Minggu, Desember 1, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 781

3 Hal yang Membuat Perusahaan Besar Berlomba Mengakuisisi Startup

0

Berempat.com – Dewasa ini kerap terdengar bagaimana sebuah perusahaan besar memilih mengakuisisi perusahaan rintisan (startup). Maraknya fenomena tersebut tentu membuat kita jadi bertanya; mengapa perusahaan besar mau mengakuisisi startup yang bahkan belum bisa mendatangkan untung. Padahal, kalau mau perusahaan besar yang punya modal banyak tak sulit untuk membangun startup-nya sendiri.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Berempat.com menelusuri berbagai sumber sampai kemudian menyimpulkan bahwa ada 3 hal yang membuat perusahaan besar mau mengakuisisi startup.

  1. Mendapat tim terbaik

Membuat perusahaan bukan hal sulit bagi sebuah holding company, namun yang jauh lebih sulit ialah mendapatkan tim yang tepat. Hal inilah yang dikejar oleh perusahaan besar ketika mendapati ada startup yang menjanjikan. Sebab dengan mengakuisisi sebuah startup, maka perusahaan besar tersebut otomatis akan memiliki tim-tim terbaik.

Itulah mengapa, saat akuisisi peerusahaan berlangsung, para manajerial atasnya tak didepak, melainkan dimasukkan ke bagian tim strategis.

2. Tak perlu memulai dari nol

Keuntungan yang diambil oleh perusahaan besar ketika mengakuisisi sebuah startup ialah tak perlu lagi memulai dari nol. Tentulah banyak pertimbangan yang diambil bagi sebuah perusahaan sebelum mengakuisisi sebuah startup, seperti kondisi pasar dalam 5-10 tahun ke depan, tim yang dimiliki, sistem yang berjalan, serta konsumen yang sudah ada.

Itulah mengapa mengakuisisi sebuah startup juga bisa dibilang sebagai cara instan perusahaan besar dalam memulai bisnis baru.

3. Startup lebih inovatif

Umumnya, startup merupakan perusahaan yang inovatif sebab selalu menghadirkan produk atau jasa sebagai solusi dari permasalahan masyarakat luas. Ini juga menjadi poin lebih mengapa perusahaan besar memilih mengakuisisi startup. Startup juga dikenal memiliki budaya kerja yang fleksibel dan menyenangkan sehingga mampu mendorong talenta muda untuk terus berpikir hal-hal baru.

3 hal inilah yang menjadi dasar utama mengapa banyak perusahaan besar memiliki mengakuisisi startup menurut Berempat.com. Kendati demikian pastinya masih banyak hal yang mendorong perusahaan besar mau mengakuisisi startup. Yang pasti, saat ini startup sudah begitu menjamur dan hadir dengan ragam produk dan jasa yang revolusioner.

Wajib Pajak Harus Berhati-hati Terhadap Penipuan Berkedok Petugas Pajak

0

Berempat.com – Saat ini pemerintah tengah gencar menerapkan berbagai kebijakan agar dapat lebih menyerap pajak, mulai dari tax amnesty hingga tax holiday. Di samping itu, pemerintah juga sedang ketat-ketatnya memantau para wajib pajak (WP) guna bisa mendorong pendapatan pajak lebih tinggi.

Di tengah-tengah hal itulah masyarakat, terutama para WP agar lebih berhati-hati pada modus penipuan berkedok petugas pajak. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak, Hestu Yoga Saksama menyebut, umumnya penipuan berkedok petugas pajak dilakukan dengan meminta informasi nomor KTP dan identitas lainnya melalui call center pajak.

Namun, Hestu justru menegaskan bahwa Ditjen pajak tidak pernah meminta informasi tersebut kepada WP.

“Ditjen Pajak tidak melakukan permintaan informasi nomor KTP dan identitas lainnya melalui call center pajak,” ungkap Hestu pada keterangan resminya pekan lalu.

Hestu pun menyarankan apabila menemukan oknum yang mengatas namakan Ditjen Pajak, masyarakat dapat segera menghubungi Kring Pajak di nomor (021)1500200.

10 Besar Perusahaan Teknologi Paling Berpengaruh versi Forbes Dikuasai Perusahaan AS

0

Berempat.com – Forbes sempat merilis daftar 100 perusahaan digital berbasis IT, hardware, media, ritel digital, dan komunikasi paling berpengaruh di dunia. 100 perusahaan tersebut berasal dari 17 negara.

Secara keseluruhan, boleh dibilang bahwa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) paling dominan mengisi daftar 100 perusahaan tersebut. Bahkan, untuk posisi 10 besar pun diisi sepenuhnya oleh perusahaan asal AS. Berikut adalah daftar 10 besar dari 100 perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia:

  1. com
  2. Netflix
  3. NVIDIA
  4. com
  5. Servicenow
  6. Square
  7. Analog Devices
  8. Palo Alto Networks
  9. Splunk
  10. Adobe System

Selain daftar perusahaan di atas, nama-nama besar macam Microsoft hingga Facebook turut mengisi dalam daftar. Untuk peringkat terbaik selanjutnya dari perusahaan asal AS ialah Twitter (21), Facebook (26), Microsoft (69), dan Spotify (71).

Sementara itu, untuk perusahaan teknologi besar asal Asia macam Tencent hanya bisa duduk di 20 besar, tepatnya berada di posisi 18. Perusahaan asal China yang turut masuk dalam daftar yaitu Baidu (23), Hikvision (27), dan Focus Media Information Technology (31).

Posisi terbaik perusahaan Asia justru diisi oleh Tech Mahindra, perusahaan asal India ini bertengger di peringkat 15.

CEO Pertamina Hingga PT Freeport Indonesia Terpilih sebagai Green CEO 2018

0

Berempat.com – Saat ini isu lingkungan tengah menjadi sorotan bagi banyak perusahaan, terutama yang bergerak di bidang properti hingga energi. Apalagi, kampanye energi terbarukan atau go green terus digaungkan oleh banyak pihak di berbagai negara.

Dalam urusan ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap pemimpin perusahaan yang berhasil membawa perusahaannya untuk ramah lingkungan—seperti membuat kebijakan yang pro lingkungan, Warta Ekonomi mengusung sebuah ajang penghargaan berupa “Green CEO Award 2018”.

Sebagai bentuk penilaian CEO yang pantas meraih penghargaan ini, Warta Ekonomi memberikan 4 indikator sebagai bahan penilian, yakni Green Compliance, Green Action, Green Commitment, dan Green Vision.

Dan hasilnya, berikut peraih Green CEO Award 2018 versi Warta Ekonomi.

Green CEO 2018, Category: Agriculture

  1. Santosa – PT Astra Agro Lestari Tbk
  2. Bayu Irianto – PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
  3. Dolly P Pulungan – PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
  4. Muhammad Hanugroho – PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
  5. Jo Daud Dharsono – PT Smart Tbk

Green CEO 2018, Category: Automotive and Components

  1. Prijono Sugiarto – PT Astra International Tbk
  2. Yoshiteru Takahashi – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing

Green CEO 2018, Category: Banking

Jahja Setiaatmadja – PT Bank Central Asia Tbk

Green CEO 2018, Category: Basic Industry and Chemicals

Achmad Bakir Pasaman – PT Pupuk Kalimantan Timur

Green CEO 2018, Category: Building Construction

Tumiyana – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Green CEO 2018, Category: Coal Mining

  1. Garibaldi Thohir – PT Adaro Energy Tbk
  2. Arviyan Arifin – PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Green CEO 2018, Category: Crude Petroleum & Natural Gas Production

Nicke Widyawati – PT Pertamina (Persero)

Green CEO 2018, Category: Energy

  1. Hilmi Panigoro – PT Medco E&P Indonesia
  2. Iwan Agung Firstantara – PT Pembangkitan Jawa Bali (Persero)
  3. Irfan Zainuddin – PT Pertamina Geothermal Energy
  4. Rudy Suparman – Star Energy Ltd

Green CEO 2018, Category: Metal and Mineral Mining

  1. Arie Prabowo Ariotedjo – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
  2. Rozik Boedioro Soetjipto – PT Freeport Indonesia
  3. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani – PT Timah (Persero) Tbk

Green CEO 2018, Category: Pharmaceuticals

  1. Jonatha Sofjan Hidajat – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
  2. Honesti Basyir – PT Kimia Farma (Persero) Tbk

Green CEO 2018, Category: Property and Real Estate

  1. Alexander H Kusuma – PT Agung Sedayu Group
  2. Taufik Hidayat – PT PP Properti Tbk
  3. Michael Widjaja – Sinarmas Land Ltd

Green CEO 2018, Category: Telecommunication

  1. Randeep Singh Sekhon – PT Hutchison 3 Indonesia
  2. Joy Wahjudi – PT Indosat Tbk
  3. Alex Janangkih Sinaga – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
  4. Ririek Adriansyah – PT Telekomunikasi Selular

Green CEO 2018, Category: Wholesale

Gidion Hasan – PT United Tractors Tbk

Resmi IPO, Natura City Kejar Proyek Baru dan Target Marketing Sales Tahun Ini

0

Berempat.com – PT Natura City Tbk. telah resmi melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO)  di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (28/9). Bersamaan dengan itu, perusahaan berkode emiten CITY ini menjadi emiten ke-600 yang tercatat IPO di BEI.

Direktur Utama PT Natura City Tbk. Elfi Darlis mengungkapkan, pada kesempatan ini pihaknya melempat 2,6 miliar saham baru dengan harga Rp 120 per lembarnya. Adapun dari IPO ini Elfi menargetkan dapat mencapai Rp 312 miliar.

“Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pembayaran kewajiban sehubungan dengan pengembangan usaha, tambahan perolehan tanah, dan modal kerja,” ungkap Elfi di Gedung BEI, Jakarta.

Selain itu, Elfi mengatakan bahwa pihaknya akan mengejar berbagai proyek. Salah satunya ialah proyek low rise building di Serpong. CITY tengah berusaha memperoleh izin untuk proyek tersebut.

Lebih lanjut, Elfi menjelaskan bahwa proyek tersebut ditargetkan untuk konsumen milenial. Sebab itu harga per unitnya di bawah Rp 400 juta. Rencananya, CITY akan membangun 4 bangunan low rise building dengan jumlah 100 unit perbangunan yang masing-masing memiliki 4 lantai.

“Kami akan luncurkan akhir tahun. Mudah-mudahan di semester I sudah bisa aktivasi.” harap Elfi.

Selain itu, CITY berencana menggenjot ekspansi bisnis lewat akuisisi tanah, baik di sekitar kawasan pengembangan sendiri maupun di kawasan lain yang dianggap potensial. Saat ini, CITY memiliki sekitar 200 hektare lahan di Serpong yang 160 hektare di antaranya belum dikembangkan. Sementara untuk wilayah yang akan dirambah di luar Serpong yaitu Jawa Barat dan Sumatera.

Tahun ini, CITY menargetkan pendapatan pra-penjualan sebesar Rp 600 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan marketing sales tahun lalu sebesar Rp 400 miliar. Namun, Elfi mengungkapkan bahwa marketing sales yang berhasil dicapai sampai dengan kuartal III 2018 baru mencapai Rp 250 miliar.

“Kami akan terus genjot target marketing sales hingga akhir tahun dengan berbagai strategi penjualan seperrti pameran,” terang Elfi.

Terbongkar! Inilah Fitur Tersembunyi Infinix HOT S3X yang Terjual 5 Ribu Unit

0

Berempat.com – Produk teranyar Inifix Mobility untuk Indonesia, Infinity HOT S3X rupanya disambut hangat oleh konsumen ponsel Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari terjualnya 5.000 unit Infinix HOT S3X pada peluncuran resminya Agustus 2018 lalu.

Mengusung tampilan notch atau poni yang sedang tren saat ini membuat Infinix HOT S3X menarik dari segi tampilan. Nuansa elegan seketika tersaji pada desain layar ponsel satu ini. Ditambah, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang tersemat pada kamera depan menjadi keunggulan yang ditawarkan.

Teknologi AI pada kamera depan Infinix HOT S3X ini diklaim mampu mendeteksi hingga 296 titik pada wajah serta memperhalus objek sesuai dengan gender, usia, warna kulit, hingga ekspresi pengguna.

Selain keunggulan Infinix HOT S3X tersebut, rupanya ponsel pintar satu ini masih menyimpan kecanggihan “tersembunyi”. Apa saja?

  1. Ponsel ini memiliki layar lebih luas dengan resolusi 6.2” HD+ 19:9 Full View Display. Kendati demikian, layar ini tetap bisa disesuaikan dengan kegiatan pengguna, entah saat bermain gim, ataupun menonton video hanya dengan melakukan pinch pada layar untuk menyesuaikan ukuran.
  2. Back button dapat diganti hanya dengan swipe layar sehingga tampilan akan menjadi lebih luas.
  3. Membuka layar tanpa klik hanya dengan mengetuk dua kali pada layar dan akan langsung terbuka.
  4. Melakukan Scrollshot dan Screenshot hanya dengan 3 jari pada layar.
  5. Terdapat fitur One Hand yang berfungsi untuk mempermudah pengguna mengoperasikan smartphone dalam satu tangan.

Dan hal yang paling menggiurkan dari Infinix HOT S3X ini ialah harga yang ditawarkan kepada konsumen, yakni hanya Rp 2.199.000. Bila tertarik untuk mendapatkan Infinix HOT S3X dengan keuntungan lebih, maka Anda perlu menanti di bulan November dan Desember. Pasalnya, Infinix berkomitmen akan memberikan kejutan pada momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

“Infinix berencana meneruskan kolaborasi dengan situs jual beli online terkemuka, Lazada Indonesia. Beragam produk andalan Infinix dengan harga spesial akan meramaikan kampanye 11.11 & 12.12 (Harbolnas) yang akan berlangsung di situs resmi Lazada padabulan November dan Desember nanti,” ungkap ketereangan resmi dari Infinix, Jumat (28/9).

Mitra Warung Bisa Sumbang Rp 8 Miliar ke Bukalapak

0

Berempat.com – Bukalapak memiliki satu strategi yang terbilang beda dibanding marketplace pada umumnya, yakni menggandeng warung sebagai mitra Bukalapak. Menurut Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid, dalam setahun belakangan ini Bukalapak telah menggaet lebih dari 300.000 pemilik warung untuk menjadi mitra.

Fajrin mengungkapkan, penggandengan warung sebagai mitra Bukalapak ini tak terlepas dari sedikitnya orang yang berbelanja daring di Indonesia. Fajrin bahkan menyebut, berdasarkan survei terbaru, hanya 10% penduduk Indonesia yang pernah berbelanja daring.

“Jadi baru 25 juta penduduk Indonesia yang pernah berbelanja online. Sebanyak 90% belum pernah belanja online di e-commerce,” papar Fajrin di Kantor Bukalapak, Kamis (27/9).

Menurut Fajrin, kebanyakan penduduk Indonesia yang belum pernah mencoba berbelanja daring di e-commerce lantaran masih takut atau asing pada proses pembayarannya.

Sebagai salah satu upaya untuk bisa menyentuh 90% dari kategori tersebut, Bukalapak pun berinisiatif untuk menjadikan warung sebagai mitra. Adapun, fungsi dari mitra Bukalapak tersebut ialah sebagai jembatan bagi orang yang belum pernah berbelanja daring.

“Jadi mitra Bukalapak tadi nanti yang memesankan, istilahnya melalui aplikasi begitu. sehingga dari sisi konsumen itu terjembatani. Mitra yang mengurus dan orang tinggal terima beres saja,” terang Fajrin.

Tak hanya menambah jumlah orang yang berbelanja daring, Fajrin pun mengklaim bahwa mitra Bukalapak telah menyumbang 20% dari total Gross Merchandise Value (GMV) bulanan Bukalapak yang sebesar Rp 4 triliun. Artinya mitra Bukalapak bisa menyumbang Rp 800 miliar.

“Jadi orang yang belum familiar dengan belanja online bisa datang ke warung untuk belanja online, beli tiket dan sebagainya di sana,” jelas Fajrin.

Fakta di Balik Resminya Indonesia Miliki 51% Saham Freeport

0

Berempat – Indonesia telah resmi memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia seiring dengan berjalannya proses penandatanganan Sales and Purchase Agreement antara PT Indonesia Asahan Alumunium dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM, Kamis (27/9) sore.

“Ini sudah selesai, selebihnya tinggal masalah administrasi saja,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan usai menjadi saksi penandatanganan kesepakatan tersebut.

Dalam kesepakatan ini turut hadir Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin serta Direktur Freeport McMoran Richard Adkerson. Sementara proses penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Berikut adalah fakta-fakta di balik resminya Indonesia memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia.

  1. Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan pokok divestasi saham yang dilakukan Freeport McMoran selaku induk perusahaan PT Freeport Indonesia dengan pemerintah pada 12 Juli 2018 lalu.
  2. Dalam proses kepemilikan saham PT Freeport Indonesia tersebut, Indonesia melalui Inalus perlu membeli hak partisipasi PT Rio Tinto Indonesia (RTI) sebesar 40% yang ada di tambang Grasberg milik Freeport Indonesia. Pembelian saham dilakukan secara tunai oleh pemerintah kepada Rio Tinto.
  3. Setelah hak partisipasi Rio Tinto dimiliki oleh Inalum, maka akan dikonversi menjadi saham di Freeport Indonesia. Namun, agar besaran sahamnya terukur, Freeport Indonesia akan menerbitkan right issue lebih dulu. Setelah terbit, akan terjadi dilusi saham pada transaksi tersebut. Dari dua transaksi ini, Indonesia memiliki saham di Freeport Indonesia sebesar 45,6%.
  4. Karena untuk bisa menjadi pemegang saham mayoritas, yakni 51% maka Indonesia masih harus mengakuisisi 5,4% saham lagi di Freeport Indonesia.
  5. Dan yang dilakukan pada Kamis (27/9) yaitu Inalum membeli saham Freeport McMoran sebesar 5,4% guna menggenapi kepemilikan saham menjadi 51% di Freeport Indonesia. Transaksi ini dilakukan dengan kes.
  6. Adapun nominal pembayaran yang harus dibayar oleh Indonesia agar bisa memiliki 51% saham di Freeport Indonesia yakni sebesar US$ 3,85 miliar. Untuk bisa mengumpulkan dana US$ 3,85 miliar tersebut, Inalum pun dibantu oleh sejumlah bank.

Hanif Dhakiri Blak-blakan Tentang Iklim Ketenagakerjaan di Indonesia

0

Berempat.com – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menjabarkan seperti apa iklim ketenagakerjaan di Indonesia saat menjadi pembicara di US-Indonesia Investment Summit 2018 yang digelar AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce Washington di Jakarta, Kamis (27/9). Hanif menyebut bahwa Indonesia memiliki iklim ketenagakerjaan yang stabil.

“Adanya kepastian pengupahan, jaminan sosial, hubungan industrial yang baik serta perubahan paradigma Mayday yang makin kondusif akan mampu menarik investasi masuk ke Indonesia,” papar Hanif.

Hanif memperkuat argumentasinya dengan menyebut bahwa jumlah buruh yang ikut berdemo pada Mayday 2018 jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada Mayday tahun 2015 Hanif menyebut terdapat 204.920 buruh yang menggelar aksi demo, sedangkan pada 2018 hanya 100.066 buruh yang menggelar aksi demo.

“Kami pun telah mendorong agar Mayday tidak lagi identik dengan demo buruh. Mayday is a funday,” imbuhnya.

Hal tersebut juga sejalan dengan menurunnya angka perselisihan industrial di Indonesia saat ini. Pada tahun 2014, Hanif menyebut terdapat 2.683 kasus perselisihan industrial, lalu turun menjadi 1.316 kasus pada Januari-Agustus 2018.

Hal positif lain yang diklaim Hanif ialah naiknya jumlah pekerja yang menjadi peserta jaminan sosial tenaga kerja. Sampai dengan Agustus 2018, Hanif menyebut peserta jaminan sosial tenaga kerja mencapai 28.127.702 orang.

Kemudian soal penempatan tenaga kerja. Hanif menyebut sepanjang 2015 hingga Agustus 2018 pemerintah telah menempatkan 9.483.672 orang. Sementara pemerintah menargetkan dapat menciptakan 10 juta lapangan kerja pada tahun depan. “Saya optimis target 10 juta lapangan kerja pada tahun 2019 dapat tercapai, “ tambahnya.

Hanif optimis sebab pada 2019, Presiden Joko Widodo telah menetapkan fokus di sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM). Di pihak Kementerian Ketenagakerjaan pun mendukung fokus tersebut dengan menargetkan pelatihan vokasi secara nasional sebanyak 1,4 juta orang.

“Bahkan, Presiden juga mengarahkan untuk membangun 1.000 BLK Komunitas di tahun 2019, “ ujar Hanif.

Hingga saat ini, Hanif pun mengklaim bahwa pihaknya sedang dan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan vokasi melalui strategi triple skilling, yaitu skilling, upskilling dan reskilling. Bagi tenaga kerja yang belum punya keterampilan dapat mengikuti  program skilling agar punya keahlian di bidang tertentu.

“Bagi tenaga kerja yang telah memiliki skill dan membutuhkan peningkatan akan masuk program upskilling. Sedangkan yang ingin beralih skill dapat masuk ke program reskilling, “ tutur Hanif.

Atas semua penjabarannya tersebut, Hanif pun dengan pasti menyebut bahwa Indonesia sangat menguntungkan sebagai tempat untuk berinvestasi. “Saya pastikan berinvestasi di Indonesia akan membawa keuntungan bagi kita semua pada masa-masa yang akan datang,“ terang Hanif yang berbicara di hadapan Executive Director Southeast Asia U.S. Chamber of Commerce, John Goyer dan  Managing Director American Chamber of Commerce Indonesia, Lin Neumann.