Kamis, November 28, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 814

E-Shop, Cara Baru Plaza Indonesia Mudahkan Konsumen Berbelanja

Berempat.com – Berbeda dengan mal pada umumnya yang seolah sedang bergelut dengan era digitalisasi saat ini, Plaza Indonesia jurstru mencoba berdamai dengan kondisi tersebut. Hal itulah yang setidaknya terlihat saat Plaza Indonesia meluncurkan E-Shop (electronic shopping) di situs eshop.plazzaindonesia.com, di La Mode Cafe, Plaza Indonesia, Rabu (18/7).

Director & Chief Operating Officer PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Mia Egron mengatakan, cara ini merupakan langkah untuk memberikan kepuasan dan kemudahan bagi pelanggan setia Plaza Indonesia.

“Kami tentu harus terus menciptakan terobosan, salah satunya melalui diluncurkannya Plaza Indonesia E-Shop. Kami bergerak ke dunia digital karena kami perlu merangkul teknologi dan menggunakannya untuk memajukan bisnis, tidak hanya bagi Plaza Indonesia tetapi juga bagi tenant-tenant yang telah berpartisipasi,” ungkap Mia.

Mia pun mengklaim bahwa Plaza Indonesia E-Shop memiliki keunikan tersendiri dibanding e-commerce pada umumnya. Keunikan tersebut adalah menggabungkan kenyamanan berbelanja daring dan offline yang lebih bersifat personal.

Caranya, cukup melakukan registrasi customer, setelah itu konsumen dapat memilih dan memesan produk-produk terbaru dari berbagai merek di Plaza Indonesia. Bila dirasa cocok, pelanggan bisa datang langsung ke offline store untuk melihat langsung barangnya, memegang, fitting, sekaligus melakukan pembayaran.

General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Zamri Mamat mengungkapkan, pihaknya masih melihat jika keasikan berbelanja di mal masih tidak bisa tergantikan dengan berbelanja secara daring.

“Dari situ kami menggabungkan kedua shopping experience tersebut kedalam satu platform yaitu Plaza Indonesia E-Shop,” ujarnya.

Sebagai pusat perbelanjaan premium di Indonesia, Plaza Indonesia diketahui memiliki lebih dari 400 toko yang terdiri dari merek internasional dan lokal. Sejauh ini, produk-produk yang ditawarkan Plaza Indonesia E-Shop sangat bervariasi, mulai dari fesyen, gaya hidup, anak-anak, dekor dan rumah, perhiasan, hingga produk-produk gaya hidup lainnya.

Triwulan I-2018, Industri Kosmetik Nasional Naik Menjadi 7,36%

Berempat.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim bahwa industri kosmetik nasional menunjukkan pertumbuhan yang baik. Menurut Kemenperin, pada triwulan I-2018 industri kosmetik nasional naik menjadi 7,36%, lebih tinggi dibanding tahun 2017 yang tercatat naik 6,35%.

“Kami perkirakan sepanjang tahun 2018 bisa tembus hingga 7%, sejalan dengan pertumbuhan start-up dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang,” papar Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono dalam keterangan resminya, Kamis (19/7).

Achmad juga memaparkan bahwa bertumbuhnya industri kosmetik di Indonesia dapat dilihat dari bertambahnya perusahaan kosmetik saat ini. Tahun lalu, perusahaan kosmetik bertambah 153 perusahaan. Total, saat ini terdapat 760 perusahaan kosmetik yang beroperasi di Indonesia. Hebatnya, 95% di antaranya merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM).

“Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa dari mereka sudah mengekspor produknya ke ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain,” tambah Achmad.

Dari nilai ekspor tersebut, Achmad mengklaim bahwa pertumbuhan ekspor dari industri kosmetik juga bertumbuh. Pada 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik mencapai US$ 516,99 juta. Angka tersebut naik dibanding tahun 2016 sebesar US$ 470,30 juta.

Sejalan dengan itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso pun meyakini bahwa pasar produk kosmetik di Indonesia berpotensi tumbuh. Apalagi tren penggunaan kosmetik terus berkembang.

Oleh karenanya, produsen kosmetik di dalam negeri dituntut dapat memenuhi selera konsumen saat ini apabila tidak ingin kalah bersaing dengan produk impor.

“Untuk mengetahui tren permintaan produk kosmetik, kami aktif mengadakan pameran setiap tahun yang mengundang para pemain global di bidang bahan baku, kemasan, dan mesin,” ujar Sancoyo.

Soal Pelepasan Aset, PT Pertamina Klaim Masih Berupa Usulan

Berempat.com – Beberapa waktu lalu beredar surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditandangani langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Pada surat dengan Nomor 427/MBU/06/2018 perihal ‘Persetujuan Prinsip Aksi Korporasi untuk Mempertahankan Kondisi Kesehatan Keuangan PT Pertamina (Persero)’ pada tanggal 29 Juni 2018 Rini menyampaikan beberapa maklumat.

Salah satu yang cukup disorot media terletak pada Poin 1A yang menunjukkan bahwa Rini merestui PT Pertamina untuk melepas beberapa aset yang dimiliki demi menjaga keuangan perusahaan.

Tanggan penjualan aset sempat dibantah oleh KBUMN melalui Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurna. Dalam keterangannya, Fajar menyebut bahwa pelepasan aset milik PT Pertamina juga perlu dilakukan pengkajian berasama.

“Meminta Pertamina bila diperlukan melakukan pengkajian bersama dengan Dewan Komisaris untuk mengusulkan opsi-opsi terbaik, nantinya akan diajukan melalui mekanisme RUPS sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Fajar kepada awak media, Rabu (18/7).

Hal senada juga diungkap oleh pihak Pertamina. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, surat yang diusulkan pihaknya kepada pemerintah masih berupa izin prinsip kepada pemegang saham untuk melakukan kajian atas berbagai rencana aksi korporasi strategis Pertamina.

Pasalnya, seperti yang diketahui bahwa Pemerintah merupakan salah satu pemegang saham di Pertamina. Selain itu, Adiatma juga menuturkan bahwa pelepasan aset merupakan upaya menyehatkan portfolio investasi, sehingga Pertamina tidak memiliki kecondongan risiko pada satu aset tertentu.

“Seperti pepatah don’t put your eggs in one basket, di mana kita meminimalkan risiko berdasarkan kajian bisnis dan legal yang telah dilakukan dengan cermat,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (19/7).

Adiatma pun menegaskan, Pertamina akan tetap mempertahankan kendali dalam bisnis tersebut. Selain itu, penilaian aset akan dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat untuk Pertamina dan negara.

“Dengan menggandeng mitra bisnis yang tepat, kita bisa mendapatkan nilai tambah, baik dari segi teknologi, perluasan pasar, dan networking bisnis, dengan mempertahankan kendali bisnis, dan ini sesuatu yang lumrah dalam bisnis korporasi,” tambahnya.

Sebelumnya, aset yang rencananya akan dilepas merupakan milik Pertamina yang prosesnya telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), untuk melakukan pelepasan aset perlu dilakukan kajian yang komprehensif serta diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Surat Rini Setujui Pelepasan Aset Pertamina Beredar, Ini Bantahan KBUMN

Berempat.com – Beredar surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang bertajuk ‘Persetujuan Prinsip Aksi Korporasi untuk Mempertahankan Kondisi Kesehatan Keuangan PT Pertamina (Persero)’. Pada surat dengan nomor 427/MBU/06/2018 tertanggal 29 Juni 2018 tersebut termaktub poin demi poin keputusan Rini dalam mendukung kesehatan keuangan Pertamina.

Salah satu poin yang tertulis pada surat tersebut ialah soal pelepasan beberapa aset milik PT Pertamina (Persero). Tepatnya pada poin 1A yang berbunyi:

“Share-down aset-aset hulu selektif (termasuk namun tidak terbatas pada participating interest, saham kepemilikan, dan bentuk lain) dengan tetap menjaga pengendalian Pertamina untuk aset-aset strategis dan mencari mitra kredibel dan diupayakan memperoleh nilai strategis lain, seperti akses ke hulu negara lain.”

Aksi lain yang termaktub berikutnya yaitu Spin off  unit bisnis RU IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan ke anak perusahaan dan potensi farm in mitra di anak perusahaan tersebut yang sejalan dengan rencana Refinery Development Master Plan (RDMP).

Namun, soal melepas aset Pertamina begitu saja, Kementerian BUMN membantah hal tersebut.

“Meminta Pertamina bila diperlukan melakukan pengkajian bersama dengan Dewan Komisaris untuk mengusulkan opsi-opsi terbaik yang nantinya akan diajukan melalui mekanisme RUPS sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurna kepada awak media, Rabu (18/7).

Sebelumnya, surat dari Kementerian BUMN tersebut merupakan balasan dari surat yang dilayangkan Direksi Pertamina dengan Nomor 253/C00000/2018-S4 pada 6 Juni 2018 lalu. Surat tersebut perihal permohonan izin prinsip aksi korporasi untuk mempertahankan kondisi kesehatan keuangan Pertamina dan Direksi Pertamina (Persero) nomor 239/000000/2018-S4 pada 28 Mei 2018, dengan perihal Kondisi Keuangan Pertamina per April 2018.

Namun, sampai berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari PT Pertamina terkait beredarnya surat tersebut.

Allianz Tak Henti Sosialisasikan Asuransi Berbasis Syariah pada Milenial

0

Berempat.com – Allianz Life Syariah, unit usaha syariah dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia tak henti memperkenalkan asuransi perlindungan berbasis syariah kepada nasabahnya yang ingin mengembangkan produk usaha. Sejatinya, produk tersebut sudah ada selama 12 tahun terakhir.

“Ke depannya, Allianz Life Syariah akan merangkul generasi milenial sebagai mitra bisnis untuk memberikan peluang bagi mereka mengembangkan bisnis sendiri, membawa perubahan positif dan berbagi kebaikan dengan sesamanya,” ungkap Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier dalam keterangan tertulis.

Bagi Allianz, mitra bisnis adalah salah satu kunci bagi perusahaan dalam mewujudkan strategi pertumbuhan. Dan berdasarkan pada hasil riset yang dilakukan oleh Accenture dan Nielsen, generasi milenial memiliki potensi yang besar bisnis asuransi jiwa ke depannya.

Salah satu insight yang menarik dari studi Accenture mengatakan bahwa kebanyakan milenial tidak ingin dirinya menjadi beban finansial keluarga. Inilah mengapa kemudian asuransi syariah yang mengutamakan prinsip tolong menolong antar anggotanya menjadi sangat relevan bagi milenial.

“Perlindungan berbasis syariah ini dapat dimiliki oleh siapa pun tanpa memandang status sosial dan keyakinan yang dipeluknya. Sampai saat ini, mitra bisnis Allianz Life Syariah terus bertambah dan siap untuk menyosialisasikan berbagai keunggulan asuransi syariah,” ujar Perwakilan Syariah Allianz Life Indonesia Srikandi Utami.

Untuk mendukung tujuan memperkuat posisi di dalam potensi segmen pasar milenial, Allianz Life Syariah memiliki keselarasan strategi dengan Allianz Life konvensional dalam memberikan fasilitas pelayanan berbasis digital, baik kepada mitra bisnis dan nasabah. Beberapa inisiatif yang sudah dilakukan adalah dengan menyediakan platform layanan pengajuan asuransi, pelayanan terkait informasi polis, dan klaim yang dapat dilakukan secara daring.

Dorong Ekspor Komponen Pesawat, Indonesia Ikut FIA 2018

Berempat.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan daya saing industri nasional. Tujuannya tentu agar bisa bersaing dari segi kualitas produk di pasar domestik maupun global.

“Salah satu upaya tersebut adalah dengan berpartisipasi di perhelatan akbar industri dirgantara dunia, yakni Farnborough International Airshow (FIA) 2018 di Farnborough, Inggris yang akan dilaksanakan tanggal 16-22 Juli 2018,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan pada keterangan resminya di Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Putu, keterlibatan Indonesia pada ajang FIA 2018 dapat membantu industri nasional untuk mengakses rantai suplai global industri komponen pesawat terbang. Pasalnya, menurut Putu, industri pesawat terbang memiliki potensi yang cukup besar.

“Industri komponen pesawat terbang merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan melalui pemanfaatan rantai suplai global,” jelas Putu.

Berdasarkan data Trademap, sepanjang tahun 2017 Indonesia telah mengekspor komponen pesawat terbang dengan total nilai US$ 83 juta, dengan potensi pasar dunia mencapai US$ 88 miliar.

“Langkah peningkatan nilai ekspor nasional menjadi salah satu kebijakan pemerintah saat ini, terutama dalam mengatasi neraca perdagangan yang sedang defisit,” ujar Putu.

Rencananya, pada ajang FIA 2018 Indonesia akan menempati area seluas 68.25sqm dan akan diisi oleh perusahaan nasional di sektor industri komponen pesawat terbang.

Perusahaan-perusahaan yang terpilih tersebut dari beragam sektor, mulai yang bergerak di bidang aero structure, component, tools and gauge, avionics, precision parts, rubber-based components, hingga engineering services. Perusahaan tersebut adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Pudak Scientific, PT Santoso Teknindo, PT Chroma International, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Yogya Presisi Tehniktama Industri, dan PT Indonesia Polyurethane Industry.

Mulai 1 Agustus, Truk Obesitas yang Tertangkap Langsung Dibongkar

Berempat.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan akan melakukan penindakan tegas kepada truk bermuatan lebih atau obesitas di jalan per 1 Agustus 2018. Tindakan yang diambil ialah pembongkaran dan penurunan barang bawaan dari truk.

“Nantinya muatan truk-truk tersebut akan diturunkan di 3 lokasi pilot projek Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang,” terang Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Acara Focus Group Discussion (FGD) Kerja Sama Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor dengan tema ‘Implementasi Otomatisasi Jembatan Timbang’ di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (17/7).

Ketiga jembatan timbang yang akan menjadi pilot projek mulai 1 Agustus 2018 yaitu UPPKB Losarang Indramayu Jawa Barat, UPPKB Balonggandu Karawang Jawa Barat, dan UPPKB Widang Tuban Jawa Timur.

Menurut catatan Kemenhub, sepanjang Januari-Mei 2018 terdapat 1.263 truk obesitas yang melintas di jalan tol. Dan berdasarkan hasil evaluasi selama 3 bulan, tercatat di 7 jembatan timbang sebanyak 75 dari 100 kendaraan truk yang lewat kelebihan muatan.

“Dari 75 kendaraan yang overload tersebut, 25% di antaranya melakukan pelanggaran sampai dengan 100%. Misal truk itu daya angkutnya 50 ton, dia mengangkut sampai dengan 100 ton,” papar Budi.

Menurut Budi, aturan tersebut akan diterapkan karena sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya dengan mengumpulkan para pelaku barang, pelaku industri, Aptrindo, Organda, Karoseri, dan supir truk yang lewat di jembatan timbang.

“Kalau bentuk pelanggarannya adalah over dimensi, pelakunya adalah orang yang menyuruh apakah dia pemilik truk, ataukah dia Karoseri. Tapi kalau overloading, penanggungjawabnya adalah pengusahanya bukan pengemudi,” jelas Budi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, terdapat dua asosiasi yang tidak mau menantangani realisasi perjanjian untuk perangi truk obesitas dan overdimensi, yakni asosiasi baja dan asosiasi semen.

“Ada dua asosiasi yang kami minta untuk tanda-tangan. Asosiasi semen dan sosiasi baja tidak mau tanda tangan. Oleh karena itu, kita minta Dirjen Darat untuk menyurati memberi peringatan agar mereka mendukung ini,” tegas Budi Karya.

Budi mengklaim bahwa pihaknya banyak menemukan truk obesitas yang melintas di jalan tol, sehingga berdampak pada bengkaknya biaya pemeliharaan infrastruktur yang mencapai Rp 43 triliun.  Pembengkakan tersebut terjadi lantaran truk yang obesitas menjadi penyebab utama rusaknya jalan tol maupun jalan nasional yang dilintasi.

“Nah ini memang butuh komitmen dari para asosiasi apakah itu Organda apakah itu asosiasi truk. Hampir semua setuju,” ungkap Budi Karya.

Kemenperin Gandeng Ralali dan Tokopedia Gelar Workshop

0

Berempat.com – Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian terus berupaya mendorong pelaku IKM di Indonesia agar go digital. Kali ini, upaya dilakukan oleh Kemenperin dengan menggelar workshop e-Smart IKM.

“Kami bekerja sama dengan marketplace Indonesia, yaitu Ralali dan Tokopedia,” ujar Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut (LMEA) Kementerian Perindustrian Endang Suwartini di Bekasi, Rabu (18/7).

Endang memastikan jika semua peserta workshop merupakan pelaku industri dalam negeri. Dengan demikian seluruh peserta memiliki produk lokal. Endang mengungkapkan, langkah ini sebagai upaya agar seluruh marketplace di Indonesia nantinya memasarkan produk lokal, bukan lagi produk impor.

Dalam workshop tersebut, pelaku IKM belajar bagaimana berbisnis yang tepat melalui e-commerce. Selain itu, mereka juga mendapatkan sosialisasi berbagai program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan dan SNI, pengembangan produk melalui perbaikan proses bisnis, diperkenalkan dengan aplikasi pencatatan keuangan dari Bank Indonesia, dan materi strategi pemasaran daring dari Indonesian E-Commerce Association (IdEA).

Ia menambahkan, sejak diluncurkan pada 27 Januari 2017 yang lalu, workshop e-Smart IKM telah diikuti lebih dari 2.700 peserta dan membukukan nilai transaksi daring sebesar Rp 600 juta. Tahun ini, Kemenperin pun menargetkan 4.000 IKM Indonesia tergabung dalam e-Smart IKM. Sehingga total akan ada 12.000 produk IKM masuk dalam marketplace.

“e-Smart IKM ini akan menjadi sistem database yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk,” ungkapnya.

Semester I-2018, Pengembang Deltamas Bukukan Marketing Sales Rp 561 M

0

Berempat.com – PT Puradelta Lestari Tbk., pengembang Kota Deltamas dan Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC) ini telah membukukan pendapatan penjualan (marketing sales) senilai Rp 561 miliar sepanjang semester I-2018.

Menurut Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, capaian tersebut setara dengan 45% dari target pendapatan penjualan yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini, yakni Rp 1,25 triliun. Dengan capaian tersebut, Tondy pun mengaku optimis target tersebut dapat dicapai.

“Sejauh ini kami mendapatkan permintaan lebih dari 100 hektar untuk lahan industri di kawasan industri GIIC,” ungkap Tondy dalam rilis, Selasa (17/7).

Tondy menjelaskan, pada kuartal II-2018 terdapat sinyal positif dari pengembangan kawasan residensial di lokasi industri milik perseroan. Pihaknya telah menjual sekitar 10 hektar lahan hunian kepada sub-developer untuk mengembangkan kawasan hunian.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengakselerasi pembangunan di Kota Deltamas, khususnya pembangunan kawasan hunian dan komersial.

“Menjadikan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern berbasis industri yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap akan memberikan nilai tambah dan dukungan terhadap kinerja DMAS di masa yang akan datang,” ujarnya.

Selain kawasan residensial, DMAS juga terus mengembangkan kawasan komersial dengan merangkul ragam tenant modern, seperti rumah sakit, sekolah, restoran, maupun pelanggan lainnya, untuk berinvestasi di Kota Deltamas.

Saat ini juga tengah didirikan Japanese School di Kota Deltamas untuk memberikan fasilitas edukasi bagi keluarga ekspatriat dari Jepang yang tinggal di daerah Cikarang dan sekitarnya. Japanese School ini merupakan ekspansi dari Jakarta Japanese School yang sebelumnya telah beroperasi di Jakarta Selatan.

Kehadiran kawasan residensial dan komersial, klaim Tondy, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk membeli lahan industri di kawasan industry GIIC di Kota Deltamas. Sepanjang semester I-2018, perseroan telah berhasil menjual lahan industri seluas 22 hektar.

“Ini membuktikan perkembangan kawasan industri di Kota Deltamas yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Potensi pertumbuhan masih sangat besar mengingat pertumbuhan ekonomi nasional yang baik dan minat investasi di Indonesia masih tinggi,” papar Tondy.

NJOP DKI Jakarta Naik, Konsumen Bakal Beralih ke Kota Penyokong

0

Berempat.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) untuk wilayah DKI Jakarta sebesar 19,54%. Dengan demikian maka nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun turut naik. Menanggapi hal tersebut, Country Manager Rumah.com Marine Novita menilai bahwa kebijakan tersebut dapat memengaruhi bisnis properti.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Nilai NJOP saat ini berkisar pada Rp 4,7-Rp 4,8 juta per meter persegi. Dan umumnya, pemilik lahan akan mematok harga lebih tinggi sekitar 30% dari NJOP. Karena itu, Marine menilai dengan kenaikan ini akan banyak konsumen yang beralih ke kota penyokong untuk membeli properti.

“Penyesuaian NJOP ini dikhawatirkan dapat menurunkan daya tarik properti, khususnya hunian. Pencari properti akan makin bergeser ke Bodetabek (Bogor, Depok, Tangeran, dan Bekasi). Apalagi dengan pembangunan infrastruktur penghubung yang masif saat ini,” terang Marine dalam keterangan resminya, Selasa (17/7).

Menukil dari data Rumah.com Property Index, harga properti di DKI Jakarta pada kuartal II-2018 cenderung stabil. Kenaikan harga tercatat di kisaran 2,24% secara kuartal on kuartal (qoq). Kenaikan tersebut mengoreksi penurunan yang sempat terjadi pada kuartal sebelumnya sebesar 0,39% (qoq). Sementara itu, kenaikan harga properti di Jakarta secara tahunan pada kuartal II-2018 naik 6,22%.

Marine pun memaparkan. Menurut data dari Rumah.com Property Index, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat menjadi wilayah yang mencatatkan peningkatan tertinggi. Pada kuartal II-2018 kenaikan di Jakarta Selatan mencapai 2,3% (qoq). Sebelumnya kawasan ini mengalami penurunan sebesar 0,04%.

“Kebanyakan pencari hunian tampaknya sudah menyerah mencari properti di Jakarta Selatan dan Pusat, karena harga yang sudah sangat tinggi. Harapan lebih besar terdapat di Jakarta Timur, di sekitar Cibubur, Cipayung, Ciracas, dan sekitarnya,” terang Marine.

Khusus Jakarta Timur, sambung Marine, akan menjadi pilihan utama dibanding kawasan lain di Jakarta karena dinilai masih memiliki harga yang terjangkau. Apalagi, saat ini pemerintah telah membangun jalan tol dan Light Rail Transit (LRT).

“Jika melihat fitur Project Review Rumah.com, masih ada hunian jenis rumah dengan harga Rp 500 jutaan dan apartemen dengan harga Rp 250 jutaan di Jakarta Timur,” imbuh Marine.

Pernyataan Marine mengenai kenaikan NJOP yang dapat memengaruhi bisnis properti di Ibu Kota pun didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh Rumah.com. Survei Property Affordability Sentiment Index Semester II 2018 tersebut dilakukan kepada 1.000 responden dari seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 51% responden meyakini kenaikan NJOP akan berpengaruh terhadap harga properti di DKI Jakarta. Sementara, hanya 18% meyakini kenaikan NJOP tidak akan berpengaruh terhadap harga properti.

Sementara dari sisi pengembang, Direktur PT. Bakrie Pangripta Loka Andre R. Makalam tak menampik bahwa kenaikan NJOP akan menyebabkan kenaikan harga properti secara proporsional. Lebih lagi dilandaskan pada zonasi.

“Kenaikan akan tergantung dari zona properti. Di Sentra Timur, kenaikan untuk unit baru yang akan diluncurkan akan berada pada kisaran 5%. Yang akan merasakan dampak paling besar adalah Jakarta Selatan, terutama untuk properti kelas atas,” ujar Andre.