Minggu, November 24, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 852

Produksi IKM Yogyakarta Naik Melampaui Pertumbuhan Nasional

0

Berempat.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Yogyakarta mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni sekitar 17,28%. Peningkatan tersebut tercatat pada periode triwulan IV 2017, naik dibanding periode yang sama pada 2016 (yoy). Bahkan, peningkatan tersebut diklaim Kemenperin melampaui pertumbuhan industri di tingkat nasional sebesar 4,59 persen.

Menanggapi pertumbuhan produk IKM Yogyakarta tersebut, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa pengembangan potensi IKM memang menjadi program prioritas bagi Kemenperin.

“Salah satu sektor yang menjadi penopang IKM di Yogyakarta adalah industri kreatif. Pengembangan potensi IKM, khususnya di sektor industri kreatif menjadi program prioritas yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian,” ungkap Gati pada acara pembukaan Pameran Produk Unggulan Kerajinan Jogja Istimewa di Plasa Pameran Industri, Jakarta, Selasa, (17/4).

Upaya kemenperin dalam mengembangkan potensi IKM tersebut diklaim sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Ekonomi Kreatif.

Menurut Gati, pasar kerajinan Indonesia terus mengalami peningkatan setiap waktunya. Itulah mengapa Kemenperin menganggap bahwa para pelaku UKM merupakan salah satu tombak ekonomi kerakyatan yang tahan terhadap krisis ekonomi global.

Karena itu, Gati pun menerangkan bahwa Kemenperin telah menjalankan berbagai program guna meningkatkan produktivitas IKM. Beberapa di antaranya seperti melangsungkan kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis, serta penggunaan teknologi terkini. Sementara untuk meningkatkan akses pasar, Kemenperin menjalankan program e-Smart IKM.

“Program e-Smart IKM telah bekerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri,” ujar Gati.

Melalui e-Smart tersebut, produk IKM didorong untuk memasuki pasar daring sehingga memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dari berbagai daerah.

“Penggunaan teknologi digital atau teknologi internet dalam salah satu rantai pasok IKM ini merupakan penerapan revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang berkembang,” tambahnya.

Menurut Gati, di era globalisasi ini produk IKM harus didukung dengan kualitas atau mutu yang baik dan memiliki standar baku. “Strategi yang perlu dibangun untuk bersaing di pasar global itu, antara lain dilakukan melalui pengembangan inovasi desain dan produk,” pungkas Gati.

Pameran Produk Unggulan Kerajinan Jogja Istimewa ini diikuti sebanyak 50 IKM binaan Dekranasda Yogyakarta yang terdiri dari IKM batik, lurik, perak, kayu, rajut, kulit, fesyen, dan makanan olahan. Pameran ini berlangsung selama 17-20 April 2018 dan dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

PP Properti Bidik Pendapatan Penjualan Rp 2,65 Triliun

0

Berempat.com – Strategi kemitraan bisnis kembali digelar oleh PT PP Properti Tbk agar dapat menjual proyek dalam bentuk borongan (buck sales). Adapun pendapatan penjualan (marketing sales) yang dibidik sebesar Rp 2,65 triliun.

Dengan demikian, target penjualan borongan PP Properti kali ini memiliki presentase 69,74% dari total target pendapatan penjualan tahun 2018 yang diketahui sebesar Rp 3,8 triliun. Sementara untuk sisanya Rp 1,15 triliun ditargetkan untuk penjualan ritel.

Dalam keterangan resminya, PT PP Properti dikabarkan sudah hampir mengantongi dua kesepakatan bisnis penjualan proyek borongan, yakni bersama PT Arvaca Investama dengan nilai penjualan proyek Rp 2 triliun. Ada 3 proyek yang akan dikerjakan di Surabaya, Jawa Timur yang akan mereka lego; yaitu Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada Lagoon Tower 2, dan Grand Sungkono Lagoon Tower Hotel. Target kesepakatan bisnisnya akhir bulan ini.

Kesepakatan kedua yaitu dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. PP Properti akan mengerjakan proyek pembangunan perumahan untuk karyawan Antam di Tangerang Selatan, Banten dengan nilai Rp 150 miliar.

Dengan skema borongan ini tak hanya dianggap lebih cepat menjual proyek, tetapi juga dinilai lebih menguntungkan PP Properti dari sisi ketersediaan kas. “Arus kas dari operasi akan lebih meningkat karena dari pembayaran uang muka saja sudah bisa langsung kami bukukan sebagai pendapatan,” ujar Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Taufik Hidayat dalam keterangan resminya, Selasa (17/4).

Sejatinya, sebelum kesepakatan dua proyek di atas, PP Properti sudah lebih dulu meneken nota kesepahaman dengan skema borongan ini bersama PT Dipa Karya Sejahtera. Proyek yang dikerjakan adalah penjualan Apartemen Begawan Tower 2 senilai Rp 250 miliar. Selain itu ada juga rencana penjualan proyek Ma-Zhoi Tower 1 di Margonda senilai Rp 250 miliar kepada PT Samander Bisnis Nusantara. Namun, PP Properti dikabarkan masih bernegosiasi dengan para calon pembeli.

Hingga kuartal I 2018, PP Properti membukukan pendapatan penjualan Rp 703 miliar. Tahun ini, mereka membidik pendapatan Rp 3,2 triliun dan laba bersih Rp 528 miliar.

Pemerintah Hanya Punya 3 Bulan Siapkan Aturan Turunan Perpres Tenaga Kerja Asing

0

Berempat.com – Sejak Maret 2018 lalu pemerintah sudah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA). Namun, saat ini pemerintah hanya punya waktu 3 bulan untuk merumuskan aturan turunan Perpres tersebut.

Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan tentang Syarat, Kualifikasi dan Jabatan yang Dilarang Diduduki TKA, yang dihadiri lintas kementerian di Jakarta, Selasa (17/4).

“Kita  hanya memilki waktu hanya tiga bulan harus selesai untuk menerima masukan dari para stake holder agar segera akan jadi Kepmen (Keputusan Menteri) atau Permen (Peraturan Menteri). Jangan sampai batas waktu yang ditentukan belum selesai,” ujar Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudharmanto.

Adapun masukan yang diminta dalam Rakor tersebut menyangkut Perpres No. 20, pasal 5 ayat (3) yang berbunyi “Dalam hal kementerian/lembaga mensyaratkan kualifikasi dan kompetensi, atau melarang TKA untuk jabatan tertentu, menteri/kepala lembaga menyampaikan syarat atau larangan dimaksud kepada Menteri untuk ditetapkan”.

Masukan lainnya yaitu terkait Perpres pasal 6 ayat (3) tentang jenis jabatan, sektor, dan tata cara penggunaan TKA dan pasal 10 ayat (1c) mengenai pemberi kerja TKA tidak wajib memiliki RPTKA untuk mempekerjakan TKA pada jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Hery juga meminta masukan dari sektor apabila ada syarat kualifikasi dan kompetensi jabatan yang ada pada sektor, jabatan tertentu yang dilarang diduduki oleh TKA.

“Apabila memang ada, agar disampaikan kepada Kemnaker untuk ditetapkan dengan Kepmenaker selambat-lambatnya disampaikan pada akhir bulan Mei 2018. Mekanisme pengawasan untuk jabatan-jabatan sesuai kewenangan K/L agar dibahas lebih lanjut,” terangnya.

Sementara itu, Dirjen Binapenta dan PKK Maruli menambahkan, secara prinsip Perpres bertujuan penyederhaan prosedur dengan tetap mengikuti persyaratan ketat. Maruli berharap lintas K/L memikirkan penggunaan TKA dari segi persyaratan, larangan, dan kebutuhan sektor.

“Tapi harus tetap dipikirkan untuk tingkatkan daya saing, apakah syarat yang ketat itu akan menghambat atau menambah daya saing TKI. Bapak yang pikirkan. Kalau sudah dipikirkan, tolong diinfo ke kita, nanti kita bareng-bareng lagi membuat Permenaker,” katanya.

Turut hadir sebagai narasumber Deputi Bidang Kemaritiman Satya Bhakti Parikesit, Dirjen Binapenta PKK Maruli A. Hasoloan, Kasubdit verifikasi dokumen perjalanan Ditjen Imigrasi Kemenkumham Elfinur, dan Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian Yulius.

Rakor tersebut turut dihadiri oleh pejabat Kementerian ESDM, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Pariwisata, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.

Perlunya Forum Bipartit Dalam Penyelesaian Perselisihan Pekerja dan Pengusaha

0

Berempat.com – Forum bipartit perlu dimaksimalkan kegunaannya oleh para pengusaha maupun para serikat pekerja untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi. Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menganggap hal itu perlu agar perselisihan pada hubungan industrial dapat terselesaikan dengan cepan dan baik.

“Kalau ada masalah harus didiskusikan, terbuka dan saling percaya antara serikat pekerja dan pengusaha,” ujar Hanif di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/4).

Langkah dialog maupun diskusi harus diupayakan bersama untuk meminimalisir kesalahpahaman. Hanif menganggap, baik pekerja maupun perusahaan harus mengoptimalkan dan mengefektifkan forum bipartit agar ketika adanya pembahasan PKB dapat berjalan lebih baik.

Hanif mengingatkan perlunya pengusaha dan pekerja untuk tidak menggunakan kekuatan dalam dialog sosial. Karena bila keduanya mengedepankan kekuatan, maka ujung-ujungnya hanya akan berelasi pada kekuasaan.

“Kalau kekuatan relasinya kekuasaan, akhirnya kita tidak pergi ke mana-mana,” ujar Hanif.

Selain itu, Hanif juga menganggap pentingnya keberadaan serikat pekerja di perusahaan. Karena inovasi di perusahaan bisa datang dari kalangan pekerja atau serikat pekerja. Karena itu pula Hanif meminta agar pengusaha mau memberikan ruang kepada serikat pekerja dalam perusahaan untuk bergerak dan tumbuh.

“Pengusaha harus memberi ruang bagi serikat pekerja untuk tumbuh dan serikat pekerja juga harus produktif,” papar Hanif.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi, jumlah perusahaan di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi mencapai 4.345 perusahaan. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai angka 1.214.052 orang pekerja.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 377 perusahaan telah memiliki perarturan perusahaan, sedangkan yang sudah memiliki PKB baru sebanyak 150 perusahaan.

AIA Berencana Bangun Infrastruktur Sepak Bola di Tulehu

0

Berempat.com – Pada Senin (16/4) kemarin, PT AIA Financial (AIA) secara resmi telah menggelar konferensi pers atas berlangsungnya program AIA Sepak Bola untuk Negeri –Train the Trainer. Dalam program ini, AIA mendatangkan dua pelatih dari Global Coaching Team Tottenham Hotspur untuk memberikan pelatihan kepada pelatih sepak bola pemula di Indonesia. Kedua pelatih itu ialah Anton Blackwood dan Danny Mitchell.

Rencananya, pelatihan akan dilangsungkan di 3 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, dan Ambon. Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 10 hari, yakni 17-27 April 2018. Bahkan, untuk di Ambon, tepatnya di Tulehu, AIA akan memberikan donasi 10.000 bola AIA dan untuk pembangunan infrastruktur sepak bola.

AIA memfokuskan pembangunan infrastruktur sepak bola di Tulehu karena menganggap bahwa Tulehu telah memiliki tradisi sepak bola yang kuat dan unik, di mana anak-anak sudah diperkenalkan dengan lapangan sejak mereka masih kecil. “Malah mungkin anak-anak di sana waktu baru lahir langsung diajarin sepak bola,” seloroh Direktur Hukum, Kepatuhan, dan Risiko PT AIA Financial Rista Qatrini Manurung dalam konferensi pers di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).

Hal lain yang mendorong AIA ingin membantu membangun infrastruktur sepak bola di Tulehu karena desa itu juga dikenal sebagai Kampung Sepak Bola tempat para pemain sepak bola hebat Indonesia lahir selama ini.

Lebih lanjut, program Train the Trainer ini merupakan kelanjutan dari program AIA Sepak Bola untuk Negeri yang sudah dijalankan sejak Maret 2018. Salah satu momen spesial saat peluncuran AIA Sepak Bola untuk Negeri adalah kehadiran AIA Global Ambassador David Beckham di Indonesia beberapa waktu lalu.

Program ini juga merupakan bagian dari inisiatif AIA untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui partisipasi dalam kegiatan olahraga seperti sepak bola. Rista sendiri beralasan, mengapa AIA memilih sepak bola karena berdasarkan hasil survei Nielsen Sport pada 2016 lalu, sebanyak 77% masyarakat Indonesia adalah penggemar sepak bola. Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara pecinta sepak bola kedua terbesar di dunia.

Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan apresiasi terhadap program Sepak Bola untuk Negeri – Train the Trainer yang diusung AIA. Apalagi, program ini dianggap sebagai upaya AIA dalam membantu program 100.000 pelatih yang ingin dicetak Kemenpora.

“Kami mengapresiasi dukungan AIA terhadap program pelatihan 100.000 pelatih. Dukungan ini membantu kami dalam mengembangkan kemampuan pelatih-pelatih di Indonesia, terutama untuk olahraga sepak bola. Saat ini jumlah pelatih di Indonesia masih kurang,” ungkap Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Dr. Raden Isnanta M. Pd. dalam kesempatan yang sama.

Benarkah Beberapa Sektor Pekerjaan Terancam Hilang Akibat Revolusi Industri 4.0?

0

Berempat.com – Dunia industri terus mengalami revolusi di setiap waktunya. Saat ini, Indonesia sendiri sudah harus bersiap menghadapi revolusi industri 4.0. Namun, revolusi yang terjadi tak selalu ditanggapi baik, beberapa kecemasan justru bermunculan. Utamanya kecemasan pada hilangnya pekerjaan.

Namun, hal itu segera dibantah oleh Direjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono. Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir akan kehilangan pekerjaan akibat datangnya revolusi industri 4.0. Karena menurut Bambang sejak revolusi industri 1 hingga 3 beberapa sektor pekerjaan pun sudah tergerus. Tapi, di balik tergerusnya sektor pekerjaan itu juga memunculkan jenis pekerjaan baru.

“Tak perlu khawatir dengan masalah hilangnya pekerjaan. Yang perlu dilakukan adalah menyiapkan keterampilan baru agar kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan atau jenis pekerjaan yang akan datang,” ujar Bambang dalam dialog interaktif Forum Merdeka Barat 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi Jakarta, Senin (16/4).

Bambang juga menyebutkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Oxford, McKensie, Global Institute maupun ILO memang memprediksi 50% pekerjaan akan hilang di revolusi industri 4.0 ini. Namun, akan muncul sekitar 65% pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya.

Menurut Bambang, perkembangan teknologi bisa menjadi hal yang paling dibutuhkan dalam transformasi industri. Karena dengan itu pekerjaan yang baru dapat bermunculan. Ia mengambil contoh Tokopedia yang semula hanya memiliki merchant sekitar 2 juta, dapat berkembang menjadi 2,7 juta dalam satu bulan.

“Ketika merchandise Tokopedia 2 juta, ternyata sebanyak 80 persen, tadinya orang yang tidak bekerja dan tidak berusaha. Artinya adanya teknologi online dengan Tokopedia ini, ada 1,6 juta yang tidak bekerja, menjadi bekerja,” terangnya.

Karena itu, Bambang menegaskan perlunya setiap sektor industri harus membuat strategi transformasi industrinya. Baik industri pertanian, kimia, makanan minuman, listrik, otomotif dan sebagainya.

“Transformasi teknologinya seperti apa? Revolusi industri pasti akan memunculkan posisi atau jabatan-jabatan baru yang sekarang belum ada. Adanya industri baru, jabatan yang sekarang ada, menjadi jabatan kadaluarsa. Kita membutuhkan pemetaan jabatan baru itu, ” ujarnya.

Menurut penuturan Bambang, saat ini pihaknya terus melakukan pemetaan jabatan baru sebagai bentuk antisipasi terbunuhnya sejumlah pekerjaan akibat perkembangan teknologi informasi. Pemetaan utamanya menyangkut sektor pekerjaan yang bakal tumbuh dan menyusut dalam 15 tahun ke depan.

Setelah pemetaan, ujar Bambang, Kementerian Ketenagakerjaan baru akan menyiapkan kemampuan-kemampuan baru yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut. Bambang juga mengatakan perlunya identifikasi perubahan kompetensi yang dibutuhkan industri, juga memfasilitasi pelatihan SDM untuk pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri.

“Jadi menghadapi revolusi industri 4.0, pertama kita harus punya strategi transformasi industri, kedua membuat pemetaan jabatan baru dan ketiga pemenuhan skill-skill kompetensi baru untuk pemenuhan jabatan-jabatan baru tersebut,” terangnya.

Hubungan Pekerja dan Pengusaha yang Baik Dapat Tingkatkan Daya Saing Indonesia

0

Berempat.com – Perkembangan ekonomi global yang semakin kompetitif memaksa iklim industri dan bisnis di Indonesia untuk dapat beradaptasi. Menurut Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, salah satu hal yang dapat mendorong membaiknya iklim industri dan bisnis di Indonesia ialah adanya hubungan baik antara pekerja dan pengusaha.

“Untuk terus meningkatkan daya saing dibutuhkan kontribusi dan kerja sama dari masing-masing pelaku usaha, termasuk di dalamnya unsur pekerja, pengusaha, dan pemerintah,” ujar Haiyani mewakili Menteri Ketenagakerjaan pada sambutannya dalam acara Peringatan Hari Ulang Tahun Serikat Pekerja SUCOFINDO Ke-19 di Jakarta, Senin (16/4).

Hubungan industrial memang dinilai memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dan saat ini, hubungan industrial di Indonesia bisa dikatakan sudah dalam kondisi yang cukup baik. Hal itu bisa dilihat dari peningkatan daya saing yang dimiliki Indonesia.

Haiyani menuturkan, berdasarkan peringkat Global Competitiveness Index, daya saing Indonesia di tahun ini mengalami peningkatan. Saat ini Indonesia ada di peringkat ke-36 dari 190 negara, naik 5 peringkat dibanding tahun sebelumnya yang menduduki posisi ke-41.

Lebih lanjut, di tahun 2018 ini Bank Indonesia juga telah memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 5,1-5,5%. Sementara Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,3%.

“Laporan Forum Ekonomi Dunia tersebut juga membantu kita dalam mengidentifikasi tantangan yang harus diatasi dan merancang strategi pertumbuhan ekonomi,” tambah Haiyani.

Menurut Haiyani, saat ini yang dibutuhkan oleh para pekerja dan pengusaha dalam menjaga hubungan industrial yang baik ialah perlunya wadah untuk berdialog. Dialog sosial dinilai penting agar seluruh stakehokder mampu mengantisipasinya dengan baik.

Menurutnya, dialog sosial adalah sarana bagi semua pihak untuk menuangkan gagasannya. Termasuk mencari jalan keluar manakala terjadi perselisihan. “Dalam interaksi hubungan industrial, kita ini kan mitra yang sejajar. Artinya sejajar, keterbukaan harus dikedepankan,” pungkasnya.

AIA Kirim Pelatih Tottenham Hotspur Beri Pelatihan pada Pelatih Pemula Indonesia

0

Berempat.com – PT AIA Financial (AIA) menjalankan program bertajuk AIA Sepak Bola untuk Negeri – Train the Trainer. Bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), AIA bermaksud untuk membantu mengembangkan pelatih sepak bola pemula dengan mendapatkan pelatihan dari Global Coaching Team Tottenham Hotspur.

Direktur Hukum, Kepatuhan dan Risiko PT AIA Financial Rista Qatrini Manurung mengungkapkan, program yang diusung AIA ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pelatihan 100.000 pelatih yang dicanangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Melalui program ini kami memberikan kesempatan kepada para pelatih berbakat di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka, sehingga mampu menjadi pelatih profesional,” ujarnya di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).

Rista juga mengatakan bahwa program ini mendorong masyarakat menerapkan hidup sehat.

Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku mengapresiasi program yang diusung AIA. Apalagi kemenpora menganggap saat ini Indonesia masih kekurangan pelatih berkualitas.

“Saat ini jumlah pelatih di Indonesia masig kurang. Melalui program ini, kami berharap mampu mencetak pelatih andal dan berkualitas,” terang Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora Dr. Raden Isnanta M. Pd.

Program ini juga dianggap oleh Raden merupakan bagian dari bantuan yang diterima oleh Kemenpora dalam menargetkan program 100.000 pelatih berkualitas bagi Indonesia.

Dengan meningkatnya jumlah pelatih berkualitas di Indonesia, sambung Raden, Indonesia akan mampu melatih banyak atlet berbakat untuk dibina dan dikembangkan menjadi atlet profesional, khususnya di bidang sepak bola.

Di sisi lain, terlibatnya Global Coaching Team Tottenham Hotspur dalam prorgam ini karena menjadi bagian dari program kemitraan antara AIA dengan tim asal London tersebut sebagai Global Principal Partner.

Dalam program ini, telah ada dua pelatih Spurs yang ditempatkan di Asia dan akan memberikan pelatihan kepada pelatih sepak bola pemula di Jakarta dan Ambon. Program pelatihan sendiri akan berlangsung pada 17-27 April 2018.

Kategori pelatih pemula yang masuk dalam program ini meliputi pelatih amatir hingga guru olahraga dari berbagai sekolah dasar.

Program Train the Trainer ini merupakan kelanjutan program AIA Sepak Bola untuk Negeri yang diluncurkan Maret 2018 lalu.

Belajar Menggaet Investor dari GO-JEK

0

GO-JEK tak henti berinovasi, investor pun tak lekang menghampiri

Berempat.com – Kemajuan teknologi saat ini begitu dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Berbagai kemudahan dihadirkan lewat sebuah alat elektronik yang bisa digenggam. Perusahaan rintisan (Start up) juga banyak bermunculan, memanfaatkan teknologi guna menawarkan berbagai layanan. Masyarakat merasa terbantu, perusahaan rintisan pun ikut maju.

GO-JEK menjadi salah satu perusahaan rintisan yang sedang jaya-jayanya sekarang. Mereka menjadi perusahaan rintisan lokal berlabel ‘Unicorn’ pertama di Indonesia pada 2016 silam setelah mendapatkan total pendanaan US$ 1,3 miliar (7,2 triliun), sebelum kemudian diikuti oleh Tokopedia, Taveloka, dan Bukalapak. Sampai berita ini ditulis, GO-JEK diketahui memiliki 15 juta pengguna aktif, 250 ribu lebih mitra ojek, dan mencatatkan 100 juta transaksi per hari.

GO-JEK tentu tak bisa sebesar sekarang tanpa adanya sokongan dana segar. Dana segar pun dapat mengalir ke kantong GO-JEK seiring terus masuknya investor-investor baru. Mulai dari Astra, Tencent, hingga Google bahkan masuk daftar penyalur dana ke GO-JEK.

Investor kelas dunia sebesar Tencent dan Google pastinya tidak mau asal menggelontorkan dana, apalagi dalam jumlah besar. Pasti ada kriteria yang dipilih oleh mereka sebelum memutuskan ‘menghamburkan’ uang ke sebuah perusahaan. Value dan proyeksi masa depan menjadi pertimbangan utama.

Setidaknya, menurut Director of Digital Product and Big Data Townsquare, Trishul Patel dalam sebuah jawaban menyebutkan kriteria Google dalam berinvestasi pada sebuah rintisan, di antaranya punya jutaan pengguna (aplikasi), serta punya proyeksi keuntungan dan pendapatan. Bila dua hal itu sudah tergapai, maka biarkan Google Ventures mengetuk pintu Anda, tulis investor Cyprtocurrency ini.

GO-JEK barangkali memang sudah memenuhi segala kriteria yang ditentukan oleh para investor—termasuk Google. Nadiem pun mungkin pintar meyakinkan investor agar mau menghujani GO-JEK dengan dana segar. Tapi, pastinya Nadiem tak bisa tampak meyakinkan di depan investor andai GO-JEK tak menjadi primadona di negerinya sendiri.

GO-JEK memang kian digandrungi berkat berbagai inovasi yang ditawarkan. GO-JEK selalu bisa menjadi pionir dan membuka peluang baru yang bermanfaat bagi semua kalangan. Bahkan, membantu sektor informal untuk meningkatkan pendapatan.

GO-JEK seolah menjadi wadah yang dapat mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Sebab melalui GO-JEK, mereka yang menerima jasa ojek, kurir atau cleaning, bisa mendapatkan pesanan. Sementara mereka yang butuh jasa ojek, kurir atau cleaning tak perlu bingung mencari.

Revoluasi dan Inovasi GO-JEK dari Waktu ke Waktu

Di awal berdiri, Oktober 2010, mulanya GO-JEK hanya mengandalkan call center sebagai penerima pesanan ojek. Jadi, calon penumpang yang mencari ojek masih perlu menghubungi call center GO-JEK, sebelum kemudian pihak GO-JEK menghubungi mitra ojeknya yang hanya berjumlah 20. Saat itu baru wilayah Jakarta yang dapat dilayani oleh GO-JEK.

Memulai bisnis dari bawah dan memberikan sesuatu yang baru membuat GO-JEK sempat tak dipandang penting. Rentang 2010-2014 GO-JEK berjalan sekadarnya, tanpa ada pemberitaan besar-besaran seperti sekarang.

Namun Nadiem perlu berterima kasih pada kehadiran GrabTaxi dan Uber pada 2014. Karena saat itulah masyarakat mulai mengenal transportasi online, keberadaan GO-JEK pun mulai diketahui. Apalagi setelah meluncurkan aplikasi perdananya untuk iOS dan Andorid pada Januari 2015. Imbasnya, investor mulai melirik GO-JEK.

NSI Ventures menjadi investor yang datang pada pendanaan pertama GO-JEK kala itu. Namun, GO-JEK enggan membeberkan nilai investasi yang diberikan. Tapi yang pasti GO-JEK langsung menggebrak ketika pertama kali meluncurkan aplikasinya. Berbeda dengan Uber atau GrabTaxi, GO-JEK langsung menawarkan tiga fitur layanan unggulan pada aplikasinya. Bila GrabTaxi dan Uber yang hanya menawarkan jasa transportasi, GO-JEK menawarkan jasa antar barang (Instan Courier), ojek (Transport), dan jasa belanja ke supermarket (Shopping). GO-JEK juga sudah menyediakan fitur GO-JEK Credit, fitur dompet virtual yang menjadi akar tumbuhnya GO-PAY.

Mitra driver GO-JEK pun bertambah pesat. Dengan skema bagi hasil 80:20, GO-JEK mampu menarik minat orang untuk menjadi pengojek daring. Semula mitranya 20, tumbuh menjadi 800 mitra untuk mengkaver wilayah Jabodetabek. Angka itu naik menjadi 2.200 mitra ojek untuk wilayah Jabodetabek pada Maret. GO-JEK juga melebarkan jaketnya ke Bali yang langsung menggandeng 300 mitra ojek.

Sebulan berselang, April 2015, GO-JEK menambah fitur dan layanan di aplikasinya. Fitur GO-FOOD ditawarkan GO-JEK kepada masyarakat yang ingin makan tapi malas keluar rumah. GO-JEK sebenarnya bukan yang pertama untuk urusan ini, sebab sudah ada Food Panda. Tapi, karena aplikasi GO-JEK sudah diunduh oleh 131.795 orang hingga Maret 2015, memiliki 3.000 mitra, dan menggandeng 15.000 resto membuatnya mudah menyaingi Food Panda.

Setelah melebarkan jaketnya ke Surabaya pada Juni, GO-JEK menambah fitur GO BUSWAY di aplikasinya. Tujuannya agar pelanggan GO-JEK mudah menemukan halte busway di sekitarnya dan memesan layanan GO RIDE menuju halte yang dipilih. GO-JEK seolah sadar bila layanan GO RIDE-nya merupakan alternatif bagi orang yang dari kantor ingin ke halte busway atau sebaliknya.

Inovasi GO-JEK tak berhenti hanya pada layanan untuk konsumen, mitra driver yang menjadi tulang punggung GO-JEK pun tak luput dari perhatian. Agustus 2015, GO-JEK menggandeng Allianz demi memberikan perlindungan asuransi kecelakaan dan kematian kepada mitra ojek, bahkan penumpang pun turut dilindungi selama menggunakan layanan Transport. Fitur asuransi pun tersedia di Aplikasi GO-JEK.

Memasuki September 2015, GO-JEK langsung tancap gas dengan menambah empat fitur dan layanannya sekaligus: GO BOX (jasa antar barang besar), GO CLEAN (jasa bersih-bersih rumah), GO MASSAGE (jasa pijat), dan GO GLAM (jasa rias). Bisa dibilang keempat layanan dan fitur barunya di aplikasi ini menjadi sesuatu yang baru.

Pernah terpikir untuk memesan tukang pijat lewat smartphone ketika badan pegal, atau mendatangkan perias saat ingin ke pesta tanpa perlu pergi ke salon, atau mencari jasa bersih-bersih rumah saat pembantu sedang mudik? Mungkin hal itu baru terpikir saat GO-JEK menyediakan layanan tersebut.

Sesuatu yang baru terkadang diragukan apakah akan dapat diterima atau tidak, tapi GO-JEK seperti tak peduli dan tak takut mengambil risiko. Selain menambah, di waktu yang sama GO-JEK pun mengganti nama fitur dan layanan yang sudah ada sebelumnya, seperti Instan Courier yang diganti GO SEND, Transport menjadi GO RIDE, dan Shopping menjadi GO MART.

Berkat berbagai terobosan dalam layanan dan fitur, investor kembali datang. Kali ini Sequoia Capital dan DST Global yang menaruh ‘kepercayaan’ kepada GO-JEK. Namun, lagi-lagi, angka investasi tak disebutkan oleh GO-JEK.

Di penghujung tahun 2015 GO-JEK mencatatkan hasil membanggakan dari segala inovasi yang dilakukannya. Aplikasi GO-JEK diunduh sebanyak 5,5 juta orang di sepanjang tahun 2015, dalam waktu enam bulan sejak peluncuran aplikasinya terdapat 1 juta pemesanan yang terekam, dan mitra GO-JEK tumbuh pesat menjadi 150 ribu.

Di tahun itu pula GO-JEK telah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Bali, Bandung, Medan, Jogja, Palembang, Semarang, dan Balikpapan.

Memasuki tahun baru, Januari 2016, GO-JEK menambah fitur dan layanannya dengan menghadirkan GO-TIX, sebuah layanan pemesanan tiket film, konser, taman hiburan, dan sejenisnya.

GO-JEK yang mulai tumbuh kala itu rupanya tak membuat mereka jemawa. Kobalorasi pun dilakukan GO-JEK demi meningkatkan pelayanan dan memberi solusi bagi pelanggan. Kolaborasi yang dilakukan GO-JEK adalah menggandeng LINE dengan menyediakan fitur pemesanan GO RIDE pada aplikasi LINE.

Tiga bulan berselang, April 2016, GO-JEK meluncurkan GO-CAR demi ikut bersaing dengan Uber dan Grab yang sudah lebih dulu meluncurkan layanan taksi daringnya. Di waktu yang hampir bersamaan, GO-JEK memperbaharui GO-JEK Credit menjadi GO-PAY.

Memasuki bulan Juli, GO-JEK kian melengkapi fitur dan layanan di aplikasinya dengan menambahkan GO-AUTO. Layanan ini berguna bagi pemilik kendaraan yang butuh layanan ganti oli, tune up, tambal ban, hingga cuci kendaraan ke rumah.

Lagi-lagi, berkat berbagai inovasi yang dilakukan GO-JEK, investor kembali mengaliri kantong GO-JEK dengan dana segar. Kali ini, pada putaran kedua pendanaan tak tanggung-tanggung, dalam rentang Juli-Agustus 2016 ada 8 investor (diketahui Formation Group, Capital Group, KKR & CO., Northstar Group, Rakuten Ventures, Warburg Pincus, dan Farallon Capital Management) menggelontorkan dana hingga total mencapai US$ 550 juta (Rp 7,2 triliun). Inilah momen ketika GO-JEK resmi menyandang gelar The Unicorn pertama rintisan Indonesia setelah beroperasi selama 6 tahun.

Bertambahnya investor tak membuat GO-JEK terlena, mereka justru kembali menambah fitur dan layanannya pada Oktober 2016. GO-JEK menghadirkan layanan pesan antar obat dari apotek yang diberi nama GO-MED. Fitur dan layanan ini dilahirkan GO-JEK tak lama setelah menggelontorkan dana kepada HaloDoc.

Menginjak akhir tahun, November 2016, rupanya GO-JEK melirik layanan dan fitur yang terbilang ‘receh’ dan sudah banyak pemainnya di pasaran, yakni GO-PULSA sebagai fitur penjualan pulsa. Namun, fitur ini memang dibutuhkan oleh pengguna layanan GO-JEK mengingat mereka harus selalu dalam keadaan online bila ingin mengakses aplikasi GO-JEK.

Di awal tahun 2017, GO-JEK merealisasikan rencana menjalin kerja sama dengan perusahaan taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird. Fitur GO Blue Bird resmi diluncurkan dan bisa digunakan per Februari 2017. Pada kerja sama kali ini GO-JEK seperti memperlihatkan kualitasnya sebagai perusahaan yang bisa memberikan solusi dari permasalahan yang ada.

Seperti diketahui, pada Maret 2016 sempat ada konflik yang terjadi antara taksi konvensional dengan taksi online. Sementara pendapatan taksi konvensional mulai tergerus oleh taksi daring, pengemudi taksi konvensional menuntut pemerintah membekukan taksi daring lantaran dinilai tak memiliki payung hukum.

Sebab itu, kerja sama dengan Blue Bird ini seperti win-win solution yang diberikan oleh pihak GO-JEK. Karena memang fitur pemesanan taksi Blue Bird telah disediakan di aplikasi GO-JEK yang notabenenya pesaing taksi konvensional. Bahkan, berkat kerja sama ini saham Blue Bird yang sempat anjlok diwartakan kembali menguat 4,32%.

Dan di waktu hampir bersamaan GO-JEK memisahkan fitur dan layanan GO CLEAN, GO MASSAGE, GO GLAM, dan GO AUTO ke aplikasi bernama GO LIFE. Pemisahan aplikasi ini bertujuan untuk memaksimalkan layanan dan fitur bagi para pelanggan. Selain itu, pemisahan ini juga bertujuan untuk memfokuskan aplikasi GO-JEK sebagai layanan yang berfokus pada urusan transportasi, logistik, dan payment.

Melihat pencapaian, inovasi hingga kerja sama yang terjalin antara GO-JEK dengan Blue Bird yang merupakan win-win solution, membuat investor kembali tertarik menggelontorkan dana. Mei 2017, Tencent Holding dan JD.com menjadi investor baru yang masuk pada putaran ketiga pendanaan GO-JEK. Total investasi yang digelontorkan berkisar US$ 1,2 miliar. Dengan ini, GO-JEK telah mencatatkan total pendanaan mencapai US$ 1,75 miliar—menjadi yang tertinggi dibanding Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Juni 2017, GO-JEK kembali menunjukkan komitmennya sebagai perusahaan masa kini yang membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat. Fitur GO-SHOP diluncurkan GO-JEK untuk memudahkan pelanggan berbelanja melalui aplikasi GO-JEK ke warung maupun toko yang tak terdaftar di GO MART maupun GO FOOD.

Semakin lengkap layanannya tak membuat GO-JEK berhenti berinovasi. Memasuki bulan November fitur GO BILLS diluncurkan bagi pelanggan GO-JEK yang hendak membayar tagihan listrik, BPJS Kesehatan, dan Google Play.

Satu bulan berselang, pelanggan maupun mitra GO-JEK sudah bisa menggunakan fitur chat seperti yang sudah tersedia pada fitur Grab.

Hingga akhir tahun 2017, GO-JEK kian mentereng dengan capaian apiknya. Sebanyak 15 juta orang telah mengunduh aplikasinya, lebih dari 250.000 mitra bergabung, beroperasi di 16 kota besar di Indonesia, mencatatkan 100 juta transaksi setiap bulan di aplikasinya, dan telah menggandeng lebih dari 125.000 merchant.

Mengawali tahun 2018, GO-JEK kembali menggebrak Indonesia dengan meraih investor di putaran keempat pendanaan. Tak main-main, di sinilah Google turut andil menjadi sumber uang baru bagi GO-JEK dengan memberikan dana sebesar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). Selain itu ada juga Astra dan Djarum Group yang ikut meramaikan pendanaan kepada GO-JEK dengan total nilai mencapai Rp 3 triliun.

Berkat berbagai inovasi yang terus digodok oleh GO-JEK hingga mampu mendatangkan minat investor, membuat perusahaan lokal pertama yang menyandang gelar Unicorn ini memiliki nilai perusahaan mencapai US$ 1,3 miliar (Rp 17,3 triliun).

Tak heran bila di tahun 2018 GO-JEK berencana merambah pasar ASEAN dan menyempurnakan sistem GO PAY agar dapat berdiri sendiri sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas sekalipun tak mengunduh aplikasi GO-JEK. Pantas juga bila GO-JEK kini menjadi kiblat banyak rintisan berbasis teknologi di Indonesia yang ingin berkembang.

Di samping itu, sangat menarik untuk menanti apa lagi terobosan yang akan dipersiapkan oleh GO-JEK, bukan hanya sebagai pelengkap layanan dan fitur, tapi juga sebagai pemecah persoalan yang terjadi di masyarakat.

Sepenggal Kisah Heroik Enti Pertaruhkan Nyawa Demi Selamatkan Anak Majikan

0

Berempat.com – Enti Sadiyah, itulah nama sang penyelamat yang rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan anak majikannya dari tragedi kebakaran di sebuah kapal pesiar. Sekelumit kisah itu diceritakan oleh Atase Ketenagakerjaan Indonesia d Singapura Agus Ramdhany.

Agus mengisahkan, tragedi itu terjadi pada Kamis, 22 Maret 2018 lalu di Sentosa Cove, Singapura. “Berdasarkan laporan sementara, musibah kebakaran di kapal pesiar itu terjadi  secara tiba-tiba. Kobaran api dengan cepat membakar bagian kapal yang menjadi tempat bagi para penumpang kapal,” ungkap Agus seusai mejenguk Enti di Singapore General Hospital (SGH) akhir pekan ini.

Saat kejadian itu, Enti yang merupakan pekerja Imigran Indonesia asal Cirebon itu spontan memeluk anak majikannya yang baru berusia 3 tahun di tengah besarnya kobaran api.

“Dengan aksi yang begitu berani dan heroik, Enti terus berlari untuk mencari jalan keluar dengan menerobos kobaran api sambil  mendekap erat anak majikannya,” sambung Agus.

Saat berusaha mencari jalan keluar, tubuh Enti perlahan sudah dihanguskan oleh api. Namun Enti terus berjuang menyelamatkan diri sambil memeluk anak majikannya dan terus berteriak-teriak mencari pertolongan.

Beruntung, Enti akhirnya berhasil menyelematkan diri bersama anak majikannya. Namun, tubuh Enti sudah dipenuhi luka bakar yang cukup parah. Menurut Agus, akibat kejadian itu Enti yang baru bekerja 6 bulan di Singapura itu menderita luka bakar mencapai 50% tubuhnya.

“Hampir sekujur tubuhnya menderita luka bakar. Yang agak parah adalah wajah, seluruh bagian lengan dan kaki. Namun saat ini kondisinya terus membaik dan bisa berkomunikasi dengan lancar,” ujar Agus.

Saat ini kondisi Enti dikabarkan sudah stabil dan berangsur pulih. Namun perawatan intensif terus dilakukan oleh para dokter dan petugas media di SGH ini.

Menurut Agus, pihak majikan bersedia bertanggung jawab  penuh dan menjamin  pengobatan untuk Enti sampai sembuh. Enti juga tetap akan bekerja dengan majikannya setelah sembuh nanti.

Selain itu, Agus juga menegaskan bila pemerintah Indonesia turut memberikan apresiasi atas perjuangan  Enti yang mau mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan keluarga majikannya.

“Pemerintah juga akan terus menjaga,  mengawasi dan mengawal  Enti sampai sembuh dan menyelesaikan masalah ini sampai tuntas,” pungkas Agus.

Selain Enti, seorang pekerja migran asal Filipina juga menyelamatkan anak majikannya yang baru berusia 9 bulan saat tragedi itu terjadi. Pengobatannya juga ditanggung oleh sang majikan.