, Ketegangan Keamanan di Paniai dan Puncak Jaya){kind=link}
Pemungutan Suara Susulan di Papua, Lebih dari 500 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Terlibat, Ketegangan Keamanan di Paniai dan Puncak Jaya, Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) mengungkapkan alasan di balik keputusan ini. Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi terbaru dari Papua yang menyebabkan sekitar 548 TPS di dua provinsi di sana harus melaksanakan pemungutan suara susulan.Bagja mengatakan, “Di Paniai dan Puncak Jaya ada masalah keamanan. Kami menerima laporan tentang adanya tembak-menembak.”
Pemungutan Suara Susulan Di Papua Yang Melibatkan Lebih Dari 500 Tempat Pemungutan Suara (TPS)
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), terdapat 92 TPS di Paniai yang akan mengadakan pemungutan suara susulan, sementara di Puncak Jaya ada 456 TPS.Jumlah ini jauh lebih banyak daripada daerah lain yang harus melaksanakan pemungutan suara susulan. Contohnya, banjir di Demak menyebabkan 108 TPS harus digelar ulang, ada 8 TPS di Batam yang terkena masalah tertukarnya surat suara, dan 4 TPS di Jayawijaya yang terkait dengan faktor keamanan.Bagja menegaskan bahwa Puncak Jaya, yang terletak di wilayah pegunungan Papua, adalah daerah yang paling rentan dari segi keamanan saat pemilihan umum.”Keadaan di Puncak Jaya lebih rawan daripada di Paniai. Oleh karena itu, ada sekitar 400-an TPS di sana, jika tidak salah. Dan insiden kekerasan sudah menelan korban luka,” jelasnya.Oleh karena itu, Bagja, yang telah menjadi anggota Bawaslu RI selama dua periode, berharap tidak ada korban jiwa dalam pemilihan susulan di Puncak Jaya.”Kami juga perlu memastikan keselamatan para penyelenggara, tidak hanya pengawas tetapi juga petugas KPPS, agar mereka dilindungi oleh pihak keamanan,” katanya. “Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mengawasi situasi di Paniai dan Puncak Jaya,” tambah Bagja. Bawaslu RI berupaya menjaga keamanan dan keselamatan para penyelenggara pemilu di Puncak Jaya. Mereka bekerja sama dengan Mabes Polri untuk mengkoordinasikan langkah-langkah pengamanan. Tujuan utama adalah memastikan bahwa pemilihan susulan berjalan lancar tanpa ada korban jiwa.
