Minggu, November 24, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 850

Konsep Baru REI Mega Expo 2018 yang Dipadu dengan Pameran Otomotif

0

Berempat.com – Sebuah ajang pameran properti REI Mega Expo kembali digelar oleh Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI). Kembali bekerja sama dengan Dyandra Promosindo, REI Mega Expo 2018 akan digelar pada 19-29 April 2018 di Hall C3, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

REI Mega Expo 2018 ini diikuti oleh 25 pengembang dengan total produk mencapai 100 proyek properti. Untuk jenis dan segmen pasar yang ditawarkan tak hanya untuk kalangan atas, tapi menyeluruh.

Namun, yang menarik di tahun ini berlangsungnya REI Mega Expo 2018 berbarengan dengan pameran otomotif bergengsi di Tanah Air, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang juga berlokasi di JIExpo Kemayoran.

REI sendiri menilai bahwa konsep seperti ini merupakan terobosan baru. Apalagi, menurut Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata, saat ini rumah dan mobil sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat.

“Sehingga diharapkan terjadi sinergi dan saling melengkapi. Jadi konsumen dimanjakan karena hadir di satu lokasi, namun bisa melihat dua produk sekaligus yakni otomotif dan properti,” ungkapnya kepada wartawan usai pembukaan secara resmi REI Mega Expo 2018 di JIExpo Kemayoran, Sabtu (21/4).

Dan untuk mempermudah masyarakat yang ingin melihat pameran otomotif dan perumahan di JIExpo Kemayoran, Dyandra Promosindo selaku penyelenggara telah menyediakan shuttle bus gratis untuk menuju lokasi di sejumlah pusat perbelanjaan, seperti di Mall Pondok Indah, Mall Metropolitan Bekasi, dan Mall Summarecon Kelapa Gading. Selain shuttle bus gratis, tersedia VIP shuttle car yang lebih eksklusif.

Khusus bagi warga Kota Bandung, bekerja sama dengan Jackal Holiday, Dyanda Promosindo menyiapkan angkutan official shuttle dengan tarif Rp 150 ribu langsung ke JIExpo Kemayoran. Angkutan tersebut berangkat dari Jalan Dipatiukur dan Jalan Pasteur. Selain itu, ada juga official shuttle dari bandara Soekarno-Hatta dengan tarif Rp 75 ribu.

Hanif Heran Jumlah Pekerja yang Ikut Berserikat Terus Berkurang

0

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan mengungkapkan keheranannya pada fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini, yaitu semakin menurunnya jumlah pekerja yang ikut serikat buruh, tapi justru jumlah federasi dan konfederasi meningkat. Hal tersebut disampaikannya saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Konfederasi Serikat Nusantara (KSN).

“Ini cukup aneh. Di awal era reformasi ada 9 juta pekerja yang berserikat, tapi sekarang tersisa 2,7 juta pekerja yang berserikat. Yang menarik, struktur organisasi buruh di Indonesia tumbuh kuat ke atas, tapi basisnya keropos,” ujar Hanif di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (21/4).

Saat ini, menurut Hanif, jumlah konfederasi yang semula 3 menjadi 14 dan federasi yang semula 91 menjadi 120. Hanif kemudian membandingkan dengan Amerika yang disebut bapaknya negara demokrasi hanya memiliki 1 konfederasi.

Selain pekerja yang berserikat, Hanif juga mengungkapkan menurunnya jumlah Pimpinan Unit Kerja (PUK). Saat ini hanya tersisa 7 ribu PUK dari yang sebelumnya 14 ribu PUK pada 2011 silam. Padahal perusahaan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan jumlahnya sekitar 400 ribuan. Logikanya, menurut Hanif, semestinya ada 400 ribuan PUK.

“Dari data ini saya ingin mengatakan SP/SB kita basisnya keropos. SP/SB kita kekuatan politiknya lemah karena keanggotaannya merosot, karena PUK nya merosot. Tapi struktur elitnya bertambah. Jadi bisa disimpulkan pergerakan itu terjadi di lapisan elit,” tukas Hanif.

Kekeroposan yang dimaksud Hanif adalah terjadinya perpecahan dalam federasi maupun konfederasi, sehingga kubu yang keluar memilih membentuk federasi maupun konfederasi baru.

“Malam harinya berantem paginya deklarasi konfederasi baru. Malam harinya berantem paginya deklarasi federasi baru. Malam harinya berantem paginya deklarasi PUK yang baru. Begitu seterusnya,” ungkap Hanif.

Padahal, menurut Hanif tolok ukur berhasil atau tidaknya pergerakan buruh ada dua, yakni dilihat dari jumlah perusahaan yang memiliki serikat pekerja dan jumlah buruh yang masuk dalam serikat pekerja. Namun, faktanya jumlah pekerja di Indonesia yang masuk serikat pekerja malah berkurang.

“Fenomena ini perlu dipertanyakan. Apakah SP/SB sudah dapat memenuhi ekspektasi anggotanya atau hanya dijadikan alat politik bagi elitnya,” sambung Hanif.

Melihat kenyataan itu, Hanif pun beranggapan bahwa ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi serikat pekerja di seluruh Indonesia, termasuk bagi KSN. Peran organisasi pekerja menjadi lemah karena berbagai kepentingan yang tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan anggota.

Kementerian Ketenagakerjaan Ajak Ribuan Buruh Mengaji Bersama di Karawang

0

Berempat.com – Dalam rangka menyambut Hari Buruh Internasional (May Day) pekan depan, Kementerian Ketenagakerjaan menggelar pengajian bersama ribuan buruh di Masjid Raya Puri Teluk Jambe, Karawang, Sabtu (21/4).

Tujuan Kementerian Ketenagakerjaan menginisasi kegiatan Nusantara Buruh Mengaji tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dalam memperkuat aspek spiritual pekerja.

“Kegiatan buruh mengaji ini bertujuan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kesejahteraan bagi para pekerja Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia,” ujarDirektur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial (KKHI) Aswansyah yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri dalam sambutannya.

Selain itu, sambung Aswansyah, kegiatan ini juga menjadi momen yang sangat tepat untuk berdoa agar perayaan May Day 2018 berlangsung aman, damai, dan berkah. Karena menurutnya, Menteri Hanif berharap agar pekerja Indonesia memiliki landasan akhlak yang luhur.

Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Kerakyatan Serikat Pekerja Anggota PT Kohwa (FSPK SPA) Erik Jonatan, menyambut positif pelaksanaan kegiatan Nusantara Buruh Mengaji ini.

“Kegiatan Nusantara Buruh Mengaji ini sangat baik sekali. Ini sangat berpengaruh dalam menjaga harmonisasi antara buruh dan pemerintah,” ungkap Erik.

Erik pun berharap, kegiatan seperti ini dapat dilakukan kembali dan bisa terus berlanjut setiap tahun. Karena, menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk perhatian dan dukungan pemerintah terhadap buruh.

“Harapan kami pemerintah terus peduli dan memperhatikan buruh. Agenda seperti ini semoga bisa berlanjut setiap tahun sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara pekerja dan pemerintah,” tandas Erik.

Di Balik Pencopotan Elia dari Kursi Direktur Utama Pertamina

Berempat.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno resmi mencopot Elia Massa Manik dari kursi Direktur Utama Pertamina. Selain Elia, ada empat petinggi Pertamina lain yang juga dicopot dari jabatannya.

“Ibu menteri telah buat keputusan yaitu pemberhentian Direksi Pertamina dan pengangkatan direksi,” ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4).

Keputusan perombakan jajaran direksi Pertamina ini diambil oleh dewan komisaris dalam menyikapi kondisi terkini Pertamina. Termasuk mempercepat implementasi holding BUMN migas.

“Sebagai BUMN, tugas Pertamina bukan hanya mencari keuntungan semata namun yang utama menyediakan kebutuhan dan pelayanan masyarakat dari Sabang hingga Merauke secara berkeadilan,” terang Fajar.

Selain itu, faktor keputusan dewan komisaris untuk mencopot Elia dari kursi Dirut Pertamina lantaran adanya kejadian pipa patah di Balikpapan, proyek kilang, hingga kondisi keuangan perusahaan.

“Kedua, dengan perkembangan kondisi terakhir baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa Balikpapan, kelangkaan BBM. Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama Direksi dan sudah dilaporkan ke Kementerian (BUMN),” terang Harry lebih lanjut.

Namun, soal bocornya pipa Pertamina di Balikpapan yang menjadi biang keladi perombakan jajaran direksi Pertamina ini ditampik oleh Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng. “Bukan karena itu, tapi itu bagian dari rangkaian. Jadi semua aspek komisaris menilai,” ujar Tanri.

Tanri mengatakan, ada perubahan direksi merupakan implementasi dari SK Nomor 39 yang dirumuskan pada 13 Februari 2018. Hal itu ada perubahan struktur dan nomenklatur.

“Tadinya hanya satu marketing menjadi tiga, yaitu marketing corporate, marketing ritel, dan infrastruktur supply chain. Jadi ada tiga struktur baru yang tadinya hanya satu,” terang Tanri.

Dan sehubungan dicopotnya Elia dari kursi Dirut Pertamina tapi belum ditunjuknya Direktur Utama definitif, Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama Pertamina pun akan diisi oleh Nicke Widyawati selaku Direktur SDM. Hal ini sesuai dengan kesepakatan para pemegang saham. Nicke sendiri merupakan Ketua Komite dan Implementasi Holding Migas.

Keputusan untuk merombak direksi Pertamina ini telah tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor: SK-39/MBU/02/2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengalihan Tugas Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Adapun daftar lengkap pemberhentian dan pengangkatan direksi Pertamina sesuai dengan SK tersebut:

Memberhentikan dengan hormat:

  • Elia Massa Manik
  • Iskandar
  • Toharso
  • Dwi W Daryoto
  • Ardhy N. Mokobombang

Mengangkat:

  • Budi Santoso Syarif – Sebagai Direktur Pengolahan
  • Basuki Trikora Putra – Direktur Pemasaran Korporat
  • Masud Hamid – Direktur Pemasaran Retail
  • Haryo Junianto – Direktur Manajemen Aset
  • Heru Setiawan – Direktur Mega Proyek dan Pengembangan Petrokimia
  • Gandhi Sriwidjojo – Direktur Infrastruktur
  • Nicke Widyawati – Direktur SDM sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Utama

Direksi yang tidak mengalami perubahan:

  • Gigih Prakoso – Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko
  • Syamsu Alam – Direktur Hulu
  • Arif Budiman – Direktur Keuangan

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Siap Bangun Innovation Center

0

Berempat.com – Dalam merespon revolusi industri 4.0, Kementerian Ketenagakerjaan berencana untuk dapat menggandeng generasi muda, khususnya generasi milennial dengan membangun innovation center atau pusat inovasi. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto.

“Keberadaan innovation center ini bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda yang memiliki pemikiran kreatif dan inovatif, untuk memberikan ruang kepada mereka mengembangkan kemampuannya,” terang Hery saat membuka focus group discussion (FGD)  bersama generasi milennial di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (20/4).

Rencananya, pusat inovasi tersebut akan dibangun di lantai M gedung parkir Kementerian Ketenagakerjaan dan akan dibuka secara resmi pada pertengahan tahun ini. Ke depan, pusat inovasi ini akan dibuka untuk umum.

Ide pusat inovasi ini dikatakan Hery merupakan ide dari Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri. Melalui pusat inovasi ini, ujar Hery, Menteri Hanif berharap agar generasi milennial dapat menghasilkan sesuatu yang nyata.

“Siapa saja boleh datang ke innovation center, tapi harus produktif,” ujar Hery.

Karena itu, Hery menjelaskan bahwa tujuan FGD ini digelar tidak lain agar bisa bertukar pikiran dengan generasi milennial sehingga pusat inovasi yang akan dibangun tepat sasaran. Selain itu, agar pusat inovasi ini pun dapat mendorong generasi muda untuk semakin kompetitif dan mampu bersaing dengan menjadi pengusaha maupun saat terjun ke dunia kerja.

“Yang penting outputnya harus berdampak pada peningkatan kompetensi sumberdaya manusia, sesuai dengan era digital, memberikan dampak sosial dan sejalan dengan revolusi industri 4.0,” pungkas Hery.

Airlangga: Jumlah Wirausaha Indonesia Sudah Lampaui Standar Nasional 2%

Berempat.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memacu tumbuhnya wirausaha di Indonesia, khususnya dari kalangan generasi muda. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kemenperin ditargetkan dapat menumbuhkan 20 ribu wirausaha baru.

“Jumlah pengusaha di Indonesia naik mencapai 3,4 persen di tahun 2017. Angka ini cukup baik karena telah melebihi standar nasional sebesar 2 persen,” ungkap Airlangga saat memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/4).

Airlangga menerangkan, fokus Kemenperin menumbuhkan wirausaha baru karena ketahanan ekonomi nasional akan semakin kuat bila jumlah pengusaha yang  dimiliki tambah banyak.

“Untuk itu, kami mendorong kepada para mahasiswa agar berwirausaha sejak duduk di bangku kuliah,” sambungnya.

Dengan fokus ini Airlangga pun berharap agar generasi muda Indonesia bukan hanya akan menjadi karyawan apalagi menjadi pengangguran setamatnya mengenyam pendidikan. Airlangga pun mengatakan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses hanya diperlukan dua kunci.

“Kunci utama untuk jadi entrepreneur sukses ada dua, yaitu pintar dan perbanyak pertemanan,” ungkapnya.

Dan saat ditanya oleh seorang mahasiswa mengenai dukungan yang akan diberikan oleh Kemenperin kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), Airlangga mengatakan bahwa pihaknya melalui Ditjen IKM telah menjalankan program pelatihan dan konsultasi terkait pengembangan desain kemasan produk serta merek.

“Sampai tahun 2017, telah difasilitasi 6.998 desain kemasan dan 7.396 desain merek, serta bantuan dalam bentuk kemasan cetak yang diberikan kepada 351 IKM,” jawab Airlangga.

Selain itu, ia pun mengatakan soal program e-Smart IKM yang berguna untuk memperluas pasar bagi produk IKM.

“Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri. Ada juga workshop-nya,” imbuh Airlangga.

Airlangga juga mengklaim bila pihaknya telah memfasilitasi pemberian mesin dan alat produksi IKM, serta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Perlunya Perguruan Tinggi Menyesuaikan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

0

Berempat.com – Saat ini bisa dikatakan bahwa dunia usaha sedang memasuki era revolusi Industri 4.0. Dan sebagaimana perubahan yang terjadi selama ini, era revolusi menuntut para tenaga kerja agar mampu menyesuaikan diri dengan memiliki bekal kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia industri saat ini.

Karena itu, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri pun meminta agar perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan untuk mengubah kurikulum pendidikan. Ia berpendapat, dengan begitu perguruan tinggi bisa mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

“Lembaga pendidikan harus melakukan desain ulang kurikulum dengan pendekatan human digital, menuju transformasi skills dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sebagai basis,” ujar Hanif saat memberikan Presidential Lecturer bertema Strategi pengelolaan SDM Indonesia dalam menghadapi era disrupsi RI 40 di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/4).

Selain mengubah kurikulum, perguruan tinggi juga dinilai perlu berkolaborasi dengan dunia industri, lembaga Diklat, Kamar Dagang Indonesia maupun Asosiasi Pengusaha Indonesia.

Menurut Hanif, era revolusi industri 4.0  memiliki ciri otomasi dan ekonomi digital. Sehingga dengan berbagai perkembangan teknologi, seperti munculnya kecerdasan buatan, berdampak pada pergeseran tren tenaga kerja yang tak lagi bergantung pada tenaga manusia, melainkan pada mesin.

“Studi dari McKinsey tahun 2016 menyebutkan bahwa lima tahun ke depan sebesar 52,6 juta jenis pekerjaan akan digantikan oleh mesin. Tren global 60 persen pekerjaan akan mengadopsi sistem otomatisasi, dan 30 persen akan menggunakan mesin berteknologi digital,” terang Hanif.

Menanggapi pernyataan tersebut, Rektor Undip Yos Johan Utama tak menampik bila era revolusi industri tak dapat dihindari. Karena itu ia pun setuju bila kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan.

“Penanda dari fenomena ini adalah diterapkannya teknologi online dan digital pada berbagai sektor industri, sehingga tuntutan era sekarang adalah kecepatan dan ketepatan,” ujar Yos.

Undip sendiri rupanya sudah bergerak cepat dalam merespon era revolusi industri 4.0 dengan memberikan beberapa mata kuliah yang membahas digital dan analsis big data.

Perpres TKA Dianggap Memudahkan Pekerja Asing, Hanif: Hanya Birokrasinya

0

Berempat.com – Seiring dengan diresmikannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) pada Maret 2018 lalu, rupanya memancing beragam isu meruap. Utamanya, isu yang paling santer terdengar adalah dengan Perpres tersebut pemerintah memudahkan TKA untuk bekerja di Indonesia.

Mengetahui hal itu, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri pun angkat bicara. Ia meminta masyarakat agar tak perlu cemas dengan Perpres tersebut. Hanif menegaskan bahwa Perpres tersebut hanya menyederhanakan proses birokrasi yang selama ini berbelit-belit.

“Perpres TKA ini hanya mengatur atau menyederhanakan prosedur dari birokrasi perizinan TKA. Jadi yang disebut memudahkan itu memudahkan dari sisi prosedur dan birokrasinya,” Terang Hanif di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/4).

Pada prinsipnya, jelas Hanif lebih lanjut, Perpres tersebut tak menghilangkan persyaratan maupun penggunaan TKA yang selektif, yaitu TKA hanya boleh menjabat sebagai ahli di sebuah perusahaan.

Jadi, Hanif menegaskan bahwa Perpres TKA itu tak membebaskan, melainkan memudahkan prosedur yang selama ini terlalu berbelit-belit. Terlalu berbelitnya birokrasi yang selama ini terjadi dinilai dapat menghambat investasi.

“Kenapa Perpres ini penting? Karena kita ingin investasi terus meningkat. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk rakyat Indonesia,” terang Hanif.

Dengan meningkatnya TKA di posisi ahli pada berbagai perusahaan di Indonesia, hal itu dinilai dapat meningkatkan daya saing, pertumbuhan ekonomi, dan investasi yang tinggi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Hanif sendiri tak menampik bila jumlah TKA akan meningkat seiring dengan diresmikannya Perpres Nomor 20 tahun 2018 tersebut. Tapi, Habuf mengingatkan bahwa jumlah TKA yang ada di Indonesia masih kalah dengan jumlah TKI di luar negeri.

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah TKA di Indonesia hanya sebatas 126 ribu, sedangkan jumlah TKI di luar negeri mencapai 9 juta lebih.

“TKI kita di Hongkong saja 170 ribu, TKI kita di Taiwan 200 ribuan, TKI kita di Macau sekitar 20 ribu, sementara TKA Tiongkok di sini 36 ribu,” papar Hanif.

“Jumlah TKA di Indonesia dibandingkan jumlah TKI kita di negara lain juga sangat jauh. Makanya saya pernah bilang bahwa TKI yang menyerang Tiongkok, bukan TKA Tiongkok yang menyerang kita,” sambungnya.

Sementara itu, terkait isu Perpres TKA yang sedang hangat ini juga pernah disinggung oleh Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung. Ia menilai bila Perpres tersebut banyak disalahpahami oleh masyarakat.

“Sekarang sedang panas seakan Perpres itu menjadi beri kemudahan untuk memasukkan tenaga asing, terutama sekarang dibuat dari Tiongkok, padahal tidak seperti itu,” ujar Pramono seperti dikutip dari Kontan, Kamis (19/4).

Padahal, menurut Pramono, Perpres tersebut hanya menyederhanakan birokrasi, seperti yang sebelumnya mengharuskan TKA melakukan perpanjangan izin kerja ke negara asal menjadi tidak perlu.

“Mungkin karena sudah mendekati tahun politik, jadi banyak serangan seperti soal aturan Perpres TKA ini,” tukas Pramono.

Intiland Tak Bagikan Dividen Tahun 2017, Apa Tujuannya?

0

Berempat.com – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa di Intiland Tower, Jakarta, Jumat (20/4). Hasil RUPS yang dijadwalkan pada pukul 09.30 WIB-12.00 WIB tersebut pun langsung dipaparkan kepada publik di hari yang sama.

Salah satu hasil rapat yang diungkap oleh Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono ialah tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku 31 Desember 2017. Alasan Intiland tak membagikan dividen adalah untuk menambah modal kerja seiring perkembangan pesat yang sedang dialami perusahaan.

“Kami perlu memperkuat modal kerja untuk pengembangan usaha,” terang Archid di Jakarta, Jumat (20/4).

Selain itu, para pemegang saham juga telah menyetujui rencana perusahaan yang akan menerbitkan obligasi dengan nilai sebesar maksimal US$ 250 juta dalam kurun waktu dua tahun sejak disetujui.

Archid menuturkan bahwa dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah modal kerja dan re-financing sebagian hutang.

Kondisi bisnis properti di tahun 2017 memang diakui Archid cukup menantang. Tapi, Archid mengklaim bahwa Intiland masih terbilang berhasil dalam menjaga kinerja dan pertumbuhan usaha.

Archid memberikan gambaran kesuksesan Intiland dalam meluncurkan proyek baru di tahun lalu seperti Fifty Seven Promenade yang merupakan pengembangan mixed-use & high rise terpadu di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Melihat keberhasilan tersebut, tak heran bila Intiland masih akan fokus menggarap segmen mixed-use & high rise di tahun 2018. Seperti yang diungkapkan oleh Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi, Intiland masih akan fokus pada 4 segmen.

“Fokus segmen kami saat ini mixed-use & high rise, kawasan perumahan, kawasan industri, dan pastinya ada properti investasi di situ,” papar Theresia dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Intiland juga masih akan fokus pada empat strategi pengembangan untuk bisa bersaing di tahun ini, di antaranya adalah pertumbuhan organik, akuisisi strategis, kerja sama strategis, dan manajemen keuangan dan investasi.

“Kerja sama strategis ini adalah hal yang menjadi fokus bagi intiland 2018 ke depan. Kami terbuka untuk berbagai bentuk kerja sama, baik join operation, pengembangan lahan dan lainnya,” papar Theresia.

Di tahun ini, Intiland tak ragu mematok target pendapatan penjualan sebesar Rp 3,3 triliun. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 lalu yang berada di angka Rp 3 triliun.

Intiland Targetkan Pendapatan Penjualan Rp 3,3 Triliun di Tahun 2018

0

Berempat.com – Menjejaki triwulan pertama 2018 kepercayaan diri kembali didapatkan oleh para pengembang properti, salah satunya adalah PT Intiland Development Tbk yang optimistis terhadap pasar properti di Indonesia tahun ini. Intiland pun tak ragu mematok target pendapatan penjualan di tahun ini sebesar Rp 3,3 triliun.

“Kalau di tahun 2017 kita menargetkan pendapatan penjualan Rp 3 triliun, tapi di tahun ini target kita Rp 3,3 triliun,” papar Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono dalam konferensi pers di Intiland Tower, Jakarta, Jumat (20/4).

Kepercayaan diri Intiland memberi target lebih tinggi dibanding tahun lalu tak terlepas dari pencapaian yang didapat hingga akhir triwulan pertama 2018. Sejauh ini Intiland dikabarkan telah mencatatkan pendapatan penjualan Rp 966 miliar atau 29,3% dari target.

“Kami optimistis pasar properti membaik. Walaupun konsumen memang masih cenderung wait and see,” sambung Archid.

Namun, rupanya Intiland sudah mempersiapkan strategi jitu untuk bisa meningkatkan penjualan dan pencapaian target dengan membuat konsumen maupun investor yang wait and see menjadi kepincut. Strategi yang digunakan adalah dengan meluncurkan program Intiland Smart Deal. Program tersebut diklaim Archid sangat memberikan kemudahan dan keuntungan kepada konsumen.

“Kami memberi kesempatan untuk konsumen dan investor agar dapat memanfaatkan momentum yang baik ini,” tambahnya.

Keuntungan dan kemudahan yang dimaksudkan seperti program bebas cicilan atau cash back untuk pembelian seluruh produk Intiland saat ini. Tapi, program ini hanya dibatasi berlaku sampai tanggal 31 Mei 2018.

Sementara itu, menurut Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi, saat ini Intiland sedang memfokuskan pengembangan properti di dua kota, yakni Jakarta dan Surabaya. Untuk Surabaya, Theresia menyebutkan adanya proyek unggulan Intiland yang sedang dikerjakan, yaitu Tierra, sebuah proyek pengembangan yang menyasar kalangan menengah atas di Surabaya Barat.

Lebih lanjut, Archid menambahkan bahwa proyek Tierra tersebut sudah dibuat strategis untuk menyasar konsumen yang berasal dari kaum milennial. Itu bisa terlihat dari konsep tempat yang bukan hanya menyajikan perkantoran tapi juga menggabungkan unsur lifestyle di dalamnya.

“Proyek Tierra menjadi salah satu key project Intiland untuk pengembangan jangka panjang. Kami menunggu momentum terbaik untuk memulai pengembangan proyek ini,” terang Archid.

Saat ini, kawasan Tierra sendiri sudah berada pada tahap pertama pengembangan yang sudah berdiri dua tower yang memiliki tinggi 24 dan 14 lantai. Dari dua tower tersebut, Intiland akan memulai dari pembangunan satu tower yang menyediakan 638 unit.

“Untuk setiap unit apartemen akan dijual mulai dari Rp 600 juta,” terang Archid.

Proyek Tierra sendiri diketahui memiliki kawasan pengembangan yang cukup besar dan merupakan proyek jangka panjang. Luas area yang dimiliki adalah 7,5 hektare yang akan diisi oleh apartemen, gedung perkantoran, komersial, kawasan belanja, hotel, hingga penyediaan area terbuka hijau.

“Kita fokusnya tetap di proyek-proyek yang sudah ada. Untuk Jakarta (fokus pengembangan proyek) sekitar 60 persen dan Surabaya 40 persen. Untuk kontribusi sekitar 40-45% untuk di Surabaya bisa,” tutur Archid.