Sabtu, November 23, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 859

Harga Emas Antam Naik Tipis Pascalibur Panjang

0

Berempat.com – Memasuki awal pekan harga emas Antam naik tipis dibanding sebelum libur panjang kemarin. Mengutip dari harga-emas.org, Senin (2/4) harga emas Antam berada di posisi Rp 648 ribu per gram pada pukul 08.15 WIB. Sebelumnya, emas Antam berada di posisi Rp 647 ribu per gram. Namun, untuk harga beli kembali emas Antam masih stagnan di angka Rp 577 ribu per gram.

Sementara untuk emas Antam 10 gram pun naik Rp 1.000 dibanding sebelumnya, menjadi Rp 614 ribu per gram (Rp 6.144.000 per batang). Kemudian emas Antam 100 gram juga naik tipis Rp 1.010 per gram menjadi Rp 609.900 per gram (Rp 60.994.000 per batang). Dan untuk emas Antam 500 gram naik tipis Rp 1.010 per gram menjadi Rp 609.032 per gram (Rp 304.516.000 per batang)

Di sisi lain, mengutip dari Reuters, harga emas dunia dapat kembali naik setelah berturut-turut jatuh dalam tiga sesi terakhir. Harga emas di pasar spot naik 0,3% di level US$ 1.327,71 per ons pada pukul 01.05 GMT. Namun, dolar sedikit tertekan di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memanas.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Menguat Usai Libur Panjang

0

Berempat.com – Memasuki awal pekan dibukanya lagi perdagangan setelah libur panjang, Senin (2/4) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menguat. Namun, penguatan yang terjadi belum signifikan karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih berada di kisaran Rp 13.750.

Menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.750/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibanding sebelum libur panjang Rp 13.756/USD.

Membaiknya rupiah terjadi saat mata uang negeri Paman Sam menghentikan rally ketika para pelaku pasar waspada terhadap ketegangan perdagangan yang semakin memanas.

Sementara itu, dilansir Reuters, dolar bertahan stabil terhadap Yen di awal bulan April, untuk sedikit mengambil jeda usai rally pekan lalu. Pergerakan dolar Amerika terjadi di tengah kekhawatiran yang terus muncul atas perdagangan Amerika dan Tiongkok.

    0

      0

        0

          0

          Kiat Mengelola Dapur Keuangan Perusahaan yang Baik

          0

          Berempat.com – Bagaimana cara mengelola finansial sebenarnya sebuah hal yang menarik untuk dibahas, dan memang harus dimengerti oleh setiap pelaku usaha. Terutama oleh para pelaku UKM. Apalagi bila kondisi bisnis sedang lesu. Di kondisi yang seperti inilah tentunya menjadi hal yang sangat pokok bagi pengusaha mengetahui cara mengelola finansial yang baik.

          Founder Tras n Co, Tri Raharjo membagikan pengetahuannya tentang bagaimana mengelola keuangan perusahaan:

          Pertama, mau dalam kondisi krisis atau tidak, yang paling utama harus dipahami adalah mengatur cash flow, karena biasanya pendapatan itu sangat beragam.

          Ada pendapatan yang sifatnya riil dan ada yang sifatnya piutang. Artinya, pendapatan yang riil bisa langsung menghasilkan cash flow bagi perusahaan, sedangkan yang sifatnya piutang memerlukan proses untuk penagihannya.

          Lalu, mana yang harus didahulukan? Tentunya, pikiran dan energi kita harus lebih banyak berorientasi ke pendapatan yang sifatnya riil terhadap cash flow. Karena pondasi dari sebuah bisnis adalah di cash flow. Kalau cash flow aman, maka bisnisnya pun akan berjalan relatif lancar.

          Biasanya untuk bisnis berkonsep franchise atau BO akan mendapatkan sumber income atau cash in adalah dari bahan baku dan dari pembelian paket franchise atau kemitraan oleh mitra. Nah, dua margin ini yang perlu kita lihat. Untuk yang paket kemitraan, kita bisa mengira-ngira berapa calon mitra yang akan bergabung di bulan ini.

          Sementara untuk bahan baku, kita harus benar-benar fokus untuk eksisting mitra yang sedang berjalan. Artinya, mitra-mitra yang sudah berjalan seoptimal mungkin didorong agar bisa melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah kapasitas yang banyak. Kalau sudah begitu, maka kita bisa memenuhi cash flow secara operasional, bahkan bisa surplus.

          Jadi, jangan sampai kita hanya terpaku pada pembukaan outlet saja agar usahanya bisa tetap hidup dan cash flow tetap aman. Tapi justru harus lebih memikirkan kepada bagaimana maintenance mitra agar permintaan bahan baku tetap pada kapasitas yang tinggi.

          Nah, ketika sinergi dua pendapatan itu bisa digabungkan, tentunya harus menjadi perhatian utama para pemilik bisnis. Dan tentu saja harus dikontrol agar tercipta cash flow yang baik. Buatlah juga pola serta sistem pembayaran yang pas dengan mitra. Jangan sampai mitra membeli bahan baku dengan pembayaran yang terlalu lama sehingga dapat mengganggu cash flow.

          Itulah hal yang perlu diperhatikan bagi pelaku bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya. Jadi, kalau memang dua hal itu bsia dijalankan dengan optimal dan baik, maka secara finansial pun akan bagus.

          Hal kedua, setelah bisa mengatur masuknya cash flow, tentunya orang di bagian finance tidak bisa bekerja sendirian. Artinya, ketika kita sudah tahu proyeksi finansial, sebagai seorang entrepreneur, kita pun harus punya proyeksi pendapatan atau proyeksi marketing.

          Nah, biasanya setiap bulan kita memiliki biaya pasti yang harus dikeluarkan. Artinya, dari bulan Januari-Desember seperti apa budgeting pengeluaran pasti yang kita perlukan, seperti biaya listrik, telepon, sewa gedung, dsb. Itu penting diketahui dalam waktu satu tahun ke depan atau setiap bulan agar kita pun tahu bagaimana caranya bisa mendapatkan uang cash untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran tersebut.

          Kalau cash out sudah jelas, maka hal yang harus dipikirkan adalah mendapatkan cash in. Tentunya, cash in ini yang perlu diupdate setiap saat. Katakanlah kita buat cash flow project untuk September, maka kita perlu tahu cara mendapatkan cash in setiap minggunya lewat proyeksi marketing. Nah, ketika cash in lebih tinggi daripada cash out, berarti kita sudah dibilang mendapatkan surplus cash flow. Dengan begitu, maka sebuah bisnis akan relatif stabil dan sehat karena darahnya perusahaan ada di cash flow.

          Tetapi perlu diingat, kalau cash flow di masa krisis seperti ini agak tersendat maka kita harus menghindari mindset untuk menyuntikkan dana ke perusahaan, apalagi kalau sampai melakukan pinjaman bank. Karena kalau mindset kita selalu seperti itu, maka pikiran kita akan selalu ingin menyuntik dana bila setiap kali cash flow tersendat. Jadi, biarkan tim yang achieve target dan cash flow. Jadikan perusahaan dan bisnis yang mandiri. Itulah mindset yang harus ditanamkan.

          Artinya, pinjaman ke bank boleh dilakukan asalkan cash flow kita sudah surplus. Dan dengan catatan untuk pengembangan bisnis, bukan untuk menutupi biaya operasional. Dan, saya kira kalau meminjam untuk pengembangan bisnis ada baiknya digunakan untuk membangun aset, seperti pabrik, rumah produksi, atau mesin produksi. Saya kira itulah hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha agar baik dalam mengelola finansial. Selamat berbisnis!

          3W 1H, Kunci Sukses Mengelola Bisnis Investasi Rendah agar Sustain

          0

          Berempat.com – Ari Nugrahanto, atau pria yang akrab disapa Coach Ari ini meyakini jika masing-masing bisnis mempunyai tingkat kesuksesan yang berbeda-beda. Dan hal itu tak bisa dilihat hanya dari sisi investasi rendah maupun tinggi. Sebab, menurutnya, semua bisnis besar dimulai dari bisnis kecil atau investasi kecil.  Pun dengan bisnis kecil yang tidak mungkin tiba-tiba menjadi besar.

          Karena itulah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pemain Business Opportunity (peluang bisnis) berinvestasi rendah jika ingin bisnisnya mampu sustain dan bersaing di pasar. Dan menurut Coach Ari, hal pertama yang harus diperhatikan adalah memahami konsep bahwa pelanggan, omzet, dan profit bukanlah hal utama dalam sebuah bisnis.

          “Dua hal utama sebelum mendapatkan pelanggan adalah memastikan Anda mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan mencari siapa prospect (lead), dan merubah prospect (convertion rate) Anda menjadi pelanggan Anda,” terang Founder Kelola Digital Inc. ini.

          Dua hal berikutnya, sambungnya, adalah kemampuan dan strategi menambah jumlah transaksi (number of transaction) dan meningkatkan nilai penjualan (value of sale) untuk meningkatkan omzet bisnis. Dan terakhir, menghitung ‘cost structure’ dan harga jual yang tepat. Sehingga bisa meningkatkan margin untuk mengembangkan profit bisnis Anda.

          Dalam menjalani sebuah bisnis agar mampu sustain tidak bisa hanya berpatokan kepada satu hal semata. Tapi juga pada kendala-kendala yang muncul saat ini.

          “Alam semesta ini sudah mengajari kita dengan analogi sebuah ‘mobil’. Atau kendaraan bermotor yang harus diservice atau direparasi secara berkala untuk bisa meningkatkan performance kendaraan tersebut. Nah, ini sama dengan pemilik bisnis dan bisnisnya untuk selalu melakukan pembelajaran melalui investasi ilmu, baik dari membaca buku, bergabung dengan komunitas, seminar, workshop, dan lain-lain,” jelas mantan CEO ActionCOACH Indonesia.

          Bukan hanya kendala dari pola pikir saja. Tapi masih ada beberapa kendala lainnya yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis BO berinvestasi rendah.

          “Hal yang harus dilakukan adalah harus terus mempunyai pola pikir untuk menciptakan self-employed di bawah mereka. Sehingga mereka bisa lebih mempunyai strategic-thinking, bukan technical. Kebanyakan dari pemilik bisnis terjebak di dalam hal teknis, sehingga lupa memikirkan hal-hal strategis, seperti membuat rencana bisnis, pemasaran, penjualan, dan sistem,” ungkapnya.

          Setelah mengetahui konsep awal serta kendala dan tantangan yang harus dipahami oleh pelaku bisnis BO berinvestasi rendah, maka hal berikutnya yang harus menjadi perhatian utama adalah cara mengelola bisnisnya yang benar. Tentu saja, semua pengusaha ingin agar bisnis yang dijalaninya bisa sustain dan berkembang. Karena itulah hal ini patut untuk dipahami. Dan Coach Ari merangkumnya menjadi 3W 1H.

          “Adalah fokus dengan target pasar Anda, yaitu dengan memastikan siapa mereka (Who)? Mereka ada di mana (Where)? Dan apa strategi yang mau dipakai berdasarkan dua hal tersebut (What)? Lalu, bagaimana cara strategi pemasaran dan bisnis yang sesuai dengan semua hal tersebut (How)?,” pungkasnya.

          Di Era Transformasi, Daring adalah Solusi

          0

          Berempat.com – Pasar e-commerce di Indonesia terus bertumbuh positif sampai saat ini. Setidaknya, di sektor ini Indonesia sudah punya empat perusahaan berstatus The Unicorn, di antaranya Tokopedia, Traveloka, GO-JEK, dan Bukalapak.

          Potensi di Indonesia sendiri pun masih sangat besar. CEO Tokopedia, William Tanuwijaya beberapa tahun lalu pernah berkata bila Indonesia negara yang unik.

          “Demografisnya negara kepulauan. Jadi, akses akan kebutuhan itu sebenarnya bisa dibilang limited untuk daerah-daerah terpencil. Dengan teknologi seperti Android yang harganya terjangkau, di bawah Rp 1 juta, apalagi saat ini sudah banyak orang yang mengerti internet tentu akan banyak membantu,” ujarnya.

          Indonesia juga punya budaya kulakan, di mana para pedagang di daerah-daerah itu akan pergi ke kota, bahkan ke Jakarta untuk belanja agar bisa dijual lagi di tempat mereka tinggal. Tapi, sekarang dengan teknologi, mereka sudah bisa mengakses tanpa perlu pergi ke kota. Jadi, budaya kulakan pun sudah bertransformasi ke daring. Orang-orang yang bisa mengakses internet pun punya pilihan belanja yang jauh lebih banyak dan mudah.

          Dan sebetulnya di balik kondisi yang dianggap krisis pada sektor ekonomi makro di Indonesia belakangan ini, sebetulnya itu dianggap William para pelaku bisnis offline yang kemudian memilih untuk mencoba alternatif baru; daring.

          “Jadi, kalau biasanya untuk membuka toko harus bayar uang sewa yang biayanya selalu naik setiap tahunnya, sementara daya beli masyarakat setempat bisa lesu karena tergantung pada kondisi ekonomi, bisa teratasi dengan jalur online,” ujarnya.

          Karena di jalur daring, para pengusaha tidak perlu membayar banyak biaya yang memang tidak diperlukan. Dan mereka hanya perlu memberikan pelayanan dan harga yang kompetitif. Sehingga daya beli pun bisa tetap stabil.

          Menurut penuturan William, dari beberapa lembaga riset memprediksikan jumlah transaksi daring di Indonesia di 2016 hanya sebesar 0,6% dari total belanja retail keseluruhan. Jadi, bisa dilihat kalau belanja daring pun masih sangat kecil jumlahnya. Potensi pertumbuhannya masih sangat besar.

          “Kita lihat China, sudah 13% dari total belanja domestik sudah terjadi lewat online. Karena itu kita bisa lihat bagaimana ledakan semacam itu bisa instan terjadi. Saat ini transaksi online pun dari bulan ke bulan angkanya masih terus bertumbuh sekitar 10-20%,” ujarnya.

          “Bangsa kita ini sebenarnya bangsa yang kreatif. Di negara mana lagi yang ada Pak Ogah di setiap persimpangan untuk melerai kemacetan? Di negara mana lagi yang di setiap gedung perkantoran dan mal selalu ada ojek payung ketika hujan? Ini budaya-budaya kreatif yang hadir karena kepintaran orang kita dalam melihat peluang,” tambahnya.

          Indonesia sendiri mempunyai sekitar 250 juta penduduk. Kita bisa menjadi negara yang besar. Harusnya, dengan penduduk sebanyak itu Indonesia sudah menjadi negara sentral di Asia Tenggara. Kalau secara digital peluang negara kita besar.

          Mengapa selama ini kita bangga bahwa Indonesia menjadi pengguna Facebook nomor empat terbesar di dunia? Lalu, Jakarta sebagai kota tersibuk di Twitter. Harusnya Indonesia bisa lebih produktif lagi. Dan UKM Indonesia harus bisa menguasai teknologi, menguasai internet untuk menguasai pasar domestik.

          Sukses Berbisnis Berkat Pikiran yang Positif

          0

          Berempat.com – Memulai segalanya dari nol dan membesarkannya kemudian tentu bukanlah hal yang mudah. Terlebih memulai sebuah bisnis. Owner Steffie Collection, Stephanie Christiana Agustin adalah salah satu yang pernah mengalaminya, sebelum kemudian sukses membesarkan Steffie Collection.

          “Bisnis ini lahir dari sebuah kerinduan untuk memulai usaha sendiri meskipun harus mulai dari nol,” ungkap Christiana. Bisnis ini pun, imbuhnya, lahir dari hobi mamanya yang suka belanja kain seprei untuk kemudian dijahitnya sendiri.

          Upaya Christiana memapah diri menuju tangga kesuksesan pun tidaklah mudah. Ia pun pernah mencicipi sebuah kegagalan dalam berbisnis. Dan kegagalan yang masih diingatnya sampai saat ini ialah pernahnya ia tertipu puluhan juta rupiah.

          “Tetapi dalam kondisi menyerah dan mulai putus asa, karena do’a, Tuhan pun ubahkan pola pikir (saya) yang pesimis menjadi optimis, yang takut menjadi berani,” kisahnya. Dan berkat keoptimisan dalam dirinyalah kini ia pun bisa membangun Steffie Collection.

          Christiana pun berharap kehidupannya dapat bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya. Sebagaimana filosofinya, yaitu sharing, living, caring dan empowering. Dalam harapan dan visinya, ia berkeinginan agar melalui usahanya ini bisa memberi kehidupan bagi sesama, terutama wanita.

          “Salah satunya dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bisa bekerja di luar rumah,” terangnya.

          Sebab itulah, imbuhnya, muncul ide dalam diri untuk memperbanyak macam serta menambah kualitas sepreinya. “Yang biasanya motif kain tinggal pilih dari pabrik, kemudian timbullah keinginan untuk mulai memproduksi seprei batik tulis dengan kain tanpa sambungan tengah,” ujarnya.

          Selain itu, Christiana pun kini terbiasa mengadakan kursus gratis setiap seminggu sekali dengan mengundang guru membatik. Dan banyak ibu-ibu rumah tangga yang berdatangan untuk belajar cara-cara membatik dengan gratis. Christiana pun berharap nantinya mereka yang belajar bisa membawa pulang pekerjaan membatik itu.

          Perempuan yang mengidolai mamanya ini pun gemar terjun dalam kegiatan sosial. Seperti halnya kegiatan sosialnya bersama Forum Peduli Difabel yang mengadakan event Festival Difabel pada 6 Desember 2015. Perempuan satu ini pun sangat menyukai filosofi “hiduplah seperti air”. Sebab, baginya, air dapat memberi kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. “Saya menyukai filosofi air, karena ingin hidup saya bermanfaat dan menjadi berkat bagi dunia,” tuturnya.