Top Mortar Gak Takut Hujan
Home News Strategi PDIP dan Jokowi: ‘Gantung Status’ untuk Menjaga Kekuasaan dan Membangun Koalisi

Strategi PDIP dan Jokowi: ‘Gantung Status’ untuk Menjaga Kekuasaan dan Membangun Koalisi

0
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Net

Strategi PDIP dan Jokowi gantung status? Jokowi yang merupakan Presiden Indonesia saat ini, dikabarkan sedang menggunakan strategi politik yang mereka sebut sebagai “gantung status” untuk menghadapi Pilpres putaran kedua yang akan datang pada tahun 2024. PDIP, partai politik yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, diyakini tidak akan memecat Jokowi saat ini, karena mereka berharap dapat memperbaiki hubungan mereka dan membangun kembali koalisi untuk mempertahankan kekuasaan.

Menurut seorang komunikolog politik dan hukum nasional bernama Tamil Selvan alias Kang Tamil, memecat Jokowi pada saat ini tidak akan memberikan keuntungan elektoral kepada PDIP. Kang Tamil menjelaskan bahwa karena situasinya sudah terlanjur “gantung status”, strategi politik yang tepat adalah mempertahankan status quo. Artinya, Jokowi tetap menjadi anggota PDIP tanpa mengundurkan diri, dan PDIP tidak memecat Jokowi.

“Masing-masing hanya menunggu. Apa yang mereka tunggu? Mereka saling menunggu untuk melihat keuntungan politik apa yang bisa mereka peroleh dari situasi ini di masa depan. Jika mereka mengambil langkah yang keras secara tegas, tidak ada yang akan menguntungkan,” jelas Kang Tamil.

PDIP gantung status Jokowi untuk memastikan koalisi

Dia meyakini bahwa baik PDIP maupun Jokowi tidak akan mendapatkan keuntungan jika terjadi pemecatan atau pengunduran diri. Bahkan, jika PDIP memecat Jokowi saat ini, partai tersebut akan kehilangan dukungan elektoral. Kang Tamil melihat bahwa tim-tim pendukung Ganjar, seorang politisi populer yang dianggap sebagai pengganti potensial Jokowi, masih menggunakan strategi politik yang berpusat pada program-program Jokowi.

Lebih lanjut, Kang Tamil menjelaskan bahwa jika Pilpres memasuki putaran kedua, strategi “gantung” yang diterapkan oleh PDIP terhadap Jokowi dapat menjadi berguna. Artinya, jika ada kemungkinan Ganjar tidak lolos ke putaran kedua atau Prabowo tidak lolos ke putaran kedua, PDIP dapat menjalin hubungan atau koalisi dengan salah satu dari mereka. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk menghadapi Anies, politisi lain yang potensial dalam Pilpres, dan membangun kembali koalisi untuk mempertahankan kekuasaan.

Dengan demikian, strategi politik “gantung status” yang diterapkan oleh PDIP dan Jokowi diyakini memiliki tujuan jangka panjang dalam menghadapi Pilpres putaran kedua. Mereka berharap dapat memperkuat posisi mereka dan membangun koalisi yang kuat untuk memenangkan pemilihan tersebut. Meskipun strategi ini memiliki risiko, PDIP dan Jokowi berharap bahwa keputusan yang mereka ambil akan menguntungkan mereka di masa depan.

Exit mobile version