Kamis, November 28, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 809

Catat, 8 Agustus-2 September Akan Berlangsung Hari Belanja Diskon Indonesia!

0

Berempat.com – Dalam rangka memeriahkan perhelatan Asian Games 2018, rencananya pemerintah akan menetapkan Hari Belanja Dikson Indonesia (HBDI) yang berlangsung pada 8 Agustus-2 September 2018. Dengan demikian, maka pusat perbelanjaan atau mal akan banyak memberikan diskon spesial. Dengan adanya HBDI, pemerintah pun berharap akan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik.

“Pada HBDI akan diberikan diskon besar-besaran dan memuaskan masyarakat yang akan belanja,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin (30/7).

Arief pun melanjutkan, program HBDI tersebut akan dibuka pada 8 Agustus di Benteng Kuto Besar, Palembang, Sumatera Selatan.

Selain itu, rupanya HBDI ini sengaja dibuat untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus 2018 mendatang. Pada tahun ini kemerdekaan RI menyentuh di angka 73 tahun.

Karena itu, pada HBDI tersebut akan banyak digelar diskon yang akrab dengan angka Hari Kemerdekaan RI. Mulai dari diskon 73% untuk semua produk maupun untuk produk tertentu, diskon tambahan sebesar 17%+8%, diskon 73% untuk yang memegang KTP berusia 73 tahun, pembayaran cukup 73% untuk minimal transaksi tertentu, dan lain-lain.

Ini Daftar 9 Emiten yang Dibekukan Sementara oleh BEI

0

Berempat.com – Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sembilan emiten saham  perusahaan yang tak kunjung membayar denda atas keterlambatan laporan keuangan. Sebelumnya, sembilan perusahaan tersebut terkena sanksi yang mesti dibayarkan sebesar Rp 150 juta setelah terlambat memberikan laporan keuangan kuartal I-2018.

Pemberian sanksi berupa denda dan surat peringatan oleh BEI tersebut merujuk peraturan II.6.3 Peraturan Nomor I-H tentang sanksi. Namun, sayangnya, hingga batas waktu penyampaian laporan keuangan selama 91 hari belum ada satu pun yang melaporkan catatan kinerja dan membayar denda.

PH Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI Rian Ardhi mengatakan, status pembekuan sementara tersebut berlaku pada pasar regular dan pasar tunai sejak perdagangan hari ini (30/7).

“Status ini berlaku sampai dengan pengumuman berikutnya,” terang Rian dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (30/7).

Berikut adalah 9 emiten yang dibekukan sementara oleh BEI:

  1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA)
  2. PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX)
  3. PT Bara Jaya Internasional Tbk. (ATPK)
  4. PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN)
  5. PT Truba Manunggal Enginering Tbk. (TRUB)
  6. PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA)
  7. PT Evergreen Invesco Tbk. (GREN)
  8. PT Sunson Textille Manufacture Tbk. (SSTM)

9. PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI)

Menyesap Untung dari Bisnis Jasa Bersih-bersih Rumah

0

Berempat.com – Masyarakat perkotaan umumnya terlalu sibuk untuk memiliki waktu luang membersihkan rumah atau apartemen yang ditinggali. Apalagi, ada bagian-bagian dari perabotan rumah yang sukar untuk dibersihkan seorang diri, bahkan sekalipun oleh asisten rumah tangga. Sebut saja karpet, sofa, matras, dan banyak lagi. Karena itu, peluang pasar jasa bersih-bersih rumah di perkotaan tentu sangat menjanjikan.

PT Haracare Indonesia menjadi salah satu perusahaan jasa home care cleaning yang menikmati besarnya pangsa pasar tersebut. Berdiri sejak 2008, Haracare sudah membuktikan bahwa peluang bisnis jasa bersih-bersih rumah amat menjanjikan. Apalagi, pemain bisnis di sektor ini terbilang belum banyak.

“Haracare memiliki metode yang sudah teruji selama hampir 10 tahun. Juga didukung teknologi terkini yang membuat hasil pekerjaan lebih maksimal. Staff teknis yang benar-benar memahami masalah yang dihadapi konsumen juga menjadi salah satu kelebihan kami dalam hal pelayanan,” ujar Direktur PT Haracare Indonesia Putu Sudarsana melalui pesan tertulisnya kepada Berempat.com, Senin (30/7).

Saat ini, Haracare sudah memiliki tiga cabang, yakni di Denpasar yang merupakan kantor pusat, kemudian Makassar dan Mataram. Pria kelahiran Agustus 1981 ini pun mengungkapkan bahwa pangsa pasar bisnis ini amat menjanjikan dan terus berkembang. Terutama di kota-kota besar.

Bahkan, pria yang akrab disapa Hara ini pun mengungkapkan bahwa pangsa pasarnya tak hanya terbatas pada konsumen untuk kebutuhan rumah, tapi juga hotel, villa, pertokoan hingga perkantoran.

“Mengingat solusi atas kebutuhan yang kami tawarkan, segmentasi pasar yang kami sasar sangat luas. Masyarakat umum (Perumahan), Hotel, Villa bahkan Perkantoran dan pertokoan,” ungkap Hara yang sudah menerima penghargaan sebagai The Best Company of The Year 2015 by Winner dan Top Business Oppurtunity 2018 ini.

Karena itu, melihat besarnya pangsa pasar yang belum terjangkau, Hara pun memutuskan untuk membuka franchise pertamanya di tahun ini. Setidaknya, dari 3 cabang yang dimiliki, dua di antaranya adalah milik mitra, yakni di Mataram dan Makassar.

Saat ini Haracare menawarkan paket investasi sebesar Rp 87.400.000. Dengan investasi tersebut, mitra akan mendapatkan 1 unit HEPA Filtration Vacuum (khusus matras), 1 Unit Steam and Spray Vacuum, GPS Tracker, Hack penggunaan merek selama 1 tahun, sistem aplikasi selama 1 tahun, dan bantuan promosi selama 1 tahun.

Selain itu, dengan investasi tersebut Hara memperkirakan untuk break event point (BEP)  akan tercapai pada 6-7 bulan dengan omzet yang didapat sekitar Rp 30 juta per bulan.

Ia pun memastikan bahwa mitra tak perlu membayar kewajiban apa pun di 3 bulan pertamanya. Artinya, tak ada franchise fee maupun royalty fee  pada periode tersebut. Namun, mitra akan diberikan kewajiban saat memasuki bulan ke-4.

“Di bulan ke-4, mitra diwajibkan untuk membayar Rp. 2.000.000 atau 8% dari total pendapatan jika pendapatan di atas pendapatan minimum,” terang Hara yang tak menyebut pendapatan minimum yang dimaksudkan.

Hara sendiri menilai bahwa potensi pasar jasa bersih-bersih rumah ini sangat besar dan akan terus berkembang. Apalagi untuk pangsa pasar di kota-kota yang masih berlum banyak terdapat jasa sejenis. Karena itu, di tahun ini Hara ingin memperluas target pasar, selain dari segi lokasi juga dari segmen konsumen yang merambah kelas menengah.

Daftar 150 Orang Terkaya Indonesia: Ada Bos Go-Jek Hingga Tokopedia

0

Berempat.com – Majalah Global Asia edisi Juni 2018 telah merilis daftar 150 orang terkaya di Indonesia. Namun, belum ada kejutan berarti pada posisi teratas peringkat tersebut. Pasalnya, posisi puncak masih diisi oleh bos Djarum, yakni Robert Hartono dan Michael Hartono dengan total kekayaan mencapai US$ 21 miliar.

Sementara posisi kedua ditempati Eka Tjipta Widjaja bersama Sinar Mas Group dengan total kekayaan US$3,9 miliar. Kemudian disusul Anthoni Salim, Susilo Monowidjojo, dan Chairul Tanjung pada posisi 3, 4, dan 5.

Tetapi, kendati demikian ada nama baru yang muncul, yakni para pengusaha perusahaan rintisan (startup). Mereka adalah pendiri Go-Jek Nadiem Makarim dengan kekayaan US$ 100 juta dan pendiri Tokopedia William Tanuwijaya dengan kekayaan US$ 130 juta.

Berikut adalah daftar lengkap orang-orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018:

150. Nadiem Makarim, Go-Jek, US$100 juta

149. Achmad Zaky, Bukalapak, US$105 juta

148. William Tanuwijaya, Tokopedia, US$130 juta

147. Tandean Rustandy, Arwana Citramulia, US$135 juta

146. Ferry Unardi, Traveloka, US$145 juta

145. Soedjono, Wira Sakti Adimulya, US$145 juta

144. G. S. Margono, Gapura Prima, US$145 juta

143. Ludijanto Setijo dan keluarga, Pan Brothers, US$150 juta

142. Jacobus Busono, Pura Group, US$152 juta

141. Mintarjo Halim, Sandratex, US$150 juta

140. Batihalim Stefanus, Nojorono Tobacco, US$155 juta

139. A. Tong, Roda Vivatex, US$160 juta

138. Honggo Wendratno, Arsari Pratama, US$175 juta

137. Rudy Unjoto, Daliatex Kusuma, US$180 juta

136. Anna Bambang Surjo Sunindar, Kirana Tanker, US$180 juta

135. Shindo Sumidomo, Siantar Top, US$185 juta

134. Iskandar Widyadi, Bank Jasa Jakarta, US$185 juta

133. Ricardo Gelael, Fast Food Indonesia, US$185 juta

132 G. Lukman Pudjiadi, Jayakarta Group, US$200 juta

131. Patrick Walujo, Northstar Capital, US$200 juta

130. Siti Hardijanti Rukmana, Citra Lamtoro Gung Persada, US$205 juta

129. Mardjoeki Atmadiredja, Surya Toto Indonesia, US$220 juta

128. Samin Tan, Borneo Lumbung Energy and Metal, US$230 juta

127. Stanley S Atmadja, Asco Automotive, US$235 juta

126. Harry Sanusi, Kino Group, US$235 juta

125. Sri Sultan Hamengkubuwono X, Sultan Yogyakarta, US$250 juta

124. Bambang Trihatmodjo, Asriland, US$250 juta

123. Ilham Habibie dan Thareq Habibie, Ilthabi Rekatama, US$250 juta

122. Budi Purnomo Hadisurjo, Optik Melawai, US$250 juta

121. Sendi Bingei, Sumatra Tobacco Trading, US$252 juta

120. Anton Setiawan, Tunas Group, US$255 juta

119. Rachmat Gobel, Gobel International, US$260 juta

118. Johanes B. Kotjo, Apac Group, US$260 juta

117. Pontjo Sutowo, Nugra Sentana Group, US$265 juta

116. Kaharudin Ongko, Ongko Group, US$270 juta

115. Elizabeth Sindoro dan Liris, Paramount Group, US$270 juta

114. Tan Tjai Kie, Gunung Garuda Steel, US$300 juta

113. Siswono Yodohusodo, Bangun Cipta Sarana, US$300 juta

112. Karmaka Surjaudaja, OCBC NISP, US$300 juta

111. Soetjipto Nagaria, Summarecon, US$305 juta

110. Harry Susilo, Sekar Group, US$305 juta

109. Henry Onggo, Ratu Sayang Group, US$310 juta

108. Chandra Lie dan Hendry Lie, Sriwijaya Air, US$320 juta

107. Boyke Gozali, Mitra Adi Perkasa, US$350 juta

106. Didi Dawis, Ling Brothers, US$350 juta

105. Djoenaedi Joesoef, Konimex, US$355 juta

104. Oesman Sapta Odang, OSO Group, US$355 juta

103. Johnny Widjaja, Sintesa Group, US$360 juta

102. Iwan Lukminto, Sritex Group, US$365 juta

101. Muljadi Budiman, Honda Prospect Motor, US$370 juta

100. Tatang Hermawan, Fuju Palapa Textiles dan Bank Parahyangan, US$375 juta

99. Sabana Prawidjaja, Ultrajaya Group, US$390 juta

98. Jahja Santoso, Sanbe Farma, US$395 juta

97. Rudolph Merukh dan Lucky Merukh, Merukh Enterprises, US$400 juta

96. Yos Sutomo, Sumber Mas, US$405 juta

95. Dahlan Iskan, Jawa Pos Group, US$410 juta

94. Iwan Budi Brasali dan Aldo Brasali, Brasali Group, US$420 juta

93. Widarto, Sungai Budi Group, US$415 juta

92. Heru Hidayat, Inti Agri Resources, US$440 juta

91. Kris Taenar Wiluan, Citra Mas Group, US$445 juta

90. Sukamdani Sahid Gitosardjono dan keluarga, Sahid Group, US$450 juta

89. Hendro Gondokusumo, Intiland, US$456 juta

88. Rosan Roeslani, Recapital, US$460 juta

87. Stefanus Lo dan keluarga, Frank & Co, US$465 juta

86. Jimmy Masrin, Lautan Luas Group, US$490 juta

85. Sandiaga Uno, Saratoga dan Recapital, US$300 juta

84. Rudy Suliawan, Karang Mas Sejahtera, US$500 juta

83. Henry Pribadi, Napan Group, US$500 juta

82. Ginawan Tjondro, CNI Group, US$510 juta

81. Amirsjah Risjad, Risjadson Group, US$515 juta

80. Purnomo Prawiro, Blue Bird Group, US$520 juta

79. George Tahija dan Sjakon Tahija, Austindo Nusantara Jaya, US$550 juta

78. Alim Markus, Maspion Group, US$560 juta

77. Surya Dharma Paloh, Media Indonesia, US$575 juta

76. Tan Kian, Dua Mutiara, US$600 juta

75. Sudhamek, Garuda food, US$ 600 juta

74. Trihatma K Haliman, Agung Podomoro Group, US$605 juta

73. Sofjan Wanandi, Gemala Santini, US$610 juta

72. Paulus Tumewu, Ramayana Group, US$610 juta

71. Soegiharto Sosrodjoyo, Rekso Group, US$610 juta

70. Benny Suherman, Studio 21 Group, US$610 juta

69. Sutanto Djuhar, First Pacific, US$630 juta

68. Harjo Sutanto, Wings Group, US$630 juta

67. Bachtiar Karim, Musim Mas, US$630 juta

66. Subianto, Ateja Group, US$630 juta

65. Mucki Tan, Rodamas Group, US$654 juta

64. Mohammad Reza Chalid, Global Energy Resources, US$650 juta

63. AHK Hamami, ABM Investment, US$650 juta

62. Eka Tjandranegara, Mulia Group, US$650 juta

61. John Chuan, Ceres Indonesia dan Petra Food, US$655 juta

60. Hutomo Mandala Putra, Humpuss, US$670 juta

59. Jan Darmadi, Jan Darmadi Group, US$740 juta

58. Osbert Lyman, Lyman Group, US$760 juta

57. Boenjamin Setiawan dan keluarga, Kalbe Farma, US$840 juta

56. Alexander Tedja dan Melinda Tedja, Pakuwon Group, US$870 juta

55. Kuncoro Wibowo, Ace Hardware, US$900 juta

54. Jusuf Kalla dan keluarga, Kalla Group, US$900 juta

53. Desi Sulistio Hidayat dan keluarga, Sido Muncul, US$905 juta

52. Luntungan Honoris, Modern Group, US$910 juta

51. Hashim Djojohadikusumo, Arsari Group, US$915 juta

50. Tomy Winata, Artha Graha Network, US$930 juta

49. Johan Lensa, J Resources, US$955 juta

48. Gunawan Jusuf, Sugar Group Companies, US$965 juta

47. Sugianto Kusuma, Agung Sedayu dan Bank Artha Graha, US$970 juta

46. Ninin Subianto, Persada Capital Group, US$980 juta

45. Winarko Sulistyo, Fajar Surya Wisesa, US$1 miliar

44. Martias Fangiono dan Tjiliandra Fangiono, First Resources, US$1,15 miliar

43. Husein Djojonegoro, ABC dan Orang Tua Group, US$1,2 miliar

42. Rusdi Kirana, Lion Air Group, US$1,2 miliar

41. Jogi Hendra Atmadja, Mayora Group, US$1,25 miliar

40. Mu’min Ali Gunawan, Panin Group, US$1,3 miliar

39. Arifin Panigoro dan Hilmi Panigoro, Medco International, US$1,3 miliar

38. Surya Darmada, Duta Palma Nusantara Group, US$1,3 miliar

37. Hartadi Angkosubroto dan Husodo Angkosubroto, Gunung Sewu Group, US$1,35 miliar

36. Handojo Muljadi, Tempo Group, US$1, 35 miliar

35. Prajogo Pangestu, Barito Pacific Group, US$1,38 miliar

34. Handojo Santoso, Japfa Comfeed Group, US$1,4 miliar

33. Djoko Susanto, Sumber Alfaria Trijaya, US$1,4 miliar

32. Murdaya Poo dan Siti Hartati Murdaya, Central Cipta Murdaya, US$1,4 miliar

31. Ciputra, Ciputra Group, US$1,4 miliar

30. Dato Low Tuck Kwong, Bayan Resources, US$1,45 miliar

29. Garibaldi “Boy” Thohir, TNT Group dan Adaro Group, US$1,45 miliar

28. The Nin King, Argo Manunggal Group, US$1,5 miliar

27. Kiki Barki, Harum Energy Group, US$1,5 miliar

26. Haryanto Adikoesoemo, AKR Corporindo, US$1,5 miliar

25. Wiwoho Basuki Tjokronegoro, Indika Energy, US$1,5 miliar

24. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, Harita Group, US$1,5 miliar

23. Benjamin Jiaravanon dan Jialipto Jiaravanon, Charoen Pokphand Indonesia, US$1,6 miliar

22. Agus Lasmono Sudwikatmono, Indika Energy, US$1,6 miliar

21. Jakob Oetama dan Lilik Oetama, Kompas Gramedia Group, US$1,65 miliar

20. Martua Sitorus, GANDA Group, US$1,7 miliar

19. Hary Tanoesoedibjo, MNC Group, US$1,8 miliar

18. Aksa Mahmud, Bosowa Corporation, US$1,8 miliar

17. Eddy Sariaatmadja dan Fofo Sariaatmadja, Elang Mahkota Technology Group, US$1,8 miliar

16. Peter Sondakh, Rajawali Group, US$1,8 miliar

15. Mochtar Riady, Lippo Group, US$2 miliar

14. Sjamsul Nursalim, Gajah Tunggal Group, US$2 miliar

13. Edwin Soeryadjaya, Saragota, US$2 miliar

12. Aburizal Bakrie, Bakrie Group, US$2,05 miliar

11. Eddy William Katuari, Wings Group, US$ 2,1 miliar

10. Dato Sri Tahir, Mayapada Banking Group, US$2,15 miliar

9. Sukanto Tanoto, Royal Golden Eagle, US$2,7 miliar

8. Putera Sampoerna, Sampoerna Strategic, US$4,3 miliar

7. Theodore P. Rachmat, Triputra Group dan Adaro, US$4,5 miliar

6. Sri Prakash Lohia, Indorama, US$4,5 miliar

5. Chairul Tanjung, CT Corp, US$4,6 miliar

4. Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam, US$11 miliar

3. Anthoni Salim, First Pacific, US$11,5 miliar

2. Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas Group, US$3,9 miliar

  1. Robert Hartono dan Michael Hartono, Djarum, US$21 miliar

Wejangan Hanif Dhakiri untuk Wirausaha Muda yang Ingin Berkembang

0

Berempat.com – Pemerintah Indonesia terus mendorong agar sektor wirausaha terus berkembang, khususnya di kalangan anak muda. Namun, dukungan dari pemerintah pun tak cukup karena sejatinya dibutuhkan juga faktor dalam diri wirausaha tersebut bila ingin berkembang.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri sendiri beranggapan bahwa wirausaha muda yang berkembang harus memiliki dua hal, yakni kreatif dan inovatif. Menurutnya, saat ini kreativitas dan inovasi generasi muda adalah kunci bagi mereka untuk memulai wirausaha. Karena dengan keduanya, wirausahawan akan tetap bertahan dalam berbagai perubahan iklim bisnis dan indusri.

“Usia muda tidak berpengalaman itu hal wajar, usia tua berpengalaman itu juga merupakan hal yang wajar, tapi pemuda yang memiliki kreatifitas tingi akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” ujar Hanif saat menjadi narasumber Dialog Kebangsaan Akademi Kewirausahaan Masyarakat bertajuk ‘Peran Socialpreneur Sebagai Alternatif Karir dan Akselerator Produktifitas Masyarakat Desa’ di UGM, Yogyakarta, Sabtu (28/7).

Hanif pun mencontohkan banyak perusahaan besar yang gagal eksis di tengah perubahan zaman dikarenakan kegagalan mereka dalam melakukan inovasi.

“Oleh karenanya, kalau mau nyemplung menjadi wirasusaha harus percaya pada kerja keras yang kreatif dan inovatif,” imbuhnya.

Selain itu, untuk memulai menjadi wirausahawan, lanjut Hanif, tidak boleh hanya dilandasi dengan motivasi profit oriented. Lebih dari itu, motivasi bisnis anak muda haruslah wirausaha sosial.

Dengan motivasi tersebut, anak muda tidak hanya menjadi wirausahawan yang mengejar keuntungan bisnis semata, tapi juga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan masyarakat.

“Jadi kita menempatkan diri sebagai agen perubahan. Kalau niat kaya saja salah, tapi kalau niat bantu orang itu baru benar,” tutur Hanif.

Dalam kesempatan ini, Hanif juga memberikan contoh salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam mendorong wirausahawan muda. Yakni diresmikannya Innovation Room di Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Pembangunan Innovation Room didasari bahwa perkembangan teknologi dan informasi telah memberi pengaruh besar terhadap perubahan model bisnis dan keterampilan yang dibutuhkan.

Oleh karenanya, Innovation Room ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk membekali generasi muda tentang literasi digital, khususnya digital skill.

“Kunci menjalankan wirausaha adalah kreatifitas dan inovasi. Namun, wirausaha kita harus ditopang dengan IT,” tegas Hanif.

Semen Indonesia Ajak Warga Tuban ‘Bicara Baik’ di Media Sosial

Berempat.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. menggelar pelatihan media sosial bertajuk “Tuban Bicara Baik” bersama 50 penggiat sosial dari Tuban, Rembang, Lamongan dan Bojonegoro di Ruang Sinabung, Auditorium Kantor Pusat Semen Gresik, Tuban, Jawa Timur, Kamis (26/7).

Kepala Biro Hubungan Media Semen Indonesia Sigit Wahono mengatakan, kegiatan pelatihan media sosial menjadi ajang media sharing dan berbagi pengetahuan bagi warganet terutama anak muda yang ada di Tuban dan sekitarnya. “Sebelumnya, acara serupa telah diadakan di Rembang dan Surabaya” ungkapnya.

“Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, kali ini kegiatan pelatihan media sosial diadakan di lokasi Pabrik Tuban. Kemudian para peserta diajak untuk melihat secara langsung proses produksi semen dan pengelolaan lahan pascatambang yang dilakukan oleh Semen Indonesia untuk memberi pengetahuan mengenai industri persemenan” lanjutnya.

Generasi muda yang masih dalam proses pendidikan harus mendapatkan perhatian utama dalam menghadapi persaingan utamanya di era digital saat ini. Di mana media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan.

Perkembangan media sosial yang cepat itu tidak selalu digunakan untuk hal–hal positif, masih ada pihak-pihak yang memanfaatkan untuk tujuan tertentu. “Semen Indonesia memiliki concern untuk memberikan edukasi bagi pengguna media sosial khususnya generasi muda,” terang Sigit Wahono.

“Dengan diskusi ini, diharapkan kedepan para pengguna media sosial lebih bijak dalam menggunakan media sosial dengan menyebarkan informasi–informasi yang positif dan bermanfaat. Terlebih jika bisa memanfaatkan para pemuda dapat menjadi creativepreneur atau content creator dengan memanfaatkan media sosial, tutupnya.

Selain kegiatan sharing session dengan pakar media sosial, juga diadakan lomba foto on the spot di lahan pascatambang batu kapur dan tanah liat Semen Indonesia yang dikelola dengan menerapkan prinsip green industry.

Lahan pasatambang batu kapur diubah menjadi sarana wisata Arboretum Bukit Daun dan hutan yang hijau, sedangkan lahan pascatambang tanah liat dijadikan embung penampungan air yang difungsikan untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian masyarakat sekitar pabrik.

Setiap peserta yang mengunggah karyanya di akun resmi Instagram masing-masing, kemudian di-tag ke akun Instagram resmi Semen Indonesia (@semenindonesia), dan pemenang lomba foto dan caption terbaik mendapatkan hadiah menarik dari Semen Indonesia.

Perkuat Pasar di Madiun, Holcim Indonesia Perkenalkan Produk Mortar

Berempat.com – PT Holcim Indonesia sepertinya tak mau melepaskan potensi besar dari pasar yang dimiliki Madiun. Pasalnya, Madiun saat ini menjadi salah satu kota yang sedang hidup-hidupnya karena berbagai proyek properti dan pembangunan infrastruktur banyak yang sedang berjalan. Tak heran mengingat Madiun masuk sebagai salah satu kota untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di Indonesia, khususnya wilayah timur.

Langkah awal yang dilakukan Holcim Indonesia untuk menggarap potensi pasar Madiun ialah dengan memperkenalkan tiga produk mortar mereka, yakni Holcim Pasangan, Holcim Plesteran, dan Holcim Acian.

“Holcim Mortar merupakan wujud komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam khususnya dalam efisiensi waktu pekerjaan dan hasil akhir yang sempurna,” ujar Sales Director Holcim Indonesia Surindro Kalbu Adi saat memperkenalkan produk mortar di acara bertajuk NGOPI BARENG Holcim – Ngobrol Pintar Bareng Holcim’ di Hotel Aston, Madiun, Kamis (26/7).

Selain itu, Surindro juga menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mendapatkan produk Holcim. Salah duanya dengan memastikan ketersediaan barang serta layanan antar langsung di seluruh area Jawa Timur.

Adapun, dalam acara tersebut Holcim Indonesia mengundang seluruh konsumennya yang berasal dari segmen kontraktor dan pengembang (developer). Tujuannya, agar pelanggan Holcim Indonesia tahu betul produk mortar yang diluncurkan.

Surindro sendiri menyebut bahwa peran kontraktor bagi pembangunan sagat penting. Pasalnya, kontraktorlah yang dapat menentukan material tepat agar bisa menghasilkan bangunan berkualitas dan tahan lama.

“Membangun atau merenovasi rumah kini semakin mudah dengan banyaknya pilihan produk. Tetapi kita perlu ingat bahwa kemudahan dalam proses aplikasi tetap harus menjaga kualitas dan mutu dari sebuah bangunan agar dapat bertahan lama. Itulah mengapa, sangat penting untuk mulai menggunakan produk berdasarkan aplikasi agar hasil lebih maksimal”, sambung Surindro.

Sejauh ini, beberapa proyek infrastruktur yang sedang berlangsung di Madiun seperti pembangunan Jalan Ngawi Kertosono, Pembangunan Gedung VIP RSUD Madiun, Gedung PLN, Gudang PT Inka dan sejumlah proyek lainnya.

Permudah Akses Pembayaran Pelanggan, Traveloka Rangkul Standard Chartered

Berempat.com – Berbarengan dengan peluncuran solusi keuangan terintegrasi dari SCB Indonesia, PremiumFIRST, Kamis (26/7), Traveloka mengumumkan kerja sama yang sudah terjalin dengan Standard Chartered Bank Indonesia.

Kerja sama yang dilakukan Traveloka dan Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia merupakan kerja sama strategis untuk meningkatkan user experience dari Traveloka dalam mempermudah akses pembayaran, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan lifestyle dan traveling.

“Kerja sama dengan SCB Indonesia ini sejalan dengan semangat ekspansi kami sehingga membutuhkan lebih banyak partner yang dapat diterima di seluruh dunia khususnya dalam memudahkan pengguna kami dalam  hal pembayaran. Traveloka senang menjadi bagian dari peluncuran PremiumFIRST di mana dengan adanya berbagai promo dan penawaran menarik dapat semakin memanjakan pengguna kami,” ujar Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu.

Dan dengan kerja sama ini, maka pengguna Traveloka sekaligus nasabah SCB Indonesia dapat menikmati promo yang ditawarkan dengan mengunjungi langsung booth Traveloka pada tanggal 28 – 29 Juli 2018 di Atrium Senayan City, Jakarta. Pengunjung bisa mendapatkan promo menarik berupa kupon diskon untuk penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat hingga Rp 1.000.000 dan kupon diskon penerbangan ke Asia dan Australia hingga Rp 700.000.

Sementara itu, bagi para pengguna Traveloka yang tidak sempat berkunjung juga dapat menikmati promo jangka panjang berupa diskon setiap hari sebesar Rp. 200.000. Termasuk diskon sebesar Rp 250.000 setiap tanggal 5, 15, dan 25 setiap bulannya khusus pembelian tiket pesawat dan akomodasi hotel dengan minimal transaksi Rp. 2.000.000 di situs www.traveloka.com maupun aplikasi Traveloka. Promo ini berlangsung sampai akhir tahun 2018.

Naik Tipis, HM Sampoerna Catatkan Laba Bersih Rp 6,11 Triliun

Berempat.com – PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. atau lebih dikenal HM Sampoerna telah melansir laporan keuangan yang mencatatkan laba bersih Rp 6,11 triliun pada semester I-2018. Perolehan tersebut hanya naik 1,04% dibanding periode sama tahun lalu yang mencatatkan Rp 6,05 triliun.

Selain itu, kenaikan juga dicatatkan HM Sampoerna pada pendapatan yang diperoleh di semester I-2018 yaitu Rp 49,15 triliun. Naik 5,51% dibanding periode sama tahun lalu Rp 46,58 triliun.

Sayangnya, beban pokok penjualan yang harus ditopang oleh perseroan turut meningkat dari Rp 35,19 triliun menjadi Rp 37,73 triliun.

Bersamaan dengan itu, total aset HM Sampoerna ikut meningkat dari posisi akhir 2017 sebesar Rp 43,14 triliun menjadi Rp 43,87 triliun. Angka itu terdiri dari aset lancar sebesar Rp 34,9 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,89 triliun.

Sementara untuk total liabilitas HM Sampoerna di akhir Juni 2018 sebesar Rp 16,16 triliun. Angka itu naik tinggi dibanding posisi total liabilitas di akhir 2017 sebesar Rp 9 triliun.

Siapkan Rp 42 Juta Jika Ingin Boneka Seks yang Bisa Diajak Bicara

0

Berempat.com – Kemajuan teknologi saat ini rupanya tak hanya dimanfaatkan untuk pembuatan kendaraan masa depan maupun gadget terkini, tapi juga dimanfaatkan oleh produsen boneka seks. Tak main-main, teknologi yang dipunya bisa membuat boneka seks kini diajak bicara karena sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Salah satu produsen boneka seks, WMDOLL telah memproduksi dan memasarkan boneka seks dengan kriteria yang sudah disebutkan tadi. Tapi, dari segi harga memang boneka ini dibanderol cukup mahal, yakni US$ 2.950 atau setara Rp 42,77 juta (kurs Rp 14.500).

Berdasarkan informasi yang dijabarkan pada situs resmi WMDOLL, boneka seks yang dijual memiliki tinggi 5,5 kaki atau 165 cm dan berat 31 kilogram. Kemudian, selain bisa diajak bicara konsumen pun bisa menyesuaikan wajah boneka yang diinginkan, apakah berwajah Asia, Eropa, atau Amerika yang dilihat amat mirip layaknya manusia.

Selain itu, konsumen juga bisa mengubah warna rambut, warna kulit, warna mata, hingga warna kuku sesuai selera. Konsumen pun bisa menambahkan boneka seksnya dengan bulu-bulu genital dengan biaya tambahan US$ 80 atau setara Rp 1,16 juta.