Minggu, November 24, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 22

Inovasi di Tengah Tantangan, Strategi Menghadapi Hambatan Bisnis

Dalam dunia bisnis, hambatan adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Mulai dari persaingan yang semakin ketat, perubahan preferensi konsumen, keterbatasan sumber daya, hingga regulasi pemerintah yang berubah-ubah. Untuk tetap bertahan dan berkembang, setiap bisnis perlu mencari cara untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi.

Mengapa Kreativitas dan Inovasi Penting?

Kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang sangat berhubungan, tetapi memiliki peran yang berbeda dalam dunia bisnis. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan menghasilkan ide-ide segar. Di sisi lain, inovasi adalah proses pengenalan sesuatu yang baru atau perbaikan dari yang sudah ada. Ketika keduanya digabungkan, mereka dapat memberikan solusi yang efektif untuk berbagai tantangan yang dihadapi bisnis.

Kreativitas memungkinkan bisnis untuk berpikir di luar kotak, menawarkan produk atau layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, mengembangkan proses bisnis yang lebih efisien, dan menciptakan strategi pemasaran yang menarik. Misalnya, restoran yang kreatif akan selalu mengembangkan menu baru sesuai tren kuliner, sementara bisnis ritel mungkin akan menemukan cara-cara unik untuk mempromosikan produk mereka di media sosial.

Di sisi lain, inovasi memungkinkan bisnis untuk memperkenalkan model bisnis baru, mengadopsi teknologi terkini, dan meningkatkan proses produksi. Contohnya adalah perusahaan transportasi yang awalnya hanya mengandalkan armada taksi, tetapi kemudian berinovasi dengan menyediakan layanan ride-sharing yang lebih efisien dan terjangkau.

Cara Mengaplikasikan Kreativitas dan Inovasi dalam Bisnis

  1. Mendorong Budaya Kreatif: Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendorong kreativitas dan inovasi, perusahaan harus membuka diri terhadap ide-ide baru dari karyawan. Mereka harus diberi kebebasan untuk bereksperimen dan mengambil risiko tanpa takut gagal.
  2. Investasi dalam Riset dan Pengembangan: Bisnis perlu mengalokasikan sumber daya untuk penelitian dan pengembangan. Ini penting untuk menemukan produk atau layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan meningkatkan proses bisnis yang ada.
  3. Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerjasama dengan pihak lain seperti universitas, perusahaan teknologi, atau bahkan pesaing dapat membuka peluang baru untuk inovasi. Melalui kolaborasi, bisnis dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang tidak dimiliki sendiri.
  4. Mengikuti Tren Teknologi: Teknologi terus berkembang, dan bisnis harus mengikuti perkembangan ini agar tidak tertinggal. Mengadopsi teknologi baru dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta membuka peluang baru untuk pemasaran dan penjualan.

Contoh Perusahaan Besar yang Pernah Mengalami Hambatan dalam Bisnis

Beberapa contoh perusahaan yang berhasil mengatasi hambatan bisnis dengan kreativitas dan inovasi antara lain:

  • Netflix: Dari layanan penyewaan DVD, Netflix bertransformasi menjadi platform streaming yang sukses dengan konten orisinal yang diminati di seluruh dunia. Kreativitas dalam memilih konten dan inovasi dalam teknologi streaming membuat Netflix tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
  • Gojek: Berawal dari layanan ojek online, Gojek berinovasi menjadi super-app dengan berbagai layanan seperti pengiriman makanan, pembayaran digital, dan banyak lagi. Dengan terus berinovasi, Gojek berhasil mengatasi hambatan regulasi dan persaingan ketat di berbagai negara.

Mengatasi hambatan bisnis dengan kreativitas dan inovasi bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting untuk kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, bisnis dapat menemukan peluang baru, meningkatkan efisiensi, dan menawarkan nilai lebih kepada pelanggan. Kreativitas dan inovasi bukan hanya kunci untuk mengatasi hambatan, tetapi juga untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Transformasi Indonesia: Jokowi Klaim Kesuksesan 10 Tahun Pembangunan

Pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) yang berlangsung di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (16/8/2024), Presiden Jokowi menyoroti pencapaian pembangunan yang telah dicapai Indonesia selama satu dekade terakhir.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mengutarakan visinya untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih adil dan makmur. Ia menyatakan rasa syukurnya atas kemajuan pembangunan yang mengutamakan seluruh wilayah Indonesia. “Kita bersyukur, selama sepuluh tahun terakhir ini, kita berhasil membangun pondasi peradaban baru dengan konsep pembangunan yang mengedepankan pendekatan Indonesiasentris, memulai dari pinggiran, desa-desa, hingga wilayah terluar,” ungkap Presiden, berdasarkan pernyataan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres).

Pencapaian Infrastruktur dan Ekonomi

Selama sepuluh tahun terakhir, fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur telah merambah hingga ke pelosok negeri. Presiden Jokowi mengungkapkan, Indonesia telah berhasil membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, serta pembangunan 50 pelabuhan dan bandara baru. Di samping itu, ada pula 43 bendungan baru dan jaringan irigasi baru yang membentang seluas 1,1 juta hektare.

“Dengan infrastruktur yang telah terbangun ini, biaya logistik berhasil kita tekan dari 24 persen menjadi 14 persen pada tahun 2023, meningkatkan daya saing kita secara global dari peringkat 44 menjadi 27 pada tahun 2024,” jelas Presiden Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di atas 5 persen, meskipun menghadapi tantangan global yang cukup berat. Beberapa wilayah di Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, bahkan mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Secara khusus, Maluku Utara menonjol dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa mencapai lebih dari 20 persen.

Keberhasilan Pengendalian Inflasi dan Penurunan Kemiskinan

Presiden Jokowi juga mengapresiasi pencapaian pemerintah dalam menjaga tingkat inflasi yang stabil di kisaran 2-3 persen, di saat negara-negara lain bergulat dengan kenaikan inflasi yang signifikan.

Angka kemiskinan ekstrem pun mengalami penurunan signifikan, dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024. Selain itu, angka stunting turun drastis dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran juga berhasil ditekan, dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.

Program sosial pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Pra Kerja terus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Presiden Jokowi menyebut bahwa anggaran sebesar Rp361 triliun yang dialokasikan untuk Kartu Indonesia Sehat telah memberikan manfaat kepada lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setiap tahun. Selain itu, Rp113 triliun yang dialokasikan untuk Kartu Indonesia Pintar mendukung pendidikan lebih dari 20 juta siswa setiap tahun.

Program Keluarga Harapan, dengan anggaran sebesar Rp225 triliun selama sepuluh tahun, telah meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu setiap tahunnya. Sementara itu, anggaran sebesar Rp60,3 triliun untuk program Pra Kerja dalam lima tahun terakhir telah menambah keterampilan bagi 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan yang telah dicapai sejauh ini merupakan pembangunan yang inklusif dan menyentuh semua lapisan masyarakat. “Pembangunan ini adalah harapan kita semua. Pembangunan yang inklusif, berdampak luas, dan membuka peluang bagi kita semua untuk tumbuh bersama,” tutup Presiden.

Dengan berbagai pencapaian ini, Presiden Jokowi optimis bahwa Indonesia akan terus maju dan sejahtera, serta siap menghadapi berbagai tantangan di tingkat global di masa mendatang.

Ekspor Indonesia Melonjak di Bulan Juli, Sektor Pertanian Tumbuh Signifikan

Menurut data yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai angka US$22,21 miliar. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 6,55 persen dari ekspor pada Juni 2024. Jika dibandingkan dengan Juli 2023, peningkatan nilai ekspor mencapai 6,46 persen.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengumumkan pada Kamis (15/8/2024) bahwa ekspor nonmigas Indonesia di bulan Juli 2024 mencapai US$20,79 miliar. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 5,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan peningkatan 5,87 persen dari nilai ekspor nonmigas pada Juli 2023.

Ekspor Bijih Logam Melonjak

“Di antara sepuluh komoditas ekspor nonmigas teratas di bulan Juli 2024, mayoritas menunjukkan tren peningkatan. Kenaikan paling signifikan terjadi pada bijih logam, terak, dan abu, yang nilainya melonjak sebesar US$691,2 juta, setara dengan 3.973,44 persen,” ujar Amalia.

Ia juga menyebutkan bahwa terjadi penurunan pada ekspor lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$770,2 juta atau 28,58 persen.

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas dari hasil industri pengolahan pada periode Januari–Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan juga naik sebesar 10,55 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 12,35 persen.

Tujuan Utama Ekspor Nonmigas

Untuk ekspor nonmigas pada Juli 2024, Tiongkok menjadi negara tujuan terbesar dengan nilai US$4,82 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$2,15 miliar, dan Jepang dengan US$1,78 miliar. Ketiga negara tersebut menyumbang 42,11 persen dari total ekspor.

Sementara itu, ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing mencapai US$3,71 miliar dan US$1,44 miliar.

“Meninjau dari provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar selama Januari–Juli 2024 berasal dari Jawa Barat, dengan nilai mencapai US$21,32 miliar (14,47 persen), diikuti oleh Kalimantan Timur senilai US$14,70 miliar (9,98 persen), dan Jawa Timur sebesar US$14,59 miliar (9,91 persen),” jelas Amalia.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Juli 2024 mencapai US$147,30 miliar, mengalami penurunan sebesar 1,47 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023. Sejalan dengan itu, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$137,98 miliar juga mengalami penurunan sebesar 1,75 persen.

Bagaimana Game Mobile Mengubah Lanskap Bisnis Industri Game

Industri game telah mengalami perubahan besar dalam beberapa dekade terakhir, terutama dengan munculnya game mobile. Perkembangan ini tidak hanya mengubah cara orang bermain game, tetapi juga membawa dampak signifikan pada lanskap bisnis industri game. Berikut ini beberapa cara bagaimana game mobile telah mengubah dunia bisnis di industri ini.

1. Demokratisasi Akses ke Game

Salah satu perubahan terbesar yang dibawa oleh game mobile adalah kemudahan akses ke game. Dulu, bermain game biasanya memerlukan konsol atau PC yang cukup mahal. Sekarang, hampir semua orang memiliki smartphone yang mampu memainkan game berkualitas tinggi. Hal ini membuat pasar game menjadi lebih luas dan beragam, dengan banyaknya pemain dari berbagai latar belakang yang bisa ikut serta tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.

2. Model Bisnis Baru: Free-to-Play dan Monetisasi Mikro

Game mobile juga telah mempopulerkan model bisnis baru, yaitu free-to-play (F2P). Model ini memungkinkan pemain untuk mengunduh dan memainkan game secara gratis, tetapi menawarkan pembelian dalam aplikasi (in-app purchases) untuk item, kosmetik, atau fitur tambahan. Model monetisasi mikro ini telah terbukti sangat menguntungkan dan memungkinkan pengembang untuk mendapatkan pendapatan berkelanjutan dari game mereka.

Contoh sukses dari model ini adalah game seperti “Candy Crush Saga” dan “Clash of Clans”, yang menghasilkan miliaran dolar dari pembelian dalam aplikasi. Pendekatan ini telah menginspirasi banyak pengembang untuk mengadopsi strategi serupa, baik di game mobile maupun platform lainnya.

3. Perubahan dalam Desain dan Pengembangan Game

Perkembangan game mobile juga telah mengubah cara game didesain dan dikembangkan. Dengan layar yang lebih kecil dan kontrol sentuh, game mobile biasanya lebih sederhana dan mudah dimainkan. Namun, di balik kesederhanaan ini, ada banyak inovasi dalam hal desain antarmuka dan mekanika gameplay.

Game mobile harus dirancang agar bisa dimainkan dalam waktu singkat, seperti saat menunggu di antrean atau dalam perjalanan. Hal ini memaksa pengembang untuk menciptakan game yang menarik perhatian pemain dalam waktu singkat, sambil memastikan bahwa game tersebut tetap menantang dan menghibur.

4. Pemasaran dan Distribusi yang Lebih Mudah

Dengan adanya platform distribusi seperti App Store dan Google Play Store, pengembang game di smartphone dapat dengan mudah memasarkan dan mendistribusikan game mereka ke seluruh dunia. Hal ini mengurangi hambatan masuk bagi pengembang baru dan memungkinkan mereka untuk menjangkau audiens global dengan cepat.

Platform-platform ini juga menyediakan alat pemasaran dan analisis yang membantu pengembang memahami perilaku pemain dan mengoptimalkan strategi monetisasi mereka. Sebagai hasilnya, pengembang dapat dengan cepat beradaptasi dan memperbaiki game mereka berdasarkan umpan balik pemain dan data yang tersedia.

5. Mendorong Inovasi Teknologi

Teknologi yang berkembang pesat dalam perangkat mobile, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), telah membuka peluang baru bagi pengembang game. Game seperti “Pokémon GO” dan “Ingress” memanfaatkan teknologi AR untuk menciptakan pengalaman bermain yang unik dan interaktif.

Selain itu, peningkatan performa perangkat mobile juga memungkinkan pengembang untuk menciptakan game dengan grafis yang lebih baik dan gameplay yang lebih kompleks. Hal ini mendorong inovasi dalam pengembangan game dan memberikan pengalaman bermain yang lebih kaya bagi pemain.

6. Pertumbuhan E-sports Mobile

E-sports tidak lagi hanya untuk game PC atau konsol. Game mobile seperti “PUBG Mobile” dan “Mobile Legends” telah menjadi populer di kancah e-sports, dengan turnamen besar dan hadiah jutaan dolar. Pertumbuhan e-sports mobile ini membuka peluang bisnis baru bagi pengembang, penyelenggara turnamen, dan sponsor.

E-sports mobile juga memperluas basis penonton e-sports, menarik pemain dan penggemar dari berbagai latar belakang dan usia. Ini memberikan peluang bagi merek untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam melalui iklan dan kemitraan.

Game mobile telah mengubah lanskap bisnis industri game dengan cara yang mendalam dan beragam. Dari model bisnis baru hingga inovasi teknologi, perkembangan ini telah menciptakan peluang dan tantangan baru bagi pengembang, penerbit, dan pemain. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya popularitas game mobile, industri game akan terus berevolusi dan menghadirkan pengalaman bermain yang lebih menarik dan beragam bagi semua orang.

Forum Ekonomi Biru ASEAN Jadi Upaya Indonesia untuk Masa Depan Ekonomi Berkelanjutan

Dalam rangka mendukung Laos yang menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2024, Indonesia menyelenggarakan Forum Ekonomi Biru ASEAN ke-2 di Vientiane, Laos, pada Sabtu (10/8). Forum ini merupakan langkah penting dalam penerapan Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN (ASEAN Blue Economy Framework – ABEF), yang telah disetujui oleh para pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 pada 5 September 2023.

Penyelenggaraan serangkaian kegiatan terkait Ekonomi Biru oleh Laos, dengan dukungan dari Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas serta koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, merupakan langkah positif untuk terus menjaga keberlanjutan prioritas Indonesia dan memastikan isu Ekonomi Biru terus menjadi topik pembahasan di ASEAN.

Rencana Matang untuk Implementasi Kerangka Kerja Ekonomi Biru

Pelaksanaan ABEF membutuhkan rencana yang matang, komprehensif, dan praktis. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran di antara negara-negara ASEAN tentang penerapan inisiatif Ekonomi Biru, serta mengeksplorasi potensi kemitraan dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan mitra wicara ASEAN. Upaya ini akan membantu menghasilkan hasil yang konkret dan signifikan dalam memajukan agenda Ekonomi Biru di ASEAN, yang saat ini berkontribusi hampir 30 persen terhadap skala ekonomi di kawasan.

Dalam pembukaan pelaksanaan Forum Ekonomi Biru ASEAN kedua, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa ASEAN dapat memimpin pengembangan ekonomi biru secara global dengan memanfaatkan potensi laut dan sumber daya airnya. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan kemakmuran bersama dengan memperkuat kerja sama dan kolaborasi.

Forum ini kemudian dibagi menjadi tiga sesi utama berdasarkan strategi utama Ekonomi Biru ASEAN yaitu Konservasi Biru, Sains, Teknologi dan Inovasi Biru, serta Penciptaan Nilai Tambah dalam Sektor Prioritas.

“Kerja sama Blue Economy memiliki arti penting di kawasan ASEAN dan juga sub-regional dalam kerangka kerja sama IMT-GT. Kita perlu meningkatkan sinergi kedua inisiatif ini untuk memaksimalkan potensi Blue Economy. Pemerintah Daerah juga perlu dilibatkan dengan lebih baik,” tutur Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni yang turut hadir dalam forum tersebut. Beliau menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah memiliki berbagai inisiatif dalam Blue Economy yang dapat didukung, seperti pemanfaatan teknologi untuk keperluan pelacakan mangrove di Kalimantan.

Rekomendasi Praktis untuk Implementasi Ekonomi Biru

Forum ini menghasilkan sejumlah rekomendasi praktis terkait Ekonomi Biru yang dapat dipertimbangkan oleh ASEAN, antara lain pembentukan aliansi ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi regional untuk mendorong adopsi teknologi dalam ekonomi biru, melibatkan sektor swasta untuk mendorong komersialisasi teknologi, dan pembiayaan bersama dalam proyek percontohan serta penelitian dan pengembangan di sektor prioritas biru.

Hasil-hasil dari pertemuan tersebut kemudian dipresentasikan oleh Indonesia dalam pertemuan pertama ASEAN Task Force on Blue Economy (1st ACTF-BE) untuk menjadi rekomendasi dalam penyusunan ASEAN Blue Economy Implementation Plan.

Sebagai bagian dari kegiatan forum, peserta diajak melakukan kunjungan ke Nam Ngum 1 Hydropower Plant, sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memanfaatkan arus Sungai Nam Ngum, salah satu anak sungai Mekong. PLTA ini mampu menyediakan sekitar 50 persen kebutuhan listrik Laos.

Duta Besar RI untuk Laos H.E. Grata Endah Werdaningtyas dalam acara kunjungan ini menyampaikan bahwa Sungai Mekong menjadi sungai yang menghubungkan kehidupan masyarakat di Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Tiongkok, karena banyak anak sungai dan aliran sungai yang lebih kecil mengalir dari berbagai negara tersebut.

Selanjutnya, untuk mengawal implementasi dari Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN juga dilaksanakan pertemuan pertama ASEAN Task Force on Blue Economy (1st ACTF-BE). Pertemuan ini akan dilaksanakan secara rutin untuk mengidentifikasi, mengawal, dan melaporkan inisiatif ekonomi biru di ASEAN dalam upaya menjadikan ekonomi biru sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru di kawasan.

Utang Luar Negeri Indonesia Naik 2,7% di Kuartal II, BI Pastikan Masih Terkendali

Bank Indonesia (BI) menginformasikan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal II 2024 masih dalam kondisi terkontrol. Total ULN Indonesia tercatat sebesar USD 408,6 miliar atau setara dengan Rp 6.403 triliun (dengan kurs 1 USD = Rp 15.670).

ULN Indonesia menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), yang merupakan peningkatan dari 0,2% pada kuartal I 2024. “Peningkatan ini didorong oleh kenaikan utang luar negeri baik dari sektor publik maupun swasta,” ungkap Erwin Haryono, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Kamis (15/8/2024).

Kontraksi Utang Luar Negeri Pemerintah

Sementara itu, utang luar negeri pemerintah mencatat penurunan pertumbuhan. Pada kuartal II 2024, posisi ULN pemerintah berada di angka USD 191,0 miliar, mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8% yoy, melanjutkan tren dari kuartal sebelumnya yang sebesar 0,9% yoy.

Perkembangan ini terutama disebabkan oleh penyesuaian dalam penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, yang dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Erwin juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang tepat waktu. Selain itu, pengelolaan ULN dilakukan secara pruden, terukur, opportunistik, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang efisien dan optimal.

“Sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN, penggunaan ULN diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan pengelolaan ULN,” tambahnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah utamanya berada di Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9% dari total ULN pemerintah), diikuti oleh Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,8%), Jasa Pendidikan (16,8%), Konstruksi (13,6%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5%).

Posisi ULN pemerintah dinilai terkendali karena hampir seluruhnya berjangka panjang, dengan proporsi mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah.

Utang Luar Negeri Swasta Tetap Stabil

Di sisi lain, ULN swasta juga tetap terjaga. Pada kuartal II 2024, posisi ULN swasta mencapai USD 196,5 miliar, tumbuh 0,3% yoy setelah pada kuartal I 2024 mengalami kontraksi sebesar 1,2% yoy.

“Pertumbuhan ini didorong oleh ULN perusahaan nonlembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang tumbuh 0,6% yoy, sementara ULN lembaga keuangan (financial corporations) masih mencatatkan kontraksi sebesar 0,9% yoy,” jelas Erwin.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan kontribusi sebesar 79,1% dari total ULN swasta. ULN swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang, yang mencapai 76,7% dari total ULN swasta.

Meski Kontraksi 4,3%, Penerimaan Negara Juli 2024 Tetap Menunjukkan Tren Positif

0

Penerimaan negara hingga Juli 2024 telah mencapai Rp1.545,4 triliun atau 55,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Namun, terdapat kontraksi sebesar 4,3 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi APBN Kita yang diselenggarakan secara hybrid di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Kinerja Penerimaan Pajak Tetap Tumbuh Positif

Berdasarkan data tersebut, Menkeu mengungkapkan bahwa total penerimaan pajak hingga Juli 2024 mencapai Rp1.045,32 triliun atau setara 52,56 persen dari target APBN. Tren itu menunjukkan kinerja penerimaan negara lebih baik dan mencatatkan pertumbuhan positif dari realisasi sebelumnya.

Menkeu menjelaskan bahwa tren positif itu berasal dari penerimaan PPN dan PPnBM yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,34 persen secara bruto atau setara Rp 402,16 triliun, serta PBB dan pajak lainnya yang tumbuh sebesar 4,14 persen atau mencapai Rp 10,07 triliun.

Meski demikian, terdapat juga penerimaan pajak yang mengalami kontraksi seperti PPH Non-Migas dan PPH migas akibat pelemahan harga komoditas dan penurunan lifting minyak bumi.

“Ekonomi tumbuh meskipun ada beberapa institusi yang menyebabkan penerimaan netonya mengalami penurunan. Namun, dari sisi bruto pertumbuhannya cukup baik,” ungkap Menkeu.

Berdasarkan jenis pajaknya, Menkeu melaporkan mayoritas tumbuh positif seiring dengan aktivitas ekonomi yang terjaga. PPh 21 tumbuh positif yaitu sebesar 26,6 persen, PPh 22 impor tumbuh 5,6 persen, PPN impor tumbuh 4,5 persen, dan diikuti dengan pertumbuhan dari PPh OP, PPH 26, PPH final dan PPN DN. Di mana pertumbuhan ini menunjukkan kegiatan ekonomi yang terus bergerak.

Perkembangan Penerimaan Bea dan Cukai

Selain penerimaan pajak, Menkeu juga menyampaikan penerimaan negara yang berasal dari bea dan cukai yang mencapai Rp 154,4 triliun atau setara 48,1 persen dari total target APBN 2024. Meski begitu, penerimaan bea dan cukai menunjukkan perkembangan yang bervariasi. Menkeu menyebut, bea masuk tumbuh positif sebesar 2,1 persen atau Rp 29,0 triliun dikarenakan nilai impor yang meningkat. Penerimaan bea keluar juga mengalami pertumbuhan tinggi sebesar Rp9,3 triliun atau tumbuh 58,1 persen secara year on year (yoy).

“Kontribusi terbesar berasal dari tembaga yang tumbuh 928 persen. Namun, untuk sawit, penerimaan masih menurun 60 persen karena harga CPO (Crude Palm Oil) turun 5,9 persen year on year dari US$865 menjadi US$814 per ton, dan volume ekspor turun 15,48 persen dari 24,01 juta ton menjadi 20,29 juta ton,” kata Menkeu.

Selain itu, penerimaan cukai juga mengalami pertumbuhan positif sebesar Rp116,1 triliun atau sebesar 0,5 persen atau secara keseluruhan setara dengan 47,2 persen dari target APBN 2024. Adapun pertumbuhan itu berasal dari penerimaan cukai HT yang tumbuh sebesar 0,1 persen, cukai EA tumbuh sebesar 21,8 persen, serta cukai MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) juga tumbuh sebesar 10,6 persen berkat perubahan tarif dan peningkatan produksi.

“Sementara, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga masih terjaga baik. Kita mendapatkan Rp338 triliun yang artinya 68,7 persen dari target, dibandingkan dengan tahun lalu yang sangat tinggi karena PNBP dari SDA baik yang migas maupun non-migas,” ujar Menkeu.

Pemerintah Siapkan Strategi Khusus untuk Dominasi Pasar Furnitur Non-Tradisional

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melakukan langkah strategis dalam memperluas pasar non-tradisional bagi produk furnitur Indonesia. Dengan potensi nilai tambah yang tinggi, subsektor industri ini memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional.

Sebagai salah satu langkah konkret, Kemenperin aktif berpartisipasi dalam Pameran IndexPlus Delhi 2024, ajang internasional terbesar di India yang fokus pada interior, arsitektur, dan desain. Pameran yang berlangsung dari 9-11 Agustus 2024 ini mencatatkan komitmen bisnis sebesar Rp17 miliar dari Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, di Jakarta pada hari Selasa (13/8).

Kehadiran Indonesia di Indonesia Furniture Pavilion melibatkan enam kolaborasi antara perusahaan dan desainer furnitur, yaitu Cocoon Asia dengan Handyanto Hardian, Chakra Naga Furniture bersama Chyntia Margareth, Wisanka dan Suskariyanto, Dekor Asia Jayakarya bersama Gege Noby, Satori Rattan dengan Zulyo Kumara, serta Nafarrel Furniture dan Vincentius Aldi Masella.

Strategi Pemerintah untuk Peningkatan Penguasaan Pasar

Untuk merespon tren industri furnitur dan menguasai pasar, pemerintah telah menyiapkan strategi yang fokus pada lima aspek utama: pertama, memfasilitasi ketersediaan bahan baku; kedua, meningkatkan keterampilan sumber daya manusia; ketiga, memperkuat riset pasar dan perluasan pasar; keempat, meningkatkan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk; serta kelima, menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong investasi.

Pemerintah juga memberikan kemudahan kepada pelaku industri furnitur melalui kebijakan insentif perpajakan seperti tax allowance, serta menyederhanakan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku.

“Langkah-langkah ini mencerminkan dukungan pemerintah untuk memajukan industri dalam negeri yang mandiri dan kompetitif,” jelas Putu.

Pertumbuhan Industri Furnitur di Semester Pertama 2024

Pada semester pertama tahun 2024, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri furnitur mencapai 0,50%. Ini merupakan perkembangan positif, mengingat dua tahun sebelumnya industri ini mengalami penurunan.

“Pertumbuhan industri furnitur sempat turun menjadi 1,99% pada tahun 2022, lalu menurun lagi ke 2,04% pada tahun 2023. Namun, di semester pertama tahun 2024 ini, pertumbuhannya meningkat sebesar 0,50%. Meskipun fluktuatif, pada tahun 2021, industri ini pernah mencapai pertumbuhan 8,16%,” ujar Dirjen Industri Agro.

Pada periode yang sama, industri furnitur, termasuk furnitur logam dan plastik, menyumbang 1,1% terhadap PDB non-migas, dengan nilai ekspor mencapai USD1,02 miliar.

Menurut data dari Expert Market Research, nilai pasar furnitur global pada tahun 2023 adalah USD629 miliar dan diproyeksikan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2024. Hal ini membuka peluang besar bagi furnitur Indonesia untuk masuk ke pasar global, termasuk di India.

Saat membuka Indonesia Furniture Pavilion di pameran IndexPlus pada Jumat (9/8), Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Ignatius Warsito, menjelaskan bahwa pasar India memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan data IndexPlus, pasar konsumen India diperkirakan akan menjadi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027. Selain itu, 37% populasi India kini tinggal di daerah perkotaan, yang terus meningkat, mendorong pembangunan hunian dan sektor hospitality. Pasar furnitur India sendiri mencapai USD41 miliar, menjadikannya konsumen furnitur terbesar keempat di dunia.

Peningkatan bisnis pariwisata, kebutuhan pemukiman dan perkantoran, serta tren belanja online yang meningkat berkat teknologi industri 4.0, semuanya mendukung pertumbuhan pasar furnitur. Permintaan akan furnitur yang ramah lingkungan, fungsional, ergonomis, dan kustomisasi juga menjadi tren yang menarik.

“Potensi pasar yang besar dan tren dinamis ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi seluruh pelaku industri furnitur, termasuk para desainer yang berperan besar dalam menciptakan desain furnitur yang menarik dan sesuai dengan pasar,” kata Warsito.

Produk Olahan Tuna dan Cakalang Indonesia Kini Bebas Bea Masuk di Jepang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa kabar baik dengan memastikan produk olahan tuna dan cakalang dari Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang tanpa dikenai bea masuk.

Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian protokol perubahan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA). Naskah perjanjian tersebut ditandatangani secara virtual oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Luar Negeri Jepang pada 8 Agustus 2024, menandai keberhasilan upaya KKP selama ini.

Rincian Produk Bebas Tarif ke Jepang

Produk-produk yang termasuk dalam kesepakatan tersebut mencakup empat pos tarif, yaitu Skipjack dan bonito lainnya dalam kemasan kedap udara (HS 1604.14.010), tuna dalam kemasan kedap udara (HS 1604.14.092), Skipjack dan bonito lainnya yang direbus dan dikeringkan (HS 1604.14.091), serta produk lainnya (HS 1604.14.099).

“Bulan kemerdekaan ini menjadi momentum istimewa bagi kami. Harapannya, hal ini akan meningkatkan ekspor produk-produk tersebut ke Jepang serta menarik minat investasi di sektor perikanan Indonesia,” ujar Budi Sulistiyo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (13/8/2024).

Budi menjelaskan bahwa terdapat persyaratan tambahan untuk produk dengan kode HS 1604.14.091 dan HS 1604.14.099, yaitu ukuran panjang bahan baku minimal 30 cm. Saat ini, KKP dan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang tengah menyelesaikan prosedur operasional melalui sertifikat barang yang telah disepakati bersama.

“Indonesia mengusulkan penggunaan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) untuk memenuhi persyaratan ini. SHTI sendiri telah disesuaikan dengan Japan Catch Documentation Scheme (JCDS),” jelas Budi.

Pembebasan Tarif Lainnya untuk Produk Perikanan Indonesia

Selain empat pos tarif tersebut, Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil mendapatkan pembebasan tarif 0% untuk 67 pos tarif produk perikanan lainnya ke pasar Jepang. Produk ini termasuk yellowfin tuna beku, fillet tilapia segar, fillet swordfish beku, kerang, olahan lobster, dan rajungan beku asal indonesia. Kesepakatan ini akan mulai diimplementasikan setelah proses ratifikasi di parlemen kedua negara.

“Penandatanganan pada tingkat menteri dari kedua negara telah dilakukan. Kami berharap perjanjian ini dapat segera efektif,” tambah Budi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah mencanangkan tahun 2024 sebagai tahun Tuna. Melalui branding seafood Indonesia yang aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dapat semakin memperkuat akses pasar dan memberikan manfaat yang besar, baik bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat global.

Mengenal Berbagai Sumber Pasif Income yang Bisa Kamu Coba

Pernahkah kamu membayangkan bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja keras setiap hari? Inilah keajaiban dari pasif income! Kali ini, Berempat.com akan membahas berbagai sumber pasif income yang dapat membantu kamu meningkatkan pendapatan dan mengamankan masa depan finansialmu.

Apa Itu Pasif Income?

Pasif income adalah jenis penghasilan yang kamu dapatkan secara berkelanjutan dengan sedikit atau tanpa usaha aktif setelah usaha awal dilakukan. Contohnya, jika kamu berinvestasi di properti atau saham, kamu bisa mendapatkan pendapatan dari sewa atau dividen tanpa harus bekerja setiap hari.

Mengapa Pasif Income Penting?

Pasif income bisa menjadi kunci menuju kebebasan finansial. Dengan pendapatan yang terus mengalir, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang kamu sukai, mengurangi stres finansial, dan bahkan pensiun lebih awal.

Berbagai Sumber Pasif Income yang Bisa Kamu Coba

Berikut ini beberapa sumber pasif income yang populer dan bisa kamu coba:

1. Investasi Saham dan Dividen

Salah satu cara paling umum untuk mendapatkan pasif income adalah melalui investasi saham. Kamu bisa membeli saham perusahaan yang menawarkan dividen secara teratur. Dividen ini akan menjadi penghasilan pasif yang masuk ke rekeningmu, biasanya setiap kuartal. Pilihlah saham dari perusahaan yang memiliki track record baik dan pertumbuhan yang stabil.

2. Properti dan Sewa

Investasi properti bisa menjadi sumber pasif income yang menguntungkan. Kamu bisa membeli properti seperti rumah atau apartemen, lalu menyewakannya kepada orang lain. Pendapatan dari sewa ini bisa menjadi sumber penghasilan pasif yang cukup besar, terutama jika kamu memiliki beberapa properti.

3. Reksa Dana dan Obligasi

Reksa dana dan obligasi adalah pilihan investasi yang lebih aman dibandingkan saham. Reksa dana adalah dana yang dikelola oleh manajer investasi yang menginvestasikan uangmu ke berbagai aset. Sementara itu, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah, yang memberikanmu bunga tetap selama jangka waktu tertentu. Kedua instrumen ini bisa memberikan penghasilan pasif yang stabil.

4. Bisnis Online dan Afiliasi

Jika kamu memiliki keahlian dalam bidang tertentu, kamu bisa mencoba bisnis online atau menjadi afiliasi. Misalnya, kamu bisa membuat blog atau kanal YouTube yang menghasilkan uang dari iklan atau penjualan produk afiliasi. Setelah kontenmu cukup banyak dan memiliki audiens, kamu bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus terus-menerus membuat konten baru.

5. Royalti dari Karya Kreatif

Jika kamu adalah seorang seniman, musisi, penulis, atau pembuat konten kreatif lainnya, kamu bisa mendapatkan pasif income dari royalti. Misalnya, jika kamu menulis buku, kamu bisa mendapatkan royalti dari penjualan buku tersebut. Hal yang sama berlaku untuk musik, fotografi, dan karya seni lainnya.

6. Peer-to-Peer Lending

Peer-to-peer lending adalah metode di mana kamu meminjamkan uang kepada orang lain melalui platform online, dan mendapatkan bunga dari pinjaman tersebut. Meskipun ada risiko gagal bayar, banyak platform yang menawarkan asuransi atau proteksi untuk mengurangi risiko.

7. Aplikasi Cashback dan Reward

Ada banyak aplikasi dan platform yang menawarkan cashback atau reward untuk aktivitas sehari-hari seperti belanja, membayar tagihan, atau bahkan hanya berjalan kaki. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, kamu bisa mendapatkan sedikit pasif income dari aktivitas yang biasa kamu lakukan.

Tips Memulai Pasif Income

Sebelum terjun ke dunia pasif income, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan:

  • Lakukan Riset Mendalam: Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi. Pelajari setiap pilihan dengan baik dan pahami risikonya.
  • Diversifikasi: Jangan menaruh semua telurmu dalam satu keranjang. Cobalah beberapa sumber pasif income untuk meminimalkan risiko.
  • Mulai dari yang Kecil: Jika kamu baru memulai, cobalah investasi kecil-kecilan terlebih dahulu sebelum beralih ke yang lebih besar.
  • Konsisten dan Sabar: Pasif income tidak bisa dihasilkan dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan konsistensi untuk melihat hasil yang signifikan.

Pasif income bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dan mencapai kebebasan finansial. Dengan berbagai pilihan yang tersedia, kamu bisa memilih sumber pasif income yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.