Jumat, November 29, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 803

Garda: Tarif Dasar Grab yang Berlaku di Lapangan Masih Tarif Lama

0

Berempat.com – Beberapa waktu lalu pihak Grab Indonesia mengaku telah menaikkan tarif dasar bagi mitra pengemudi GrabBike. Disebutkan bahwa tarif dasar setiap perjalanan yang semula Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu. Grab juga menaikkan tarif per kilometer dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 untuk perjalanan pendek.

Namun, rupanya pernyataan tersebut tak sejalan dengan realita yang diklaim oleh Gerakan Aksi Roda Dua (Garda). Ketua Garda Igun Wicaksono mengungkapkan, di lapangan fakta tarif dasar GrabBike yang berlaku masih tarif lama, yakni Rp1.200 sampai Rp 1.800 per kilometer.

“Bukti bahwa apa yang dinyatakan dan dirilis oleh perusahaan aplikasi Grab tidak benar,” tegas Igun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, sebagaimana ditukil dari Antara, Minggu (11/8).

Igun pun mengungkapkan, tarif Grab yang berlaku saat ini ialah Rp 1.500 per kilometer (gross) untuk jarak pendek. Dari tarif tersebut masih dipotong 20% untuk manajemen Grab, maka secara bersih mitra mendapatkan Rp 1.200 per kilometer, sedangkan untuk jarak jauh di atas Rp2.000 (gross) per kilometer.

Dan dalam perhelatan Asian Games 2018, Grab Indonesia diketahui menjadi bagian atau sponsorship acara akbar tersebut. Igun pun berpendapat bahwa yang digunakan Grab Indonesia untuk berpartisipasi dalam Asian Games merupakan uang hasil jerih payah mitra pengemudi.

“Bagian dari uang darah dan keringat para mitra ojek onlinenya merupakan wujud arogansi demi nama baik perusahaan, namun mengorbankan banyak para mitra pengemudi ojek onlinenya,” tegas Igun.

Karena itu Igun menilai wajar jika para mitra terus menuntut pemberlakuan tarif lebih manusiawi.

Terkait dengan deklarasi perwakilan 100 mitra pengemudi Grab di Jabodetabek untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018, Igun menegaskan itu tidak mewakili keseluruhan aspirasi mitra pengemudi Grab.

“Itu jumlah mitra Grab yang memiliki kedekatan dengan manajemen aplikator Grab. Jumlahnya tidak merepresentasikan jumlah seluruh pengemudi yang memiliki aspirasi menginginkan tarif yang layak bagi ojek online,” ungkapnya.

Sampai dengan berita ini dimuat, Berempat.com masih belum menerima konfirmasi dari pihak Grab Indonesia terkait pernyataan Igun yang mewakili pihak Garda ini.

Pengamat Ungkap 4 Faktor Investor Lokal Tak Banyak Berinvestasi di Startup

0

Berempat.com – Pada 2017 lalu Google telah mengeluarkan hasil riset yang menyebut bahwa nilai investasi di bidang startup teknologi Indonesia menempati urutan ketiga terbesar setelah sektor migas. Total investasi yang masuk berjumlah Rp 40 triliun (Januari-Agustus 2017).

Wajah startup teknologi di Indonesia bisa dibilang sedang diwakili oleh 4 perusahaan, yakni GO-JEK, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka. Keempat perusahaan tersebut sudah menyabet gelar ‘Unicorn’ setelah mampu memiliki valuasi perusahaan di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 13 triliun di bawah usia 10 tahun.

GO-JEK menjadi perusahaan dengan valuasi mencapai US$ 1,75 miliar, Tokopedia memiliki valuasi US$ 1,347 miliar, Traveloka memiliki valuasi US$ 1,1 miliar, dan Bukalapak yang tidak diketahui.

Namun, Co-Founder and Managing Partner Jagartha Advisors, Ari Adil melihat bahwa yang bisa mengantarkan startup Indonesia bisa sebesar saat ini justru datang dari investor asing. Sementara investor lokal yang diketahui cukup besar memiliki andil hanya Emtek yang berinvestasi di Bukalapak, serta Astra dan Salim Group yang menjadi investor GO-JEK.

Tetapi, kendati demikian Ari mengungkapkan, menurut riset Google berdasarkan kuantitas diill investasi startup di Indonesia masih dikuasai oleh investor lokal. Hanya saja bila dilihat secara value investor lokal masih kalah dengan investor asing.

Sebagai seorang pemerhati keuangan dan financial advisor, Ari melihat beberapa kecenderungan investor lokal yang menyebabkan fenomena ini:

Perlunya vehicle yang tepat

Ari melihat bahwa di negara lain investor dapat berinvestasi di perusahaan startup melalui produk investasi sebagai vehicle yang sering disebut Venture Capital, yakni di mana produk tersebut dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman. Sementara untuk lebih memberikan akses luas kepada investor lokal di Indonesia agar bisa berinvestasi di perusahaan startup, dibutuhkan terobosan peraturan untuk dapat menyediakan vehicle yang tepat bagi investor lokal.

Dibutuhkan insentif pajak

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah merekomendasikan insentif pengurangan pajak bagi pemodal startup di Indonesia. Hal ini, menurut Ari, akan sangat baik mengingat akan terdorongnya iklim investasi bagi startup dengan adanya kebijakan fiskal dan tax incentive.

Terbatasnya pengetahuan mengenai bisnis startup

“Negara asal para investor asing seperti Amerika dan China sudah sejak 20 tahun akrab dan belajar tentang bisnis startup, bahkan bisa lebih lama untuk Amerika. Sedangkan startup di Indonesia baru berkembang dalam kurun waktu lima tahun terakhir,” ujar Ari.

Masih banyak ladang investasi di Indonesia

Ari menilai, tidak banyak investor lokal yang berinvestasi di startup Indonesia bukan karena mereka tidak memiliki dana. Beberapa investor lokal justru dinilai memiliki dana besar, tapi Ari melihat bahwa mereka lebih tertarik untuk mencari ladang investasi di tempat lain.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak ladang investasi menarik lainnya, seperti properti, emas, pertambangan, perkebunan tanah, dan perkebunan pun masih menjanjikan di Indonesia.

Karena itu, Ari menilai bahwa peluang investor lokal untuk berinvestasi pada startup Indonesia masih terbuka lebar. Apalagi jika kelak perusahaan startup tersebut memutuskan untuk melantai di bursa saham Indonesia.

“Peran, dukungan, dan kolaborasi dari banyak pihak termasuk swasta dan pemerintah sangat dibutuhkan guna mencetak investor lokal yang menjadi raja sepenuhnya bagi startup–startup Unicorn asal Indonesia,” tandasnya.

Investor Asing Lebih Jeli Melihat Peluang Startup Teknologi di Indonesia

0

Berempat.com – Perusahaan rintisan (startup) di Indonesia terus berkembang sejak satu dekade belakangan ini. Banyak yang bermunculan, banyak pula investor berdatangan. Saat ini di Indonesia sendiri sudah ada 4 perusahaan rintisan berlabel Unicorn’, yakni mereka yang belum berusia 10 tahun tapi sudah punya valuasi di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 13 triliun.

GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka memang menjadi gambaran bagaimana perusahaan rintisan di Indonesia bisa terlihat begitu menjanjikan. Bahkan, para pemilik perusahaan-perusahaan ini sudah masuk ke dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Global Asia.

Namun, sayangnya, kebanyakan investor yang membuat keempat perusahaan tersebut kini dapat besar merupakan investor asing. Ari Adil, Co-Founder and Managing Partner Jagartha Advisors menanggapi fenomena masuknya dana fantastis dari asing pada perusahaan rintisan Indonesia karena investor asing sangat cermat dan jeli dalam melihat konsep bisnis yang diusung oleh mereka.

“Didukung oleh stabilitas makroekonomi, demografi, dan penetrasi pengguna internet yang meningkat mencapai 54%, menjadikan adanya peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Investor asing dalam hal ini melihat pangsa pasar yang begitu besar di Indonesia bagi pertumbuhan bisnis startup tersebut, sehingga startup Unicorn ini mendapat nilai yang sangat baik di mata asing,” terang Ari dalam keterangan resminya, Jumat (10/8).

Apalagi, menurut Ari, hal yang paling menarik di mata investor asing adalah konsep sharing economy yang ditawarkan oleh perusahaan rintisan di Indonesia. GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka sama-sama memaksimalkan konsep one stop solution dalam satu aplikasi.

“Mereka tidak memiliki aset seperti perusahaan konvensional pada umumnya. Startup tersebut menyediakan aplikasi yang bermanfaat bukan hanya bagi pengguna, tetapi bagi mereka yang memiliki aset seperti motor, mobil, produk. Dan kehadiran startup ini mampu menjembatani gap di antara ini,” papar Ari.

Ari pun memaparkan soal hasil riset Google yang rilis pada 2017 lalu. Hasil riset tersebut menyebutkan bahwa nilai investasi di bidang startup teknologi Indonesia menempati urutan ketiga terbesar setelah sektor migas, dengan total investasi yang masuk berjumlah Rp 40 triliun (Januari-Agustus 2017).

Memang, menurut Ari hal yang menarik dari konsep perusahaan rintisan saat ini ialah ‘ekspansi dulu, untung kemudian’ yang berbeda dengan perusahaan konvensional. Perusahaan konvensional umumnya fokus untuk mengejar profit, sedangkan fokus perusahaan rintisan saat ini adalah valuasi.

Ikut Serta Pameran di Thailand, Produk Indonesia Kantongi Transaksi Rp 15 Miliar

0

Berempat.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkenalkan produk Indonesia ke pasar luar negeri. Salah satu upaya yang dilakukan ialah mengikuti ajang pameran di luar negeri. Dan kali ini, Indonesia ikut serta dalam gelaran promosi subregional “The 4th Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area and Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (BIMP-EAGA & IMT-GT) Trade Expo 2018” di Thailand.

Pada pergelaran tersebut produk Indonesia berhasil kantongi transaksi US$ 1,1 juta atau Rp 15,93 miliar. “Produk yang diminati antara lain pintu kayu, sepatu kayu, kopim minyak kelapa murni, obat tradisional (minyak angin aromaterapi), serta aneka jenis tas (tas kulit, tas batik, dan tas manik khas Dayak),” terang Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda.

Selain mencatatkan penjualan yang cukup membanggakan, juga telah berlangsung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Kalinda Berkah Indonesia dengan C&P World Tours Songkla Thailand. Kerja sama tersebut memiliki nilai US$135 ribu atau Rp 1,9 miliar untuk produk bawang goreng dan kopi instan.

Sebagai informasi, pameran yang bertema The Future of Agricultural Product Innovation and Environtment ini dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Thailand Sakon Varunnuwattana, pada 20 Juli 2018 di Prince Songkla University, Hat Yai, songkla, Thailand. Sebanyak 230 Stan dari negara anggota menampilkan produk yang meliputi hasil pertanian makanan olahan, pakaian, dan aksesori, kosmetik, perhiasan, dan mamin.

“kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama natara negara anggotanya, khususnya untuk meningkatkan investasi, memperkuat ekonomi, dan keamanan panganm serta mempromosikan parowisata,” imbuh Arlinda.

Pameran tersebut juga diisi oleh Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Ada Aturan Baru untuk SBSN dari Menkeu, Apa Saja?

0

Berempat.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menerbitkan aturan baru terkait proses penerbitan dan penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam valuta asing (valas) di pasar perdana internasional. Aturan baru ini dibuat dengan tujuan meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan.

Aturan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 72/PMK.08/2018 tentang Penerbitan dan Penjualan SBSN Dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional (PMK 72/2018). Dengan demikian, aturan yang sebelumnya tertuang dalam PMK Nomor 119/PMK.08/2011 sudah tak berlaku atau dicabut.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti dalam keterangan resminya menyebut ada ada beberapa perubahan pokok dalam PMK baru ini.

“Pertama, penghapusan tahap masa sanggah dalam proses seleksi Anggota Panel atau Agen Penjual sesuai dengan rekomendasi Inspektorat Jenderal dan mengacu kepad PMK Nomor 137/PMK.08/2013 tentang Penjualan dan Pembelian Kembali Surat Utang Negara Dalam Valuta Asing di Pasar Internasional,” tulis Wira dalam keterangan resminya, Jumat (10/8).

Kedua, Investment Bank yang dapat mengikuti proses seleksi sebagai Anggota Panel atau Agen Penjual adalah Investment Bank yang memiliki pengalaman sebagai agen penjual surat berharga yang diterbitkan oleh suatu negara atau korporasi di pasar keuangan internasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir, termasuk lembaga keuangan domestik yang memiliki pengalaman sebagai co-manager untuk penerbitan SBN yang diterbitkan di pasar internasional.

Menurut Wira, kriteria calon anggota panel dan calon agen penjual yang dijadikan acuan dalam evaluasi dokumen pengadaan dan pemeringkatan dalam proses seleksi mencakup pengalaman dalam penerbitan surat berharga yang diterbitkan oleh suatu negara di pasar keuangan internasional, khususnya surat berharga syariah (sukuk); pengetahuan dan pengalaman anggota tim dalam penjualan sukuk yang diterbitkan suatu negara atau korporasi di pasar keuangan internasional; rencana kerja, strategi, jaringan distribusi dan metodologi dalam penjualan sukuk yang akan diterbitkan oleh pemerintah; dan kontribusi yang baik dalam pengembangan pasar SBSN domestik, khususnya dalam transaksi SBSN di pasar domestik baik pasar perdana maupun pasar sekunder.

“Ketiga, mengenai pengaturan proses seleksi dianggap gagal terkait dengan jumlah minimal Investment Bank yang menyampaikan proposal yaitu tetap kurang dari empat Investment Bank setelah dilakukan penyampaian kembali permintaan proposal,” tambahnya.

Adapun jumlah minimal anggota panel dan agen penjual masing-masing ditetapkan sejumlah tiga dan dua, di mana keduanya memiliki kewajiban untuk menjaga hubungan kemitraan dengan Pemerintah Indonesia.

Kemudian untuk kewenangan KPA dan PPK dalam proses seleksi anggota panel dan/atau agen penjual dan kriteria Investment Bank yang dapat dicabut sebagai anggota panel oleh KPA.

Lalu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu berwenang menetapkan hasil penjualan SBSN dalam valuta asing dan menandatangi dokumen transaksi aset SBSN, untuk dan atas nama Menteri Keuangan.

Sementara itu, waktu setelmen SBSN yang semula dilakukan paling lambat lima hari kerja setelah penetapan hasil penjualan SBSN dalam valuta asing (T+5) diubah menjadi tujuh hari kerja setelah penetapan hasil penjualan SBSN dalam valuta asing (T+7).

Menurut Wira, hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya perbedaan hari kerja atau hari libur yang terjadi pada hari kelima (praktik umum setelmen di hari kelima) antara waktu Jakarta dengan AS.

Sektor Pariwisata Dubai Mampu Menarik 8,10 Juta Turis Dunia

Berempat.com – Sepanjang semester I 2018, sektor pariwisata Dubai mampu menarik 8,10 juta turis dunia. Menurut keterangan resmi yang diberikan Zeno Indonesia, Jumat (10/8), Dubai’s Department of Tourism and Commerce Marketing (Dubai Tourism) menyatakan bahwa sektor pariwisata Dubai pada 2017 bernilai 109 miliar Emirat Dirham (AED) atau setara Rp 429 triliun.

Director General Dubai Tourism Yang Mulia Helal Saeed Almarri menganggap bahwa di 6 bulan pertama tahun ini Dubai berhasil mempertahankan performa yang stabil dan mendukung pertumbuhan yang kuat terhadap pasar global.

“Dengan 8,10 juta wisatawan selama semester pertama 2018 benar-benar sejalan dengan upaya kami dalam melakukan akselerasi terhadap aspirasi visioner untuk menjadi kota dengan pengunjung terbanyak di  seluruh dunia,” ujar Almarri dalam keterangan resminya.

Apa yang dicapai oleh sektor pariwisata Dubai saat ini tak terlepas dari dampak advokasi dan perluasan jaringan yang terintegrasi secara digital untuk mencerminkan masa depan dari 10X yang diperkenalkan pada tahun 2017 oleh Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Perdana Menteri UEA untuk merangkul inovasi yang ada dan memastikan Dubai tetap 10 tahun lebih maju dibandingkan kota manapun yang ada di dunia.

Dari banyaknya turis dunia yang datang ke Dubai, Eropa Barat menjadi penyumbang terbanyak dengan 21%.

Atas pencapaian kali ini, Dubai Tourism tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan melakukan promosi pemasaran yang sesuai, dibantu oleh analisa wawasan yang kuat dan titik temu dari ‘time and audience’ dalam membuat keputusan strategi pariwisata.

Sebelumnya, Dubai Tourism telah menyatakan keberhasilan atas kampanye #BeMyGuest yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Bekerja sama dengan selebriti, kampanye tersebut menargetkan lebih dari 100 juta penayangan video hanya dalam 8 minggu; dan juga perjanjian strategis untuk pasar yang spesifik dengan perusahaan digital dan teknologi terkemuka dari Tiongkok untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

Inisiatif untuk pasar dan segmen yang spesifik didukung oleh hubungan perdagangan yang kuat di dalam negeri dan diperkuat melalui konten untuk menyampaikan pesan yang konsisten, kredibel, dan relevan terhadap target pasar utama. Hal ini telah menjadi fokus dari pendekatan pemasaran terintegrasi Dubai 360 yaang terus memberikan hasil yang baik selama setengah tahun 2018.

Hal lain yang memungkinkan pertumbuhan pada masa mendatang ialah pengenalan terbaru dari visa transit, di mana pengunjung transit dibebaskan dari semua biaya masuk untuk 48 jam pertama dari masa tinggal mereka. Selain itu, terdapat perubahan peraturan visa di masa mendatang, yakni membebaskan tanggungan visa selama musim panas untuk turis berusia di bawah 18 tahun.

Selain itu, sektor pelayanan seperti wisata kapal pesiar juga akan menjadi fokus Dubai Tourism untuk berinovasi. Kemudian, dari sisi okupansi hotel di Dubai juga menjadi faktor pendukung pariwisata Dubai. Saat ini total tersebar 700 perusahaan dengan total kamar hotel mencapai 111.317 kamar pada akhir Juni 2018. Naik 7% dibandingkan tahun lalu.

Adapun dari kelas hotel, untuk bintang empat telah meningkat dari 114 hotel menjadi 138 hotel yang mewakili 25% pertumbuhan persediaan kamar. Kamar yang ditempati dari tahun ke tahun meningkat dengan total 14,97 juta dibandingkan dengan jumlah pada tahun lalu sebesar 14,53 juta.

Kemenaker: 952 Perusahaan Nihil Kecelakaan Kerja Tahun Ini

0

Berempat.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali melangsungkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Award tahun 2018 di Jakarta, Kamis (9/8). Di salah satu kategorinya, yakni Penghargaan Kecelakaan Nihil, Kemenaker memberikan penghargaan tersebut kepada 952 perusahaan.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyebut, jumlah perusahaan yang menerima penghargaan tersebut pada tahun ini naik 5,4% dibanding tahun lalu.

“Dari 901 perusahaan pada 2017 menjadi 952 perusahaan pada 2018 atau naik 5,4%. Ini menjadi indikasi jika banyak perusahaan yang mulai sadar akan penerapan K3,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenaker Hery Sudarmanto yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri.

Selain Penghargaan Kecelakaan Nihin, K3 Award juga memiliki kategori lain yang meliputi Penghargaan Sistem Manajemen K3 (SMK3), Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di tempat kerja, Penghargaan Pembina K3, dan Penghargaan Pemeduli HIV-AIDS di tempat kerja. Total ada 5 kategori pada K3 Award 2018.

Dan untuk penghargaan SMK3 diberikan kepada 1.465perusahaan, penghargaan program P2HIV-AIDS kepada 123 perusahaan.

“Sejak awal SMK3 ditetapkan pada 1996 tercatat ada peningkatan perusahaan yang telah menerapkan SMK3. Pada 2017 tercatat ada 1.221 perusahaan mendapatkan sertifikat SMK3. Sedangkan pada tahun 2018 naik 16,65% menjadi 1.465 perusahaan,” terang Hanif.

Lebih lanjut, Hanif juga menyebut penerima penghargaan program P2HIV-AIDS mengalami peningkatan dari 102 perusahaan di 2017 menjadi 123 perusahaan pada 2018, atau naik 17%.

“Kesadaran perusahaan dalam program ini sepertinya masih harus terus ditingkatkan, mengingat peningkatan jumlah perusahaan yang mendapatkan penghargaan program P2HIV- AIDS relatif kecil,” imbuh Hanif.

Selain itu, Kemenaker juga memberikan penghargaan kepada 15 Gubernur dinobatkan sebagai pembina K3 terbaik.

Ke-15 gubernur tersebut antara lain, Gubernur Jawa Timur, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Riau, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Kalimantan Selatan, Gubernur Jambi, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Gubernur Bali, dan Gubernur Lampung.

Selain penghargaan terhadap perusahaan dan Gubernur, Kemenaker turut memberikan penghargaan kepada individu, yaitu 2 karyawan PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap sebagai pemeduli HIV – AIDS di tempat kerja.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peraih penghargaan K3. Semoga penghargaan ini semakin memotivasi dan menginspirasi perusahaan lain yang belum menerima penghargaan,” ujar Hanif.

Asian Games 2018 Jadi Ajang Holcim Aplikasikan Beberapa Produk dan Inovasi

0

Berempat.com – Asian Games 2018 menjadi ajang menjanjikan bagi Holcim Indonesia. Pasalnya, pada perhelatan olahraga terbesar se-Asia tersebut Holcim mendapat kesempatan untuk bisa mengaplikasikan berbagai produk dan inovasinya, yakni dalam membangun maupun merenovasi berbagai sarana dan prasarana Asian Games 2018.

Aggregate and Construction Materials Director Holcim Marcelo Castro mengucapkan, pengaplikasian tersebut dilakukan pada sejumlah sarana dan prasarana seperti jalur Transjakarta (SpeedCrete) dan beberapa ruas jalur pejalan kaki di Jakarta (ThruCrete dan DekoCrete).

“Inovasi yang kami berikan di setiap produk yang kami miliki merupakan solusi bernilai tambah yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang,” klaim Marcelo kepada awak media di Jakarta, Kamis (9/8).

Selain itu, produk ThruCrete Holcim pun telah digunakan di beberapa ruas jalur pejalan kaki di Jakarta, seperti Jalan Barito, Jalan Melawai, Blok M, dan lingkaran Masjid Istiqlal. Bahkan, Holcim turut andil dalam merevitalisasi kawasan Gelora Bung Karno.

“Kami bersyukur dapat terlibat dalam peremajaan kompleks olahraga terbesar di Indonesia itu,” ujarnya.

Dalam berbagai proyek tersebut, Holcim bekerja sama dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

Semester II-2018, Bank BTN Targetkan Penyaluran KPA Capai Rp 748 Miliar

0

Berempat.com – Memasuki semester II-2018, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk. telah mengusung target untuk bisa menyalurkan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) sebesar Rp 748 miliar. Angka tersebut sudah termasuk dalam KPA subsidi maupun non-subsidi.

Dan untuk bisa mencapai target tersebut, Direktur Bank BTN Budi Satria menerangkan, sejumlah strategi sudah dipersiapkan. Ia mencontohkan, pihaknya akan menggandeng pengembang besar yang agresif membangun hunian vertikal, misal dari BUMN Karya seperti PT PP Urban, Perumnas, Adhi Karya Grup, dan lebih dari 60 pengembang besar di Indonesia.

“Awal tahun ini, kami komitmen untuk ikut pembiayaan apartemen dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) dan menjalin kemitraan dengan para pengembang apartemen yang banyak membidik segmen menengah,” terang Budi pada keterangan resminya, Kamis (9/8).

Sementara untuk memperkuat penyaluran KPA, di semester II ini BTN menawarkan adanya pembiayaan KPA subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Adapun saat ini segmen yang dibidik adalah proyek apartemen PP Urban sekitar harga Rp 200 juta di wilayah Serpong. Total ada sebanyak 1.700 unit dan 2.600 unit di Teluk Jambe Karawang.

Budi pun mengaku optimis bahwa penyaluran KPA di semester II-2018 akan tercapai. Pasalnya, minat masyarakat urban saat ini terhadap tempat tinggal vertikal cukup tinggi sekalipun pembiayaan KPA lebih kecil ketimbang KPR.

J Trust Bank ‘Titip Uang’ Rp 15 Miliar ke UangTeman

0

Berempat.com – Perusahaan rintisan teknologi finansial (tekfin) PT Digital Indonesia Apha Indonesia (UangTeman) mengumumkan adanya kerja sama yang dengan PT Bank J Trust Indonesia Tbk. Adapun kerja sama tersebut berupa ‘titipan uang’ sebesar Rp 15 miliar untuk disalurkan kepada masyarakat Indonesia dalam bentuk pinjaman mikro.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Ando mengungkapkan, kerja sama ini merupakan wujud dukungan terhadap perkembangan tekfin di Indonesia. Selain itu, pihaknya pun berharap kerja sama ini mampu berkontribusi pada pertumbuhan bisnis perusahaan.

“Kami telah melihat kinerja UangTeman dan perkembangannya di Indonesia, terutama dalam melayani masyarakat yang tergolong under-banked. Kami mendukung UangTeman menyediakan layanan finansial yang berkontribusi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Ritsuo di Jakarta, Kamis (9/8).

Selain itu, Ritsuo pun mengatakan bahwa kolaborasi dengan perusahaan tekfin tak akan berhenti di UangTeman. Ia mengaku pihaknya ingin menggali lebih banyak peluang berkolaborasi dengan perusahaan tekfin lain.

CEO & Founder UangTeman Aidil Zulkifli pun mengatakan, kerja sama dengan J Trust Bank ini dapat membuktikan bahwa tekfin dan institusi perbankan dapat saling melengkapi dan bekerja sama demi meningkatkan akses layanan finansial yang lebih baik di Indonesia. Pasalnya, ia menilai banyak pihak yang menganggap bahwa perusahaan tekfin merupakan ancaman bagi perbankan.

“Hari ini kami membuktikan kami bukanlah sebuah ancaman, namun kami dapat bergandengan bersama, baik menjadi mitra bisnis juga untuk mendukung tujuan pemerintah, yaitu inklusi finansial di Indonesia,” tuturnya.