku. Kasih brief sederhana, misal:
- Tunjukkan cara pakai produk.
- Ceritakan pengalaman pribadi saat memakai produk.
- Sertakan diskon atau kode referral khusus.
Contoh sukses: Sebuah brand thrift lokal di Bandung kasih kebebasan ke 10 micro-influencer buat styling baju thrift. Hasilnya, 7 dari 10 postingan viral, dan penjualan naik 40% dalam sebulan!
4. Pakai Sistem Barter atau Komisi
Kalau budget minim, tawarkan:
- Barter produk: Kirim produk gratis sebagai bayaran. Cocok buat influencer yang masih berkembang.
- Affiliate program: Kasih kode diskon khusus. Setiap ada yang beli pakai kode itu, influencer dapet komisi 10–15%.
5. Repurpose Konten Mereka
Setelah konten diposting, jangan dibiarkan! Ambil screenshot atau download kontennya, lalu repost di akun bisnis kamu. Ini bisa jadi testimoni autentik yang bikin calon pembeli percaya.
Yang Paling Penting: Konsisten!
Micro-influencer memang nggak bisa bikin bisnis kamu melejit dalam semalam. Tapi kalau dilakukan rutin dan tepat sasaran, hasilnya bakal terasa dalam 3–6 bulan. Mulai dari 1–2 influencer dulu, pelan-pelan naikkan skalanya.
Jadi, tunggu apa lagi? Coba cari micro-influencer yang cocok, lalu ajak kolaborasi. Siapa tahu bulan depan, omzet kamu langsung nge-gas!