Rabu, November 27, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 40

Wuling Investasikan USD700 Juta, Indonesia Siap Jadi Pusat Produksi Mobil Listrik!

Kementerian Perindustrian tengah memperkuat pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan mengundang produsen otomotif global. Dalam pertemuan dengan Wuling Automobile Co., Ltd di Beijing, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak perusahaan tersebut untuk meningkatkan produksi di Indonesia dan menjadikan negara ini sebagai pusat produksi ekspor.

“Kami mengapresiasi Wuling sebagai salah satu perusahaan pertama yang memperkenalkan mobil listrik di Indonesia. Terlebih lagi, Wuling memilih Indonesia sebagai satu-satunya fasilitas manufaktur EV di luar Tiongkok,” ujar Menteri Agus pada Selasa (18/6).

Kontribusi Penting dalam Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Dengan pesatnya produksi EV Wuling di Indonesia, perusahaan ini juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan industri EV di tanah air. Menteri Agus menyampaikan dua hal utama kepada Wuling terkait bisnis mereka di Indonesia.

Pertama, agar Wuling meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas produksi di Indonesia.

Menteri Agus menambahkan bahwa mereka melihat potensi besar yang telah ditunjukkan oleh Wuling dan percaya bahwa potensi tersebut dapat lebih dikembangkan di Indonesia.

Kedua, Menteri Agus mendorong Wuling untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor produk mereka ke seluruh dunia, di luar produk yang dibuat di Tiongkok, guna memenuhi permintaan pasar global.

Investasi dan Rencana Masa Depan Wuling

President Director PT SGMW Motor Indonesia, Mr. Shi Guoyong, menyebutkan bahwa selama tujuh tahun beroperasi di Indonesia, Wuling telah berinvestasi lebih dari USD700 juta dan telah mencapai sekitar 130.000 pembeli serta melakukan ekspor ke Thailand. “Wuling adalah pabrik pertama yang memproduksi mobil listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri sebesar 40% pertama di Indonesia,” jelas Mr. Shi.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dan insentif dari pemerintah Indonesia memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dengan lancar dan saat ini mampu memproduksi tiga jenis EV. Selain itu, Wuling berencana untuk meningkatkan investasi dengan menambah merek MG dalam jajaran produk EV yang diproduksi.

Mr. Shi juga mengungkapkan rencana masa depan Wuling Indonesia, termasuk menjajaki pasar Australia, New Zealand, Malaysia, dan Afrika Selatan, serta memproduksi EV jenis 7-seater MPV. Selain itu, Wuling berupaya meningkatkan sistem pasokan EV dengan menggandeng beberapa perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.

Mr. Shi menutup dengan menyatakan bahwa perusahaan berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dengan meluncurkan produk berkualitas tinggi dan teknologi canggih untuk merek Wuling dan MG.

10 Langkah Mudah Mendapatkan Suplier Produk Impor Terpercaya untuk Pemula

Mendapatkan sumber atau suplier produk impor bisa menjadi tantangan, terutama bagi pemula. Namun, dengan langkah yang tepat, kamu dapat menemukan suplier yang terpercaya. Berikut Berempat.com akan memberiikan beberapa langkah untuk membantu kamu mendapatkan suplier produk impor.

1. Riset Pasar

Langkah pertama adalah melakukan riset pasar. Tentukan produk apa yang ingin kamu impor dan cari tahu dari mana asal produk tersebut. Beberapa negara dikenal dengan produk tertentu, misalnya, Tiongkok untuk elektronik dan pakaian, India untuk tekstil, dan Italia untuk barang-barang kulit.

2. Manfaatkan Platform Online

Ada banyak platform online yang dapat membantu kamu menemukan suplier. Beberapa platform populer adalah:

  • Alibaba: Platform ini adalah salah satu yang terbesar di dunia untuk mencari suplier. kamu bisa menemukan berbagai macam produk dari berbagai negara.
  • Global Sources: Mirip dengan Alibaba, platform ini juga menyediakan berbagai produk dari suplier di seluruh dunia.
  • Made-in-China: Khusus untuk produk-produk dari Tiongkok, platform ini sangat membantu.

3. Hadiri Pameran Dagang

Pameran dagang adalah tempat yang bagus untuk bertemu langsung dengan suplier. kamu bisa melihat produk secara langsung, berdiskusi tentang kualitas, harga, dan persyaratan lainnya. Beberapa pameran dagang yang terkenal di antaranya:

  • Canton Fair di Tiongkok
  • Magic Show di Las Vegas untuk produk fashion
  • Ambiente di Jerman untuk produk rumah tangga

4. Gunakan Jasa Agen Pembelian

Jika kamu merasa kesulitan untuk menemukan suplier sendiri, kamu bisa menggunakan jasa agen pembelian. Agen ini biasanya memiliki jaringan suplier yang luas dan dapat membantu kamu menemukan suplier yang tepat sesuai kebutuhanmu.

5. Periksa Legalitas dan Reputasi Suplier

Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan suplier, pastikan kamu memeriksa legalitas dan reputasinya. kamu bisa memeriksa ulasan dari pembeli lain, meminta referensi, dan melihat sertifikasi yang dimiliki suplier.

6. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang baik sangat penting dalam proses ini. Pastikan kamu bisa berkomunikasi dengan suplier dengan jelas dan mudah. Jika ada hambatan bahasa, pertimbangkan untuk menggunakan jasa penerjemah.

7. Periksa Sampel Produk

Sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar, mintalah sampel produk terlebih dahulu. Ini penting untuk memastikan kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan.

8. Negosiasi Harga dan Syarat Pembayaran

Jangan ragu untuk bernegosiasi mengenai harga dan syarat pembayaran. Pastikan kamu mendapatkan harga yang kompetitif dan syarat pembayaran yang menguntungkan.

9. Pahami Regulasi Impor

Setiap negara memiliki regulasi impor yang berbeda. Pastikan kamu memahami regulasi yang ada untuk saat ini, termasuk pajak, bea cukai, dan persyaratan lainnya.

10. Jalin Hubungan Baik dengan Suplier

Setelah menemukan suplier yang tepat, jalinlah hubungan baik dengan mereka. Hubungan yang baik bisa memudahkan kamu dalam proses bisnis ke depannya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menemukan suplier produk impor yang tepat dan memulai bisnis impor dengan lebih percaya diri. Selalu ingat untuk melakukan riset yang mendalam dan berhati-hati dalam setiap langkah yang kamu ambil. Selamat mencoba!

Rekor Baru! Volume Penumpang Kereta Api Mencapai 989.382 Selama Libur Idul Adha

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat peningkatan signifikan dalam volume penumpang selama periode libur panjang Idul Adha 2024. Berdasarkan data yang dipantau pada Selasa (18/6), volume penumpang mengalami kenaikan drastis selama long weekend Hari Raya Idul Adha. Pada periode Kamis (13/6) hingga Selasa (18/6), jumlah penumpang mencapai 989.382 orang, dengan rata-rata 164.897 penumpang per hari.

VP Public Relations KAI, Joni Martinus, menyatakan, “Terdapat peningkatan 27% dibanding pekan sebelumnya, yakni Kamis (6/6) hingga Selasa (11/6), di mana KAI melayani 780.039 penumpang atau rata-rata 130.006 penumpang per hari.” Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan transportasi kereta api selama libur panjang ini.

Puncak arus keberangkatan terjadi pada Sabtu (15/6) dengan jumlah penumpang mencapai 195.424 orang. Sementara itu, puncak arus balik terjadi pada Selasa (18/6) dengan jumlah penumpang sebanyak 163.631 orang. Ini menunjukkan pola perjalanan masyarakat yang memanfaatkan hari libur untuk bepergian dan kemudian kembali ke kota asal setelah liburan selesai.

Update Penjualan Tiket KA Selama Libur Panjang Idul Adha:

  • Kamis, 13 Juni 2024: 139.620 tiket (data closed)
  • Jumat, 14 Juni 2024: 185.042 tiket (data closed)
  • Sabtu, 15 Juni 2024: 195.424 tiket (data closed)
  • Minggu, 16 Juni 2024: 159.229 tiket (data closed)
  • Senin, 17 Juni 2024: 146.436 tiket (data closed)
  • Selasa, 18 Juni 2024: 163.631 tiket (data dinamis per 07:00 WIB, masih bergerak hingga 24:00 WIB)

Selain itu, beberapa rute favorit selama libur panjang ini antara lain Jakarta – Surabaya pp, Jakarta – Solo pp, Jakarta – Malang pp, Yogyakarta – Banyuwangi pp, Blitar – Bandung pp, dan beberapa rute lainnya. Rute-rute ini menjadi pilihan utama masyarakat karena menghubungkan kota-kota besar yang menjadi destinasi populer saat liburan.

Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang selama long weekend ini, KAI menambah 30 perjalanan KA tambahan. Dengan adanya tambahan ini, total terdapat sekitar 1.849 perjalanan kereta api yang melayani masyarakat selama libur panjang. Penambahan perjalanan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat yang meningkat selama periode ini.

Joni Martinus juga mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan KAI yang telah memilih transportasi kereta api selama libur panjang Idul Adha.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan KAI atas pilihannya menggunakan transportasi kereta api selama libur long weekend Hari Raya Idul Adha. Kami tetap berkomitmen untuk menyediakan angkutan kereta api yang aman, nyaman, dan sehat,” tutupnya.

Efek Euro 2024, Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Jerman Naik Drastis!

Euro 2024, kejuaraan sepak bola paling bergengsi antar negara di Eropa, diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Jerman sebagai tuan rumah. Turnamen ini akan berlangsung selama empat minggu, dari 14 Juni hingga 14 Juli 2024.

Sebanyak 2,7 juta tiket telah disiapkan untuk pertandingan yang akan diadakan di berbagai kota, termasuk Berlin, Munich, Cologne, Dortmund, Duesseldorf, Frankfurt, Gelsenkirchen, Hamburg, Leipzig, dan Stuttgart.

Menurut laporan dari Ifo Institute, Euro 2024 diharapkan dapat mendatangkan pendapatan hingga miliaran euro bagi Jerman dari wisatawan mancanegara. Angka ini setara dengan sekitar 0,1 persen dari output ekonomi pada kuartal kedua tahun 2024.

“Namun, dampak ini hanya bersifat jangka pendek. Setelah Euro 2024 berakhir, ekspor jasa kemungkinan akan menurun pada kuartal ketiga karena wisatawan kembali ke negara asal mereka, sehingga secara keseluruhan dampaknya tetap seimbang,” ujar peneliti Ifo, Gerome Wolf, pada Selasa (18/6).

Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan asing dan penggunaan jasa penginapan masing-masing sebesar 25 persen. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat lebih lanjut selama Euro 2024.

Potensi Kenaikan Pariwisata dan Penginapan

“Jika kita menggunakan Piala Dunia 2006 sebagai acuan, kita dapat mengharapkan lebih dari 600.000 wisatawan asing tambahan dan 1,5 juta tambahan penginapan selama turnamen berlangsung. Hal ini mungkin akan terlihat pada kenaikan tarif menginap dan penjualan di industri perhotelan,” tambah Gerome.

Secara keseluruhan, dampak ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekspor jasa sebesar 1,3 persen pada kuartal kedua 2024 dibandingkan dengan kuartal pertama.

Managing Director Asosiasi Pariwisata Jerman (DTV), Norbert Kunz, juga menyatakan bahwa ada kecenderungan masyarakat lebih aktif melakukan perjalanan selama ada acara internasional.

“Tahun 2024 mungkin akan menjadi tahun rekor baru untuk pariwisata di Jerman, berkat antusiasme penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan Euro 2024 secara langsung,” kata Norbert, dikutip dari Reuters.

Selain sektor pariwisata, Euro 2024 juga diperkirakan akan menjadi stimulus kebangkitan industri bir di Jerman. Tahun 2023 menjadi tahun yang sulit bagi industri bir di negara ini, dengan penurunan penjualan sebesar 4,5 persen menjadi 8,4 miliar liter, melanjutkan tren penurunan jangka panjang.

Dengan adanya Euro 2024, diharapkan terjadi lonjakan permintaan yang signifikan, membantu mengangkat kembali industri bir yang tengah lesu.

Melindungi atau Merugikan? Analisis Dampak Pemblokiran Media Sosial X terhadap UMKM

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, baik bagi individu maupun bisnis. Di Indonesia, media sosial X telah menjadi platform penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk dan jasa mereka. Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa pemerintah berencana melakukan pemblokiran media sosial X. Berikut ini adalah analisis mengenai isu ini dan dampak potensialnya terhadap UMKM.

Isu Pemblokiran Media Sosial X

Rencana pemblokiran ini muncul sebagai respons terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh pemerintah, termasuk penyebaran berita palsu, konten yang meresahkan, serta pelanggaran privasi pengguna. Meskipun langkah ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat, banyak pihak yang khawatir tentang dampak negatif yang mungkin timbul, terutama bagi pelaku UMKM yang sangat bergantung pada platform ini.

Dampak Terhadap UMKM

  1. Penurunan Penjualan

Banyak UMKM yang menggunakan media sosial X sebagai saluran utama untuk menjangkau pelanggan mereka. Jika platform ini diblokir, UMKM akan kehilangan akses langsung ke basis pelanggan mereka, yang bisa menyebabkan penurunan penjualan secara signifikan.

  1. Kesulitan dalam Pemasaran

Media sosial X menawarkan berbagai alat pemasaran yang efisien dan terjangkau bagi UMKM. Tanpa akses ke platform ini, UMKM harus mencari alternatif lain yang mungkin lebih mahal dan kurang efektif, sehingga meningkatkan biaya operasional mereka.

  1. Pengurangan Jangkauan dan Interaksi

Platform media sosial memungkinkan UMKM untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan mereka, memberikan layanan pelanggan, dan membangun hubungan jangka panjang. Pemblokiran media sosial X akan mengurangi kemampuan UMKM untuk menjaga hubungan ini, yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

  1. Kesulitan dalam Mengikuti Tren Pasar

Media sosial juga berfungsi sebagai sumber informasi bagi UMKM untuk memahami tren pasar terbaru. Tanpa akses ke media sosial X, UMKM mungkin akan ketinggalan informasi penting yang dapat mempengaruhi strategi bisnis mereka.

Dampak Sosial dan Ekonomi Lebih Luas

  • Pengangguran dan Penurunan Pendapatan

Banyak individu yang bekerja dalam bidang pemasaran digital, konten kreatif, dan manajemen media sosial yang bisa kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini akan berdampak pada tingkat pengangguran dan pendapatan rumah tangga.

  • Pengurangan Aktivitas Ekonomi

Pemblokiran ini juga dapat berdampak pada sektor-sektor lain yang terkait dengan media sosial, seperti industri periklanan dan jasa pengiriman. Penurunan aktivitas UMKM akan menyebabkan pengurangan permintaan pada sektor-sektor ini, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

  • Ketimpangan Digital

Pemblokiran media sosial X bisa memperburuk ketimpangan digital, terutama bagi UMKM yang berada di daerah pedesaan atau terpencil. Mereka mungkin tidak memiliki akses yang mudah ke alternatif platform media sosial atau sumber daya untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

  • Kerugian Bagi Konsumen

Konsumen juga akan merasakan dampak negatif, terutama dalam hal pilihan produk dan layanan. Pemblokiran ini bisa mengurangi akses mereka terhadap berbagai produk lokal yang biasanya dipromosikan melalui media sosial X.

Pemblokiran media sosial X oleh pemerintah dapat memberikan dampak signifikan terhadap UMKM di Indonesia, serta menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas. Langkah ini memerlukan pertimbangan yang mendalam mengingat potensi kerugian yang bisa terjadi. Pemerintah perlu mencari solusi alternatif yang bisa melindungi masyarakat tanpa merugikan sektor bisnis, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Inflasi Indonesia Terkendali: Capaian Mei 2024 Lebih Baik dari Banyak Negara G20

0

Pada Mei 2024, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,84% (yoy), berada dalam rentang sasaran 2,5±1%. Prestasi ini menunjukkan bahwa inflasi Indonesia lebih terkendali dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya seperti Argentina (289% yoy), Turki (75,45% yoy), dan Rusia (7,84% yoy).

Keberhasilan ini tidak lepas dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Salah satu inisiatif yang berperan penting adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diterapkan di berbagai daerah.

Arahan Presiden Joko Widodo dalam Pengendalian Inflasi di Indonesia

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi tahun 2024 yang bertema “Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga” di Istana Negara pada Jumat (14/06), Presiden Joko Widodo menginstruksikan TPIP dan TPID untuk memperkuat pengendalian inflasi melalui pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan, dengan dukungan dari GNPIP.

Presiden Joko Widodo memberikan lima arahan strategis untuk mencapai tujuan ini:

  1. Memperkuat Produksi Pangan: Optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
  2. Teknologi dan Digitalisasi Pertanian: Mempercepat penerapan teknologi berbasis riset untuk mendukung pertanian cerdas (smart agriculture).
  3. Mendorong Investasi: Meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui investasi.
  4. Memutakhirkan Logistik: Mengembangkan sistem dan infrastruktur logistik terintegrasi untuk mendukung distribusi yang lancar dan efisiensi rantai pasok antar daerah.
  5. Sinergi dan Koordinasi: Memperkuat kerja sama antar lembaga di tingkat pusat dan daerah.

Strategi 4K untuk Mengendalikan Inflasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua TPIP, menekankan pentingnya strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Strategi ini mencakup:

  1. Stabilisasi Harga: Mengatasi kenaikan harga jangka pendek melalui penyaluran SPHP, bantuan pangan, dan gerakan pangan murah di seluruh daerah.
  2. Peningkatan Produksi Domestik: Melalui program pompanisasi, penambahan alokasi pupuk subsidi, dan akses pembiayaan untuk sektor pertanian.
  3. Kelancaran Distribusi Pangan: Program fasilitasi distribusi pangan pada 10 komoditas pangan strategis dan optimalisasi tol laut untuk daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).
  4. Dukungan Fiskal: Sinergi antar kementerian dan lembaga untuk mendukung pengendalian inflasi.

Airlangga juga menekankan pentingnya kesinambungan pasokan domestik dan penyediaan data pangan yang akurat. Pengembangan neraca pangan menjadi prioritas untuk memastikan stabilitas harga di berbagai daerah.

Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi terkendali, membangun landasan yang solid untuk pencapaian sasaran inflasi tahun 2025-2027, serta menghadapi tantangan ekonomi global dan struktural.

Mengolah Jeroan Kurban Menjadi Hidangan Lezat, Ini Ide Bisnis Yang Bisa Dicoba!

Idul Adha, atau yang sering disebut Hari Raya Kurban, adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai hari raya keagamaan, Idul Adha juga memiliki dampak signifikan terhadap sektor kuliner, khususnya dengan melimpahnya jeroan kambing dan sapi dari hewan kurban. Jeroan, yang meliputi hati, paru, usus, babat, dan organ dalam lainnya, sering kali dianggap sebagai bahan makanan yang kurang diminati. Namun, dengan kreativitas dan pengolahan yang tepat, jeroan bisa menjadi hidangan lezat yang memiliki nilai jual tinggi.

Kuliner Berbahan Jeroan yang Populer

  1. Sate Usus dan Sate Paru

Sate usus dan sate paru adalah makanan khas Indonesia yang sering dijumpai di berbagai acara dan festival. Dengan bumbu kacang atau kecap yang gurih, hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang. Bisnis sate usus dan paru bisa menjadi pilihan menarik dengan modal yang relatif kecil dan permintaan yang tinggi saat Idul Adha.

  1. Gulai Babat

Gulai babat merupakan salah satu hidangan tradisional yang menggunakan babat sapi sebagai bahan utamanya. Bumbu gulai yang kaya rempah dan santan membuat hidangan ini memiliki rasa yang kuat dan lezat. Membuka warung atau restoran yang menyajikan gulai babat bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama di daerah yang masyarakatnya gemar mengonsumsi masakan bersantan.

  1. Sop Kikil

Kikil, atau kulit kaki sapi, sering kali diolah menjadi sop kikil yang nikmat. Sop kikil dengan kuah bening atau kuah santan dapat menjadi pilihan kuliner yang digemari banyak orang. Menyajikan sop kikil di restoran atau warung makan khusus bisa menarik banyak pelanggan, terutama saat cuaca dingin atau sebagai menu spesial Idul Adha.

  1. Paru Goreng

Paru sapi yang digoreng hingga kering dan renyah adalah camilan yang populer di Indonesia. Paru goreng biasanya dijadikan lauk pendamping nasi atau sebagai camilan saat berkumpul bersama keluarga. Bisnis paru goreng bisa dijalankan dengan skala kecil maupun besar, tergantung pada modal dan target pasar.

  1. Tongseng Jeroan

Tongseng jeroan adalah variasi dari tongseng kambing yang menggunakan jeroan sebagai bahan utamanya. Dengan bumbu yang khas dan rasa pedas manis yang menggugah selera, tongseng jeroan dapat menjadi menu andalan di rumah makan atau warung tenda.

Potensi Pasar dan Strategi Bisnis

Meningkatnya jumlah hewan kurban saat Idul Adha menyebabkan melimpahnya stok jeroan di pasar. Kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis kuliner untuk mengembangkan usahanya. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  • Kemasan Menarik

Mengemas produk dengan menarik dan higienis dapat meningkatkan minat konsumen untuk mencoba hidangan berbahan jeroan.

  • Inovasi Menu

Menciptakan variasi menu dengan bahan dasar jeroan dapat menarik pelanggan yang ingin mencoba sesuatu yang baru.

  • Pemasaran Digital

Memanfaatkan media sosial dan platform online untuk mempromosikan bisnis kuliner dapat menjangkau lebih banyak konsumen, terutama generasi muda.

  • Kerjasama dengan Peternak

Bekerja sama dengan peternak lokal untuk mendapatkan jeroan dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.

Dengan mengelola bisnis kuliner berbahan jeroan secara kreatif dan inovatif, pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum Idul Adha untuk meningkatkan omzet dan memperluas pasar. Bisnis ini tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membantu meminimalisir pemborosan jeroan hewan kurban yang sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal.

Puncak Libur Idul Adha, Garuda Indonesia Catat Layanan 73.434 Penumpang dalam Sehari

Garuda Indonesia Group memperkirakan akan melayani sekitar 335.819 penumpang selama libur Idul Adha tahun ini, yang berlangsung dari 13 Juni hingga 18 Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5 hingga 8 persen dibandingkan periode sebelum liburan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebutkan bahwa dari total 335.819 penumpang tersebut, 165.195 di antaranya adalah penumpang dari merek utama Garuda Indonesia, sedangkan sekitar 170.624 penumpang berasal dari lini penerbangan berbiaya rendah (LCC) Citilink.

Irfan menjelaskan bahwa salah satu faktor peningkatan jumlah penumpang ini adalah karena bertepatan dengan liburan sekolah.

Faktor Peningkatan Jumlah Penumpang

Irfan menjelaskan bahwa periode libur Idul Adha kali ini bertepatan dengan dimulainya liburan sekolah, sehingga mereka akan terus memantau pergerakan penumpang yang dinamis. Hal ini disampaikannya dalam keterangannya pada Minggu (16/6).

Selama periode tersebut, Garuda Indonesia Group telah mengoperasikan 2.587 penerbangan, termasuk penambahan kapasitas dengan menggunakan armada berbadan lebar dan setidaknya 14 penerbangan tambahan (extra flight).

Selain itu, pada puncak libur Idul Adha 1445 H yang jatuh pada Jumat (14/6), Garuda Indonesia Group telah melayani sebanyak 73.434 penumpang, dengan rincian 35.041 penumpang dilayani oleh Garuda Indonesia dan 38.393 penumpang oleh Citilink.

Pada puncak pergerakan penumpang selama long weekend Idul Adha, Irfan menyebutkan bahwa tingkat ketepatan waktu Garuda Indonesia Group mencapai 85 persen dari total 456 penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Citilink.

Tujuan Penerbangan Favorit

Tujuan penerbangan dengan okupansi penumpang tertinggi meliputi Kota Denpasar, Kota Lombok, dan Medan. “Fokus kami adalah memastikan kelancaran operasional penerbangan selama periode ini,” tambah Irfan.

Irfan juga menekankan bahwa kesiapan armada dari Garuda Indonesia telah dioptimalkan dari segi kelaikan armada (airworthiness) untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang selama Idul Adha.

“Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik. Kami berharap langkah-langkah proaktif yang kami ambil selama libur Idul Adha ini dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat di momen spesial mereka bersama keluarga,” tutup Irfan.

Penjualan SUV Ini Bikin Kaget! Hanya Terjual 5 Unit di Bulan April

SUV menjadi pilihan favorit bagi banyak keluarga di Indonesia. Kendaraan jenis ini menawarkan ruang yang luas dan kenyamanan yang ideal untuk perjalanan jarak jauh bersama keluarga. Meski begitu, tidak semua SUV laris di pasaran, bahkan beberapa model bahkan mencatat angka penjualan yang rendah.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa Nissan Terra merupakan salah satu SUV besar dengan penjualan paling sedikit. Sepanjang Januari hingga April 2024, penjualan wholesales Nissan Terra hanya mencapai 35 unit. Pada Februari 2024, mobil yang diimpor langsung (CBU) dari Thailand ini terjual 15 unit di Indonesia, angka yang sama tercatat di bulan Maret, sementara pada April hanya 5 unit terjual. Bahkan, tidak ada penjualan yang tercatat pada Januari 2024.

Perbandingan Penjualan dengan Rival

Situasi ini sangat berbeda dengan pesaingnya. Mitsubishi Pajero Sport 2.4 L Dakar 8AT mencatat penjualan sebanyak 630 unit, Pajero Sport 2.4 L Dakar Ultimate sebanyak 123 unit, dan Pajero Sport 2.5L GLX 4×4 sebanyak 40 unit. Di sisi lain, Toyota Fortuner berhasil menjual 267 unit pada bulan yang sama, dengan model New Fortuner Vrz 2.8 Gr Sport AT 2022 mendominasi penjualan sebanyak 149 unit dan New Fortuner Vrz 2.8 Gr Sport 4X4 AT 2022 sebanyak 89 unit.

Nissan Terra sendiri pertama kali diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan sempat dihentikan penjualannya di Indonesia akibat kendala produksi. Namun, pada GIIAS 2022, model ini kembali hadir di pasar Indonesia dengan nama New Nissan Terra.

Spesifikasi dan Harga Nissan Terra

Saat ini, SUV Mid-Size ini dibanderol mulai dari Rp 764.900.000 dengan mesin 2.3 liter twin turbo diesel yang mampu menghasilkan tenaga hingga 190 tenaga kuda dan torsi 459 Nm. Nissan New Terra juga dilengkapi dengan teknologi penggerak 4×4 (4WD).

Berikut adalah data penjualan Ladder Frame SUV pada April 2024:

  • Mitsubishi Pajero Sport: 830 unit
  • Toyota Fortuner: 267 unit
  • Nissan Terra: 5 unit

Neta Auto Perluas Produksi EV di Indonesia, Siapkan 50 Gerai Baru

Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas investasi Hozon Energy Automobile Co., Ltd. (Hozon), perusahaan otomotif asal China, melalui PT Neta Auto Manufacturing Indonesia. Investasi ini mendukung percepatan produksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan harapan agar produksi Neta dapat meningkat di masa mendatang. “Strategi pasar Neta yang mengarahkan 50 persen produksi untuk ekspor sangat mendukung, mengingat perusahaan ini telah melakukan ekspor ke 40 negara,” ujar Menperin di Beijing, Rabu (12/6).

Komitmen Pemerintah dan Peluang Pasar

Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan Neta dan industri otomotif Indonesia agar bersaing secara global. “Kami menyediakan berbagai insentif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor, terutama untuk kendaraan setir kanan,” tambahnya.

Indonesia serius mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan target 600.000 unit EV pada tahun 2030. “Jika Neta memproduksi 6.000 mobil per tahun, kami yakin pasar domestik akan menyerapnya dengan baik,” kata Agus.

Rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang baru mencapai 99 unit per 1.000 orang menunjukkan peluang besar untuk pertumbuhan industri otomotif. “Rasio ini menunjukkan ruang pertumbuhan yang signifikan, terutama jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand,” jelas Menperin.

Neta juga didorong untuk mengeksplorasi pasar ekspor di wilayah ASEAN dan Oceania, termasuk Australia yang memiliki kendaraan setir kanan. “Peluang ekspor ke Australia dapat menguntungkan secara ekonomi, dan kami berharap produksi dilakukan di Indonesia,” ungkap Agus.

Menperin juga mendorong Neta untuk melakukan riset pasar komprehensif agar produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. “Kami harap Neta dapat mempercepat produksi berbagai lini EV di Indonesia,” imbuhnya.

Komitmen Neta Auto terhadap Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Vice President of Neta Auto & President of Overseas Business Department, Mr. Zhou Jiangmeng, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia. “Kami telah mencapai tingkat lokalisasi (TKDN) 40 persen di Indonesia. Pada Mei, kami memproduksi model Neta V di Tiongkok dan akan memproduksi secara massal di Indonesia pada Juni, diikuti oleh model Neta X pada Juli,” ungkap Mr. Zhou.

Neta berencana memasarkan 6.000 unit kendaraan di Indonesia tahun ini dan membuka 50 gerai. “Kami akan meluncurkan model baru setiap tahun, termasuk Neta X yang laris dengan penjualan lebih dari 30.000 unit bulan lalu. Kami juga berkomitmen untuk memproduksi model baru Neta L pada tahun depan,” tambahnya.

Neta berkomitmen mencapai TKDN 60% pada akhir 2025. “Kami berupaya terus meningkatkan kontribusi demi pengembangan industri otomotif di Indonesia,” tutupnya.