Jumat, November 29, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 794

Manulife Luncurkan Produk Reksadana Syariah, Cocok untuk Investor Pemula

0

Berempat.com – Saat ini PT Manulife Aset Management Indonesia sudah memiliki produk reksadana syariah, yaitu Manulife Dana Kas Syariah. Produk ini memiliki ragam keunggulan yang ditawarkan. Bahkan, diklaim cocok untuk investor pemula.

Adalah Presiden Direktur PT Manulife Aset Management Indonesia Legowo Kusumonegoro yang menjelaskan berbagai keunggulan Manulife Dana Kas Syariah. Di antaranya ialah minimum investasi yang terjangkau, yakni mulai dari Rp 10 ribu dan dikelola secara syariah. Pada produk ini pun nasabah tak dibebankan biaya dalam proses pembelian dan pencairan investasi.

“Selain itu, produk ini juga memiliki tingkat fluktuasi yang rendah serta potensi imbal hasilnya mirip deposito syariah,” ujar Legowo di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (31/8).

Legowo juga yang menyebut bahwa produk ini cocok untuk investor pemula yang baru akan mencoba investasi reksadana. Rendahnya fluktuasi pada produk inilah yang membuat Legowo merasa bahwa investor pemula tak perlu mencemaskan dana investasinya.

Selain itu, Legowo pun menyebut bahwa produk ini cocok bagi investor jangka pendek. Pasalnya, dengan pergerakan reksadana di Manulife Dana Kas Syariah dinilai lebih stabil dibanding produk reksadana lainnya. Sehingga produk ini dianggap lebih ideal sebagai wadah pengembangan dana untuk jangka pendek.

Produk ini pun diyakini Legowo cocok bagi investor berpengalaman. Tepatnya, Legowo menyarankan agar investor berpengalaman dapat memindahkan sementara investasi saham syariah ke Manulife Dana Kas Syariah ketika pasar saham sedang bergolak.

“Hal ini umumnya dilakukan untuk mengurangi tingkat fluktuasi, tapi tetap mendapatkan potensi pertumbuhan dana,” papar Legowo.

Produk Manulife Dana Kas Syariah sendiri mengelola 4 jenis reksadana syariah, yakni 2 reksa dana saham syariah, 1 reksa dana syariah sukuk, dan 1 reksa dana pasar uang syariah.

Anak Usaha MAP Catatkan Laba Rp 393 Miliar di Semester I-2018

0

Berempat.com – Anak usaha PT Mitra Adhi Perkasa (MAP) Tbk. mencatatkan adanya kenaikan pendapatan bersih pada semester I-2018. Adapun pendapatan bersih yang didapat PT Map Aktif Adiperkasa (MAPA) Tbk. sebesar Rp 2,9 triliun, atau naik 23% dibanding periode sama tahun lalu yang mencatatkan pendapatan bersih Rp 2,4 triliun.

Dalam keterbukaan infomasi, anak usaha MAP yang merupakan perusahaan ritel olahraga dan gaya hidup itu mencatatkan laba Rp 393 miliar atau naik 54% dengan margin 13,5% daripada periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 255 miliar dengan margin 10,8%.

Dengan peningkatan pendapatan tersebut, Corporate Secretary MAPA Ratih D. Gianda mengakui adanya pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen usahannya. Ratih pun menyebut bahwa perkembangan bisnis yang perusahaan lakukan saat ini bisa tercermin dari same store sales growth.

“Penambahan jumlah gerai, dan perbaikan yang signifikan dalam persediaan barang mendorong pencapaian kinerja keuangan kami, baik dalam hal penjualan maupun margin di semester pertama 2018,” terang Ratih dalam keterangan resminya, Jumat (31/8).

Sementara itu, lebih lanjut Ratih menerangkan upaya MAPA dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis saat ini. Salah satunya dengan mengakuisisi merek Lego dan Clarks.

Selain itu, MAPA juga yakin bahwa penyelenggaraan Asian Games 2018 dapat memberi dampak pada pertumbuhan bisnisnya, khususnya bagi perusahaan ritel olahraga seperti Planet Sport. Pasalnya penyelenggaraan Asian Games 2018 bisa menginspirasi kalangan muda untuk hidup sehat. Kebiasaan berolahraga di kalangan anak muda tentu akan meningkat.

“Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan peluang gaya hidup yang lebih sehat bagi semua orang di Indonesia,” ucapnya.

Selain mencatatkan pertumbuhan pendapatan, MAPA juga mendapat peningkatan gerai, di antaranya pembukaan gerai baru yang berjumlah 74. Sejauh ini MAPA sudah memiliki 991 toko di 71 kota di seluruh Indonesia dan mengelola lebih dari 150 merek.

Ikut Digitalisasi, AXA GI Permudah Pelanggan dan Agen Melalui Platform AXA Mypage

0

Berempat.com – Sebagai bentuk upaya mempermudah pelanggan dalam mengakses asuaransi secara daring, AXA General Insurance Indonesia (AXA GI) resmi memperkenalkan situs terbarunya, AXA Mypage. Selain pelanggan, para agen AXA juga akan dimudahkan karena dapat mendekatkan diri kepada pelanggan secara digital.

“AXA Mypage merupakan salah satu wujud upaya kami mendukung akses digital dalam menjangkau masyarakat dan pelanggan di seluruh Indonesia,” ujar CCO AXA GI Indonesia Kameswara Natakusumah kepad awak media di Jakarta, Kamis (30/8).

Dengan hadirnya AXA Mypage, sambung Nameswara, para pelanggan bisa bebas memilih dan mengendalikan produk asuransi yang sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, AXA Mypage menawarkan tiga produk utama yang ditawarkan kepada masyarakat, yakni asuransi proteksi perjalanan, kendaraan bermotor, dan kesehatan.

Sementara manfaatnya bagi agen distribusi, Kameswara menerangkan lebih jauh, agen akan memiliki halaman personal. Tujuannya agar agen dapat lebih mudah menjual produk asuransi kepada calon pelanggan secara daring dengan menunjukkan profil mereka pada halaman AXA Mypage.

“Mereka pun dapat membantu memantau kinerja mereka secara real time,” terang Kameswara.

Penerimaan Pajak Sampai Agustus Capai 53,41% dari Target Tahun 2018

0

Berempat.com – Direktorat Jendral Pajak telah mencatat penerimaan pajak sampai dengan 20 Agustus 2018 telah mencapai Rp 760,57 triliun. Angka tersebut setara dengan 53,41% dari target pajak tahun 2018 sebesar Rp 1,424 triliun.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan pun mengaku memberi apresiasi kepada para wajib pajak. Pasalnya, kepatuhan wajib pajak tahun ini dinilai lebih tinggi daripada tahun lalu.

“Kami apresiasi kepada pembayar pajak yang cukup ada peningkatan kepatuhan di 2017 dan 2018,” ujar Robert di Jakarta, Kamis (30/8).

Robert pun mengungkapkan, capaian penerimaan pajak per 20 Agustus 2018 ini melonjak 15,49% dibanding periode sam atahun lalu. Dan bila ditambah dengan jumlah penerimaan pajak dari program Amnesti Pajak, maka peningkatan saat ini mencapai 17,63%.

Menurut Robert, dengan peningkatan tersebut artinya penerimaan pajak Indonesia tahun ini tumbuh 2 kali lipat. Penghitungan tersebut diambil Robert setelah pihaknya melakukan analisa terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Ekonomi tumbuh 5,17% secara riil, inflasi 3,1% sehingga secara nominal ekonomi tumbuh tidak sampai 8,5%. Biasanya balance sheet terhadap pertumbuhan itu satu atau less than one,” paparnya.

Lebih lanjut, Robert menjelaskan bahwa pertumbuhan pajak ini dialami dari semua jenis pajak utama. Namun, penyumbang terbesarnya berasal dari PPh Badan (22,24%) dan PPh Pasal 21 (15,57%).

Sementara itu, pertumbuhan untuk PPN Dalam Negeri tercatat 9,44% dan PPN Impor 26,85%.

Kemudian bila dilihat dari jenis industri, Robert menyebut penyumbang terbesar berasal dari industri pengolahan yang tumbuh 13,8% dan perdagangan yang tumbuh 29,75%.

Gelar Promo “Harga Teman”, 600 Produk di Seluruh Giant Turun Harga Hingga 40%

0

Berempat.com – Salah satu jaringan toko swalayan besar di Indonesia, Giant tengah menurunkan harga 600 produk favorit pembeli di seluruh gerainya di Indonesia. Penurunan harga tersebut merupakan bagian dari program “Harga Teman” yang akan berlangsung sampai dengan Juni 2018.

Direktur Operasional Giant Stefanus Mulianto mengatakan, program ini diluncurkan setelah pihaknya mendengar banyak pelanggan yang menginginkan adanya penurunan harga pada produk-produk yang biasa dibeli.

“Untuk itu kami meluncurkan program “Harga Teman” di mana kami melakukan penurunan harga lebih dari 600 produk favorit pelanggan,” ungkap Setavanus di Giant Ekstra BSD Tangerang, Kamis (30/9).

Berdasarkan keterangan Stevanus, penurunan harga yang dilakukan Giant berkisar antara 12-40%. Tepatnya, penurunan 12% untuk produk susu UHT; 16% untuk produk laundry dan kecantikan; 19% produk minuman dan sambal/saus; 20% produk pembersih rumah; 21% untuk makanan kaleng 21%; 23% untuk produk sayuran; 33% untuk produk daging dan ikan; dan yang paling tinggi ialah bumbu masakan yang turun sampai 40%.

Stevanus pun mengungkapkan, para pelanggan dapat menikmati program “Harga Teman” ini di seluruh gerai Giant di Indonesia, baik Giant Eksta maupun Giant Ekspres.

“Kami tidak akan lakukan perubahan harga per hari. Harga (sama) ini berlaku di seluruh Giant Ekstra dan Ekspres di seluruh Indonesia” jelasnya.

Ke depan, Stevanus tak menampik akan ada program “Harga Teman” lanjutan namun setelah melewati berbagai ulasan dan bukan tak mungkin harga dan produk akan disesuaikan kembali.

Selain itu, Stevanus juga memastikan bahwa dalam program ini tak ada batas pembelian minimum maupun maksimum kepada pelanggan.

“Karena ini kebutuhan favorit pelanggan, kita tidak membatasi jumlah pembelian,” tutur Stevanus.

Agar Tak Rugi, Penting Memahami Cara Membedakan Fintech Legal dan Ilegal

0

Berempat.com – Dewasa ini perusahaan teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech) terus bermunculan seiring dengan respon positif yang diberikan oleh masyarakat. Khususnya yang bergerak sebagai peer to peer (P2P) Lending, yakni tekfin yang mengelola uang nasabah untuk dipinjamkan kepada kreditur.

Keberadaan tekfin di masyarakat begitu disambut positif sebab efisiensi dan kemudahan yang ditawarkan. Terutama karena menawarkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang cukup dilakukan melalui ponsel. Namun, sayangnya animo masyarakat terhadap perusahaan tekfin ini tak dibarengi dengan pengetahuan soal legalitas perusahaan.

Apalagi, bulan lalu Satgas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada sebanyak 277 fintech ilegal yang beroperasi. Artinya, fintech-fintech itu tak berada di bawah pengawasan OJK dan bukan tak mungkin dapat merugikan masyarakat.

Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Sunu Widyatmoko menyebut, saat ini sudah ada 64 perusahaan tekfin yang terdaftar di OJK, 20 di antaranya adalah tekfin P2P Lending. Dengan demikian, masih ada ratusan tekfin beroperasi dengan status ilegal.

“Masyarakat perlu menghindari penggunaan fintech tak terdaftar yang menawarkan P2P lending cash loan. Pilihlah perusahaan P2P lending cash loan yang sudah terdaftar di OJK,” terang Suni di Jakarta, Kamis (30/8).

Menurut Sunu tak sulit bagi masyarakat untuk bisa membedakan mana tekfin yang legal dan mana yang ilegal. Salah satu caranya dengan mengecek langsung situs OJK. Selain itu, ia juga menyebut bahwa setiap tekfin legal diwajibkan untuk mencantumkan nomor registrasi dari OJK di situs resminya.

“Kalau ada penyelenggara yang tidak menunjukkan bukti tersebut, maka P2P lending itu bisa jadi ilegal,” tegas Sunu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Aftech Aji Satria Sulaeman mengungkapkan tujuan berdirinya tekfin P2P Lending, yakni guna menjembatani pembiayaan di Indonesia dan memberi akses kepada kreditur yang kesulitan mengakses pembiayaan dari perbankan meski sebenarnya layak mendapat pinjaman.

“Untuk itu, asosiasi dan perusahaan fintech harus gencar memberikan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan P2P lending cash loan,” tegasnya.

Hal senada juga sempat diungkap oleh Kepala Cabang Bank BRI Diponegoro, Surabaya, Eko Jayaputra. Menurutnya, tekfin muncul untuk menjadi alternatif bagi masyarakat yang butuh pinjaman. Namun, Eko menampik bila harus menyebut mereka yang meminjam di tekfin adalah yang tak bisa mengakses peminjaman di perbankan.

“Permasalahan pertama sebenarnya menurut saya, bank belum mampu masuk, belum mampu melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Paling yang baru terlayani oleh bank baru 30-40%. Di luar itu masih banyak orang yang belum bisa dilayani oleh bank. Dalam arti bank belum mampu memasarkan produknya ke orang-orang tersebut,” ujarnya kepada Berempat.com saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Jadi, Eko menegaskan bahwa persoalan pertama ialah bank belum bisa merangkul seluruh lapisan masyarakat. “Bukan karena mereka tidak layak, adalah 1-2 yang tidak layak, tapi saya rasa orang-orang tersebut sebenarnya kalo bank mau lebih masuk lagi ke dalam itu peluangnya sangat luar biasa. Akhirnya masuklah fintech-fintech itu,” tuturnya lebih lanjut.

Dengan begitu, Eko beranggapan bahwa tekfin bukan menyasar calon kreditur yang tak dapat mengakses pendanaan dari bank, tetapi masyarakat yang belum tersentuh oleh bank.

“Itulah menurut saya permasalahan sekarang ini. Kalo bank mau masuk ke dalam lagi, itu gede peluangnya,” sambung Eko.

Besarnya peluang menyasar masyarakat yang belum tersentuh oleh bank sebagaimana yang dimaksud Eko bukanlah isapan jempol semata. Menurut Aftech, sampai dengan saat ini jumlah kreditur di fintech P2P Lending mencapai 1 juta. Adapun penyaluran kredit sudah mencapai Rp 7,42 triliun dengan jumlah pemberi pinjaman 123.000 entitas.

Butuh Dana untuk Usaha atau Kuliah S2? BRI Punya Produk Pembiayaannya Lho

0

Berempat.com – Keberadaan bank selain berguna untuk menyimpang uang, juga sangat dibutuhkan sebagai pemberi pinjaman. Pasalnya, masyarkaat lebih aman meminjam kepada bank karena adanya aturan yang jelas, seperti kepastian bunga bank dan periode pembayaran.

Selain itu, bank juga memiliki ragam produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan calon kreditur, mulai dari pinjaman untuk pendidikan hingga bisnis. Tentunya, juga dengan beragam fasilitas kemudahan.

Salah satu bank yang punya ragam produk pembiayaan ialah Bank BRI. Kepala Cabang Bank BRI Diponegoro, Surabaya, Eko Jayaputra menyebut setidaknya bank BUMN ini memiliki 6 produk pembiayaan yang ditawarkan kepada masyarakat.

“Ada KPR, ada KKB untuk mobil, ada kredit untuk mahasiswa ada juga. Jadi untuk mahasiswa yang ambil S2 di beberapa universitas yang kerja sama (dengan BRI) bisa. BRIguna pendidikan namanya,” terang Eko saat berbincang dengan Berempat.com beberapa waktu lalu.

Untuk lengkapnya, berikut ini Berempat.com uraikan keenam produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank BRI.

  1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini menjadi salah satu produk pembiayaan yang sangat diminati, khususnya bagi para pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Diminatinya KUR lantaran setiap bank milik negara pasti menyediakannya. Apalagi, terdapat beberapa pilihan jenis KUR hingga terjangkaunya bunga yang diberikan membuat produk ini jadi incaran banyak calon kreditur.

Dan khusus Bank BRI, Eko menyebut bahwa pemerintah memberikan kuota lebih besar kepada Bank BRI dibanding bank negara lainnya. “Itu temen-temen pengusaha yang baru berjalan minimal 6 bulan sudah bisa kita kasih kredit usaha rakyat. Bisa datang ke BRI mana pun,” terangnya.

Sementara untuk bunga, yang Berempat.com ketahui BRI menetapkan 7% per tahunnya. Adapun, terdapat tiga jenis KUR yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang membutuhkan pendanaan.

“Karena program pemerintah, mulai dari 0-500 juta bisa KUR. Itu KUR keseluruhan. Kalo KUR Mikro Rp 0-25 juta di BRI Unit,” papar Eko lebih jauh.

Adapun ketiga jenis KUR tersebut di antaranya:

KUR Mikro

KUR ini berguna bagi yang yang memiliki usaha produktif dan layak mendapat pendanaan. Untuk jumlah pendanaan yang diberikan oleh BRI maksimal Rp 25 juta.

KUR Ritel

KUR Ritel punya kuota jumlah pendanaan yang lebih besar dibanding KUR Mikro. Jumah pendanaan yang diberikan berkisar antara Rp 25 juta-Rp 500 juta.

KUR TKI

Selain untuk membuka usaha, produk KUR dari BRI juga ada yang dikhususkan bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI). KUR TKI ini diberikan untuk kebutuhan perjalanan calon TKI ke negara tujuan dengan maksimal pembiayaan Rp 25 juta.

2. Kredit Tanpa Agunan (KTA)/BRIguna

“Kemudian kita punya kredit untuk karyawan. Orang sering dengarnya KTA (kredit tanpa agunan), tapi kalo kita sebutnya BRIguna. Jadi khusus karyawan yang perusahaannya gajinya dibayar di (rekening) BRI, jadi langsung potong gaji (dari rekening nasabah). Ini juga murah dan fleksibel,” terang Eko.

Karena sistem pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara mengambil langsung uang dari rekening nasabah, maka BRI pun tak meminta jaminan dalam proses pinjaman. Namun, BRI tetap akan melacak rekam jejak karyawan dalam hal perkreditan, apakah pernah mengalami kredit macet atau tidak.

BRI juga menawarkan tiga produk BRIguna dengan metode pembayaran berbeda bagi krediturnya. Di antaranya BRIguna Karya yang sumber pembayarannya dari penghasilan tetap atau gaji; Briguna Purna yang  sumber pembayarannya berasal dari uang pensiun; dan Briguna Umum yang sumber pembayarannya dari gaji sebagai karyawan aktif sampai nanti berganti menjadi uang pensiun.

Produk BRIguna ini dapat digunakan para karyawan sebagai sumber pendanaan untuk pembelian barang bergerak atau tidak bergerak, renovasi rumah, pernikahan, pengobatan, dan banyak lagi.

3. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kebutuhan tempat tinggal saat ini sangat tinggi. Namun, semakin mahalnya harga rumah kadang tak sebanding dengan pendapatan. Apalagi bagi kalangan karyawan. Karena itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cukup gencar ditawarkan oleh bank, termasuk Bank BRI sebagai solusi bagi yang ingin memiliki hunian.

Untuk Bank BRI sendiri terdapat dua produk KPR yang ditawarkan, yakni KPR BRI yang menawarkan jangka waktu hingga 20 tahun. KPR BRI bisa digunakan untuk rumah, apartemen, condotel, ruko atau rukan. Dan KPR BRI tak terbatas hanya pada pembelian, tapi juga untuk pembangunan, renovasi, hingga take over dari bank lain.

Produk kedua ialah KPR Sejahtera (KPRS). KPR ini ditujukan Bank BRI kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yakni yang memiliki gaji pokok rata-rata kurang dari Rp 4 juta. Namun, KPR jenis ini hanya berlaku di beberapa kota dengan suku bunga fixed 5% selama 20 tahun atau hingga batas usia pensiun.

4. Pinjaman Ritel Komersial dan Menengah

Produk pembiayaan untuk keperluan bisnis yang ditawarkan Bank BRI tak terbatas pada KUR semata, tapi ada juga pinjaman dengan kuota lebih besar, yakni dimulai dari Rp 100 juta.

“Kemudian ada pinjaman untuk usaha. Usaha ini mulai dari Rp 100 juta sampai dengan ratusan miliar. (Pinjaman) usaha itu ada Modal Kerja, ada Kredit Investasi. Kalo mau beli bangunan untuk investasi, beli mesin untuk investasi itu juga bisa,” papar Eko.

Untuk produk ini, Bank BRI menawarkan dalam 6 jenis sesuai dengan kebutuhan:

Kredit Modal Kerja

Kredit ini diperuntukan bagi yang membutuhkan dana operasional usaha seperti pengadaan bahan baku dan proses produksi.

Supply Chain Financing (SCF)

Sesuai dengan namanya, produk ini diberikan bagi yang membutuhkan pendanaan untuk modal supply chain. Kabarnya, produk ini juga bagi korporasi untuk mendapatkan fleksibilitas dalam pembayaran tanpa perlu mengorbankan arus kas vendor atau distributor.

Kredit Investasi

Bagi kreditur yang perlu pendanaanauntuk membiayai barang modal atau aktiva tetap perusahaan, seperti kebutuhan mesin dalam jangka menengah atau jangka panjang, maka produk ini adalah pilihan tepat.

Kredit Waralaba

Besarnya pasar waralaba membuat BRI memberikan fasilitas kredit bagi individu maupun badan usaha yang mau memiliki bisnis waralaba. Tentunya untuk dana investasi.

Kredit Agunan Kas

Produk ini merupakan produk pembiayaan yang seluruh agunannya merupakan giro atau deposito.

Bank Garansi

Produk ini juga menjadi bentuk dukungan BRI kepada pelaku UKM. Sebab produk ini bisa digunakan bagi pelaku UKM yang butuh pendanaan agar pengerjaan proyeknya dapat berjalan lancar.

5. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

BRI juga menyediakan pembiayaan bagi kreditur yang ingin memiliki kendaraan bermotor impiannya. Untuk produk ini, BRI menawarkan 3 jenis pembiayaan, yaitu:

KKB Mobil Baru dan Bekas

Produk ini dikabarkan bebas biaya provisi dengan tujuan membantu kreditur memperoleh kendaraan baru atau bekas dengan suku bunga kompetitif. Produk pembiayaan ini berlaku untuk semua jenis kendaraan.

KKB Refinancing

Kalau sebelumnya KKB untuk memperoleh kendaraan, maka produk ini digunakan bagi yang membutuhkan biaya dengan menjaminkan kendaraan bemotornya. Produk ini juga bebas biaya provisi dan memiliki jangka waktu sampai dengan 4 tahun.

6. BRIguna Flexi Pendidikan

BRI juga peduli kepada karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3 dengan meluncurkan produk pembiayaan Briguna Flexi Pendidikan. Dengan begitu, selama karyawan memiliki penghasilan tetap, maka tak perlu pusing lagi untuk membiayai pendidikan S2 atau S3 di universitas yang menjalin kerja sama dengan Bank BRI.

Kelebihan produk ini ada pada fleksibilitas berupa grace periode atau kelonggaran waktu pembayaran. Seperti diperbolehkannya kreditur membayar bunga berjalan saja selama masa pendidikan kuliah. Sementara pokok pinjaman dibayarkan setelah lulus sampai dengan jangka waktu pinjaman berakhir, yakni maksimal 6 tahun untuk S2 dan 10 tahun untuk S3.

Inilah keenam produk pembiayaan yang ditawarkan Bank BRI kepada masyarakat. Namun, perlu diingat, agar tak terjadi penolakan dari pihak BRI Anda perlu memastikan punya rekam jejak baik dalam urusan pembayaran dengan bank. Pasalnya, Eko memastikan bahwa kemungkinan besar penolakan terjadi hanya kepada nasabah yang punya rekam jejak buruk.

“Yang soal ditolak-tolak itu, kalau kita mau berhubungan dengan bank kita harus bisa menjaga nama baik dulu. Nama baik kita pasti tercatat di Bank Indonesia, kalo kita sudah punya cacat sedikit saja terkait dengan nama baik tersebut, pasti kita berhubungan dengan bank mana pun akan susah,” pungkas Eko.

Sebelumnya, Eko pun telah memberitahu bagaimana langkah tepat agar pengajuan pinjaman ke Bank BRI bisa lebih lancar, khususnya bagi pengusaha pemula. Berempat sudah menulisnya dalam artikel Ternyata Begini Trik agar Pengusaha Pemula Mudah Dapat Pinjaman dari Bank.

Daftar Tugas yang Menanti Dirut Baru Pertamina

0

Berempat.com – Posisi Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina kini sudah disematkan kepada Nicke Widyawati pada Rabu (29/8). Dengan demikian, Nicke pun sudah harus bersiap menjalani berbagai program yang sudah diusung pemerintah terhadap Pertamina.

Berikut adalah daftar tugas yang sudah menanti dirut baru Pertamina.

1. Kilang Balikpapan

Salah satu prioritas utama pemerintah tahun ini terhadap Pertamina adalah membangun kilang Balikpapan. Nicke mengungkapkan, di antara enam kilang yang akan dibangun, Balikpapan menjadi prioritas utama.

“Kita jadikan prioritas, kemudian yang lainnya Cilacap dan sebagainya akan kita urus,” jelasnya, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).

Menurut Nicke, pembangunan kilang Balikpapan menjadi prioritas karena mulai dari lahan hingga pier sudah sudah siap.

2. Menaikkan Produksi Hulu

Selain pembangunan kilang, Nicke juga dituntut untuk bisa meningkatkan produksi minyak nasional. Tuntutan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno usai memberikan surat keterangan penetapan sebagai Dirut Pertamina.

Nicke menjelaskan, peningkatan produksi hulu perlu dilakukan agar Indonesia dapat mengurangi kebutuhan impor.

Sebagai informasi, Blok Mahakam yang diketahui mampu memproduksi gas dalam jumlah besar tengah mengalami penurunan produksi. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, per 5 Agustus 2018 ini produksi gas Blok Mahakam baru mencapai 957 mmscfd. Sementara, target di Rencana Kerja Anggaran (RKA) Pertamina tahun ini mencapai 1.008 mmscfd.

Selain itu, pemerintah sendiri sudah mematok target kepada Pertamina agar dapat memproduksi minyak nasional 1 juta barel per hari (bph).

3. Pembangunan Kilang

Sebagai upaya meningkatkan produksi, pemerintah pun menuntut Pertamina untuk melakukan pembangunan kilang. Menurut Nicke, pembangunan kilang berguna untuk menambah kapasitas produksi.

“Semuanya itu untuk bagaimana peran Pertamina dalam mencapai kemandirian energi nasional. Selama ini kita di sisi hulu atau crude, kita masih impor, di sisi produk kita masih impor,” ungkapnya.

4. Pengadaan Biodiesel

Selain didorong untuk dapat membangun kilang, Pertamina juga diminta untuk fokus dalam pengadaan Biodiesel 20% atau B20.

“Tinggal itu yang jadi soft complain yang akan dilakukan di tahun ini,” terang Nicke.

Dengan terpilihnya Nicke sebagai Dirut Pertamina, maka pemerintah pun akan menaruh harapan terbesarnya terhadap kinerja Pertamina di pundak Nicke. Pramono juga berharap agar Nicke dapat segera mereformasi sekaligus membenahi Pertamina.

“Karena bagaimanapun Pertamina ini kan sekarang mendapatkan penugasan yang luar biasa,” ujarnya.

Raih IPRA 2018, Paramount Land Jabarkan Pentingnya Optimalkan PR

0

Berempat.com – Pada malam penganugerahan Indonesia Corporate PR Award (IPRA) 2018 di Balai Kartini, Jakarta, pekan lalu, Paramount Land terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan kategori Special Mention ‘The Best Strategy Concept for Real Estate Development’.

Atas penghargaan tersebut, Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho pun mengungkapkan pentingnya sebuah perusahaan dalam mengoptimalkan Public Relations (PR) atau kehumasan dalam menjalankan fungsi komunikasi. Selain itu, PR juga dianggap penting karena dapat membangun citra postif perusahaan di mata masyarakat, sehingga dapat membangun emosional perusahaan dengan masyarakat.

“Public Relations menjadi fungsi penting bagi kami dalam menjalankan fungsi komunikasi dan membangun citra perusahaan yang positif kepada masyarakat,” ujar Ervan dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8).

Sebagai informasi, Paramount Land terpilih sebagai peraih IPRA 2018 setelah melalui banyak fase penilaian dan analisa yang dilakukan terhadap media konten perusahaan selama 7 bulan terakhir (Januari-Juli 2018). IPRA 2018 sendiri melibatkan 40 media daring nasional dan 12 media daring Asia.

“Penghargaan ini semakin menguatkan komitmen kami untuk terus berinovasi dan berkarya memberikan informasi produk-produk properti yang memiliki nilai tambah dan inovatif bagi masyarakat,” sambung Ervan.

Sumsel Akan Punya Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Kulit Padi Tahun Depan

0

Berempat.com – Indonesia sebentar lagi bakal mempunyai teknologi terbaru di bidang pembangkit listrik. Ialah PT Buyung Poetra Sembada Tbk. yang kini sedang membangun Pembangkrit Listrik Tenaga Kulit Padi di Sumatera Selatan (Sumsel). Saat ini proses pembangunan tersebut sudah mencapai 50%.

Investor Relation PT Buyung Poetra Sembada Tbk. Dion Surijata mengungkapkan, perusahaan berkode emiten HOKI ini sudah menggelontorkan investasi Rp 70 miliar untuk teknologi tersebut.

“Kita perkirakan selesai Maret atau April 2019,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (29/8).

Dion menyebut bahwa teknologi serupa sudah dimiliki oleh negara-negara tetangga seperti Thailand, India, dan Filipina. “Cuma Indonesia yang belum,” ungkapnya. Dengan demikian, artinya Pembangkit Listrik Tenaga Kulit Padi ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Kulit Padi ini dilakukan oleh perusahaan lantaran di Sumatera Selatan (Sumsel) kulit padi tak bisa dijual ke pabrik semen atau baja layaknya di Jakarta. Pasalnya, harga batu bara di Sumsel masih murah. Selain itu perusahaan dilarang untuk membakarnya.

“Jadi ini akan jadi terobosan. Kita berharap ini akan berhasil,” terang Dion yang mengungkap bahwa ini juga menjadi upaya perusahaan untuk mengurangi limbah.

Nantinya, dalam pengaplikasiannya perseroan akan memanfaatkan limbah kulit padi dari pabrik beras yang dipunya. Dalam sehari, perusahaan akan memanfaatkan 100 ton limbah kulit padi untuk mengoperasikan pembangkit listrik.

Dion menjelaskan, perusahaan akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 3 megawatt (MW). Dari kapasitas tersebut, 2,5 MW akan digunakan untuk kebutuhan pabrik, sedangkan 1 MW akan dijual kepada PLN.

“Kita pakai 2,5 MW untuk pabrik dan 0,5 MW untuk jalanin turbin,” jelasnya.