Kamis, November 28, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 815

Hanif Terbitkan Aturan K3 Lingkungan Kerja Lewat Permenaker

0

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  Lingkungan Kerja. Penerbitan Permenaker ini untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman serta mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Terbitnya Permenaker ini sekaligus mencabut peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan, serta Penerangan di Tempat Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Kimia di Tempat Kerja.

“Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus menjadi budaya dan bagian dari kehidupan sehari-hari. Penerapan K3 tidak boleh dijadikan beban karena tujuannya mencegah kerugian baik dari kalangan pekerja maupun pengusaha” ujar Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Binwasnaker dan K3), Sugeng Priyanto, saat membuka peluncuran Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja di Jakarta, Selasa (17/7).

Melalui peluncuran Permenaker ini, Sugeng berharap sosialisasi dan edukasi terkait K3 sebagai bagian dari budaya kerja semakin luas dan massif. Baik perusahaan maupun pekerja diminta berkomitmen untuk mewujudkan nihil kecelakaan kerja di lingkungan kerja.

“Kesadaran tentang K3 berbanding lurus dengan peradaban manusia dan semakin tinggi peradaban manusia, maka kesadaran tentang K3 semakin tinggi juga. Oleh karena itu kita terus ingatkan pentingnya penerapan K3,” ujar Sugeng.

Menurutnya, sampai saat ini K3 belum dianggap hal penting. Membangun kesadaran akan pentingnya K3 membutuhkan waktu dan harus didukung oleh stakeholder ketenagakerjan dan masyarakat secara umum.

“Jadi marilah kita bulatkan tekad kita ke depan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan pendidikan, agar nanti mereka akan sadar secara otomatis sadar akan pentingnya K3,” kata Sugeng.

Penerapan K3 di lingkungan kerja secara optimal juga dapat mendorong meningkatnya produktivitas kerja. Hal ini selaras dengan arah kebijakan K3 nasional yaitu kemandirian masyarakat indonesia berbudaya K3 tahun 2020 sekaligus mendukung program Nawacita.

Peraturan Menteri ini memberikan pedoman baru mengenai nilai ambang batas (NAB) faktor fisika dan kimia, standar faktor biologi, ergonomi dan psikologi serta persyaratan higiene dan sanitasi, termasuk kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) untuk terwujudnya tempat kerja yang aman, sehat, dan nyaman.

Dalam Permenaker ini juga diatur mengenai penerapan syarat-syarat K3 lingkungan kerja dilakukan melalui kegiatan pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja dan penerapan  higiene dan sanitasi yang meliputi bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan udara, dan tata laksana kerumahtanggaan.

Pertama Dalam 5 Tahun, Pendapatan Negara Tumbuh 16% di Pertengahan Tahun

0

Berempat.com – Pada pertengahan tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku bahwa kondisi keuangan negara cukup sehat dan pulih. Yani menyebut, sampai dengan Juli 2018 primary balance masih surplus yang didorong oleh tumbuhnya pendapatan negara mencapai 16%. Menurutnya, pertumbuhan di pertengahan tahun seperti itu tak pernah terjadi sebelumnya.

“Ini nggak pernah terjadi dalam 5 tahun terakhir, biasanya pertengahan tahun sudah defisit,” ucap Yani saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/7) malam.

Primary balance adalah selisih antara anggaran penerimaan dan pengeluaran di luar bunga dan cicilan utang.

Selain itu, Yani mengungkapkan adanya kenaikan pada penerimaan pajak dan PNBP. Adapun penerimaan perpajakan tumbuh 14,3%, PNBP dan dividen BUMN tumbuh lebih dari 23%. Tumbuhnya penerimaan pajak dan PNBP diklaim Yani berkat kinerja Ditjen Pajak Kementerian Keuangan sejauh ini yang getol mengehjar wajib pajak.

“Karena itu, penerimaan negara relatif seperti yang diharapkan walaupun kompisisinya beda. Belanja robust, first semester bisa belanja dengan growth 5,7%, lebih bagus dari tahun lalu di periode yang sama 3,2%,” imbuh Yani.

Menurut Yani, keseimbangan primer yang surplus di bulan ini sangat bagus karena biasanya pada pertengahan tahun APBN sudah defisit. Yani pun membandingkan kondisi saat dirinya baru menjabat menjadi Menteri Keuangan pada 2016 lalu. Ia terpaksa harus memotong anggaran hingga Rp 170 triliun untuk menyeimbangkan kondisi APBN saat itu.

“Waktu itu dipotong dari pusat dan daerah. Sekarang APBN relatif stabil, defisit akan turun. Sampai Juli, primary balance masih surplus,” paparnya.

Di sisi lain, Yani tak menampik bahwa dirinya beserta institusi Kementerian Keuangan banyak ditakuti karena getolnya menagih pajak ke para wajib pajak. Padahal, menurut Yani, semestinya para wajib pajak tak perlu takut bila sudah ikut program tax amnesty beberapa waktu lalu.

Dan di tengah ketidakpastian perdagangan global yang terjadi saat ini, Yani optimis dapat membawa Indonesia ke situasi yang lebih baik meskipun diakuinya tak mudah.

“Tapi saya katakan, we want to make sure APBN kita kuat dan punya ruang untuk meresponnya,” tandas Yani.

Adaro Alokasikan Rp 1,1 Triliun untuk Program CSR di Bidang Pendidikan

Berempat.com – Dalam rangka merayakan 10 tahun menjadi perusahaan publik (initial public offering/IPO), PT Adaro Energy Tbk. mengumumkan peluncuran kegiatan sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilty/CSR) di bidang pendidikan. Adaro bahkan sudah menyiapkan dana Rp 1,1 triliun untuk program yang diberi nama ‘Adaro Nyalakan Ilmu’ tersebut.

Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir mengungkapkan, peluncuran program pendidikan tersebut merupakan bentuk komitmen Adaro yang ingin berkontribusi dalam pembangunan nasional, salah satunya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

“Sebagai perusahaan publik kami selalu mengedepankan good mining practices untuk meminimalisir dampak operasional, serta berkomitmen dapat terus meningkatkan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap pria yang lebih akrab disapa Boy tersebut di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/7) malam.

Dalam program ‘Adaro Nyalakan Ilmu’ tersebut, Adaro akan fokus untuk pembinaan pendidikan usia dini, pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, beasiswa Adaro Bright Future Leader (ABFL), dan Technology-based Educational Comunity of Practice (TECP).

Di samping itu, Boy sempat mengungkapkan bagaimana dirinya tak tak pernah lupa suka dan duka saat membangun bisnis batu bara ini. Boy masih ingat seperti apa sulitnya untuk bertahan di tahun 2008 ketika harga batu bara sangat rendah. Karena itu, Boy pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah mendukung langkah Adaro hingga bisa bertahan dan berkembang sampai saat ini.

“10 tahun perjalanan bisnis Adaro bukan bisnis yang mudah. Gejolak naiknya harga batu bara sehingga banyak yang tutup dan berdampak pada fluktuasi harga saham kami. Tapi alhamdulillah kami berkembang hingga saat ini,” kenang Boy.

Utang Lebih Besar daripada Aset, Nyawa Merpati Terancam Habis

Berempat.com – Pemerintah belum juga memberikan kucuran dana segar kepada PT Merpati Nusantara Airlines sampai saat ini. Pasalnya, memberikan dana kepada Merpati dianggap hanya akan membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Nyawa maskapai berpelat merah itu jelas terancam, apalagi menurut PT Perusahaan Pengelola Aset utang yang dimiliki Merpati lebih besar daripada aset yang dimiliki.

Sampai dengan akhir Desember 2017, utang yang dimiliki Merpati tercatat sebesar Rp 10,72 triliun, namun aset yang dimiliki hanya senilai Rp 1,21 triliun. Dengan demikian posisi ekuitas Merpati tercatat minus Rp 9,51 triliun.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro mengungkapkan, siapa pun boleh mengambil alih Merpati, namun jangan sampai justru memberikan beban baru.

“Siapa saja yang mau mengambil MNA silakan tetapi tidak memberikan beban baru atau penyertaan modal negara (PMN) yang dapat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/7).

Aloysius juga mengungkapkan, baik Menteri Keuangan Sri Mulyani maupun Menteri BUMN Rini M. Soemarno sudah menyatakan tidak mau masuk ke dalam restrukturisasi Merpati yang saat ini tengah diupayakan.

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset Henry Sihotang menjelaskan, total utang Merpati yang diajukan kreditur di pengadilan senilai Rp 10,03 triliun. Namun, menurut perhitungan pihaknya, total utang perseroan justru sebesar Rp 10,72 triliun.

“Batas akhir perpanjangan sampai 3 November 2018. Kalau memang tidak bisa direstrukturisasi maka MNA bisa dinyatakan pailit,” paparnya.

Hanif Klaim Permasalahan THR Tahun Ini Menurun

0

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengklaim bahwa permasalahan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini menurun dibandingkan tahun 2017. Hal tersebut diketahui berdasarkan turunnya jumlah pengaduan tahun ini yang berjumlah 396. Sementara di tahun lalu terdapat 412 jumlah pengaduan.

“Secara keseluruhan terjadi penurunan untuk pengaduan terkait pembayaran THR. Semua aduan akan kami tangani,” ujar Hanif di Jakarta, Senin (16/7).

Hanif pun mengungkapkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menurunkan tim untuk memantau dan memastikan bahwa Dinas Ketenagakerjaan setempat melaksanakan penyidikan terhadap perusahaan-perusahaan yang dilaporkan.

Karena, menurut Hanif, masalah THR merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah untuk memantau dan memberikan sanksi jika terjadi pelanggaran.

Adapun, perusahaan yang melanggar akan dikenakan sanksi berupa denda lima persen dari total THR yang harus dibayarkan, dan juga harus membayar penuh THR. Jika perusahaan tersebut belum menunaikan kewajiban, katanya, pemerintah akan memberikan teguran tertulis dan pembatasan kegiatan usaha.

Saat ini, Hanif mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menangani 241 pengaduan terkait THR.

Angka Kemiskinan di Bawah 10%, Sri Mulyani: Sangat Istimewa

0

Berempat.com – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka kemiskinan per Maret 2018. Hasilnya, angka kemiskinan tercatat turun menjadi 9,82%. Angka tersebut menjadi yang terendah sepanjang sejarah Indonesia.

“Apakah ini yang terendah, iya. Bisa saya sampaikan kalau dilihat pada tahun Maret 2011 itu persentasenya 12,49%,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (16/7).

Turunnya angka kemiskinan per Maret 2018 dan menjadi yang terendah dalam sejarah rupanya menjadi hal yang istimewa bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Saya sambut dengan perasaan yang sangat istimewa karena selama saya jadi Menteri Keuangan dan di bank dunia, hari ini BPS umumkan tingkat kemiskinan 9,82%,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/7) malam.

Yani juga mengatakan bahwa pencapaian ini menjadi yang pertama sepanjang sejarah. “The first time in the history Indonesia, tingkat kemiskinannya di bawah 10%,” imbuhnya.

Namun, Yani menegaskan bahwa pemerintah tak ingin hanya berhenti di situ. Ia memastikan pemerintah akan terus berupaya memperbaiki tingkat hidup masyarakat Indonesia. “Menurunkan di bawah 10% itu, kita tidak berhenti di situ. Kita ingin turunkan lebih lanjut,” paparnya.

Selain merilis angka kemiskinan, BPS juga merilis tingkat ketimpangan sosial yang berada di angka 0,38. Tingkat ketimpangan tersebut juga menurun dibanding sebelumnya. Karena itu, Yani pun meyakini bahwa saat ini Indonesia sudah menuju ke arah yang lebih baik.

“Sudah di bawah 0,39 atau 0,4 pada sebelumnya. Jadi Indonesia sudah menuju arah yang benar, dan terus menerus memperbaiki itu,” tambahnya.

Namun, kendati demikian, Suhariyanto masih menganggap bahwa tugas rumah pemerintah masih cukup besar untuk mengentaskan kemiskinan. Pasalnya, kendati menurun namun tingkat kemiskinan masih di angka 25,95 juta orang.

“Beberapa tahun belakangan ada penurunan tapi sangat lamban. Tapi ini persentase kemiskinan yang paling rendah 9,82%, tapi jumlahnya masih banyak,” ujar Suhariyanto.

BPS: Perdagangan Indonesia Juni 2018 Surplus US$ 1,74 Miliar

0

Berempat.com – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 surplus hingga US$ 1,74 miliar. Dalam catatan tersebut, BPS menyebut bahwa ekspor Indonesia turun 19,8% atau menjadi US$ 13 miliar dibanding bulan sebelumnya. Begitu pun dengan impor yang turun lebih jauh sebesar 36,27% atau US$ 11,26 miliar dibanding bulan sebelumnya.

Namun, kendati demikian keduanya masih mengalami kenaikan secara tahunan, yaitu 4,67% year on year (YoY) untuk ekspor dan 12,66% YoY untuk impor.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan ekspor dan impor yang bertepatan di bulan yang terdapat Lebaran sudah menjadi hal biasa. Bahkan, menurutnya, pola ini juga terjadi selama 2 tahun sebelumnya.

“Penurunan ekspor Juni 2018 adalah sesuatu yang biasa terjadi setiap kita merayakan Lebaran. Terbukti dua tahun sebelumnya pattern-nya biasa. Di Ramadan naik tinggi, turun di lebaran, setelah itu naik lagi,” terang Suhariyanto di kantornya, Senin (16/7).

Lebih lanjut, sebab terjadinya penurunan ekspor Juni 2018 secara bulanan ialah menurunnya ekspor non-migas sebesar 22,57%. Hal itu juga efek dari penurunan pada komoditas kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, dan mesin-mesin dan pesawat mekanik. Sementara ekspor migas naik 4,67%.

Begitu juga dengan penurunan impor Juni 2018 secara bulanan. Penyebabnya ialah menurunnya impor non-migas hingga 38,23%. Meski impor nonmigas juga turun 26,11%.

Secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari-Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar, tumbuh 10,03% YoY. Dan impor kumulatif Januari-Juni mencapai US$ 89,04 miliar, tumbuh 23,1% YoY.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia sepanjang semester satu 2018 mencatat defisit US$ 1,02 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibanding semester satu tahun lalu  yang menyentuh US$ 7,66 miliar.

Toffin Indonesia Buka Showroom Kopi Perdana di Jakarta Utara

Berempat.com – Agen dan distributor mesin kopi di Indonesia, PT Toffin Indonesia akhirnya membuka showroom kopi perdananya di Indonesia. Lokasi yang dipilih ialah di Jalan Pluit Permai No.4, Jakarta Utara. Toffin Coffee Showroom ini pun didesain memiliki dua hub, yakni pusat pelatihan (training center) dan pusat pengembangan bisnis (business development center).

CEO Toffin Indonesia Tony Arifin mengungkapkan, pembukaan showroom perdana ini tak lepas dari minat masyarakat yang semakin antusias terhadap kopi. Apalagi saat ini meminum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Karena itu, melalui showroom ini Tony ingin mengakomodasi minat masyarakat yang ingin mengenal kopi dan industrinya lebih jauh.

“Jadi kita nggak cuma jual mesin, tapi juga mau sharing knowledge,” ungkap Tony saat peresmian Toffin Coffee Showroom, Minggu (15/7) malam.

Saat ini Toffin Indonesia merupakan agen tunggal yang memegang lisensi 20 merek mesin dan peralatan kopi di Indonesia. Dan menurut klaim Tony, Toffin Indonesia sudah mampu meraup 85% pangsa pasar yang ada di Indonesia.

Lebih lanjut, Tony menjelaskan fungsi dari masing-masing hub yang terdapat di showroom perdana itu. Untuk pusat pelatihan, di tempat ini para penggemar kopi bisa mendapatkan sejumlah pelatihan menjadi barista, late art, dan perawatan mesin. Di sini penggemar kopi juga akan mendapatkan pengetahuan seputar jenis-jenis kopi dan bisa menyewa tempat untuk co-working space.

Sementara untuk pusat pengembangan bisnis dapat dimaksimalkan bagi yang ingin mengenal lebih jauh tentang industri dan bisnis kopi. Termasuk mengenai cara merancang bisnis kedai kopi, pengembangan menu inovatif, pengenalan mesin dan peralatan kopi, serta penjualan suku cadang.

Tony pun menegaskan bahwa seluruh fasilitas tersebut terbuka untuk umum. Bahkan, tak ada biaya kecuali pengunjung ingin memperdalam ilmunya sendiri.

“Karena dari sini kita ingin punya komunitas dan recananya setiap weekend kita mendatangkan speaker ahli dalam meracik dan berbisnis kopi,” imbuh Tonny.

Ke depan, Tonny mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mengembangkan showroom serupa di kota lainnya. Karena itu, pihaknya sudah menargetkan beberapa kota yang dianggap berpotensi. “Surabaya dan Bali menjadi target berikutnya,” tandas Tonny.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang turut andil dalam meresmikan Toffin Coffee Showroom. Sandiaga bahkan mengaku tertarik dengan konsep showroom yang ditawarkan Toffin Indonesia. Rencananya, Sandiaga juga ingin menggandeng Toffin Indonesia sebagai partner dalam program Oke Oce.

Mengintip Kebutuhan dan Ketersediaan Waterglass untuk Industri Nasional

0

Kebutuhan banyak, tapi kapasitas produksinya masih terbatas

Berempat.com – Jarang diekspos atau diwartakan media, namun sebetulnya industri kimia di Indonesia bisa dibilang terus bertumbuh setiap tahun. Pertumbuhan yang dimaksud adalah tingginya permintaan bahan kimia di Indonesia, khususnya untuk kebutuhan industri. Sodium silicate atau waterglass merupakan salah satu bahan kimia yang terbilang besar kebutuhannya di Indonesia.

Industri yang membutuhkan waterglass di Indonesia terbilang cukup banyak. Mulai dari industri sabun dan detergen, keramik, pengecoran logam, silica gel, coating, hingga tekstil dan batik. Hitung saja, ada berapa banyak perusahaan yang bergerak di masing-masing industri tersebut saat ini.

Di sisi lain, Indonesia memiliki kekayaan alam pasir silika yang cukup berlimpah sebagai bahan baku utama waterglass, seperti wilayah Samarinda, Lampung, Bangka, Rembang dan Tuban yang diklaim sebagai wilayah sumber pasir silika di Indonesia.

Mengenai data pasti ketersediaan pasir silika di Indonesia memang belum ada badan atau lembaga yang mendatanya. Tapi, bila menelisik pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah impor waterglass untuk memenuhi kebutuhan industri terus menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Mulai dari tahun 2010 Indonesia mengimpor sekitar 20 ribu ton waterglass. Angka tersebut terus naik setiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia mengimpor 34 juta ton, tahun 2012 sebesar 39 juta ton, 2013 naik menjadi 39 juta ton, dan 2014 sebesar 45 juta ton.

Perlunya Indonesia mengimpor waterglass untuk memenuhi kebutuhan industri memang tak bisa terelakkan. Tommy, Business Development Manager PT Indo Chemica Lestari (ICL) sebagai salah satu produsen waterglass di Indonesia mengungkapkan, saat ini untuk sekali pesanan waterglass biasanya paling sedikit berada di angka 8-10 ton.

Namun, sayangnya industri waterglass di Indonesia masih tergantung pada impor untuk memenuhi tingginya kebutuhan tersebut. Tak lain kebutuhan untuk bahan baku seperti cullet dan soda ash.

“Karena itu, kalau kita bisa memenuhi kebutuhan waterglass di Indonesia, maka tidak perlu lagi sampai impor dan harga pun bisa menjadi lebih murah,” terangnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat produsen waterglass di Indonesia belum bisa memenuhi permintaan pasar dalam negeri, salah satunya keterbatasan kapasitas produksi industri cullet yang dibutuhkan untuk pembuatan waterglass di Indonesia.

 

Komitmen Memenuhi Permintaan Waterglass Dalam Negeri

Sebab merasa belum ada satu pun produsen waterglass dalam negeri yang mampu memenuhi tingginya kebutuhan pasar nasional, ICL yang merupakan anak usaha dari Lestari Group ini pun menyatakan komitmennya. Tentu saja, hal tersebut didukung oleh kapasitas dapur produksi yang tinggi.

“Produsen waterglass di Indonesia sebetulnya sudah ada dan tersebar di beberapa wilayah. Tapi, kapasitas dapur produksinya tidak besar sehingga berdampak terhadap kebutuhan waterglass para klien. Klien yang butuh waterglass dalam jumlah besar biasanya harus memesan di dua bahkan tiga tempat,” tukas Tommy.

Sementara itu, saat ini Indo Chemica Lestari memiliki dapur produksi waterglass di wilayah Tigaraksa, Tangerang. Dapur produksi itu diklaim mampu memproduksi 100 ton waterglass per hari. Karena itu, Indo Chemica Lestari berani menjamin kestabilan ketersediaan waterglass bagi konsumennya.

“Jadi ICL ini punya dua dapur produksi, yang pertama itu di Samarinda memproduksi cullet yang lokasinya dekat dengan tambang pasir silika sebagai bahan baku. Nah, yang kedua ada di Tangerang untuk memproduksi waterglass yang mana butuh cullet sebagai bahan baku. Jadi bisa dibilang kesiapan kami dari hulu ke hilir sudah aman,” papar Tommy.

Tommy pun menambahkan, tambang pasir silika yang dimiliki PT Indo Chemica Lestari memiliki kandungan silika 99%.

Dengan begitu, artinya Indo Chemica Lestari sudah bisa memastikan tak ada hambatan dalam memenuhi tingginya permintaan waterglass di Indonesia. Pasalnya, Indo Chemica Lestari sudah mengunci dua sektor penting, yakni ketersediaan bahan baku dan besarnya kapasitas dapur produksi.

Ia pun mengklaim, apalagi dengan kapasitas sebesar itu maka otomatis pelaku industri yang membutuhkan waterglass dalam jumlah besar tak perlu lagi memesan di dua bahkan tiga tempat yang berbeda, tapi cukup memesan di satu tempat, yaitu Indo Chemica Lestari.

Mengklaim Produknya Lebih Baik Dibanding yang Lain

Tak cukup dengan memastikan ketersediaan bahan baku dan besarnya kapasitas produksi, Indo Chemica Lestari juga menguatkan lini bisnisnya dengan teknologi mutakhir. Teknologi tersebut diklaim menjadi yang paling maju di Indonesia untuk urusan produksi cullet dan waterglass. Pasalnya, teknologi tersebut dapat memastikan kualitas yang dihasilkan adalah yang terbaik.

“Itu bisa dilihat dari produk waterglass Indo Chemica Lestari yang lebih jernih daripada waterglass dari beberapa perusahaan lain, umumnya terlihat lebih kusam,” klaim Tommy.

Perbedaan tersebut, terangnya, bisa terjadi karena adanya perbedaan teknologi furnace dan pembakaran yang digunakan pada proses pembuatan cullet. Teknologi itulah yang  membuat waterglass produksi Indo Chemica Lestari memiliki kualitas lebih baik dibandingkan yang lain.

Namun, ia enggan memaparkan lebih jauh soal teknologi yang dimaksud. “Itu rahasia dapur dong. Nanti kalo bocor bisa diikutin kompetitor,” kelakarnya.

Saat ini, Tommy mengaku sudah ada 6 perusahaan yang menjadi konsumen setia PT Indo Chemica Lestari. Dan bila melihat dari kapasitas dapur yang dimiliki, ia meyakini bahwa PT Indo Chemica Lestari masih bisa menampung lebih banyak lagi permintaan waterglass dari banyak calon konsumen.

#Ads

========================================================

*Revisi kami lakukan pada Rabu (18/7) di bagian redaksi yang menulis kandungan silika sebesar 95% menjadi 99%. Revisi juga dilakukan pada info grafis.

Sepanjang Piala Dunia 2018, MAXstream Sudah Diunduh 4 Juta Kali

0

Berempat.com – Sepanjang pergelaran Piala Dunia 2018 lalu, Telkomsel sebagai Licensed Mobile Broadcaster pesta akbar sepakbola dunia itu menghadirkan berbagai pertandingan melalui aplikasi video digital MAXstream. Dan hasilnya, aplikasi tersebut sudah diunduh lebih dari 4 juta kali.

Dari angka tersebut, Telkomsel mengklaim bahwa 99% di antaranya merupakan pelanggan aktif. Tercatat, total penggunaan layanan data untuk saluran Piala Dunia di MAXstream mencapai 6,5 Petabyte.

Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin Tristram pun mengaku sangat senang atas capaian tersebut. Terutama karena telah berhasil menghadirkan rangkaian pertandingan Piala Dunia 2018 kepada pelanggan langsung di ponselnya.

“Semoga pelanggan merasakan kenyamanan dan kemudahan ketika menikmati keseruan gelaran istimewa ini dengan hadirnya MAXstream. Hingga saat ini kami mencatat MAXstream sudah berhasil mengakomodasi total waktu tonton sebanyak lebih dari 2 miliar menit,” ungkapnya.

Selama tahap penyisihan grup, aksi dari negara-negara favorit seperti Perancis, Inggris, Argentina, Brazil, Jerman, dan Portugal menjadi menjadi yang paling banyak ditonton para pengguna MAXstream.

Kemudian, untuk babak semifinal, pertandingan yang paling banyak ditonton pengguna MAXstream adalah laga perempat final dari kesebelasan Perancis melawan Uruguay. Pertandingan tersebut menyedot perhatian 550.000 pengguna, rata-rata penonton di tiap laga pertandingan adalah 500.000 pengguna.

Dalam kurun waktu yang sama, total pelanggan yang mengakses aplikasi MAXstream mencapai 1,1 juta per hari dengan rata-rata waktu akses selama 90 menit.

Crispin pun mengungkapkan, ke depannya Telkomsel akan terus mengembangkan MAXstream, sehingga bisa memberikan pengalaman digital lifestyle yang semakin berkualitas bagi pelanggan ketika menggunakan aplikasi ini. Salah satunya adalah dengan menambah ragam konten video-on-demand dan saluran TV di aplikasi MAXstream, termasuk menghadirkan siaran olahraga terbaik dunia.

MAXstream sendiri merupakan one stop video portal dari Telkomsel yang berisi berbagai konten seperti film, TV show, olahraga maupun kartun dari berbagai saluran layanan video-on-demand dan saluran TV internasional. Aplikasi MAXstream sudah dapat diunduh dari Google Play maupun App Store, dan dapat dinikmati tanpa biaya tambahan.

Pelanggan dapat menikmati MAXstream dengan lebih hemat menggunakan paket kuota data bulanan VideoMAX, ataupun paket Ekstra Kuota VideoMAX. Paket ini tersedia dengan kuota mulai dari 2 GB hingga 20 GB dengan harga spesial. Pelanggan juga berkesempatan membeli Paket Ekstra Kuota VideoMAX 30 GB seharga Rp 10 hanya di aplikasi MAXstream. Kesempatan pembelian paket ini hanya berlaku sekali per pelanggan.