Sabtu, November 30, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 783

Bersama MUI, AXA Mandiri Berikan Asuransi Jiwa kepada Para Dai

0

Berempat.com – PT AXA Mandiri Financial Service bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali melangsungkan kegiatan lanjutan dalam program kerja sama keduanya yang sudah terjalin sejak 2016. Kali ini, AXA membuat program edukasi literasi bertajuk “Satu Juta Umat Mandiri”.

“Kami harap kegiatan itu akan mendorong pemahaman masyarakat terhadap asuransi syariah, sekaligus memberikan maslahat bagi umat dalam mendapatkan hidup lebih baik,” ujar Director of in Branch Channel AXA Mandiri Henky Oktavianus di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Senin (24/9) malam.

Selain itu, pada kesempatan tersebut AXA Mandiri memberikan asuransi perlindungan jiwa syariah kepada para dai dan daiah. Penyerahan dilakukan secara simbolis bersamaan dengan Pertemuan Dai Nasional 2018 MUI.

Henky mengklaim bahwa perlindungan jiwa yang diberikan tersebut memiliki masa pertanggungan selama satu tahun. Pemberian ini dilakukan AXA Mandiri sebagai bentuk apresiasi atas berlanjutnya program literasi dan edukasi keuangan syariah.

Sebagai informasi, tahun lalu AXA Mandiri juga melangsungkan program serupa yang ditujukan untuk para dai serta ulama.

“Program edukasi ini dilaksanakan melalui kegiatan dakwah oleh para dai dan daiah. Dengan satu kegiatan mutaqoh, empat kegiatan dengan ulama, serta tiga kegiatan dengan wanita dan atau mahasiswa,” imbuh Henky.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengaku pihaknya sangat menyambut baik langkah AXA Mandiri tersebut. Pasalnya, edukasi penting dilakukan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya umat Islam terhadap pentingnya keuangan syariah.

“Lewat sosialisasi ini, ke depannya kita ingin masyarakat muslim semakin memahami produk syariah secara benar,” harap Anwar.

Butuh Dana Rp 3 Triliun, Pemerintah Tawarkan Proyek Bandara Komodo ke Swasta

0

Berempat.com – Pemerintah berencana mengembangkan Bandara Komodo yang berlokasi di Labuan Bajo agar menjadi bandara internasional. Berdasarkan penghitungan, proyek tersebut ditaksir membutuhan dana sekitar Rp 3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk belanja modal sebesar Rp 1,17 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 1,83 triliun.

Sebab diperlukan dana yang besar, pemerintah berencana menawarkan proyek pengembangan Bandar Udara Komodo kepada swasta. Adapun skema yang ditawarkan ialah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (PKBU).

“Cakupan proyeknya mulai dari pembangunan, pengoperasian sampai pemeliharaan fasilitas yang digarap oleh investor,” terang Plt Deputi Bidang Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (25/9).

Wisnu pun mengungkapkan, investor yang terpilih dalam pelelangan proyek tersebut boleh membentuk konsorsium dengan perusahaan lain. Sementara itu, untuk masa konsesi Wisnu menyebut akan diberikan selama 25 tahun.

“Untuk skema pengembalian inevstasi menggunakan tarif. Artinya investor dapat pembayaran tarif dari pengguna selama masa konsesi,” imbuh Wisnu.

Sementara itu, berdasarkan hasil studi kelayakan proyek tersebut, Bandara Komodo nantinya dapat menghasilkan pendapatan dari user charge hingga Rp 5,84 triliun selama masa konsesi. Itulah pendapatan yang akan diraih investor dalam 25 tahun.

Kemudian untuk internal rate of return diperkirakan sebesar 15,65%. Lalu untuk tingkat pengembalian modal (return on equity) ditaksir 16,18% dan rasio debt service coverage ratio diperkirakan 1,96 kali.

Rencananya, pemerintah akan melakukan pra kualifikasi dan lelang mitra KPBU pada Oktober 2018 dan keputusan penetapan hasil lelang pada November 2018.

Tahun Lalu Industri Sawit Sumbang Devisa Rp 177 Triliun, 16% dari Sumut

0

Berempat.com – Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Perekonomian Musdalifah menyebut bahwa industri sawit masih berkontribusi besart terhadap devisa negara. Menurut Musdalifah, pada 2017 lalu industri sawit berhasil menyumbang devisa Rp 177 tirliun kepada negara. Dari jumlah tersebut, 16% berasal dari wilayah Sumatera Utara (Sumut).

“Sawit masih memberikan kontribusi besar mendatangkan devisa sehingga pemerintah juga terus berupaya agar industri komoditas itu berjalan lancar,” ujar Musdalifah ketika membuka Indonesia Palm Oil Stakeholder Forum (IPOS Forum) ke-3 di Medan, Senin (24/9).

Menurut penelusuran Berempat.com, penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang terbesar memang berada di tiga wilayah, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk wilayah Sumatera, Provinsi Sumut memang menjadi produsen sawit terbesar.

Melansir dari Sawitnotif, di Sumut terdapat lahan sawit yang dimiliki PTPN dengan luas lebih dari 300.000 hektare (ha) dan luas areal perkebunan milik rakyat ada lebih dari 400.000 ha. Perkebunan di Pulau Sumatera mampu memproduksi Crude Palm Oil (CPO) hingga mencapai 14 juta ton pada tahun 2012 dan meningkat setiap tahunnya.

Selain devisa, sektor sawit juga diklaim mampu membuka lapangan kerja secara besar dengan menyerap 17,5 juta orang. Sebab itu, Musdalifah beranggapan bahwa industri sawit perlu dijaga secara bersama-sama agar dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan.

“Melihat masih besarnya potensi pasar, maka pemerintah optimistis, komoditas itu memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Imdonesia,” imbuhnya.

Menurut Musdalifah, besarnya potensi pasar itu dapat terlihat dari penerapan kebijakan B-5 yang perlahan mampu mendongkrak ekspor CPO Indonesia.

Semakin Lengkap, Semen Baturaja Luncurkan 2 Produk Baru ke Pasar Sumsel

0

Berempat.com – Dalam rangka melengkapi jenis varian produk semen yang dipunya, PT Semen Baturaja Tbk. telah meluncurkan dua varian produk terbarunya ke pasar. Dua produk tersebut ialah semen tipe II dan tipe V yang diperuntukkan bagi pasar Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, Lampung, dan Bengkulu.

Direktur Utama PT Semen Baturaja Rahmad Pribadi mengatakan, kemunculan dua produk terbaru ini melengkapi varian produk yang sudah dimiliki Baturaja bagi pasar. “Semen Baturaja tipe semen Ordinary Portland Cement atau OPC tipe I Indonesian dan Portland Composite Cement atau PCC Indonesian,” imbuhnya, Selasa (25/9).

Sekretaris Perusahaan Ruddy Solang pun menambahkan, melalui dua produk terbaru ini PT Semen Baruraja ingin menunjukkan kemampuannya dalam menyediakan produk semen yang tidak hanya bersaing dari segi kualitas dan kontinuitas, tapi juga excellent service.

“Tidak sekadar menawarkan produk, tapi juga sebuah solusi bagi kebutuhan konstruksi para pelanggan kami,” klaimnya.

Rahmad pun mengklaim bahwa kedua produk tersebut telah memperoleh sertifikasi dan memenuhi persyaratan mutu dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 2049:2015.

Ke depan, perusahaan plat merah ini pun berencana akan terus meluncurkan berbagai produk yang lebih inovatif. Bahkan, Rahmad mengungkapkan, Baturaja bakal mengembangkan bisnis ke arah industri hilir seperti pembuatan mortar, precast, bata ringan, dan fiber cement board.

Kualitas Streaming 69 Negara: Ceko Urutan Pertama, Indonesia ke-61

0

Berempat.com – Sebuah riset untuk mengetahui sejauhmana kenyamanan menonton video streaming di banyak negara telah dilakukan oleh Open Signal. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi ini mendapati bahwa kecepatan internet bukan menjadi satu-satunya faktor penentu kenyamanan menonton video streaming.

Pasalnya, dalam riset tersebut Open Signal menemukan bahwa negara yang memiliki internet cepat belum tentu mampu memberikan video streaming secara halus.

Open Signal melakukan risetnya pada 14 Mei-11 Agustus 2018 dengan menggunakan 87,01 miliar pengukuran dari 8 juta perangkat di 69 negara. Hasilnya, Ceko berada di urutan pertama sebagai negara dengan kualitas streaming terbaik dengan skor 68,52. Kemudian di urutan kedua ada Hungaria dengan skor 67,89, dan ketiga ada Norwegia dengan skor 67,41.

Sementara itu Indonesia hanya mampu bertengger di peringkat 61 dengan skor 45,59, berada di bawah Malaysia yang memiliki skor 46,76. Dan di urutan terbawah adalah Filipina dengan skor 34,98.

Yang menarik, pada hasil riset ini ditemukan bahwa Korea Selatan (Korsel) menjadi negara dengan kecepatan unduh tercepat berturut-turut di kisaran 45 Mbps, namun dalam hal performa atau kualitas streaming hasilnya tak terlalu bagus. Korsel hanya mampu berada di peringkat 16 dengan skor 62,78.

Menurut Open Signal, latensi menjadi unsur penting selain kecepatan unduh dalam menentukan kulitas video streaming. Pasalnya, semakin tinggi latensi maka semakin lama peranti harus menghabiskan waktu. Untuk memutar sebuah video, Open Sigal menyebut dibutuhkan kecepatan yang konsisten sehingga meskipun kecepatan unduh bisa mencapai 50 Mbps, tetapi bila hanya bertahan di waktu yang lebih singkat dari durasi video, tak akan memberikan pengalaman memuaskan.

Open Signal memang menggunakan beberapa aspek dalam menentukan pengukuran kualitas siaran video, seperti waktu pemrosesan hingga akhirnya video bisa diputar, pemutaran video hingga resolusi gambar yang ditampilkan.

Di negara yang dapat memberikan video streaming begitu mulus diketahui tak butuh waktu lama dalam memproses video sampai akhirnya tayang. Bahkan, kualitas video tetap terjaga. Sebaliknya, negara yang memiliki skor rendah diketahui menghabiskan waktu lebih lama untuk proses sebelum video bisa diputar. Dan saat video berjalan resolusi gambar yang dihasilkan rendah.

Ingin Tambah Modal, Smartfren Terbitkan Rights Issue

0

Berempat.com – PT Smartfren Telecom Tbk berencana menerbitkan rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada keterbukaan informasi, Smartfren berencana melakukan penawaran umum terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham dengan nominal Rp 100 per lembar saham dengan maksimal Rp 68 miliar saham biasa.

Penerbitan saham baru ini rencananya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus di antara tanggal 7 setelah RUPSLB sampai efektifnya pendaftaran PUT III yang tak lebih dari 12 bulan.

Dengan penerbitan HMETD dalam PUT III ini, Smartfren akan memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan HMETD.

“Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perseroan pada harga tertentu setelah enam bulan sejak waran tersebut diterbitkan,” ujar Direksi Smartfren Telecom Tbk dalam keterbukaan informasi, Senin (24/9).

Selain itu, Smartfren juga akan menerbitkan waran pada PUT III sebanyak-banyaknya sebesar 36.297.054.535 lembar saham, atau setara 35% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT III.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT III ini akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja perseroan, juga anak usaha. Apa yang dilakukan Smartfren saat ini diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan dan anak usaha, yaitu antara lain memperbaiki struktur permodalan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja.

Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Saham Hasil Pelaksanaan Waran akan dikeluarkan dari portepel Perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Everise Umumkan Telah Akuisisi Hyperlab Guna Adaptasi AI ke Industri BPO

0

Berempat.com – Everise, perusahaan milik Sunrise BPO Services Pte. Ltd berbasis di Singapura yang bergerak di industri Business Process Outsourcing (BPO) ini telah mengumumkan perihal akuisisinya terhadap Hyperlab yang berbasis di Malaysia pada hari ini, Senin (24/9). Hyperlab sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi buatan (Artificial Intelligence/AI) terkemuka untuk kawasan Asia Tenggara.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Berempat.com, Everise mengungkapkan alasan pengakuisisian tersebut ialah untuk mendukung penelitian dan pengembangan agar dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif terhadap para kliennya. Hal tersebut pun guna mendukung dalam perluasan pasar baru.

Salah satu solusi yang akan ditawarkan seiring pengakuisisian ini ialah memungkinkan klien untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka pada waktu, tempat, dan saluran yang mereka pilih. Memanfaatkan keahlian Hyperlab dalam mengotomatisasi dukungan pelanggan dan penjualan dalam skala besar, Everise diperkiakan mampu memberikan peningkatan efisiensi bagi kliennya.

“Hyperlab akan memberikan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan, baik untuk Everise dan klien kami, memungkinkan kami untuk berinteraksi dengan pelanggan secara online dalam berbagai dialek Asia Tenggara, menangani lebih banyak interaksi secara lebih efisien, mengotomatisasi lebih banyak tugas, mengurangi biaya dan menghasilkan data yang dapat ditindaklanjuti dan dianalisis,” ungkap CEO Everise Sudhir Agarwal.

Dengan pengakuisisian ini pun Hyperlab seketika akan menghadirkan kemampuan bahasa baru bagi chatbot Everise, di antaranya meliputi bahasa Malaysia, Singapura, serta pengalaman percakapan dengan lebih dari 1 juta pengguna unik di seluruh dunia.

Sejauh ini, Hyperlab memang mengkhususkan diri dalam penguasaan dialek lokal kawasan Asia Tenggara sehingga membantu Hyperlab tumbuh cepat. Saat ini Hyperlab diketahui tengah mengembangkan chatbot berbahasa Spanyol untuk pasar AS.

Sebelumnya, pada Maret 2018 Everise juga telah menjalin kemitraan baru bersama Microsoft. Kemitraan ini memungkinkan kedua perusahaan dapat mengembangkan platform AI untuk Contact Center dan industri BPO dalam memberikan solusi layanan bagi pelanggan omni-channel yang menargetkan suara, video, dan teks interaksi.

Hyperlab akan bergabung sebagai anak perusahaan Everise yang berbasis di Malaysia. Adapun tim inti Hyperlab seperti Vic Sithasanan, Janet Teo, dan Chris Greenough akan bergabung dengan grup perusahaan Everise.

Beda Cara Dua Kementerian yang Berupaya Tingkatkan Pariwisata Indonesia

0

Berempat.com – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sejuta pesona. Keindahan alamnya sudah jelas tak diragukan lagi. Namun, industri pariwisata di Indonesia masih memiliki sejumlah kekurangan sehingga pemerintah pun masih harus konsen meningkatkan pariwisata Indonesia, baik dari segi kualitas hingga promosi.

Upaya dalam meningkatkan industri pariwisata Indonesia ini setidaknya dilakukan oleh dua kementerian, yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Meski punya tujuan sama, namun dua kementerian ini jelas punya cara yang berbeda.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sempat menyebutkan dua strategi yang menjadi upaya Kemenpar dalam meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Dua hal tersebut yaitu digital marketing dan pemberdayaan startup yang berkecimpung di industri pariwisata.

“Digital sudah masuk ke segala sektor. Termasuk sektor pariwisata. Oleh sebab itu, inovasi harus dilakukan agar kita bisa bersaing,” ucap Arief di hadapan awak media di Universitas Padjajaran, Bandung, Sabtu (22/9).

Arief sendiri menyebut bahwa Kemenpar sudah mempromosikan pariwisata Indonesia secara daring dengan memanfaatkan TripAdvisor, Google, CTrip, dan sebagainya. Kemudian untuk yang kedua, Kemenpar membuat program inkubasi startup yang berkecimpung di industri pariwisata dengan nama “Wonderful Startup Academy”.

Dalam hal itu, tentu Kemenpar berharap akan banyak startup yang nantinya besar dan turut membawa pariwisata Indonesia lebih dikenal di kancah internasional.

Sementara itu, langkah berbeda dilakukan oleh Kemenaker. Bila Kemenpar lebih fokus dalam pengembangan pariwisata Indonesia secara marketing, maka Kemenaker lebih terfokus pada kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, SDM berkualitas juga menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh industri pariwisata Indonesia bila ingin berkembang di mata dunia.

Kali ini, dalam hal peningkatan kualitas SDM, Kemenaker akan menjalin kerja sama dengan Subma Hospitality Foundation. Suma Hospitality Foundation merupakan sekolah yang fokus pada bidang pariwisata di Sumba.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyebut bahwa para instruktur dari Suma Hospitality akan melatih para calon pekerja di industri pariwisata agar dapat bertaraf internasional. Rencananya, pelatihan akan berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker di Sumba.

“Minggu depan, tim Kemnaker akan melakukan peninjauan BLK di Sumba untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini,” terang Hanif di Gedung Kemenaker, Jumat (21/9).

Hanif pun menyebut, nantinya para peserta pelatihan akan mendap kesempatan magang di berbagai hotel berbintang di Bali.

Sementara itu, Pendiri dan Pembina Sumba Hospitality Foundation Inge de Lathauwer mengatakan bahwa melalui kerja sama ini pihaknya ingin membantu meningkatkan kompetensi SDM pariwisata Indonesia.

“Kami ingin membantu meningkatkan kompetensi anak muda Sumba, khususnya di sektor pariwisata,” kata Inge.

Inge bahkan mengungkapkan jika pihaknya akan memberikan pelatihan bahasa Inggris dan mendatangkan tenaga instruktur dari Eropa.

Sudah Tahu 5 Merek Springbed Premium Milik Okan Kornelius?

0

Berempat.com – Tak lagi aktif menghiasi layar televisi ternyata Okan Kornelius saat ini sibuk menjalani bisnis. Aktor berperawakan putih dengan hidung bangir ini ternyata telah terjun ke bisnis retail, yakni menjadi produsen springbed.

“Springbed saya ada beberapa brand, dari berbagai merek dengan 5 segmen berbeda,” ungkap Okan saat ditemui Berempat.com di Regatta, Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, akhir pekan ini.

Okan menyebut bahwa merek-merek springbed yang dijualnya meliputi kelas premium seperti La Dova, Luxio, Matto, Kumo, dan Yukata. Okan menyebut bahwa bisnisnya ini sudah berjalan selama 5 tahun.

“Saya pabrik. Ini sudah dijual ke hotel-hotel dan diekspor ke Australia. Banyak ditemui di retail juga. Ini sudah 5 tahunan ya,” terangnya.

Selama lima tahun menjalani bisnis springbed, Okan mengaku penjualannya setiap tahun selalu membanggakan.

“Tiap tahun penjualannya selalu naik. Walaupun kondisi ekonomi masih belum baik tapi penjualan tetap oke,” tuturnya.

Selain berbisnis springbed, Okan juga kini tengah menjajal bisnis baru di bidang kuliner yang diberi merek Ayam Boom by Okan Kornelius. Namun, Okan mengaku bahwa bisnis satu ini merupakan milik sang istri, sedangkan ia hanya mendukungnya.

“Ini sebenarnya istri yang suka masak, saya hanya support. Karena istri dan kita sudah ada tim. Ayam Boom ini filosofinya adalah sambalnya buatan sendiri. Jadi spesialisnya (di sambal),” jelas Okan.

Selain itu, Okan juga mengaku bahwa Ayam Boom by Okan Kornelius ini diracik dengan bahan makanan dan bumbu yang sehat. Sebab Okan sendiri mengaku sudah menjalani pola hidup sehat selama 18 tahun.

Saat ini Ayam Boom by Okan Kornelius memiliki 3 varian menu, yakni Ayam Geprek, Ayam Paprika, dan Ayam Basil. Untuk harga, Okan mematok menu-menunya di antara Rp 35 ribu-Rp 37 ribu.

Kemudian, untuk penjualan Okan menyebut bahwa saat ini ia baru melayani penjualan melalui nomor Whats App yang tertera di akun instagram Ayam Boom by Okan Kornelius.

“Kita akan buat head office-nya, store utama, tapi untuk sementara kita masih melayani via online,” ungkap pria berkepala plontos ini.

Desa Tertinggal di Situbondo Bakal Ekspor 44.400 Kg Kopi ke AS

0

Berempat.com – Upaya yang dilakukan oleh beberapa pihak termasuk pemerintah dalam mengembangkan produk unggulan sebuah wilayah kini telah membuahkan hasil. Kopi jenis arabika yang merupakan produksi dari Desa Kayumas Arjasa, Situbondo, Jawa Timur akan diekspor ke Amerika Serikat (AS) sebanyak 44.400 kilogram (kg).

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengungkapkan, ini merupakan contoh konkret dari upaya para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan produk unggulan di sebuah wilayah.

“Ini adalah contoh konkret kesuksesan upaya konsolidasi hasil produksi pertanian dan sinergi stakeholders terkait. Semangat gerakan ekonomi rakyat ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat lain,” ujar Samsul, Minggu (23/9).

Sebagai informasi, Kopi jenis arabika yang diekspor ini merupakan hasil produksi dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Surya Abadi Kayumas di Desa Kayumas Arjasa. Dalam proses ekspornya, produk ini mendapat bantuan dari PT Indokom Citra Persada Sidoarjo, Pemerintah Daerah Situbondo serta Perhutani.

Menurut Samsul, nantinya keberhasilan yang sudah dibuktikan oleh KSU Surya Abadi Kayumas ini bakal direpresentasikan di 122 daerah tertinggal lainnya.

Samsul pun mengungkapkan, kegiatan simbolis fee premium yang akan diserahkan oleh PT Indokom Citra Persada kepada KSU Surya Abadi Kayumas sebesar Rp 288 juta akan dilakukan pada Senin (24/9) di Sekretariat KSU Surya Abadi Kayumas.

Kegiatan tersebut pun dibarengi dengan peresmian pembangunan kantor koperasi, pembangunan jalan tani, penyerahan alat-alat pertanian dari koperasi kepada kelompok tani, serta pembagian paket sembako kepada 80 keluarga petani.

“KSU Surya Abadi Kayumas mampu menjadi ikon baru dalam gerakan ekonomi rakyat,” tutur Samsul.

Samsul berani berkata demikian sebab KSU Surya Abadi telah berperan dalam membangun perekonomian desa yang berdampak pada penambahan lapangan kerja. Bahkan, Samsul menyebut KSU Surya Abadi telah mampu mendorong generasi muda untuk menjadi petani, lebih khusus menjadi petani kopi.