Sabtu, November 23, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 5

Pandan Mengatur Budget Iklan di Media Sosial untuk Hasil Maksimal

Mengatur budget iklan di media sosial menjadi langkah penting bagi bisnis, baik kecil maupun besar, untuk memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan hasil yang optimal. Iklan di sosial media bisa memberikan dampak yang besar terhadap bisnis, namun tanpa pengelolaan budget yang baik, biaya iklan bisa membengkak tanpa hasil yang maksimal. Berikut adalah cara mengatur budget iklan di sosial media agar tetap efektif.

Pertama, tentukan tujuan iklan Anda. Tujuan ini bisa berupa meningkatkan brand awareness, mendatangkan leads, meningkatkan penjualan, atau menambah jumlah pengikut. Dengan menentukan tujuan sejak awal, Anda dapat menyesuaikan alokasi budget sesuai prioritas yang ingin dicapai. Misalnya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan penjualan, sebagian besar anggaran sebaiknya dialokasikan untuk iklan yang fokus pada konversi.

Selanjutnya, pahami audiens yang ingin Anda targetkan. Mengenali demografi, lokasi, minat, dan perilaku audiens membantu Anda menentukan platform sosial media yang tepat serta membuat anggaran iklan lebih efisien. Iklan yang ditargetkan dengan baik memungkinkan Anda untuk menjangkau orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan Anda, sehingga meningkatkan peluang konversi dan mengurangi biaya per klik (CPC).

Memilih Platform dan Model Pembiayaan yang Tepat

Setelah mengetahui audiens, pilih platform sosial media yang paling sesuai. Setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda, dan biaya iklan bisa sangat bervariasi. Facebook, Instagram, TikTok, dan LinkedIn, misalnya, memiliki sistem bidding yang unik dan demografi pengguna yang berbeda-beda. Anda perlu mempertimbangkan platform yang digunakan oleh target audiens agar budget yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia. Sebagai contoh, jika Anda menargetkan profesional, LinkedIn mungkin menjadi pilihan yang tepat meskipun biaya iklan biasanya lebih tinggi dibanding platform lainnya.

Tentukan juga model pembiayaan iklan yang sesuai. Platform sosial media umumnya menawarkan beberapa pilihan, seperti cost-per-click (CPC), cost-per-thousand-impressions (CPM), atau cost-per-acquisition (CPA). Jika tujuan Anda adalah mengarahkan lalu lintas ke situs, CPC bisa menjadi pilihan yang efektif. Namun, jika Anda lebih fokus pada visibilitas, CPM mungkin lebih relevan. Memahami model pembiayaan ini dapat membantu Anda memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kampanye.

Uji berbagai variasi iklan untuk melihat mana yang paling efektif. Cobalah beberapa format seperti gambar, video, atau carousel, serta berbagai pesan atau penawaran. Uji coba ini penting karena hasilnya dapat memberi gambaran iklan mana yang paling disukai audiens, dan Anda bisa mengalokasikan lebih banyak budget pada versi iklan yang terbukti menghasilkan performa terbaik.

Terakhir, pantau dan evaluasi hasil secara berkala. Gunakan data performa yang disediakan platform, seperti jumlah klik, interaksi, biaya per hasil, dan konversi untuk menilai apakah anggaran sudah dikelola dengan baik. Jika hasilnya belum sesuai harapan, lakukan penyesuaian pada target audiens, konten, atau strategi penawaran.

7 Ide Bisnis Modal Kecil yang Tetap Bertahan di Masa Sulit

Membangun bisnis yang tahan lama dengan modal terjangkau memang bisa menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin memulai usaha tanpa risiko besar. Berikut ini beberapa jenis bisnis yang bisa Anda pertimbangkan. Selain membutuhkan modal yang relatif kecil, peluangnya cukup stabil di masa mendatang.

1. Bisnis Kuliner dengan Menu Unik dan Terjangkau

Usaha makanan selalu memiliki peluang besar, karena makanan adalah kebutuhan dasar. Anda bisa mencoba bisnis kuliner dengan modal kecil, seperti camilan unik, minuman kopi atau teh kekinian, atau makanan khas daerah. Bisnis kuliner yang memiliki ciri khas dan harga terjangkau biasanya lebih mudah menarik pelanggan setia. Jika modal sangat terbatas, Anda bisa mulai dengan berjualan online dan melayani pengiriman melalui aplikasi makanan, tanpa perlu membuka toko fisik.

2. Jasa Penitipan Anak atau Hewan Peliharaan

Banyak orang sibuk yang memerlukan jasa penitipan anak atau hewan peliharaan. Dengan modal minim untuk tempat dan mainan sederhana, bisnis ini bisa dijalankan dari rumah. Kuncinya adalah menawarkan tempat yang aman dan nyaman, serta memberikan perhatian penuh kepada anak atau hewan yang dititipkan. Pelayanan yang ramah dan baik akan membuat bisnis ini banyak direkomendasikan.

3. Dropshipping atau Reseller Online

Model bisnis dropshipping dan reseller online bisa menjadi pilihan bagi yang ingin berjualan tanpa stok barang. Anda bisa menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Dalam bisnis dropshipping, produsen akan mengirimkan barang langsung ke pelanggan Anda, jadi Anda hanya perlu fokus pada pemasaran. Bisnis ini bisa dimulai dengan modal minim dan risiko yang relatif kecil, namun membutuhkan ketekunan untuk mencari pelanggan serta mengelola pemasaran di media sosial atau platform e-commerce.

4. Produk Kerajinan Tangan atau DIY (Do-It-Yourself)

Jika Anda memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tangan atau produk DIY, ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Barang-barang handmade sering kali memiliki nilai lebih karena eksklusif dan unik. Misalnya, Anda bisa membuat aksesori, dekorasi rumah, atau barang-barang dari bahan daur ulang. Memulai bisnis ini cukup dengan modal untuk bahan baku dan promosi di media sosial atau marketplace.

5. Jasa Fotografi dan Videografi untuk Media Sosial

Di era digital, permintaan untuk konten visual berkualitas semakin meningkat, terutama untuk kebutuhan bisnis yang ingin tampil menarik di media sosial. Jika Anda memiliki kamera atau bahkan hanya smartphone dengan kualitas kamera yang baik, ini sudah bisa menjadi modal awal. Anda bisa menawarkan jasa fotografi produk atau videografi sederhana untuk konten media sosial.

6. Jasa Penulisan dan Editing Konten

Penulisan konten online, seperti artikel blog, caption media sosial, atau konten website, adalah bisnis yang tidak memerlukan modal besar. Modal utama adalah kemampuan menulis dan mengedit. Dengan kemampuan menulis yang baik, Anda bisa memanfaatkan peluang ini tanpa perlu modal fisik selain laptop dan koneksi internet. Banyak perusahaan kecil hingga besar yang membutuhkan konten untuk promosi digital mereka.

7. Jasa Kebersihan Rumah atau Kantor

Jasa kebersihan rumah atau kantor bisa dijalankan dengan modal terbatas, terutama jika Anda memulai dari skala kecil. Permintaan akan jasa kebersihan tetap tinggi, terutama di lingkungan perkotaan. Anda bisa memulai sendiri dan menawarkan layanan di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Setelah berkembang, Anda bisa mempertimbangkan untuk menambah tim.

Tips Agar Berhasil Membangun Bisnis dengan Modal yang Kecil:

  • Riset Pasar: Pahami kebutuhan pasar dan selera pelanggan yang ingin Anda tuju. Ini membantu Anda menyesuaikan produk atau layanan dengan tepat.
  • Manfaatkan Media Sosial: Gunakan platform seperti Instagram, Facebook, atau WhatsApp untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan tanpa biaya iklan yang besar.
  • Berikan Pelayanan Terbaik: Kepuasan pelanggan adalah kunci untuk mendapatkan rekomendasi dari mulut ke mulut, yang bisa menjadi promosi paling efektif bagi bisnis kecil.
  • Kembangkan Jaringan: Bergabunglah dengan komunitas atau grup yang relevan untuk memperluas jaringan bisnis dan mencari peluang kolaborasi.

Memulai bisnis dengan modal kecil tidak berarti potensinya terbatas. Selama Anda kreatif dan terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar, bisnis ini bisa berkembang secara berkelanjutan.

Produk Kosmetik Lokal Makin Dilirik, Kemenperin Dorong Peningkatan Daya Saing

Kementerian Perindustrian menyoroti pesatnya perkembangan industri kosmetik lokal yang didorong oleh peran besar Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik. Pelaku IKM ini berhasil mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal dan memadukan unsur budaya tradisional dengan tren pasar. Hal ini mendorong berbagai merek kosmetik lokal semakin mendapat tempat penting dalam industri kecantikan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Peningkatan ekspor produk kosmetik Indonesia menunjukkan tren positif. Data dari BPOM dan Perkosmi menunjukkan bahwa pada 2023 terdapat sekitar 1.039 perusahaan kosmetik di Indonesia, dengan 89,2% di antaranya merupakan IKM. “Tingginya jumlah IKM kosmetik ini menunjukkan bahwa sektor kosmetik terbuka luas bagi pelaku usaha lokal,” kata Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, pada pembukaan acara Cosmetic Day di Plasa Industri, Kemenperin, Jakarta, Selasa (29/10).

Pertumbuhan Pasar Kosmetik di Indonesia Semakin Potensial

Menurut data Statista.com, pasar kosmetik di Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 4,86% per tahun antara 2024 hingga 2029. Dengan pertumbuhan yang pesat ini, peluang besar bagi pelaku usaha kosmetik lokal terbuka lebar. Kemenperin memandang keterlibatan IKM sebagai faktor kunci dalam mendukung inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan kreativitas di industri kosmetik.

Selain itu, banyak IKM kosmetik yang mengandalkan bahan-bahan alami lokal. Produk-produk ini tidak hanya menawarkan kualitas yang baik, namun juga mengangkat nilai tradisi yang telah terbukti efektif secara turun-temurun. “Produk kosmetik berbasis lokal semacam ini menarik minat konsumen dalam dan luar negeri, memperkuat daya saing industri,” tambah Faisol.

Laporan dari platform riset pasar FMCG, Compas.co.id, mengungkapkan bahwa enam dari sepuluh merek kosmetik dengan penjualan tertinggi di e-commerce adalah merek lokal, dengan pangsa pasar lebih dari 60%. Prediksi total pendapatan industri kosmetik Indonesia pada 2024 yang mencapai Rp30 Triliun mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap produk kosmetik lokal.

Untuk mendukung perkembangan sektor IKM kosmetik, Kemenperin rutin menggelar Cosmetic Day sebagai wadah bagi brand lokal untuk semakin dikenal oleh masyarakat, meningkatkan interaksi, dan membangun loyalitas konsumen terhadap produk dalam negeri. Kegiatan ini diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, bekerja sama dengan asosiasi kosmetik, pemilik brand, dan komunitas kecantikan.

Cosmetic Day: Menjadi Ajang Kolaborasi dan Promosi Produk Lokal

Acara Cosmetic Day tak hanya memperkenalkan produk kosmetik berkualitas ke pasar yang lebih luas tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antara pelaku industri, asosiasi, dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis kosmetik yang berkelanjutan. “Melalui sinergi ini, kita dapat meningkatkan daya saing kosmetik Indonesia hingga pasar global,” jelas Faisol.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2019, Cosmetic Day selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, terutama karena tren kosmetik lokal yang tengah digandrungi.

Untuk tahun 2024, Cosmetic Day berlangsung dari tanggal 29 Oktober hingga 1 November di Gedung Kemenperin, mengusung tema “Yang Lokal Semakin Fenomenal.” Tujuan acara ini adalah untuk mempromosikan produk kosmetik lokal dan memperkuat potensi IKM kosmetik.

Penghargaan dan Fasilitasi bagi IKM Kosmetik Berprestasi

Acara tahun ini diikuti oleh 48 eksibitor, termasuk finalis Kompetisi Kosmetik, IKM binaan asosiasi dan BPOM, serta sponsor acara. Ditjen IKMA memberikan penghargaan kepada tiga pemenang Kompetisi Startup IKM Kosmetik 2024, yakni PT Sinar Kejora Indonesia (Keyoura), PT ALAMI OILAND SEMESTA (Oiland), dan CV IUMI (IUMI). Kompetisi ini bertujuan menemukan potensi IKM kosmetik inovatif untuk dipromosikan secara lebih luas.

Dalam rangkaian acara, Cosmetic Day 2024 juga menyelenggarakan Temu Bisnis IKM Kosmetik dan Obat Tradisional serta Penandatangan Nota Kesepahaman antara IKM Kosmetik dan Industri Bahan Baku. Kemenperin juga memberikan dukungan berupa sertifikasi dan izin edar.

Kegiatan ini menggandeng berbagai pihak, termasuk BPOM, BPJPH, asosiasi kosmetik, dan perusahaan nasional. “Kemenperin berterima kasih atas kerja sama semua pihak untuk memastikan produk kosmetik lokal aman, halal, dan berkualitas,” tutup Dirjen IKMA.

Mengapa Anak Muda Kini Harus Berjuang Ekstra untuk Membeli Rumah?

Membeli rumah sering kali dianggap sebagai pencapaian besar dalam hidup, tetapi bagi generasi muda saat ini, mimpi tersebut semakin terasa sulit diwujudkan. Masalah ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Mengapa generasi milenial dan gen Z kini sulit memiliki rumah sendiri? Berikut Berempat.com akan memberi beberapa faktor penyebabnya yang patut kita fahami.

1. Harga Properti yang Terus Meningkat

Harga properti, khususnya di perkotaan, terus melonjak setiap tahunnya. Kenaikan ini tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan yang signifikan, membuat semakin banyak anak muda merasa tidak sanggup membeli rumah. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, harga rumah terus naik hingga rata-rata 10-15% per tahun.

Banyak pakar ekonomi menyebut ini sebagai property bubble, di mana harga rumah naik jauh lebih cepat dari kemampuan daya beli masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini mempersulit generasi muda yang baru memulai karir untuk mengumpulkan uang muka (down payment) maupun cicilan bulanan.

2. Penghasilan yang Tidak Seimbang dengan Biaya Hidup

Tingkat penghasilan generasi muda saat ini tidak sebanding dengan inflasi dan kenaikan harga barang serta layanan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir berada di kisaran 2-4% per tahun. Di sisi lain, rata-rata kenaikan gaji karyawan di level entry hanya sekitar 5-6% per tahun, yang sering kali tidak cukup untuk mengejar inflasi.

Bagi banyak anak muda, sebagian besar gaji bulanan harus digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, serta kebutuhan digital. Alhasil, jumlah yang tersisa untuk ditabung menjadi kecil, sehingga mengumpulkan uang muka rumah menjadi tantangan tersendiri.

3. Kebutuhan Hidup dan Gaya Hidup Konsumtif

Kebiasaan konsumtif generasi muda juga menjadi faktor yang memperlambat proses mereka dalam membeli rumah. Gaya hidup modern seperti makan di luar, traveling, dan membeli gadget terbaru memang menggoda, terutama dengan kemudahan layanan buy now, pay later dan berbagai kredit konsumtif.

Menurut survei oleh Katadata, 70% generasi milenial di Indonesia menghabiskan pendapatan mereka untuk kebutuhan gaya hidup, bukan untuk investasi atau tabungan jangka panjang. Kondisi ini membuat mereka kesulitan menabung untuk DP rumah, apalagi membayar cicilan dalam jangka waktu panjang.

4. Biaya Pendidikan dan Pinjaman Pendidikan

Tidak hanya itu, banyak anak muda yang harus berhadapan dengan biaya pendidikan yang mahal. Beberapa dari mereka masih memiliki pinjaman pendidikan yang perlu dilunasi setelah lulus kuliah. Ini menjadi beban tambahan yang cukup berat, terutama jika harus dibayarkan bersamaan dengan kebutuhan hidup lainnya.

Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, pinjaman pendidikan menjadi penyebab utama tertundanya keputusan untuk membeli rumah. Meski di Indonesia skala pinjaman pendidikan tidak sebesar di luar negeri, namun tetap berperan sebagai beban tambahan yang perlu diperhitungkan.

5. Persaingan dengan Investor Properti

Fenomena investor properti yang membeli rumah untuk dijadikan aset atau investasi jangka panjang juga menjadi masalah tersendiri. Para investor ini sering kali memiliki dana besar, sehingga mampu membeli properti secara tunai atau dengan uang muka yang tinggi, membuat harga rumah semakin melambung.

Fenomena ini juga terjadi di Indonesia, di mana properti, terutama di kota besar, sering dijadikan investasi oleh orang-orang yang sudah mapan. Akibatnya, rumah-rumah yang seharusnya dapat dibeli oleh kalangan muda menjadi semakin sulit dijangkau.

6. Syarat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang Ketat

Perbankan memiliki syarat dan ketentuan yang cukup ketat untuk memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal atau tidak memiliki penghasilan tetap. Banyak anak muda saat ini bekerja di industri gig economy seperti freelancer, startup, atau kontrak, yang memiliki ketidakpastian penghasilan. Kondisi ini membuat mereka kesulitan memenuhi persyaratan KPR.

Sementara bank lebih cenderung memberikan KPR kepada orang-orang dengan penghasilan tetap dan stabil, yang membuat generasi muda yang baru memulai karir sering kali kesulitan untuk diterima pengajuan KPR-nya.

7. Minimnya Edukasi Finansial

Faktor terakhir yang juga cukup signifikan adalah kurangnya edukasi finansial sejak dini. Banyak generasi muda yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang pentingnya investasi, pengelolaan keuangan, serta perencanaan pembelian aset besar seperti rumah. Alhasil, mereka sering kali tidak memiliki strategi finansial yang solid untuk mencapai tujuan membeli rumah.

Menurut ahli finansial Prita Ghozie, edukasi keuangan sejak dini dapat membantu generasi muda membuat rencana yang lebih matang dalam mencapai tujuan finansial mereka, termasuk membeli rumah. “Tanpa perencanaan yang matang dan komitmen menabung yang kuat, keinginan membeli rumah akan sulit tercapai,” jelas Prita.

Kombinasi dari harga rumah yang tinggi, gaya hidup konsumtif, minimnya penghasilan, persaingan dengan investor properti, dan kurangnya edukasi finansial membuat generasi muda kesulitan untuk membeli rumah. Namun, hal ini bukan berarti mustahil. Dengan perencanaan keuangan yang baik, komitmen menabung, dan pemilihan investasi yang tepat, impian untuk memiliki rumah masih bisa dicapai.

Bagi yang ingin memiliki rumah di masa depan, penting untuk mulai menabung sejak dini, mengendalikan gaya hidup konsumtif, dan mencari informasi seputar investasi atau program pemerintah yang bisa membantu anak muda memiliki rumah.

Blockchain di Balik Layar Ekonomi Digital, Apa Saja Manfaatnya?

Blockchain adalah teknologi yang membawa perubahan besar pada sistem ekonomi global dengan menyediakan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam berbagai transaksi keuangan dan perdagangan. Dengan sifatnya yang terdesentralisasi, blockchain berfungsi sebagai buku besar digital yang mencatat semua transaksi secara permanen dan terbuka. Hal ini berbeda dengan sistem tradisional yang cenderung terpusat, seperti perbankan konvensional, di mana hanya pihak tertentu yang memiliki akses penuh ke data transaksi. Blockchain memungkinkan semua pengguna di jaringan untuk memverifikasi dan melacak transaksi, sehingga risiko manipulasi atau kecurangan berkurang.

Mengapa Blockchain Mengubah Sistem Keuangan dan Logistik?

Di sektor keuangan, blockchain mengurangi kebutuhan akan perantara seperti bank atau lembaga keuangan dalam transaksi antar individu atau perusahaan. Teknologi ini bukan hanya memotong biaya komisi atau administrasi, tetapi juga mempercepat proses transaksi. Contohnya, transaksi internasional yang biasanya memakan waktu beberapa hari kini bisa selesai dalam hitungan menit atau bahkan detik berkat blockchain. Ini merupakan kemajuan besar untuk perdagangan global, yang sering terkendala oleh birokrasi dan proses lambat.

Selain di sektor keuangan, blockchain juga berdampak besar pada industri logistik dan rantai pasok. Teknologi ini memungkinkan perusahaan melacak asal-usul, pergerakan, dan kondisi barang di setiap titik rantai pasok secara transparan. Dengan blockchain, data perjalanan suatu produk dari produsen hingga ke tangan konsumen dicatat dengan jelas dan permanen, yang mengurangi risiko pemalsuan serta menjamin keaslian barang. Industri makanan dan obat-obatan sangat diuntungkan oleh teknologi ini, karena transparansi dan keamanan produk menjadi semakin terjamin.

Potensi Blockchain dalam Konsep Ekonomi Baru

Blockchain juga mendukung lahirnya konsep ekonomi baru seperti DeFi (Decentralized Finance) dan NFT (Non-Fungible Token). DeFi, misalnya, menawarkan layanan keuangan tanpa keterlibatan perantara tradisional. Melalui kontrak pintar yang otomatis berjalan sesuai kesepakatan, pengguna dapat melakukan pinjaman, investasi, hingga asuransi dengan biaya lebih rendah tanpa perlu mempercayai pihak ketiga. Sementara itu, NFT membuka peluang ekonomi di dunia seni dan hiburan dengan memberi nilai kepemilikan digital pada karya kreatif yang sebelumnya mudah disalin.

Teknologi blockchain menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan terbuka, di mana setiap orang dapat berpartisipasi dan memperoleh akses yang sama tanpa harus bergantung pada otoritas atau perantara tertentu. Namun, meski potensinya besar, blockchain masih menghadapi tantangan seperti skalabilitas, regulasi, dan keamanan. Tantangan ini harus diatasi sebelum blockchain dapat diadopsi secara luas di seluruh dunia.

Pengaruh Food Vlogger, Rahasia di Balik Suksesnya Bisnis Kuliner Viral

Dalam era digital seperti sekarang, food vlogger menjadi salah satu faktor besar yang memengaruhi tren kuliner di kalangan masyarakat. Dengan kekuatan media sosial, mereka tidak hanya sekadar berbagi pengalaman makan, tetapi juga memengaruhi banyak orang untuk mencoba berbagai jenis makanan atau tempat makan baru. Popularitas food vlogger ini berdampak langsung terhadap penjualan dan perkembangan bisnis kuliner, baik skala kecil maupun besar. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengaruh besar food vlogger terhadap bisnis kuliner.

1. Peningkatan Exposure dan Popularitas Bisnis Kuliner

Food vlogger yang memiliki ribuan hingga jutaan pengikut dapat memberikan exposure yang luas bagi suatu bisnis kuliner. Ketika seorang vlogger mengulas sebuah restoran atau produk makanan, audiens yang luas akan mengenal tempat atau produk tersebut. Hal ini bisa mendatangkan banyak pelanggan baru yang penasaran untuk mencoba sendiri makanan yang direkomendasikan oleh vlogger favorit mereka.

Food vlogger juga memiliki kemampuan untuk mengangkat tempat makan kecil atau hidden gem menjadi populer di kalangan netizen. Sebuah kedai sederhana bisa tiba-tiba ramai dikunjungi orang setelah diulas oleh seorang vlogger terkenal. Fenomena ini menciptakan istilah “viral,” di mana sebuah tempat makan mendadak ramai hingga terkadang pengelola bisnis kuliner kewalahan untuk melayani lonjakan pengunjung.

2. Menumbuhkan Kepercayaan Konsumen melalui Review yang Jujur

Kebanyakan food vlogger berusaha menyajikan ulasan yang jujur dan objektif. Kejujuran ini sangat penting karena pengikut mereka cenderung lebih percaya pada review yang tidak bias. Mereka lebih menghargai opini langsung dari seseorang yang sudah mencoba, daripada iklan yang dibuat oleh brand itu sendiri.

Review yang jujur dari food vlogger memberikan gambaran langsung kepada calon konsumen tentang rasa, kualitas, dan pelayanan suatu tempat makan. Misalnya, jika seorang food vlogger terkenal memberikan rating tinggi untuk sebuah restoran, kemungkinan besar pengikut mereka akan menganggap bahwa restoran tersebut layak untuk dicoba. Sebaliknya, review negatif bisa berdampak kurang baik terhadap reputasi bisnis kuliner yang diulas.

3. Pendorong Inovasi dalam Bisnis Kuliner

Dengan seringnya food vlogger mengeksplorasi beragam makanan unik, bisnis kuliner terdorong untuk terus berinovasi. Kehadiran vlogger mengharuskan pelaku usaha kuliner untuk menciptakan menu-menu baru yang lebih menarik, unik, dan tentunya lezat. Hal ini disebabkan karena pelanggan, yang terpengaruh oleh tren vlogger, cenderung tertarik dengan sesuatu yang baru dan berbeda.

Sebagai contoh, konsep makanan kekinian seperti “croffle” (croissant waffle), minuman boba, dan berbagai makanan “cheese pull” yang viral, sebagian besar dipopulerkan oleh food vlogger. Inovasi dalam bentuk penyajian makanan yang lebih estetik dan unik ini membuat banyak pengusaha kuliner berlomba-lomba menciptakan menu baru yang “Instagrammable” untuk menarik minat konsumen.

4. Meningkatkan Penjualan dan Loyalitas Pelanggan

Ketika seorang food vlogger mengulas suatu produk dengan penuh antusias, banyak pengikut yang merasa tertarik untuk membeli produk tersebut. Misalnya, vlogger yang merekomendasikan kue dari sebuah toko online sering kali mengakibatkan penjualan kue tersebut meningkat drastis. Ini menunjukkan bahwa food vlogger bisa memengaruhi keputusan pembelian banyak orang.

Selain itu, jika pelanggan merasa puas dengan rekomendasi dari vlogger, mereka cenderung menjadi pelanggan yang loyal terhadap tempat makan atau produk tersebut. Apalagi jika bisnis tersebut dapat menjaga kualitas dan konsistensi, pelanggan yang loyal akan tetap datang dan bahkan merekomendasikan kepada orang lain. Dengan demikian, food vlogger secara tidak langsung membantu meningkatkan loyalitas pelanggan bagi bisnis kuliner.

5. Efisiensi dan Keefektifan dalam Strategi Pemasaran

Bagi pengusaha kuliner, kolaborasi dengan food vlogger bisa menjadi strategi pemasaran yang efisien dan efektif. Dalam banyak kasus, mengajak food vlogger terkenal untuk mengulas produk atau restoran mereka bisa lebih berpengaruh dibandingkan dengan iklan konvensional. Para pelaku usaha hanya perlu menyediakan makanan dan memberi sedikit kompensasi, tetapi hasilnya bisa jauh lebih signifikan daripada biaya iklan pada media cetak atau TV.

Kolaborasi dengan food vlogger ini juga memberi keuntungan dari segi target pasar yang lebih spesifik. Food vlogger biasanya memiliki segmentasi audiens tertentu, misalnya anak muda yang aktif di media sosial atau pecinta kuliner. Dengan begitu, bisnis kuliner bisa lebih mudah menjangkau target pasar yang tepat.

6. Risiko Potensial dan Pengaruh Review Negatif

Meski memiliki banyak manfaat, ada juga risiko yang harus diperhatikan. Jika seorang food vlogger memberikan ulasan negatif, hal tersebut bisa berdampak buruk pada bisnis kuliner. Pengikut yang mempercayai ulasan vlogger tersebut mungkin akan menghindari tempat makan atau produk yang diulas buruk. Oleh karena itu, penting bagi bisnis kuliner untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan agar tetap memberikan pengalaman positif bagi para food vlogger maupun pelanggan.

Secara keseluruhan, pengaruh food vlogger terhadap penjualan dan bisnis kuliner sangatlah besar. Dari memberikan exposure, meningkatkan kepercayaan konsumen, hingga mendorong inovasi dan penjualan, kehadiran food vlogger telah menjadi bagian penting dari industri kuliner saat ini. Meski terdapat beberapa risiko, potensi keuntungan yang diberikan oleh kolaborasi dengan food vlogger jauh lebih besar bagi bisnis kuliner yang ingin berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

Peluang Emas! 8 Franchise Minuman Kekinian yang Laris Manis di Indonesia

Bisnis franchise minuman semakin diminati di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha dengan modal yang lebih terjangkau dan risiko yang lebih rendah. Bisnis ini biasanya menawarkan berbagai jenis minuman yang sedang populer di kalangan konsumen. Mulai dari kopi, boba, hingga minuman teh kekinian, banyak merek franchise yang berhasil menarik perhatian dan meraih kesuksesan besar. Berikut Berempat.com akan memberi beberapa contoh franchise minuman terlaris di Indonesia yang bisa jadi pilihan bagi Anda yang ingin berbisnis.

1. Janji Jiwa

Franchise kopi yang satu ini terkenal dengan konsep minuman kopi “grab and go” yang simpel namun berkualitas. Janji Jiwa menawarkan berbagai varian minuman kopi dan non-kopi yang populer di kalangan anak muda hingga pekerja kantoran. Dengan desain minimalis dan rasa kopi yang pas di lidah, Janji Jiwa berhasil berkembang pesat dengan lebih dari 900 gerai di seluruh Indonesia. Sistem franchise Janji Jiwa cukup terjangkau, dan franchisee akan mendapatkan dukungan berupa pelatihan barista, pasokan bahan baku berkualitas, serta dukungan pemasaran.

2. Kopi Kenangan

Kopi Kenangan juga menjadi franchise kopi terlaris di Indonesia dengan konsep serupa, namun mengedepankan branding yang kuat. Dengan berbagai menu menarik seperti “Kenangan Mantan” dan “Ayo Ngopi, Jangan Laper,” Kopi Kenangan berhasil menarik banyak pelanggan. Sistem franchise-nya menawarkan konsep outlet yang bisa disesuaikan dengan lokasi, baik di mall maupun di pusat perkantoran. Kopi Kenangan menyediakan bahan baku kopi premium dan pelatihan untuk karyawan sehingga kualitas produk dan pelayanan tetap konsisten di seluruh gerai.

3. Teh Poci

Jika berbicara tentang teh, franchise Teh Poci tak bisa diabaikan. Teh Poci menawarkan minuman teh tradisional khas Indonesia yang disajikan dengan berbagai pilihan rasa. Teh Poci memiliki keunggulan harga yang terjangkau dan mudah dijangkau oleh semua kalangan. Franchise Teh Poci biasanya hadir dalam bentuk booth kecil di pasar atau pusat perbelanjaan, membuatnya cukup fleksibel dalam penempatan lokasi. Dengan harga kemitraan yang relatif rendah, Teh Poci menjadi pilihan yang menarik bagi para pebisnis pemula.

4. Gulu-Gulu

Penggemar boba pasti sudah tidak asing dengan brand yang satu ini. Gulu-Gulu merupakan franchise minuman boba yang diusung oleh Sour Sally Group. Dengan pilihan menu minuman kekinian seperti milk tea, cheese tea, dan aneka varian boba lainnya, Gulu-Gulu menjadi salah satu minuman favorit anak muda. Konsep franchise ini menawarkan outlet dengan desain menarik dan menu yang inovatif, didukung dengan sistem pemasaran dari manajemen Sour Sally Group. Meski investasi awalnya cukup besar, potensi keuntungan yang ditawarkan juga sebanding.

5. Haus!

Haus! adalah brand minuman kekinian yang mengusung konsep “Affordable Premium Drinks.” Brand ini terkenal dengan harganya yang ramah di kantong namun tetap memiliki kualitas rasa yang bersaing. Haus! menawarkan berbagai menu minuman seperti Thai Tea, Green Tea, Milk Tea, dan aneka minuman segar lainnya. Franchise Haus! menjadi salah satu franchise yang cukup laris karena keunggulannya dalam menyasar semua kalangan, terutama generasi muda. Dengan modal yang relatif terjangkau dan pilihan paket kemitraan yang fleksibel, Haus! bisa jadi pilihan menarik untuk Anda yang ingin mencoba bisnis minuman.

6. Xi Boba

Xi Boba juga merupakan salah satu franchise minuman boba terlaris yang sukses di Indonesia. Dengan slogan “Boba No. 1,” Xi Boba menyajikan beragam menu minuman boba seperti Brown Sugar Boba, Milk Tea, dan Cheese Tea yang sangat diminati oleh anak muda. Xi Boba sering membuka outlet di mall atau pusat perbelanjaan dengan konsep booth atau gerai kecil. Sistem franchise yang mereka tawarkan menyediakan berbagai dukungan seperti pemasaran, pengiriman bahan baku, serta pelatihan untuk menjaga kualitas produk.

7. Es Teh Indonesia

Es Teh Indonesia adalah salah satu franchise minuman yang fokus pada teh dengan berbagai pilihan rasa dan topping. Dengan kemasan dan konsep yang menarik, Es Teh Indonesia menyasar berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Franchise Es Teh Indonesia memiliki harga kemitraan yang relatif terjangkau dengan dukungan penuh dari pusat untuk pengadaan bahan baku, pelatihan karyawan, dan strategi pemasaran. Brand ini sangat cocok bagi yang ingin memulai bisnis dengan investasi rendah namun prospek yang menjanjikan.

8. Kopi Lain Hati

Bagi pecinta kopi dengan harga yang terjangkau, Kopi Lain Hati adalah salah satu pilihan franchise yang layak dipertimbangkan. Brand ini menyajikan berbagai varian kopi dan minuman non-kopi yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Franchise Kopi Lain Hati menawarkan dukungan penuh untuk mitra franchise, mulai dari pengadaan bahan baku, pelatihan barista, hingga strategi pemasaran. Dengan konsep yang menarik dan nama yang unik, Kopi Lain Hati telah berhasil membuka ratusan cabang di berbagai kota di Indonesia.

Memilih franchise minuman terlaris di Indonesia dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, terutama jika Anda memilih brand yang sudah dikenal masyarakat luas. Bisnis ini cocok bagi yang ingin memulai usaha dengan modal yang lebih terjangkau, namun tetap memiliki prospek yang menjanjikan. Dari Janji Jiwa hingga Es Teh Indonesia, berbagai brand di atas telah terbukti sukses dan memiliki sistem kemitraan yang matang. Pastikan untuk mempertimbangkan faktor lokasi, modal, dan pasar yang ingin Anda sasar agar bisnis franchise minuman Anda berjalan lancar dan sukses.

Jangan Tunda Lagi, Ini Alasan Gen Z Harus Melek Finansial Sekarang!

Di era digital ini, segala sesuatu bergerak dengan cepat, termasuk bagaimana kita mengelola uang. Generasi Z, atau yang biasa disebut Gen Z, merupakan generasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012, dan sekarang sedang memasuki dunia kerja atau bersiap untuk memasukinya. Di tengah perkembangan teknologi, kemudahan akses informasi, serta perubahan ekonomi global, penting bagi Gen Z untuk melek finansial atau memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana mengelola keuangan.

Mengapa hal ini begitu penting? Berikut  adalah beberapa alasan mengapa Gen Z harus lebih sadar tentang literasi finansial.

1. Menghadapi Tantangan Ekonomi yang Berubah

Perkembangan ekonomi dunia saat ini sangat dinamis. Inflasi, ketidakstabilan harga, hingga tantangan krisis ekonomi global bisa berdampak langsung pada keuangan pribadi. Dengan melek finansial, Gen Z bisa lebih siap menghadapi situasi-situasi ini. Mereka akan tahu cara menyesuaikan anggaran, mengelola tabungan, serta memahami strategi investasi yang bisa mengamankan masa depan keuangan mereka.

2. Menghindari Utang yang Berlebihan

Dalam dunia di mana segala sesuatu bisa diakses dengan mudah melalui kartu kredit, paylater, atau pinjaman online, godaan untuk menghabiskan uang secara berlebihan sangat besar. Namun, jika tidak hati-hati, utang bisa menumpuk dan menjadi beban yang sulit diatasi. Dengan pengetahuan finansial yang baik, Gen Z dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan, seperti membedakan antara kebutuhan dan keinginan serta mengetahui bagaimana cara menggunakan utang dengan bijak.

3. Membangun Kebiasaan Menabung Sejak Dini

Menabung adalah dasar dari keamanan finansial. Namun, banyak orang sering mengabaikan pentingnya menabung karena merasa masih muda atau berpikir “nanti saja.” Padahal, semakin cepat seseorang mulai menabung, semakin besar hasil yang akan didapatkan di masa depan. Dengan melek finansial, Gen Z akan menyadari betapa pentingnya membangun kebiasaan menabung sedini mungkin, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun. Ini adalah langkah penting dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, mempersiapkan dana pensiun, atau memulai usaha.

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Keuangan

Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi di ujung jari mereka. Aplikasi keuangan, layanan perbankan digital, serta platform investasi semakin mudah diakses. Dengan literasi finansial yang baik, mereka bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien. Misalnya, menggunakan aplikasi untuk memantau pengeluaran, membuat anggaran, hingga berinvestasi secara otomatis di pasar saham atau cryptocurrency.

5. Mengembangkan Mindset Investasi

Investasi bukan lagi hal yang asing bagi generasi muda saat ini. Namun, tanpa pemahaman yang benar, investasi bisa menjadi jebakan. Dengan melek finansial, Gen Z bisa memahami risiko dan potensi dari berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, hingga properti. Mereka juga bisa belajar tentang konsep compounding interest, di mana keuntungan dari investasi bisa tumbuh lebih besar seiring waktu.

6. Mempersiapkan Masa Pensiun Lebih Awal

Meskipun pensiun mungkin tampak sangat jauh bagi Gen Z, namun mempersiapkannya sejak dini adalah keputusan yang cerdas. Dengan memulai perencanaan pensiun lebih awal, mereka bisa memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan dana lebih banyak dengan usaha yang lebih sedikit. Pemahaman tentang produk seperti dana pensiun, asuransi, hingga investasi jangka panjang sangat penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih aman secara finansial.

7. Menghindari Kebiasaan Konsumtif

Di era media sosial, godaan untuk tampil sempurna sering kali memicu perilaku konsumtif. Banyak Gen Z yang merasa harus selalu mengikuti tren terbaru, baik dalam hal fashion, gadget, atau gaya hidup, tanpa mempertimbangkan dampaknya pada keuangan mereka. Dengan pemahaman finansial yang baik, mereka dapat lebih kritis dalam memutuskan pengeluaran dan mengembangkan kebiasaan hidup yang lebih hemat serta bijaksana.

8. Mengambil Kendali Atas Masa Depan Finansial

Pada akhirnya, melek finansial bukan hanya tentang mengelola uang, tetapi juga tentang mengambil kendali atas masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, Gen Z bisa membuat keputusan yang lebih tepat, baik dalam hal karir, investasi, maupun gaya hidup. Mereka bisa mencapai kemandirian finansial lebih cepat dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih stabil.

Melek finansial adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap orang, terutama Gen Z yang sedang memasuki dunia dewasa dan menghadapi berbagai tantangan ekonomi modern. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana mengelola uang, menabung, berinvestasi, serta memanfaatkan teknologi, Gen Z dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan stabil. Semakin cepat mereka mulai belajar, semakin baik pula hasilnya nanti.

Setahun Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Lampaui 5,8 Juta Penumpang

Kereta cepat Whoosh menunjukkan perkembangan positif dalam satu tahun operasionalnya sejak dimulainya layanan komersial pada 17 Oktober 2023, terutama dalam hal peningkatan jumlah penumpang.

Whoosh telah melayani sekitar 5,8 juta penumpang, perlahan-lahan menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan antara Jakarta dan Bandung. Pada tahun 2023, tercatat 1,1 juta penumpang menggunakan Whoosh, dan pada 2024 jumlahnya meningkat signifikan menjadi 4,65 juta penumpang.

Volume penumpang harian mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat, dari 9.000 per hari pada Oktober 2023 menjadi 18.000 hingga 22.000 per hari pada Oktober 2024. Rekor tertinggi terjadi pada 5 Juli 2024, dengan 24.132 penumpang dalam satu hari, naik 12% dibandingkan puncak pada 19 November 2023, di mana 21.537 penumpang tercatat menggunakan layanan tersebut.

Peningkatan Jumlah Penumpang dan Perjalanan

Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap kereta cepat Whoosh sebagai pilihan transportasi yang andal. Menurutnya, rata-rata penumpang harian terus naik lebih dari 100% sejak pertama kali beroperasi. Tingkat okupansi juga tetap terjaga baik, mencapai 70-80% di luar musim sibuk dan 80-100% selama musim puncak.

Pertumbuhan jumlah penumpang ini didukung oleh peningkatan frekuensi perjalanan dari 14 kali per hari menjadi 48 perjalanan per hari, meningkat sebesar 242%. Meskipun ada penambahan frekuensi, Whoosh tetap mempertahankan standar keselamatan, ketepatan waktu, dan kualitas pelayanan penumpang.

Secara keseluruhan, penumpang kelas Premium Economy mendominasi dengan 5,45 juta penumpang atau sekitar 94% dari total penumpang. Sementara itu, kelas First Class melayani 112 ribu penumpang atau 2%, dan Business Class sebanyak 233 ribu penumpang atau 4%. Sebagian besar penumpang, sekitar 96%, merupakan penumpang domestik, sementara 4% lainnya adalah penumpang internasional.

Stasiun Halim tercatat sebagai stasiun dengan volume pemberangkatan tertinggi, mencapai 2,9 juta penumpang, diikuti oleh Stasiun Padalarang dengan 2 juta penumpang, serta Stasiun Tegalluar Summarecon dengan 733 ribu penumpang. Rute Halim – Padalarang masih mendominasi, mencakup 80% dari total perjalanan, sementara 20% lainnya memilih rute Halim – Tegalluar Summarecon.

Upaya KCIC dalam Meningkatkan Aksesibilitas

Eva menambahkan bahwa KCIC terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan aksesibilitas seluruh stasiun Whoosh dan mengintegrasikannya dengan moda transportasi lain seperti LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Trans Metro Pasundan, Commuter Line Bandung Raya, KA Feeder Kereta Cepat, serta bus bandara, untuk mempermudah penumpang dalam bermobilitas.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada pertengahan 2024, sebanyak 41% penumpang Whoosh berusia 16-25 tahun, dan 28% berusia 26-35 tahun. Dari sisi pekerjaan, 55% penumpang merupakan pegawai swasta, sedangkan 19% adalah pegawai pemerintah. Mayoritas penumpang, sekitar 44%, menggunakan Whoosh untuk keperluan wisata, sementara 34% lainnya untuk perjalanan bisnis.

Sebanyak 45% pengguna Whoosh sebelumnya menggunakan mobil pribadi untuk bepergian antara Jakarta dan Bandung, sedangkan 25% lainnya memilih bus atau travel. Eva menekankan bahwa Whoosh telah berhasil mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih efisien.

“Dalam hampir satu tahun, Whoosh telah memberikan layanan yang aman, nyaman, dan mudah diakses oleh masyarakat. KCIC akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang dan berharap dapat menjadikan Whoosh sebagai pilihan transportasi utama masyarakat,” tutup Eva.

Hobi Fotografi? Ini Cara Menjual Foto di Shutterstock agar Cuan Mengalir!

Menjual foto di platform seperti Shutterstock bisa jadi peluang cuan yang menjanjikan, terutama jika kamu suka fotografi atau desain grafis. Saat ini, permintaan untuk konten visual berkualitas tinggi semakin meningkat, baik dari perusahaan, agensi, maupun individu. Dengan sedikit strategi dan pemahaman tentang bagaimana cara kerjanya, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, bahkan pasif, dari karya-karya fotomu. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!

1. Pilih Platform yang Tepat

Sebelum mulai menjual foto, penting untuk memilih platform yang tepat. Beberapa platform populer selain Shutterstock adalah:

  • Adobe Stock
  • iStock by Getty Images
  • Dreamstime
  • Alamy
  • 123RF

Setiap platform memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi untuk pemula, Shutterstock merupakan salah satu yang paling user-friendly dan memiliki basis pembeli yang luas.

2. Daftar dan Buat Akun Contributor

Langkah pertama, kamu perlu mendaftar sebagai kontributor di platform pilihanmu. Misalnya di Shutterstock, berikut adalah caranya:

  • Kunjungi situs Shutterstock dan pilih opsi Become a Contributor.
  • Isi informasi dasar seperti email dan kata sandi, lalu ikuti petunjuk untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
  • Setelah akun berhasil dibuat, kamu akan diminta untuk mengunggah beberapa foto sebagai sampel untuk dievaluasi. Ini penting untuk menentukan apakah fotomu memenuhi standar platform tersebut.

3. Perhatikan Kualitas Foto

Platform seperti Shutterstock memiliki standar tinggi dalam hal kualitas foto. Berikut beberapa tips agar fotomu lolos seleksi:

  • Resolusi tinggi: Foto yang kamu unggah harus memiliki resolusi yang baik, setidaknya 4 megapiksel.
  • Fokus tajam: Pastikan fotomu tajam dan tidak blur.
  • Cahaya yang baik: Hindari foto dengan pencahayaan yang terlalu gelap atau overexposure.
  • Tidak ada watermark: Jangan pernah memberikan tanda air pada foto yang kamu unggah.

4. Unggah Foto dengan Konsisten

Untuk bisa menghasilkan pendapatan secara konsisten, kamu harus rutin mengunggah foto. Idealnya, cobalah untuk mengunggah beberapa foto setiap minggu. Semakin banyak foto yang kamu miliki di platform, semakin besar peluang untuk mendapatkan pembeli.

5. Pilih Niche atau Tema yang Laku di Pasaran

Tidak semua foto akan laku di pasaran. Beberapa tema atau kategori foto lebih banyak dicari dibandingkan yang lain. Berikut adalah kategori foto yang populer di platform microstock:

  • Lifestyle: Foto yang menggambarkan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, berolahraga, atau bersantai.
  • Bisnis dan Teknologi: Foto tentang perkantoran, komputer, atau aktivitas profesional lainnya.
  • Alam dan Lanskap: Pemandangan alam, seperti gunung, pantai, dan hutan.
  • Makanan dan Minuman: Foto makanan yang tampak lezat, cocok untuk iklan atau blog kuliner.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai kategori untuk mengetahui mana yang paling cocok dengan gayamu.

6. Gunakan Kata Kunci yang Tepat (Keywording)

Selain kualitas foto, kata kunci (keyword) sangat penting untuk memastikan foto kamu ditemukan oleh calon pembeli. Saat mengunggah foto, kamu akan diminta untuk menambahkan deskripsi dan kata kunci. Pastikan untuk memilih kata kunci yang relevan dengan isi foto.

Misalnya, jika kamu mengunggah foto pemandangan pantai, kamu bisa menggunakan kata kunci seperti “beach”, “sunset”, “ocean”, “sand”, “vacation”, dsb. Semakin relevan kata kunci yang kamu gunakan, semakin mudah foto kamu ditemukan oleh orang yang mencarinya.

7. Perhatikan Legalitas dan Hak Cipta

Sebelum mengunggah foto, pastikan foto tersebut tidak melanggar hak cipta. Jika fotomu menampilkan orang atau properti pribadi (seperti bangunan atau barang), kamu perlu mendapatkan izin tertulis dari subjek tersebut. Di Shutterstock, ini dikenal sebagai model release (untuk foto yang melibatkan orang) atau property release (untuk properti yang dikenali).

8. Promosikan Portofoliomu

Meskipun platform seperti Shutterstock akan membantu memperkenalkan fotomu kepada pembeli, tidak ada salahnya untuk mempromosikan portofoliomu sendiri. Kamu bisa membagikan link portofolio di media sosial, blog, atau website pribadi. Ini bisa membantu meningkatkan visibilitas dan, pada akhirnya, penjualanmu.

9. Pelajari Tren Visual

Kebutuhan visual berubah seiring waktu, jadi penting untuk selalu up-to-date dengan tren terbaru. Misalnya, foto dengan gaya minimalis atau yang berhubungan dengan keberlanjutan (sustainability) cenderung lebih laris belakangan ini. Mengikuti tren bisa membantumu menciptakan foto yang relevan dan dicari oleh pembeli.

10. Pantau Pendapatanmu dan Jangan Menyerah

Menjual foto di platform microstock adalah proses yang membutuhkan kesabaran. Awalnya, mungkin kamu belum mendapatkan hasil yang signifikan, tetapi dengan konsistensi, koleksi fotomu akan tumbuh, dan pendapatan pun bisa bertambah.

Sebagian besar platform ini menggunakan sistem royalti, di mana kamu akan mendapatkan bayaran setiap kali foto kamu diunduh oleh pembeli. Meskipun tarif per unduhan mungkin tampak kecil, dengan banyaknya foto dan unduhan, penghasilan bisa bertambah secara signifikan.