Minggu, November 24, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 29

Membangun Reputasi di Era Digital Melalui Etika Bisnis yang Kuat

Dalam era digital yang serba cepat dan dinamis ini, etika bisnis menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, perusahaan memiliki lebih banyak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, namun juga menghadapi tantangan etika yang lebih kompleks. Mengapa etika bisnis begitu krusial di zaman digital? Mari kita jelajahi beberapa alasan utama.

1. Kepercayaan Pelanggan

Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan bisnis yang sukses. Di era digital, di mana informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan, pelanggan lebih kritis dan cerdas dalam memilih produk dan layanan. Mereka cenderung mempercayai perusahaan yang transparan dan memiliki reputasi etis. Jika sebuah perusahaan terlibat dalam praktik bisnis yang tidak etis, pelanggan dapat dengan cepat mengetahuinya dan berpindah ke pesaing. Oleh karena itu, menjaga etika bisnis adalah cara efektif untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan pelanggan.

2. Transparansi dan Akuntabilitas

Teknologi digital memungkinkan tingkat transparansi yang lebih tinggi. Dengan media sosial dan platform review, perusahaan tidak dapat lagi menyembunyikan praktik bisnis yang tidak etis. Karyawan, pelanggan, dan bahkan masyarakat umum dapat dengan mudah mengungkapkan ketidakpuasan mereka secara online. Transparansi ini memaksa perusahaan untuk lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka. Etika bisnis yang kuat membantu perusahaan tetap transparan dan akuntabel, yang pada akhirnya meningkatkan reputasi mereka di mata publik.

3. Kepatuhan terhadap Regulasi

Regulasi dan hukum yang mengatur bisnis juga berkembang seiring dengan teknologi. Banyak negara telah memperkenalkan undang-undang baru yang mengatur privasi data, keamanan siber, dan praktik perdagangan online. Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi ini berisiko terkena sanksi hukum yang berat. Etika bisnis membantu perusahaan untuk mematuhi regulasi tersebut, mengurangi risiko hukum, dan memastikan operasional yang berkelanjutan.

4. Hubungan Karyawan yang Baik

Karyawan adalah aset terbesar bagi perusahaan. Dalam lingkungan kerja digital, di mana karyawan mungkin bekerja dari lokasi yang berbeda atau bahkan negara yang berbeda, etika bisnis yang kuat membantu menciptakan budaya perusahaan yang positif. Ini meningkatkan moral karyawan, mengurangi turnover, dan meningkatkan produktivitas. Karyawan cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang menghargai integritas dan perlakuan adil.

5. Keunggulan Kompetitif

Di pasar yang kompetitif, etika bisnis bisa menjadi pembeda utama. Perusahaan yang dikenal memiliki standar etika tinggi lebih mungkin menarik investor, mitra bisnis, dan pelanggan yang berbagi nilai-nilai yang sama. Etika bisnis juga dapat mendorong inovasi yang bertanggung jawab, membantu perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.

6. Mitigasi Risiko

Praktik bisnis yang tidak etis dapat menyebabkan berbagai risiko, termasuk risiko reputasi, hukum, dan operasional. Dengan mengintegrasikan etika dalam setiap aspek bisnis, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko ini lebih awal. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengatasi masalah sebelum menjadi krisis, menjaga stabilitas dan kelangsungan bisnis.

Etika bisnis bukan hanya soal memenuhi kewajiban hukum atau menghindari skandal. Di era digital, etika bisnis adalah tentang membangun kepercayaan, transparansi, dan tanggung jawab. Perusahaan yang berkomitmen pada etika bisnis yang kuat tidak hanya melindungi diri mereka dari risiko, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat. Dengan demikian, etika bisnis adalah kunci untuk sukses dan keberlanjutan di dunia digital yang terus berkembang.

Menjaga etika bisnis di era digital mungkin menantang, namun manfaatnya jauh lebih besar daripada usaha yang diperlukan. Jadi, mari kita semua berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan integritas dan etika, demi masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.

Pesta Rakyat UMKM: Langkah Nyata Menuju Ekspor dan Inovasi

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Pesta Rakyat UMKM Untuk Indonesia yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan PT HM Sampoerna Tbk., sebagai upaya meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Kadin Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk., dan Japan External Trade Organization (JETRO) mendorong pelaku UMKM untuk memasuki pasar ekspor dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

Efektivitas Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM

MenKopUKM Teten Masduki menegaskan bahwa pembinaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh ketiga organisasi tersebut telah terbukti efektif dalam meningkatkan kelas UMKM. Ia berharap program serupa dapat diadopsi oleh lebih banyak pihak untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi UMKM untuk berkembang.

“Kita perlu bersama-sama mendorong ekspor UMKM, meskipun itu bukan hal yang mudah. Produk UMKM yang kecil perlu diagregasi melalui kemitraan dengan pelaku usaha besar agar dapat masuk ke pasar global,” ujar MenKopUKM Teten Masduki dalam Peluncuran Program Tahap Lanjutan Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia di Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senin (22/07).

Teten Masduki menambahkan bahwa kemitraan dengan pelaku usaha besar adalah cara efektif bagi UMKM untuk merambah pasar global. UMKM harus bisa menjadi bagian dari rantai pasok korporasi agar ekspor tetap terjaga.

Tantangan dan Peluang UMKM

Menurutnya, kemitraan dengan pelaku usaha besar menuntut UMKM untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk. Program kemitraan yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk melalui SRC juga menjadi peluang strategis bagi UMKM untuk meningkatkan sumber daya manusia dan inovasi produk agar tetap diterima pasar.

“Untuk ekspor, diperlukan standardisasi dan kualitas produk yang terjaga. Banyak UMKM menghadapi masalah ini sehingga pendampingan sangat diperlukan. Saya ingin melihat kerja sama antara UMKM dengan pelaku usaha besar untuk memasuki pasar global,” kata Teten Masduki.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi inisiatif Sampoerna melalui program SRC dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah melibatkan 320 ribu UMKM, terdiri dari 250 ribu peserta SRC dan 70 ribu peserta SETC.

Airlangga menekankan bahwa inisiatif HM Sampoerna ini diyakini dapat mendongkrak kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Menurut catatannya, program SRC dan SETC HM Sampoerna Tbk berkontribusi hingga 11,4 persen dari PDB sektor ritel nasional.

“Oleh karena itu, saya meminta program ini dikolaborasikan dengan Kartu Prakerja yang digagas pemerintah. Saya juga berharap agar peserta program SETC dapat ditingkatkan menjadi ratusan ribu agar lebih banyak UMKM terlibat,” ujar Airlangga.

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah sehingga pengembangan UMKM melalui program SRC dan SETC dapat terus berkembang. Sampoerna berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional.

“Kami percaya kolaborasi dan sinergi adalah kunci utama dalam pengembangan UMKM secara lebih cepat dan terarah. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan Kadin Indonesia untuk bersama-sama mendorong kemajuan UMKM nasional,” kata Ivan.

Peran Kadin Indonesia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menambahkan bahwa UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional perlu terus didorong untuk berkembang. Disadari bahwa sekitar 65 juta UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 60,51 persen terhadap PDB nasional.

“Namun, kita belum boleh berpuas diri karena baru 15 persen UMKM yang mampu ekspor. Angka ini masih jauh dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 17,3 persen dan Thailand lebih dari 23 persen,” kata Arsjad.

Dia berharap, melalui sinergi program Pesta Rakyat yang digagas bersama PT HM Sampoerna Tbk ini, lebih banyak UMKM dapat melakukan ekspor ke pasar global, terutama Jepang. Terlebih, Indonesia dan JETRO baru-baru ini telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

“Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan dunia usaha sangat diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ini adalah potensi yang harus kita rayakan. Kami ingin UMKM menjadi pejuang ekonomi Indonesia,” kata Arsjad.

Ingin Menghadiri GIIAS 2024? Ini Informasi Tiket, Parkir, dan Layanan Fasilitasnya

GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 masih akan berlanjut hingga 28 Juli 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City. Acara ini diikuti oleh 55 merek otomotif dan ratusan merek pendukung pameran yang siap memeriahkan acara.

Sebelum mengunjungi GIIAS 2024, ada beberapa informasi penting yang perlu diketahui mengenai fasilitas-fasilitas yang telah disiapkan oleh penyelenggara untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung.

  1. Tiket GIIAS

Tiket masuk GIIAS 2024 bisa dibeli secara online melalui aplikasi Auto360 dengan harga khusus weekdays (Senin-Jumat) sebesar Rp 50.000 dan untuk weekend (Sabtu-Minggu) seharga Rp 100.000. Sedangkan harga tiket onsite adalah Rp 75.000 untuk weekdays dan Rp 125.000 untuk weekends. Pengunjung berusia di atas 65 tahun dan anak-anak di bawah 6 tahun mendapat akses gratis.

  1. Area Parkir

Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi dapat memanfaatkan area parkir yang tersedia di dalam area venue dan juga area outdoor, antara lain:

    1. ICE BSD Parkir Area: Tersedia di area basement dan outdoor hall 11.
    2. Parkir Area C dan Area D: Terletak di jalan di sisi seberang outdoor hall 11.
    3. Edutown 1: Berlokasi di Jalan BSD Grand Boulevard, berseberangan dengan akses tiket box hall 1 ICE BSD City.
  1. Kantong Parkir dan Shuttle Bus

GIIAS 2024 juga menyediakan kantong-kantong parkir di sekitar area pameran seperti di Edutown 2 (dekat kampus Prasetya Mulya BSD), AEON Mall BSD, The Breeze Mall, dan Pasar Intermoda. Dari lokasi kantong parkir ini, pengunjung bisa menggunakan fasilitas shuttle bus gratis yang akan mengantar jemput dari dan ke area pameran.

  1. Online Ticket Redemption dan Ticket Box

Setelah tiba di lokasi pameran, pengunjung yang sudah memiliki tiket dapat menukarkannya dengan gelang sebagai akses keluar masuk selama berada di area pameran di lokasi tiket booth yang terletak di:

    1. Outdoor hall 1
    2. Loading dock hall 1
    3. Area outdoor hall 7
    4. Area outdoor hall 11
    5. Drop off nusantara hall
    6. Ruang kalimaya ICE BSD City yang berlokasi di basement nusantara hall.

Produsen Roti Aoka Bantah Penggunaan Bahan Pengawet, GAPMMI Beri Penjelasan

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, memberikan tanggapannya mengenai dugaan penggunaan bahan pengawet kosmetik dalam produk roti Aoka. Menurutnya, masalah ini diserahkan sepenuhnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Isu ini mencuat setelah roti merek Aoka diduga menggunakan bahan baku kosmetik dalam produksinya. Namun, produsen roti tersebut telah membantah tuduhan ini dan mengklaim telah memperoleh izin dari BPOM.

Adhi menegaskan bahwa BPOM adalah pihak yang berwenang untuk menangani kasus ini. “Kami mempercayakan sepenuhnya kepada BPOM untuk menangani masalah ini. Informasi terbaru juga menyebutkan BPOM akan segera mengklarifikasi hal tersebut,” ujar Adhi saat ditemui di Jakarta pada Senin (22/7/2024).

Adhi menyebut bahwa GAPMMI belum mendapatkan data rinci dari BPOM terkait dugaan ini. “Jika memang ditemukan adanya kandungan yang tidak diperbolehkan, BPOM akan segera mengambil tindakan pengamanan demi melindungi konsumen,” tambahnya.

Dia juga menekankan pentingnya penanganan segera jika bahan yang digunakan bukan untuk pangan. “Ini penting agar konsumen tidak dirugikan,” ujarnya.

Adhi juga menjelaskan bahwa produsen roti Aoka belum menjadi anggota GAPMMI, namun mereka akan segera dihubungi untuk bergabung. “Kami berusaha mendorong semua anggota untuk mematuhi ketentuan yang berlaku,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, GAPMMI rutin memberikan pembaruan mengenai syarat-syarat produksi makanan dan minuman kepada anggotanya. “Kami selalu meng-update regulasi dan mengingatkan produsen untuk patuh. Member gathering dilakukan hampir setiap bulan, baik secara offline maupun online,” jelas Adhi.

Mengenai kandungan dehydroacetate dalam roti Aoka, Adhi menyebut bahwa zat tersebut tidak terdapat dalam daftar positif BPOM. “Biasanya, pengawet yang digunakan dalam makanan adalah benzoat dan zat sejenisnya,” ungkapnya.

Klarifikasi dari Pihak Roti Aoka

Sebelumnya, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) menegaskan bahwa produk roti mereka, Aoka, tidak mengandung bahan pengawet kosmetik. Menurut Head Legal PT IBF, Kemas Ahmad Yani, semua produk roti Aoka telah diuji oleh BPOM RI dan memperoleh izin edar.

Kemas juga membantah tuduhan penggunaan sodium dehydroacetate, pengawet kosmetik yang ramai dibicarakan. “PT SGS Indonesia telah memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak berasal dari mereka,” kata Kemas dalam keterangan tertulis pada Sabtu (20/7/2024).

Isu ini, menurut Kemas, telah menimbulkan kerugian ekonomi bagi PT IBF dan mitra kerjanya. Ia menduga ada pihak-pihak yang sengaja menjatuhkan produk Aoka melalui persaingan tidak sehat. “Kami sedang melakukan investigasi intensif terhadap penyebaran informasi menyesatkan ini,” ujarnya.

PT IBF menegaskan komitmennya terhadap kualitas bahan baku dan kesehatan konsumen. “Roti Aoka diproduksi dari bahan berkualitas, diproses secara higienis dan aman bagi kesehatan,” pungkas Kemas.

Panduan Lengkap Memahami Saham dan Obligasi untuk Investor Baru

Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, memahami berbagai jenis investasi bisa jadi membingungkan, terutama bagi mereka yang baru memulai. Dua instrumen investasi yang paling umum adalah saham dan obligasi. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu saham dan obligasi, perbedaan keduanya, serta bagaimana memulai investasi di kedua instrumen tersebut.

Apa Itu Saham?

Saham adalah tanda kepemilikan dalam suatu perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Sebagai pemegang saham, Anda berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan, yang sering kali dibayarkan dalam bentuk dividen, serta memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

Keuntungan Berinvestasi Saham:

  1. Potensi Pertumbuhan Modal: Nilai saham bisa meningkat seiring waktu, memberikan keuntungan dari kenaikan harga.
  2. Dividen: Beberapa perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham, memberikan penghasilan pasif.
  3. Likuiditas: Saham mudah diperjualbelikan di bursa efek, memungkinkan Anda dengan cepat mengubah saham menjadi uang tunai.

Risiko Berinvestasi Saham:

  1. Volatilitas: Harga saham dapat sangat berfluktuasi dalam jangka pendek.
  2. Risiko Perusahaan: Jika perusahaan mengalami kinerja buruk atau bangkrut, nilai saham bisa turun drastis.

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana. Ketika Anda membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dengan imbalan pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok utang pada saat jatuh tempo.

Keuntungan Berinvestasi Obligasi:

  1. Pendapatan Tetap: Obligasi memberikan pembayaran bunga tetap, memberikan aliran pendapatan yang stabil.
  2. Risiko Lebih Rendah: Obligasi umumnya dianggap kurang berisiko dibanding saham, terutama obligasi pemerintah.
  3. Diversifikasi: Menambahkan obligasi ke dalam portofolio Anda dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan.

Risiko Berinvestasi Obligasi:

  1. Risiko Suku Bunga: Harga obligasi dapat turun jika suku bunga naik.
  2. Risiko Kredit: Ada kemungkinan penerbit obligasi gagal membayar bunga atau pokok utang.

Memulai Investasi Saham dan Obligasi

Langkah-Langkah Memulai Investasi Saham:

  1. Buka Rekening Efek: Pilih broker atau perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek.
  2. Pelajari Perusahaan: Lakukan riset tentang perusahaan yang ingin Anda beli sahamnya. Perhatikan laporan keuangan, prospek bisnis, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
  3. Beli Saham: Setelah menentukan saham yang akan dibeli, lakukan pembelian melalui platform trading yang disediakan broker.

Langkah-Langkah Memulai Investasi Obligasi:

  1. Tentukan Jenis Obligasi: Pilih antara obligasi pemerintah, korporasi, atau obligasi lainnya berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
  2. Beli Obligasi: Obligasi bisa dibeli melalui broker, bank, atau dalam beberapa kasus, langsung dari penerbitnya.
  3. Pantau Investasi: Periksa secara berkala kinerja obligasi Anda dan tetap waspada terhadap perubahan suku bunga atau kondisi kredit penerbit obligasi.

Baik saham maupun obligasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saham menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih besar, sementara obligasi memberikan pendapatan tetap dan risiko yang lebih rendah. Diversifikasi portofolio dengan menggabungkan kedua instrumen ini bisa menjadi strategi investasi yang bijaksana.

Sebagai investor baru, penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum memulai investasi. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih efektif.

Fokus pada Hilirisasi dan Ekspor Kelapa, Presiden Jokowi Buka Cocotech 2024

Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 Tahun 2024, yang diadakan di Ballroom Hotel Westin, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 22 Juli 2024. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyoroti potensi besar ekonomi hijau di Indonesia, khususnya dalam industri kelapa.

“Ekonomi hijau merupakan peluang besar bagi Indonesia, terutama di sektor cokelat, bakau, vanili, kopi, lada, cengkeh, dan tentu saja kelapa. Kita memiliki lahan seluas 3,8 juta hektar untuk kelapa dengan produksi mencapai 2,8 juta ton per tahun, ini sangat signifikan,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa ekspor kelapa Indonesia mencapai USD 1,55 miliar, dengan Provinsi Sulawesi Utara dan Riau sebagai produsen terbesar.

“Angka ini sangat besar dan bisa ditingkatkan jika kita serius dalam mengelola kelapa,” kata Presiden.

Fokus pada Peningkatan Produksi dan Hilirisasi

Untuk meningkatkan produksi kelapa, Presiden menekankan pentingnya kualitas bibit, pemeliharaan, dan metode panen. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa, mendukung industri, dan menciptakan lapangan kerja.

“Riset sangat penting dalam hal ini, serta pemanfaatan teknologi hilirisasi. Saya melihat limbah kelapa kini menjadi bioenergi, ini sangat penting untuk dikembangkan ke depan,” tambah Presiden.

Presiden Jokowi juga mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersatu dalam memajukan industri kelapa yang berkelanjutan. Menurutnya, konferensi ini sangat penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi besar kelapa nasional.

“Saya mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersinergi dalam memajukan industri kelapa yang berkelanjutan demi mendukung ekonomi hijau dunia,” ajak Presiden.

Konferensi Cocotech ke-51, dengan tema “Pemanfaatan Potensi Kelapa sebagai Pohon Kehidupan dan Energi Hijau,” diharapkan dapat memperluas jaringan dan mencari peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia. Acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi besar kelapa Indonesia secara global, menarik investasi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kelapa terkemuka di dunia.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan industri kelapa Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi nasional, sekaligus mendukung upaya global menuju ekonomi hijau.

Investasi Jangka Panjang vs. Jangka Pendek: Mana yang Cocok untuk Kamu?

Investasi adalah cara yang populer untuk mengelola uang dan merencanakan masa depan finansial. Namun, sebelum mulai berinvestasi, penting untuk memahami perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek. Kedua jenis investasi ini memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda. Jadi, mana investasi yang lebih cocok untuk kamu? Mari kita bahas lebih lanjut.

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek biasanya mengacu pada investasi yang diharapkan memberikan hasil dalam waktu kurang dari tiga tahun. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga likuiditas dan mengurangi risiko fluktuasi pasar yang besar. Contoh investasi jangka pendek termasuk deposito berjangka, reksa dana pasar uang, dan saham-saham blue chip yang stabil.

Keuntungan dari investasi jangka pendek adalah likuiditas yang tinggi dan risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang. Kamu bisa dengan mudah mencairkan investasi ini saat dibutuhkan, dan fluktuasi nilainya tidak terlalu besar. Namun, potensi keuntungannya juga terbatas, dan ada risiko inflasi yang bisa menggerus nilai investasimu jika keuntungannya tidak cukup tinggi.

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dipegang selama lebih dari tiga tahun. Tujuannya adalah untuk pertumbuhan nilai modal dan mengalahkan inflasi dalam jangka panjang. Contoh investasi jangka panjang termasuk saham, reksa dana saham, dan properti.

Keuntungan dari investasi jangka panjang adalah potensi keuntungan yang tinggi dan pertumbuhan modal yang signifikan seiring waktu. Beberapa investasi jangka panjang juga menawarkan keuntungan pajak yang lebih baik. Namun, ada risiko fluktuasi pasar yang bisa membuat nilai investasimu turun dalam jangka pendek, dan investasi ini cenderung memiliki likuiditas yang lebih rendah.

Mana Investasi yang Cocok untuk Kamu?

Memilih antara investasi jangka pendek dan jangka panjang tergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, dan jangka waktu investasi yang kamu miliki. Jika kamu berencana untuk membeli rumah dalam dua tahun, investasi jangka pendek mungkin lebih tepat. Namun, jika kamu menabung untuk pensiun yang masih 20 tahun lagi, investasi jangka panjang bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Profil risiko juga memainkan peran penting. Jika kamu tidak nyaman dengan fluktuasi pasar dan ingin keamanan, pilih investasi jangka pendek. Namun, jika kamu siap mengambil risiko untuk potensi keuntungan yang lebih besar, pertimbangkan investasi jangka panjang.

Baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang memiliki tempat masing-masing dalam strategi investasi yang seimbang. Kunci utamanya adalah memahami kebutuhan dan tujuan keuangan kamu serta profil risiko yang kamu miliki. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu dan membangun masa depan yang lebih cerah.

Transformasi Digital IKM, Making Indonesia 4.0 Siap Majukan UMKM

Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan program Making Indonesia 4.0, sebuah peta jalan strategis yang bertujuan untuk menerapkan konsep industri 4.0 di Indonesia. Dari sepuluh program prioritas utama dalam Making Indonesia 4.0, salah satu yang sangat relevan untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM/UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dan otomatisasi.

Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), transformasi digital dalam konteks industri 4.0 bukan hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga sangat penting bagi sektor IKM. “Penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data dapat membantu IKM meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan pelayanan kepada pelanggan,” jelas Reni pada Sabtu (20/7).

Peluncuran INDI 4.0 untuk Mengukur Kesiapan Perusahaan

Lebih lanjut, Dirjen IKMA mengungkapkan bahwa untuk mempercepat implementasi industri 4.0 di Indonesia, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0, yang berfungsi sebagai alat ukur kesiapan perusahaan dalam mengadopsi teknologi industri 4.0. “Dengan INDI 4.0, perusahaan termasuk IKM dapat mengevaluasi posisi mereka dalam transformasi digital dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan,” tambahnya.

Untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan IKM dalam penerapan industri 4.0, Direktorat Jenderal IKMA menyelenggarakan Workshop Adopsi INDI 4.0 di Magelang, Jawa Tengah pada 18 Juli 2024. Workshop ini diikuti oleh 50 peserta dari Kota dan Kabupaten Magelang serta dihadiri secara daring oleh 10 Pejabat Pembina Industri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari program Bangga Buatan Indonesia NTB 2024.

Implementasi Teknologi di IKM

Reni juga menambahkan bahwa Ditjen IKMA mendukung penerapan teknologi industri 4.0 yang sesuai dengan kebutuhan bisnis IKM. Salah satu contohnya adalah PT SkinSol Kosmetik di Bandung, Jawa Barat, yang mendapatkan sistem Enterprises Resources Plan (ERP) untuk berbagai lini produksi dan manajemen. Sistem ERP ini juga diberikan kepada IKM di Bekasi Jawa Barat, Tegal Jawa Tengah, Sleman DIY, dan Sidoarjo Jawa Timur.

“Penerapan teknologi industri ini memerlukan pengukuran peningkatan indeks kesiapan teknologi dan keberhasilan dalam memacu produktivitas usaha,” jelasnya.

Ditjen IKMA telah menginisiasi pelaksanaan adopsi terhadap INDI 4.0 sehingga kesadaran tentang industri 4.0 dan penilaian mandiri dapat diketahui, dipahami, dan bermanfaat bagi IKM, khususnya mereka yang sedang berupaya memperbaiki teknologi dan pemasarannya.

Selain itu, Ditjen IKMA juga terus memberikan pendampingan dan edukasi mengenai literasi digital melalui program e-Smart IKM. Program ini mencakup pengenalan literasi digital, pemahaman ruang lingkup, dan kemampuan beradaptasi sesuai kesiapan bisnis.

Program e-Smart IKM meliputi pelatihan, pendampingan, promosi, dan pemasaran produk IKM secara digital. Hingga akhir tahun 2023, sebanyak 26.982 IKM telah mendapatkan manfaat dari program ini, yang juga mendukung peningkatan omzet IKM melalui penjualan di lokapasar.

Kerja Sama Nikel dan Financial Center, Jokowi Optimis Perkuat Hubungan dengan PEA

Presiden Joko Widodo mengumumkan hasil signifikan dari kunjungan kenegaraannya ke Persatuan Emirat Arab (PEA) yang berlangsung pada Selasa hingga Rabu (16-17/07). Dalam pertemuannya dengan Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Presiden Jokowi menekankan dua isu utama yang menjadi fokus peningkatan kerja sama bilateral, meskipun terdapat banyak isu penting lainnya.

“Kunjungan ke UEA kami fokus pada dua hal utama, meskipun ada banyak topik lainnya,” kata Presiden Jokowi kepada media di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Jumat, 19 Juli 2024.

Pengembangan Pusat Keuangan di IKN

Isu pertama yang dibahas adalah pengembangan pusat keuangan atau financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia ingin mempelajari dan mengadopsi sistem yang ada di Dubai International Financial Center (DIFC).

“Kami ingin meniru sistem di sana, bagaimana merekrut tenaga ahli, serta cara menarik investasi ke pusat keuangan seperti yang ada di Dubai,” ungkapnya.

Sehubungan dengan itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sebuah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) telah ditandatangani antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan DIFC. “Kami berharap financial center di IKN ini segera terbentuk dan beroperasi,” tambahnya.

Kerja Sama Strategis di Sektor Nikel

Isu kedua yang menjadi fokus adalah kerja sama dalam sektor nikel, yang mencakup seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir—dari penambangan, produksi katode dan prekursor, hingga pembuatan baterai dan kendaraan listrik. Selain PEA dan Indonesia, ada dua negara lain yang sedang didekati untuk bekerja sama.

“Jika ini berhasil, kami berharap dapat menguasai 80-85 persen pasar dunia,” jelasnya.

Kerja sama ini menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar global, terutama dalam industri yang berkembang pesat seperti kendaraan listrik dan teknologi baterai. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi kedua negara, memperkuat hubungan bilateral, dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas.

Dengan fokus pada dua isu strategis ini, Presiden Jokowi optimis bahwa kerja sama dengan PEA akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan perkembangan Indonesia, khususnya dalam menciptakan pusat keuangan modern dan memperkuat industri nikel yang memiliki nilai tambah tinggi.

Dari Konvensional ke Digital, Rahasia Kesuksesan Bisnis Masa Kini!

Dalam dekade terakhir, dunia bisnis telah mengalami perubahan signifikan dengan adanya digitalisasi. Transisi dari metode konvensional ke digital tidak hanya menawarkan efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan. Kali ini Berempat.com akan membahas bagaimana perusahaan dapat menavigasi perubahan ini dan mengoptimalkan potensi digital untuk mencapai kesuksesan.

Mengapa Digitalisasi Penting?

Digitalisasi telah menjadi keharusan bagi bisnis modern karena beberapa alasan utama:

  1. Efisiensi Operasional: Teknologi digital memungkinkan otomatisasi proses, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat alur kerja.
  2. Akses ke Data dan Analitik: Bisnis dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
  3. Konektivitas Global: Internet membuka akses ke pasar global, memungkinkan bisnis menjangkau pelanggan di seluruh dunia.
  4. Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik: Teknologi digital memungkinkan personalisasi layanan dan interaksi yang lebih cepat dan responsif dengan pelanggan.

Langkah-Langkah Menuju Digitalisasi

  1. Evaluasi Kebutuhan Bisnis: Sebelum memulai transformasi digital, perusahaan harus mengevaluasi kebutuhan dan tujuan bisnisnya. Identifikasi area yang dapat ditingkatkan melalui digitalisasi dan tentukan prioritasnya.
  2. Investasi dalam Teknologi: Pilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ini bisa termasuk perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan (CRM), sistem ERP (Enterprise Resource Planning), atau alat analitik data.
  3. Pendidikan dan Pelatihan: Pastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi baru. Ini bisa melalui pelatihan internal atau program pendidikan eksternal.
  4. Penerapan Bertahap: Implementasi teknologi digital harus dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan gangguan operasional. Mulailah dengan proyek kecil dan secara bertahap tingkatkan cakupan digitalisasi.
  5. Integrasi Sistem: Pastikan bahwa sistem digital yang baru diimplementasikan dapat terintegrasi dengan baik dengan sistem yang sudah ada. Ini akan memastikan alur kerja yang lancar dan data yang konsisten.

Tantangan dalam Digitalisasi

Meskipun banyak manfaatnya, transisi ke digital juga memiliki tantangan tersendiri:

  1. Biaya Implementasi: Investasi awal dalam teknologi baru bisa cukup besar. Bisnis harus memiliki rencana keuangan yang matang untuk mendukung transformasi ini.
  2. Resistensi Perubahan: Karyawan mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan besar dalam cara mereka bekerja. Manajemen perubahan yang efektif sangat penting untuk mengatasi resistensi ini.
  3. Keamanan Data: Dengan meningkatnya digitalisasi, risiko keamanan data juga meningkat. Bisnis harus mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data mereka.
  4. Ketergantungan Teknologi: Terlalu bergantung pada teknologi dapat menjadi risiko jika terjadi kegagalan sistem. Bisnis harus memiliki rencana darurat untuk menghadapi situasi seperti ini.

Studi Kasus: Perusahaan yang Berhasil Melakukan Transformasi Digital

  1. Amazon: Dari toko buku online kecil, Amazon telah bertransformasi menjadi raksasa e-commerce global dengan menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, analitik data, dan otomatisasi logistik.
  2. Netflix: Awalnya sebuah layanan penyewaan DVD, Netflix berhasil mengubah model bisnisnya menjadi platform streaming global dengan memanfaatkan data pengguna untuk memberikan rekomendasi konten yang dipersonalisasi.

Digitalisasi adalah langkah penting yang harus diambil oleh bisnis yang ingin tetap kompetitif di era modern. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, manfaat yang diperoleh dari digitalisasi jauh lebih besar. Dengan strategi yang tepat, investasi dalam teknologi, dan pelatihan yang memadai, bisnis dapat berhasil menavigasi transisi dari konvensional ke digital, membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan.