Jumat, November 29, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 842

Bulog Bakal Distribusikan Beras Sachet untuk Potong Mata Rantai

0

Berempat.com – Kehadiran Direktur Utama baru di Perum Bulog sepertinya turut membawa hal baru. Pasalnya, Budi Waseso, sang nahkoda Bulog yang baru menyatakan akan mendisribusikan beras dengan bentuk kemasan yang berbeda, yakni beras renceng atau sachet. Tentu ini merupakan inovasi terbaru dari Bulog.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas ini, dengan mendistribusikan beras dalam bentuk sachet dapat memotong mata rantai pendistribusian beras yang selama ini sangat panjang.

“Jadi sekarang konsep dari Bulog supaya tidak terjadi itu, barang itu langsung ke sasaran,” terang Buwas di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Rabu (9/5).

Menurut rencana mantan Kepala BNN tersebut, nantinya Bulog akan mengedarkan beras dalam bentuk sachet dengan ukuran berbeda, mulai dari 5-10 kilogram dan yang 200 kilogram. Jenis berasnya pun akan variatif dan masyarakat bisa memilih untuk membeli sesuai dengan kemampuan.

“Nah ini bisa dibeli dengan harga oleh masyarakat yang uangnya minim, hanya dengan Rp 2.000 sudah bisa makan beras dan tersedia di mana-mana,” sambung Buwas.

Buwas pun menegaskan bila saat ini pihaknya sedang menghitung semuanya. Ia pun berjanji inovasi tersebut sudah akan terealisasi dalam waktu dekat. “Dalam waktu sesingkat-singkatnya akan segera terealisasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk pemasaran Buwas akan mengincar ritel milik BUMN dan umum untuk bisa menjangkau konsumen. Langkah ini juga menjadi upaya Buwas untuk menghindari permainan mafia beras di lapangan yang membuat harga beras jadi melonjak.

“Kita tidak lagi nanti akan mengeluarkan beras curah karena itu bisa nanti didistribusikan lagi ke beberapa pengecer, sehingga (sampai di) masyarakat jadi mahal. Saya menghindari juga permainan-permainan di lapangan tentang beras itu,” tandasnya.

Menghitung Tarif Tol Trans-Jawa untuk Mudik

0

Berempat.com – Saat mudik Lebaran 2018 nanti tol Trans-Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya kemungkinan besar sudah dapat digunakan seluruhnya. Walaupun untuk beberapa ruas sifatnya masih fungsional. Dengan begitu, masyarakat yang ingin mudik dapat memangkas waktu perjalanan dengan melewati tol tersebut, baik yang menggunakan bus maupun kendaraan pribadi.

Namun, khusus bagi kendaraan pribadi pastilah perlu mengira-kira berapa modal yang perlu dipersiapkan untuk bisa melintasi tol Trans Jawa tersebut. Tak sedikit yang mengasumsikan bila perlu biaya hingga jutaan rupiah untuk bisa melintas dari Jakarta ke Surabaya melalui tol tersebut.

Menanggapi hal tersebut Kabalitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga menyanggah pernyataan tersebut. Pasalnya, menurut Danis, pemerintah tidak akan mengenai tarif untuk jalan tol yang masih fungsional.

Beginilah penghitungan tarif tol yang benar menurut Danis saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta beberapa waktu lalu.

Dimulai dari tol Jakarta-Semarang yang bila diakumulasikan untuk golongan 1 dikenakan beban Rp 173.000, kemudian dilanjutkan rute Semarang-Surabaya sebesar Rp 171.000. Dengan begitu, sambung Danis, tarif tol yang diperlukan dari Jakarta hingga Surabaya sekitar Rp 344.000.

Dengan begitu, terang Danis, biaya untuk menempuh tol dengan panjang 615 kilometer itu tidak sampai habis jutaan rupiah.

Sequoia Capital Akui Sering Dibuat Terkejut oleh Perusahaan Rintisan Indonesia

0

Berempat.com – Perusahaan rintisan (startup) Indonesia rupanya sering dianggap sebelah mata oleh investor global. Salah satunya adalah Sequoia Capital, perusahaan modal ventura yang berada di salah satu deretan investor Google.

Pandangan sebelah mata itu dapat dilihat dari kinerja perusahaan rintisan Indonesia yang sering diproyeksikan tak dapat berkembang pesat. Namun, nyatanya perusahaan rintisan Indonesia justru mampu berkembang pesat. Terbukti setidaknya ada 4 perusahaan rintisan berlabel Unicorn di Indonesia; GO-JEK, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Managing Director Sequoia Capital India Shailendra Singh pun mengakui bahwa perusahaannya sering salah menyusun estimasi perkembangan sebuah perusahaan rintisan di Indonesia. GO-JEK menjadi salah satu contoh perusahaan rintisan Indonesia yang diproyeksikan oleh Sequoia tak akan berkembang pesat. Namun, nyatanya hanya dalam beberapa tahun perusahaan yang dibosi oleh Nadim Makariem itu sudah mampu menyandang gelar Unicorn.

Misalnya, saat Sequoia ikut mendanai GO-JEK dan memperkirakan GO-JEK baru akan mencapai 500.000 pesanan dalam beberapa bulan. Tapi, nyatanya perusahaan berjaket hijau itu bisa melampaui target tersebut dalam sebulan.

“Jika banyak yang bilang kami hebat karena menjadi salah satu pendukung terawal Go-Jek, menurut saya itu salah. Seharusnya kami lebih agresif,” ungkap Singh saat berbicara di Nexticorn International Summit di Bali, Rabu (9/5).

Hal yang sama juga pernah terjadi pada Tokopedia. Singh mengaku kagum terhadap Tokopedia berkat pertemuannya dengan William Tanuwijaya. Karena itu Singh langsung bersedia mengucurkan dana 2 hari berselang kepada Tokopedia.

“Estimasi kami terus-terusan salah. Setiap perusahaan berhasil mengejutkan kami,” ujar Singh.

Namun, Singh menyatakan kalau model finansial memang sering kali salah dalam memproyeksikan perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia. Salahnya pun bervariasi, bisa dari segi negatif atau positif. “Untungnya di Indonesia selalu di sisi positif,” tukasnya.

Rupiah Terus Tertekan Dollar AS, Jokowi: Semua Negara Alami Hal Sama

0

Berempat.com – Tertekannya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) tak kunjung usai. Sampai dengan berita ini diturunkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berada di angka Rp 14.000. Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa depresiasi mata uang juga dialami oleh negara lain.

“Semua negara mengalami hal yang sama,” ujar Jokowi di Riau, Rabu (9/5).

Jokowi menerangkan, menurunnya nilai mata uang saat ini terjadi akibat adanya perang dagang antara Amerika dan China. Saat ini, sambungnya, kenaikan suku bunga AS terjadi ada 3-4 kali. Karena itu Jokowi meyakinkan bahwa bukan hanya Indonesia yang tertekan terhadap dollar Amerika.

Nilai tukar rupiah sampai dengan Rabu (9/5) sore berada di angka Rp 14.084. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 133,22 poin atau 2,3% di posisi 5.907,94.

Garuda Indonesia Tak Pernah Bagi-bagi Tiket Gratis

Berempat.com – Barangkali saat membaca berita ini sebuah pesan singkat dari seorang teman di aplikasi WhatsApp telah mendarat di ponsel Anda. Isi pesan tersebut memberi tahu bahwa Garuda Indonesia akan membagikan dua tiket gratis untuk setiap orang dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-69. Caranya cukup mengunjungi tautan di pesan tersebut yang di antaranya http://www.garuda-indonesa.com/tikets dan http://www.xn--garuda-indonesa-llc.com.

Namun, kenyataannya Garuda Indonesia tak pernah menjalankan program bagi-bagi dua tiket gratis tersebut. Hal itu dibantah langsung oleh Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia Hengki Heriandono.

“Garuda Indonesia memastikan bahwa informasi promo tiket tersebut tidak valid dan bukan informasi resmi dari Garuda Indonesia,” terang Hengki dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (9/5) malam.

Garuda Indonesia, sambung Hengki, tak pernah menjalankan promo potongan harga tiket pesawat maupun tiket gratis tersebut. Lebih lagi diinformasikan dengan pesan berantai melalui WhatsApp. Hengki menegaskan bila Garuda Indonesia hanya akan membeberkan seluruh informasi terkait promo tiket maupun program promo lainnya melalui aplikasi, situs resmi dan media sosial resmi Garuda Indonesia.

Karena itu Hengki mengimbau masyarakat  agar tak terpancing dengan informasi palsu tersebut. Ia pun meminta agar masyarakat mau aktif bertanya atau mengonfirmasi seluruh informasi promo yang beredar melalui portal informasi resmi Garuda Indonesia maupun call center.

Hengki pun menjabarkan informasi resmi hanya dapat diterima dari situs www.garuda-indonesia.com maupun akun resmi media sosial Garuda Indonesia seperti Twitter @indonesiagaruda, Facebook @garuda.indonesia, dan Instagram @garuda.indonesia.

Kejanggalan memang terlihat pada tautan dalam pesan berantai WhatsApp tersebut. Sekilas tak ada yang salah dengan alamat situs yang tertera, namun saat diklik maka kita akan diarahkan ke situs lain dan diminta menjawab beberapa pertanyaan. Kemudian kita akan diminta untuk menyebarluaskan tautan tersebut melalui WhatsApp.

Perlu diketahui bila aktivitas semacam itu merupakan upaya phising yang coba dilakukan oleh oknum untuk mencuri data kita yang ada di ponsel. Dengan phising, maka oknum tersebut bisa memperoleh data kita yang pernah kita simpan di ponsel, seperti nomor WhatsApp hingga data kartu kredit.

Keisengan Winston Utomo Lahirkan Media Daring Terhits untuk Generasi Y dan Z

0

Dari iseng-iseng, IDN Media kini menjaring 2,5 juta pembaca setiap hari

Berempat.com – “Jujur, kalo ditanya aku gak mikir sejauh ini,” ujar Winston Utomo, CEO sekaligus pendiri IDN Media di hadapan IDN Times Community di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada 17 Maret 2018 lalu. Saat itu, Winston yang menggunakan batik tengah membagi sedikit pengalamannya saat pertama kali memulai cikal bakal IDN Media.

Akar IDN Media mulai dirajut Winston saat masih bekerja di Google tiga tahun lalu. Saat itu, Winston yang berusia 24 tahun memiliki semangat muda yang masih menggebu-gebu. Ia kerap merasa bosan setibanya di rumah setelah seharian bekerja. “Pulangnya nganggur. Terus ngapain ya? Masa cuma di rumah browsing-browsing gak jelas,” kisahnya memberikan jawaban pada pertanyaan yang diajukan oleh penulis.

Winston lantas mencari-cari sebuah kegiatan. Terbersitlah di benaknya untuk iseng menulis blog. Di sana, ia menuangkan berbagai opini dan pemikirannya terhadap suatu fenomena yang sedang ramai di Indonesia. Maret 2014, Winston telah rutin menulis hingga ada sekitar 10 artikel yang sudah ditulis dan dimuat pada blog pribadinya.

“Aku cuma ngerjain (nulis) habis pulang kerja setiap hari. Tapi kok lama-lama asyik juga,” ujar pria kelahiran Surabaya 23 November 1990 ini.

Tapi, nyatanya keisengan Winston mendapatkan respon positif dari warganet. Setiap artikel yang ditulisnya selalu berhasil mengundang banyak pembaca. Sampai ia pun mulai menyisihkan gajinya sedikit demi sedikit untuk membangun blognya.

Winston berpikir bahwa keisengan yang dikerjakannya itu mulai memiliki ‘bentuk’. Insting mudanya seolah mampu menangkap ada prospek menjanjikan dari keisengannya itu. Winston pun mulai mencari pekerja paruh waktu untuk rutin mengisi blognya dan mengajak adiknya, William Utomo yang hanya beda usia satu tahun dengannya untuk terlibat.

Kala itu Winston sudah tahu media seperti apa yang ingin dibentuknya. Yaitu media massa yang menyasar pembaca di rentang usia 15-35 tahun, atau Generasi Y (milennial) dan Generasi Z.

“Generasi (sekarang) paling besar itu millenial dan gen z di usia 15-35, tapi kenapa gak banyak media yang fokus ini? Empat tahun lalu media itu (target pembacanya) umur 35 tahun ke atas. Ya udah kita mulai, dulu gak mikirin sejauh ini sih,” tutur pria lulusan S2 Columbia University tersebut.

Tapi, Winston sadar bila ia masih harus mempelajari banyak hal dulu bila ingin benar-benar membangun sebuah portal berita. Winston dan William yang sama-sama bukan berlatar belakang pendidikan jurnalis pun mulai mengikuti berbagai workshop, seminar, maupun berdiskusi dengan pakar di bidang jurnalistik. Mereka juga belajar mengenai programming.

Sampai kemudian merasa cukup menimba ilmu yang dibutuhkan, pada Juni 2014 dua bersaudara ini pun mulai mendirikan portal berita bernama Indonesia Times. Inilah cikal-bakal IDN Media yang semula fokus menyajikan berita singkat hanya 100 kata.

Kala itu Winston sengaja membuat portal berita tak lebih dari 100 kata agar agar masyarakat Indonesia dapat membaca esensi berita dengan lebih efisien. Apalagi, kebiasaan masyarakat Indonesia saat bermain internet cenderung lebih suka membaca berita singkat daripada yang panjang. Indonesian Times saat itu masih dioperasikan oleh 15 orang termasuk Winston dan William di dalamnya.

 

Mengutip dari Hitsss.com, saat kali pertama memulai portal beritanya, tantangan pertama yang dihadapi oleh Winston ialah bagaimana menciptakan konten yang viral. Karena itu, ia seolah mengadaptasi suasana kantor dan lingkungan kerja dari Google yang tak kaku, melainkan lebih santai seperti rumah sendiri guna memicu kreativitas.

“Kami membebaskan jam masuk kantor, tidak usah pakai seragam, kami sediakan makan siang gratis, mesin kopi, meja pingpong, dan lain-lain agar tidak jenuh dan bisa menghasilkan konten yang segar,” ujarnya di BNCC Techno Fair di Universitas Bina Nusantara, Mei 2016 lalu.

Namun rupanya saat pertama kali mulai benar-benar memutuskan untuk fokus mengembangkan Indonesia Times, Winston yang memutuskan keluar dari pekerjaannya mengaku sempat waswas karena media yang dibangunnya bisa kolaps sewaktu-waktu.

“Saat peluncuran, saya merasa deg-degan. Karena saya harus menggaji mereka dengan uang pribadi, kalau kolaps, nasib mereka bagaimana,” kisahnya seperti dikutip dari Tech in Asia.

Tapi, perlahan apa yang dikerjakan Winston pun mulai benar-benar membuahkan hasil. Genap satu tahun usia Indonesia Times berdiri, tepatnya pada 2015 silam perusahaan rintisannya itu pun menarik minat investor untuk memberikan pendanaan. Indonesia Times mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures. Namun, tak disebutkan berapa nilai pendanaan yang diterima kala itu.

Lantaran mendapatkan pendanaan baru, otomatis Winston pun mulai membenahi dan mengembangkan perusahaannya. Pertama ia mulai menambah jumlah personel timnya, hingga kemudian memutuskan untuk berpindah jalur dari yang semula merupakan portal berita 100 kata, menjadi situs berita yang lebih mengedepankan penyajian berita dalam bentuk daftar (listing). Saat itulah portal beritanya telah berubah nama menjadi IDN Times.

Media yang dibangun Winston lantas dapat berkembang pesat berkat menjalankan fokus dalam pembuatan konten kreatif maupun distribusi kontennya. Selain memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan beriklan di Google, IDN Times pun menjalin kerja sama dengan LINE (Line Today) dalam mendistribusikan konten yang dibuat sehingga dapat menjadi viral dan dibaca orang banyak.

Berkat berbagai strategi konten kreatif serta pendistribusiannya itu, pengunjung IDN Times terus menunjukkan kenaikan yang signifikan. Hingga pada September 2016, IDN Times telah mencatatkan sekitar 15 juta pengunjung bulanan mengumumkan bahwa perusahaan kembali dilirik oleh investor yang berujung pada diterimanya pendanaan Seri A yang dipimpin oleh North Base Media, yang juga merupakan investor dari situs media asal Filipina, Rappler.

Selain North Base Media, East Ventures kembali andil dalam pendanaan tersebut yang juga diikuti oleh GDP Venture.

Bagi Winston, apa yang berhasil dicapainya saat itu merupakan buah dari apa yang disukai dan yang ingin dilakukannya sejak dulu.

“Lakuin apa pun yang pengen kamu lakuin. Dan aku selalu percaya, kalo kamu terus ngelakuin kamu pasti bisa. Jadi aku sih gak mikir jauh, aku suka, kita lakuin dan harus suka. Jadi kalo kamu sudah beneran suka, mau seberapa pun susahnya itu, ya enjoy the process lah. Kalo aku (menjalankannya) enjoy kayak main game. Kalo (bisnis) gak ada problemnya, kurang menarik,” tuturnya di hadapan IDN Times Community.

Mendirikan Basis IDN Times Community yang Turut Melejitkan IDN Media

Seiring dengan perjalanannya, Winston mulai membangun beberapa saluran (channel) portal berita yang masih dalam satu jaringan dengan IDN Times, seperti Popbela.com yang fokus menyajikan konten khusus perempuan dari Generasi Y dan Z; Popmama.com yang fokus menyajikan konten untuk para ibu muda; IDN Creator Network; IDN Soundscape; IDN CreativeFest; FYI; dan Yummy Indonesia.

Semua itu ada dalam satu wadah yang kini bernama IDN Media. Namun, inovasi Winston tak sampai di situ. Ada satu terobosan baru yang dihadirkan Winston sehingga turut berperan dalam kemajuan IDN Times maupun IDN Media. Yakni saat Winston memutuskan untuk menghadirkan Community Writer atau komunitas penulis yang tergabung dalam IDN Times Community.

Jadi, siapa saja bisa mempublikasikan opini, artikel, maupun berita yang ditulis di IDN Times. Tapi, tentu saja harus mendaftar lebih dulu dan melewati tahap penyaringan juga penyuntingan oleh tim editor IDN Times. Keberadaan IDN Times Community ini digagas oleh Winston yang melihat besarnya potensi minat generasi Y dan Z dalam menulis yang sayang diabaikan.

“Awalnya dibikin platform nulis itu karena belum ada platform kaum milenial buat nulis gratis. Akhirnya ya sudah dibuat untuk jadi wadah menulisnya pembaca IDN Times. Kalo mereka bisa menulis, kenapa gak nulis,” kisah Winston.

Tapi, Winston tak serta-merta memanfaatkan kreativitas generasi Y dan Z yang memilih IDN Times sebagai wadah menulis dengan cuma-cuma. Ia memberikan timbal balik berupa poin yang bisa ditukar dengan uang tunai bagi komunitas penulis yang tergabung dan bisa mendapatkan banyak pembaca untuk setiap artikel yang ditulis dan sudah dipublikasikan di IDN Times.

Berkat sistem timbal balik dan kemudahan itulah, Winston berhasil menarik minat generasi muda yang suka menulis untuk menuangkan hobinya di IDN Times. Berawal dari puluhan penulis, kini jumlahnya sudah mencapai 59 ribu.

“Kita pengen ada targetnya 10 juta community writer. Sekarang kita ada 59 ribu,” ungkap Winston yang meluncurkan IDN Times Community pada Februari 2017.

Winston sendiri mengungkapkan harapannya agar semua orang yang memiliki minat lebih pada kegiatan menulis bisa fokus menulis sekaligus mendapatkan pendapatan di waktu bersamaan.

“Ada yang bisa bayar kuliahnya, ada yang bisa bantu orangtuanya. Jadi kita mau bilang, orang yang hobi nulis juga bisa mendapatkan uang dari situ,” tutur Winston.

Dan apa yang digagas Winston kembali menuai hasil yang besar. Berkat banyaknya jumlah penulis yang tergabung di IDN Times Community, pembaca yang datang ke situs IDN Times pun kian membludak, sampai pada November 2017 IDN Media mendapatkan pendanaan Seri B yang dipimpin oleh East Ventures. Investasi itu juga diikuti oleh perusahaan investasi asal Hong Kong, Central Exchange.

“IDN Media yang kita lihat saat ini baru menyentuh permukaan dari keseluruhan visi kami. Dengan tambahan modal ini, kami akan fokus pada misi untuk membangun perusahaan media multi platform yang lebih baik untuk kaum milenial dan Gen Z,” tutur Winston dalam sebuah rilis yang diterima Tech in Asia.

Mendobrak 3 Teratas Situs Berita Daring Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi

Menurut penuturan Winston, saat ini IDN Times telah mendapatkan jumlah pembaca sekitar 2,5-2,8 juta per hari. Jumlah yang cukup tinggi untuk sebuah media digital di Indonesia. Dan berkat tingginya jumlah pembaca itu, IDN Times pun mengklaim sempat masuk 3 besar situs berita daring di Indonesia yang paling banyak dikunjungi.

“IDN Times jadi omongan di media, karena dalam waktu 3 tahun per Januari kemarin berada di peringkat ke-3 media digital nasional. Dan base datanya itu ComScore,” ujar Editor in Chief IDN Times Uni Lubis, di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Maret 2018 lalu.

Atas pencapaian itu, bagi Lubis, IDN Times merupakan game changer dalam industri media digital karena terus mengalami peningkatan jumlah pengunjung setiap bulannya. “Jadi nomor satu itu Tribun, nomor dua Detik, nomor tiga IDN Times,” tambah Lubis.

Berbarengan dengan itu, IDN Times Community juga terus mengalami pertumbuhan yang positif. Setiap minggu setidaknya Lubis mengklaim bila rata-rata pertumbuhannya mencapai 1.000 penulis baru yang mendaftar setiap minggunya.

Bagi Winston, pencapaian IDN Times ini bukan hanya sekedar keberhasilan dalam menjaring pembaca, melainkan juga keberhasilan IDN Times dalam memberikan inspirasi kepada para pembaca. Karena bagi Winston, sikap dan pemikiran seseorang di masa depan dapat dipengaruhi oleh jenis informasi yang sering dibacanya setiap hari.

“Apa yang terjadi pada generasi orang 18 tahun, 25 tahun sekarang, itu terbagi dari konten yang dia konsum (sebelumnya). Kalo tiap hari konsum yang hoaks, konten yang ngejelekin orang terus, dia akan jadi orang yang punya mindset seperti itu. Tapi kalo dia tumbuh dengan konten yang informatif, akurat, menghibur tapi positif, dalam setahun dua tahun ke depan dia akan menjadi orang yang berpikir positif,” ujar Winston.

Jadi, itulah mengapa Winston berpendapat bila masa depan anak muda Indonesia tergantung dari informasi apa yang dikonsumsinya setiap hari. “Dan itu peranan media sangat-sangat penting,” sambungnya.

Pencapaian IDN Times memang tergolong luar biasa. Saat ini IDN Times bukan hanya memiliki kantor di Surabaya, tetapi juga memiliki kantor media di Palmerah, Jakarta Pusat. Dalam perjalanannya sejak merintis Indonesia Times hingga bisa menjadi seperti ini, Winston mengaku bahwa ia tak pernah takut untuk menghadapi segala tantangan, termasuk menghadapi kegagalan.

“Aku mikir, kalo aku gagal ya aku bakal punya cerita menarik,” ujarnya.

Di sisi lain, ketidaktakutan Winston menghadapi kegagalan dalam mengembangkan perusahaannya juga tak terlepas dari kepastian bahwa setiap manusia memiliki batas usia. Karena itu, menurutnya, yang ia pikirkan selama ini hanyalah melakukan yang terbaik dalam hidup.

“Kamu gak bakal tahu kapan kamu bakal mati. Kamu bisa mati besok, minggu depan, 70 tahun lagi. Make sure, karena kamu tahu kamu bakal mati, jadi seumur hidup kamu bakal berusaha sebaik mungkin,” tutup pria lulusan S1 di University of Southern California ini.

Jalin Kerja Sama dengan e-Commerce, Kemendes Ingin Perluas Pangsa Pasar BUMDes

0

Berempat.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menjalin kerja sama dengan e-commerce guna memperluas pangsa pasar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk itu, penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama telah dilakukan bersama Blanja.com.

“MoU menjadi pintu masuk BUMDes yang saat ini jumlahnya mencapai 32 ribu. Jumlah ini melampaui target nasional yang hanya 5.000 BUMDes,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi dalam keterangan pers, Rabu (9/5).

Selain itu, penandatanganan nota kesepahaman bersama juga dilakukan dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam acara Expo BUMDes dan Bazaar UMKM.

Anwar mengungkapkan, kerja sama dengan e-commerce dilakukan agar pihaknya juga dapat belajar dalam hal pengelolaan manajemen pemasaran.

“Kami ingin mendapatkan bimbingan dalam pengembangan usaha dan pengelolaan manajemen dalam hal ini pemasaran,” ungkap Anwar.

Sementara itu, CEO Blanja.com Aulia Ersyah Marinto menyambut baik kerja sama yang terjalin ini. Menurutnya, Blanja.com dapat mendukung program Kemendes mengingat sudah ada menu Pojok Asli Indonesia pada situsnya.

“Harga dari tiap daerah seharusnya tidak ada kesenjangan. Di situs Blanja.com ada menu Pojok Asli Indonesia yang isinya produk lokal Indonesia,” ungkap Aulia.

Selain Blanja.com, Kemender juga menjalin kerja sama dengan situs RegoPantes.com. Dalam bahasa Indonesia, rego pantes sama artinya dengan harga pantas. Dan sesuai dengan namanya, Kemendes bermaksud mengurangi adanya distorsi harga di pasar dengan menggandeng RegoPantes.com.

Sebab dengan harga yang pas, petani diyakini bisa mendapatkan keuntungan yang bertambah. Dengan kerja sama ini, Regopantes.com pun yakin bisa memberi nilai tambah bagi produk para petani.

“Agar petani terhubung langsung dengan konsumen dengan harga yang pantes,” ujar Direktur Marketing RegoPantes Anita Hesti.

Nadiem: GO-JEK Sudah Penuhi 4 Syarat untuk Ekspansi ke Luar Negeri

Berempat.com – Salah satu perusahaan aplikasi transportasi daring lokal, GO-JEK saat ini tengah mempersiapkan diri untuk merambah pasar di luar Indonesia. Filipina menjadi negara yang paling mungkin dijamah oleh GO-JEK sebagai upaya perdananya ekspansi ke luar negeri. Pasalnya, pada April lalu perwakilan GO-JEK dikabarkan telah menemui otoritas pemerintah Filipina.

CEO GO-JEK Nadiem Makarim akhirnya buka suara mengenai rencana perusahaannya untuk ekspansi ke luar negeri. Menurut Nadiem, GO-JEK sudah memenuhi empat syarat untuk bisa merambah pasar luar negeri.

Menurut Nadiem, syarat yang pertama sudah terpenuhi ialah penetrasi pasar yang dimiliki GO-JEK sudah signifikan di Indonesia. Kedua, GO-JEK mampu bersaing menghadapi kompetitor. Ketiga, perusahaan yang identik dengan warna hijau ini memiliki staf yang mendukung bisnis luar negeri. Dan keempat adalah memiliki modal besar.

“Ketika empat hal ini telah tercapai. Kami percaya kami sudah memenuhi sebagian besar di antaranya. Kami siap masuk ke negara lain,” ungkap Nadiem di The Next Indonesia Unicorn (Nexticorn) International Summit, Rabu (9/5).

Dan melihat bagaimana teknologi saat ini begitu maju, Nadiem percaya bahwa teknologi mampu mengembangkan ekonomi negara berkembang ke tahap selanjutnya. Nadiem berkata demikian lantaran percaya bila GO-JEK sudah membuktikan hal itu. Dan ia pun ingin perusahaannya membuktikannya di pasar luar negeri.

“Untuk membuktikan itu, cetak biru kami harus bisa diterapkan di negara lain lagi. Kami mau menguji,” paparnya.

BRI Syariah Jual Saham Umum Perdana Rp 510 per Lembar

0

Berempat.com – Anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk., PT Bank BRI Syariah mulai hari ini, Rabu (9/5) resmi menjual saham umum perdananya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun perusahaan dengan kode emiten BRIS tersebut melepaskan 2.623.350.600 lembar saham baru yang setara dengan 27% dari modalnya.

Bila Anda tertarik membeli saham BRI Syariah, penawaran umum perdananya hari ini yaitu Rp 510 per lembar.

“Dengan harga tersebut, BRI Syariah berhasil mencatatkan oversubscribe sebanyak dua kali,” ujar Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso di gedung BEI, Jakarta.

Menurut Hadi, kekuatan modal perusahaan dapat bertambah dengan IPO tersebut. Adapun, Hadi memaparkan bila 80% dari dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Kemudian sekitar 12,5% untuk pengembangan teknologi informasi, dan 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang sampai Merauke.

Di sisi lain, peminat saham BRI Syariah sebenarnya sudah ada sejak bulan lalu. Salah satunya yang terang-terangan ingin membeli saham BRI Syariah ialah PT Paytren Aset Manajemen. Direktur Utama PT Paytren Aset Manajemen Ayu Widuri menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan membeli saham Bank BRI Syariah saat IPO.

“Kemungkinan waktu IPO. Tapi bisa juga kami belinya di pasar sekunder. Saat ini kami masih terus memantau harganya,” ujarnya 10 April 2018 lalu seperti dikutip dari Tempo.

Begitu besarnya minat Paytren untuk membeli saham BRI Syariah dapat dilihat dari dana yang sudah disiapkan perusahaan, yakni Rp 500 miliar. Untuk mekanisme pembelian yang akan dilakukan oleh Paytren melalui kontrak pengelolaan dana (KPD) Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo).

Shopee Gandeng P&G untuk Usung Kampanye Super Brand Day

Berempat.com – Shopee bakal memberikan diskon dan berbagai promo lainnya bagi pelanggannya untuk merek-merek tertentu dalam kampanye Super Brand Day. Selama kampanye ini berlangsung, fitur utama pada aplikasi Shopee seperti kolom pencarian dan fitur daily prize akan diisi khusus oleh 1 merek eksklusif selama 24 jam.

CEO Shopee Chris Feng mengatakan bila Shopee telah mampu berkembang signifikan sejak peluncurannya pertama kali. Hingga kini, Shopee memiliki lebih dari seribu merek yang tergabung di dalamnya.

“Sebagai salah satu bentuk terima kasih kami kepada para mitra brand, Shopee memperkenalkan Super Brand Day,” ujar dalam keterangan tertulis Selasa (8/5).

Sebagai langkah awal peluncuran kampanye tersebut, Shopee telah menggandeng P&G. Dengan begitu para pelanggan Shopee akan mendapatkan penawaran diskon dan promosi eksklusif dari berbagai produk unggulan P&G seperti Pantene, Pampers, Olay, Gillette, Head & Shoulders, dan masih banyak lagi.

Kampanye ini akan resmi berjalan pada Rabu (16/5) pukul 00.00 WIB dan berlangsung selama 24 jam. Pelanggan Shopee akan mendapatkan penawaran seperti potongan harga hingga 65%, chasback, dan voucher Rp 100.000 dari P&G.

Sementara itu, menurut P&G Asia Pacific eBusiness Leader Kim Dong Hyun, bergabung sebagai mitra pertama Shopee dalam kampanye Super Brand Day adalah sebuah langkah strategis bisnis digital bagi P&G.

“Sekaligus kami mampu menjangkau lebih banyak konsumen Indonesia melalui platform e-commerce,” ungkap Kim.

Dalam keterangannya, Shopee pun mengklaim bila kampanye ini akan memberikan sorotan dan kesempatan eksklusif bagi mitra merek di dalam aplikasi Shopee untuk menjangkau pengguna Shopee. Saat ini terdapat lebih dari 43 juta pengguna Shopee di 515 kota dan kabupaten di Indonesia.