Senin, November 25, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 16

AirAsia Siapkan Langkah Strategis: Usulan Baru untuk Tarif dan Ekspansi di Indonesia

Indonesia AirAsia, yang diakui sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik dunia oleh Skytrax, pada 5 September 2024 mengadakan Media Roundtable yang dihadiri oleh beberapa pimpinan utama seperti Tony Fernandes, CEO Capital A Berhad; Bo Lingam, Group CEO AirAsia Aviation Limited; Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal, Wakil CEO Korporat AirAsia Aviation Limited; Veranita Yosephine, Direktur Utama Indonesia AirAsia; dan Luh Gede Mega Putri Tjatera, Direktur Keuangan Indonesia AirAsia.

Strategi dan Usulan untuk Menurunkan Harga Tiket

Dalam acara ini, Tony Fernandes memaparkan berbagai strategi yang akan memperkuat posisi Indonesia AirAsia dalam lima tahun ke depan, serta rencana pengajuan usulan yang bertujuan untuk menurunkan harga tiket penerbangan domestik. Usulan tersebut akan diajukan dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Salah satu poin utama yang disampaikan adalah tingginya harga tiket penerbangan domestik yang dipicu oleh adanya pajak ganda, yang dikenakan baik pada bahan bakar pesawat maupun tiket penumpang. Fernandes juga mengajukan usulan penghapusan bea masuk untuk suku cadang pesawat, yang diharapkan dapat menurunkan biaya operasional maskapai secara signifikan. Pengurangan beban pajak dan bea masuk ini diharapkan akan membuat harga tiket lebih terjangkau, mendorong peningkatan jumlah wisatawan domestik, serta mendukung pemulihan sektor pariwisata nasional.

Usulan Peninjauan Tarif dan Rencana Ekspansi Armada

Selain itu, Fernandes juga mengusulkan kepada pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan tarif batas atas untuk penerbangan domestik. Dengan peninjauan ini, maskapai akan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menetapkan harga tiket berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus menciptakan persaingan yang lebih sehat di industri penerbangan. Persaingan yang meningkat ini diharapkan dapat menurunkan rata-rata harga tiket dan mendukung pertumbuhan industri penerbangan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

Untuk mendukung pertumbuhannya di Indonesia, Indonesia AirAsia sedang mengeksplorasi berbagai sumber pendanaan, baik melalui pasar saham maupun institusi perbankan, dengan tujuan meningkatkan jumlah armada dari 25 menjadi 100 pesawat pada tahun 2031. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Indonesia dan memperkuat konektivitas domestik dan internasional melalui layanan penerbangan lanjutan (Fly-Thru). Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Kolaborasi dengan Garuda Group dan Pengembangan Infrastruktur MRO

AirAsia juga tengah menyelesaikan kemitraan yang telah dijalin sejak tahun lalu dengan Garuda Group, yang mencakup interlining beberapa rute penerbangan AirAsia dengan Citilink. Kemitraan ini bertujuan memperluas jaringan penerbangan kedua maskapai, baik domestik maupun internasional, sehingga membuka lebih banyak peluang bagi wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi di Indonesia. Di sektor logistik, unit bisnis Teleport AirAsia telah bekerja sama secara strategis dengan Garuda Indonesia sejak 2023 di bidang kargo, yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan logistik di Indonesia dan Asia-Pasifik.

Untuk memperkuat operasional di Indonesia, Asia Digital Engineering (ADE), yang merupakan bagian dari Capital A, berencana mengembangkan bisnis pemeliharaan pesawat (MRO) dengan mendirikan hanggar khusus. Beberapa lokasi yang dipertimbangkan untuk fasilitas ini termasuk bandara Soekarno-Hatta, Surabaya, atau Makassar.

Analisis Biaya Peluang untuk Meningkatkan Keuntungan Produksi

Dalam dunia bisnis, setiap keputusan yang diambil pasti membawa konsekuensi. Salah satu konsekuensi yang sering dihadapi, tetapi mungkin kurang disadari oleh banyak orang, adalah biaya peluang. Namun, apa sebenarnya biaya peluang itu, dan bagaimana bisa berperan penting dalam meningkatkan keuntungan produksi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Biaya Peluang?

Biaya peluang adalah nilai dari pilihan yang kita lewatkan ketika memilih satu opsi di antara beberapa pilihan yang tersedia. Misalnya, jika Anda memiliki sumber daya untuk memproduksi dua jenis produk, katakanlah A dan B, tetapi Anda memilih untuk memproduksi A, maka biaya peluang adalah keuntungan yang hilang dari tidak memproduksi B.

Mengapa Biaya Peluang Penting dalam Produksi?

Dalam proses produksi, sumber daya seperti waktu, tenaga kerja, dan bahan baku biasanya terbatas. Karena keterbatasan ini, tidak semua ide atau produk bisa diwujudkan. Di sinilah biaya peluang berperan. Memahami biaya peluang membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dengan mempertimbangkan apa yang Anda korbankan untuk pilihan tertentu.

Misalnya, jika Anda memiliki kemampuan untuk memproduksi produk A yang menghasilkan margin keuntungan 10%, dan produk B yang menghasilkan margin 15%, tetapi Anda memilih produk A karena lebih mudah diproduksi, maka biaya peluangnya adalah tambahan keuntungan 5% yang bisa Anda dapatkan dari produk B.

Bagaimana Menganalisis Biaya Peluang?

Untuk menganalisis biaya peluang, Anda perlu membandingkan keuntungan atau manfaat dari berbagai pilihan yang tersedia. Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda ikuti:

  1. Identifikasi Pilihan yang Ada: Pertama, kenali semua opsi yang tersedia dalam proses produksi. Misalnya, jika Anda memiliki bahan baku yang bisa digunakan untuk membuat beberapa produk, identifikasilah semua produk tersebut.
  2. Perkirakan Keuntungan dari Masing-Masing Opsi: Hitung potensi keuntungan dari setiap opsi. Ini bisa melibatkan perhitungan margin keuntungan, permintaan pasar, atau biaya produksi.
  3. Bandingkan dan Evaluasi: Bandingkan setiap opsi untuk melihat mana yang menawarkan keuntungan tertinggi. Opsi dengan keuntungan tertinggi mungkin adalah pilihan terbaik, tetapi Anda juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko dan kapasitas produksi.
  4. Pertimbangkan Risiko dan Ketidakpastian: Selain keuntungan, pertimbangkan juga risiko dan ketidakpastian dari setiap pilihan. Misalnya, produk dengan keuntungan tinggi mungkin memiliki risiko produksi yang lebih tinggi atau permintaan yang lebih tidak stabil.
  5. Pilih Opsi Terbaik: Setelah mengevaluasi semua faktor, pilih opsi yang menawarkan manfaat terbesar dengan risiko yang dapat dikelola.

Meningkatkan Keuntungan Produksi dengan Biaya Peluang

Dengan memahami dan menganalisis biaya peluang, Anda bisa lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya produksi. Ini membantu Anda menghindari pilihan yang mungkin tampak menguntungkan di permukaan tetapi sebenarnya mengorbankan keuntungan yang lebih besar dari opsi lain.

Misalnya, jika Anda terus memproduksi produk yang sudah ada karena merasa aman, tetapi ada peluang untuk produk baru yang lebih menguntungkan, maka Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan. Dengan menganalisis biaya peluang, Anda bisa lebih berani dalam mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya ke area yang lebih menguntungkan.

Biaya peluang adalah konsep penting yang sering diabaikan dalam produksi. Dengan memahami dan menganalisis biaya peluang, Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik dan lebih strategis, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bisnis Anda. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, setiap keputusan penting—dan memahami biaya peluang membantu Anda memaksimalkan potensi dari setiap pilihan yang Anda buat.

Menuju 2032, Indonesia Siap Wujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan bahwa Indonesia direncanakan akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada tahun 2032. Rencana ini mendapat persetujuan dari Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI setelah pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), yang menggantikan peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014.

Menurut Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian ESDM, dalam kebijakan energi nasional yang baru disahkan, pembangunan PLTN di Indonesia dijadwalkan mulai beroperasi pada 2032 dan akan terhubung dengan jaringan listrik nasional. Hal ini disampaikan Eniya kepada media di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Jumat (6/9).

Kapasitas dan Persiapan PLTN Pertama di Indonesia

PLTN pertama ini direncanakan memiliki kapasitas sekitar 250 megawatt (MW). Saat ini, Kementerian ESDM, bersama kementerian terkait lainnya, sedang melakukan berbagai persiapan untuk mewujudkan proyek ini.

“PLTN dengan kapasitas 250 MW harus dipersiapkan dari sekarang, mengingat waktu yang tersedia hanya sembilan tahun,” ujar Eniya.

Beberapa negara asing, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan, telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek PLTN di Indonesia. Meski begitu, Eniya belum merinci nilai investasi atau lokasi spesifik dari proyek ini. Pemerintah saat ini fokus pada kajian teknologi dan mitigasi risiko untuk masyarakat sekitar.

Selain itu, proses perizinan dan kajian sosial juga sedang dipertimbangkan secara mendalam. “Pembangunan PLTN harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian,” tambah Eniya.

Rachmat Kaimuddin, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kemenko Maritim dan Investasi, juga mengonfirmasi bahwa proyek ini direncanakan akan terealisasi pada sekitar tahun 2030-an. Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut karena rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan.

Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia berharap dapat mengintegrasikan tenaga nuklir sebagai bagian dari upaya mencapai ketahanan energi nasional serta mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Jelang Pilkada, Pemerintah Pastikan Harga Bapok Tetap Stabil

0

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen menjaga harga barang kebutuhan pokok (bapok) tetap stabil agar tidak terlalu mahal atau terlalu murah. Hal ini bertujuan agar para petani dapat memperoleh keuntungan yang adil, sementara konsumen tetap senang berbelanja dengan harga yang terjangkau.

Stabilitas harga ini menjadi perhatian utama pemerintah, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan nasional dan berbagai kegiatan besar, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Pemerintah Pantau Harga Secara Berkala

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah berusaha keras untuk mengendalikan harga bapok agar tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Pemantauan rutin dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga yang adil bagi petani maupun konsumen.

Hal ini disampaikan Mendag saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Sidomulyo, Lampung Selatan, pada Kamis (5/9). Dalam kunjungan tersebut, Mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang.

Menurut Zulkifli Hasan, stabilitas harga bapok menjadi indikator penting bagi kesehatan perekonomian daerah.

“Di Pasar Sidomulyo, harga bapok terlihat stabil dan bahkan cenderung lebih murah. Ini karena pasokan barang yang lancar, sehingga masyarakat yang berbelanja merasa puas,” ujarnya.

Harga Barang Kebutuhan Pokok Stabil di Lampung

Berdasarkan pantauan di Pasar Sidomulyo, sejumlah harga barang kebutuhan pokok terjaga dengan baik. Harga beras premium berada pada kisaran Rp13.000 per kilogram, sementara beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog tercatat sebesar Rp12.500 per kilogram.

Harga gula pasir mencapai Rp17.500 per kilogram, minyak goreng kemasan premium berkisar antara Rp18.000 hingga Rp19.000 per liter, dan tepung terigu premium Rp13.000 per kilogram.

Selain itu, harga daging ayam ras Rp35.000 per kilogram, telur ayam ras Rp28.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp30.000 per kilogram, bawang merah Rp30.000 per kilogram, dan bawang putih mencapai Rp40.000 per kilogram. Zulkifli Hasan juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau harga bapok untuk memastikan tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan konsumen serta tetap menguntungkan petani.

Strategi Digital Marketing yang Wajib Dicoba UMKM Agar Sukses

Di era digital seperti sekarang, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) punya peluang besar untuk berkembang. Salah satu kunci utama keberhasilan UMKM adalah dengan memanfaatkan strategi digital marketing. Tidak seperti beberapa tahun lalu, ketika pemasaran terbatas pada iklan di media cetak, radio, atau televisi, kini UMKM bisa menjangkau lebih banyak audiens secara online, dengan biaya yang lebih terjangkau. Tapi, apa sebenarnya digital marketing itu, dan bagaimana UMKM bisa sukses dengan strategi ini?

Apa Itu Digital Marketing?

Digital marketing adalah semua upaya pemasaran yang dilakukan secara online melalui berbagai platform digital, seperti media sosial, website, email, hingga mesin pencari. Tujuannya sederhana: memperkenalkan produk atau jasa ke audiens yang lebih luas, serta membangun interaksi dan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Dalam hal UMKM, digital marketing sangat membantu karena menawarkan cara yang efisien untuk mempromosikan bisnis tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok bisa digunakan untuk memperkenalkan produk, sementara Google dan website pribadi bisa menjadi tempat pelanggan mencari informasi lebih lanjut.

Mengapa UMKM Harus Memanfaatkan Digital Marketing?

  1. Biaya Terjangkau
    UMKM sering kali memiliki anggaran pemasaran yang terbatas. Digital marketing memungkinkan bisnis kecil untuk menjalankan kampanye promosi dengan modal yang jauh lebih rendah dibandingkan iklan konvensional. Misalnya, dengan hanya beberapa ribu rupiah, kamu bisa menjalankan iklan di media sosial yang bisa menjangkau ribuan orang.
  2. Menjangkau Lebih Banyak Audiens
    Dengan digital marketing, UMKM tidak hanya terbatas menjual produk di wilayah lokal saja. Melalui platform online, bisnis bisa menjangkau calon pelanggan di seluruh Indonesia bahkan internasional. Ini sangat penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
  3. Mudah Diukur dan Dioptimalkan
    Salah satu keunggulan digital marketing adalah kemampuannya untuk diukur secara real-time. Kamu bisa melihat data tentang seberapa banyak orang yang melihat iklan, mengkliknya, atau bahkan membeli produk. Dengan begitu, UMKM bisa mengetahui strategi mana yang efektif dan mana yang perlu dioptimalkan.

Strategi Digital Marketing yang Efektif untuk UMKM

  1. Membangun Kehadiran di Media Sosial
    Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok adalah platform yang sangat populer saat ini. UMKM bisa memanfaatkan platform ini untuk membuat konten yang menarik, seperti foto produk, video tutorial, atau ulasan pelanggan. Konten yang kreatif dan relevan dapat menarik perhatian pengguna dan mendorong mereka untuk mengenal produk atau jasa yang ditawarkan.
  2. Manfaatkan Marketplace
    Selain memiliki website dan media sosial, UMKM juga bisa memanfaatkan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak untuk menjual produk. Marketplace menawarkan akses mudah kepada konsumen yang sudah terbiasa berbelanja online, sehingga meningkatkan peluang penjualan.
  3. Email Marketing
    Meskipun terlihat kuno, email marketing tetap menjadi strategi yang efektif untuk UMKM. Kamu bisa mengirimkan informasi tentang promo, produk baru, atau konten bermanfaat langsung ke email pelanggan. Pastikan email yang dikirim relevan dan tidak terlalu sering agar tidak mengganggu.
  4. Iklan Berbayar (Paid Ads)
    Selain promosi organik, UMKM juga bisa memanfaatkan iklan berbayar di media sosial atau Google. Platform seperti Facebook Ads atau Google Ads memungkinkan kamu menargetkan iklan berdasarkan lokasi, usia, minat, hingga perilaku pengguna. Ini membantu bisnis mencapai audiens yang lebih tepat dan potensial.
  5. Kolaborasi dengan Influencer
    Influencer marketing adalah strategi lain yang bisa dipertimbangkan. UMKM bisa bekerja sama dengan micro-influencer yang memiliki pengikut setia dan relevan dengan produk. Influencer yang terpercaya dapat membantu memperkenalkan produk ke audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih personal.

Tantangan Digital Marketing untuk UMKM

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, digital marketing juga memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi UMKM yang belum terbiasa dengan teknologi digital. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:

  1. Kurangnya Pemahaman Teknologi
    Banyak pelaku UMKM yang merasa kesulitan memanfaatkan platform digital karena kurangnya pemahaman tentang teknologi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan belajar melalui kursus online atau mengikuti pelatihan yang sering disediakan oleh berbagai lembaga.
  2. Persaingan yang Ketat
    Digital marketing memang memberikan kemudahan, tapi ini juga berarti persaingan menjadi lebih ketat. Banyak bisnis yang berlomba-lomba memanfaatkan platform yang sama, sehingga UMKM perlu berinovasi dalam membuat konten dan kampanye yang unik dan menarik.
  3. Perubahan Algoritma
    Algoritma platform seperti Google atau Instagram sering berubah, yang bisa mempengaruhi jangkauan konten dan iklan. Oleh karena itu, UMKM perlu selalu mengikuti tren dan terus memperbarui strategi mereka agar tetap relevan.

Digital marketing adalah alat yang sangat powerful untuk membantu UMKM berkembang di era sekarang. Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa menjangkau lebih banyak audiens, meningkatkan penjualan, dan memperkuat brand tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Kuncinya adalah konsisten, kreatif, dan selalu siap beradaptasi dengan perubahan tren. Bagi UMKM yang belum memulai digital marketing, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melangkah maju dan memanfaatkan peluang besar ini.

Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Global Hadapi Perubahan Iklim

Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya kerja sama global dalam menghadapi krisis perubahan iklim. Menurutnya, masalah ini tidak akan terselesaikan jika dunia masih berfokus pada pendekatan ekonomi yang egois dan individualis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis, 5 September 2024.

“Dibutuhkan pendekatan yang bersifat kolaboratif, pendekatan yang humanis, serta kerjasama antara negara maju dan negara berkembang agar dalam prosesnya tidak mengorbankan masyarakat kecil,” ujar Presiden.

Potensi Energi Hijau Indonesia

Ia menekankan bahwa ekonomi hijau bukan hanya soal melestarikan lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat. Indonesia, lanjutnya, berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target net zero emission dengan memanfaatkan potensi besar energi hijau.

“Indonesia memiliki potensi energi hijau yang sangat besar, mencapai lebih dari 3.600 gigawatt. Kami juga telah mengembangkan PLTS Apung di Waduk Cirata dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp), yang terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,3 juta hektare yang mampu menyerap karbon secara efektif, serta salah satu kawasan industri hijau terbesar di dunia. Meski demikian, ia menegaskan bahwa semua ini tidak akan memberikan dampak maksimal tanpa dukungan dari riset dan teknologi yang lebih terbuka, serta investasi dari negara-negara maju.

Kolaborasi Global Kunci Percepatan Aksi Iklim

“Tanpa investasi yang berani dari negara maju, tanpa akses riset dan teknologi yang terbuka, dan tanpa pendanaan dengan skema yang memudahkan negara berkembang, upaya kita tidak akan menghasilkan perubahan signifikan,” tegasnya.

Presiden juga mengajak semua pihak untuk bergabung dalam upaya global tersebut, dan berharap IISF menjadi platform yang menghubungkan berbagai pihak dalam berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk menghadapi perubahan iklim.

“Indonesia sangat terbuka untuk bermitra dengan siapapun demi memaksimalkan potensi dunia yang lebih hijau, memberikan akses energi hijau yang berkeadilan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.

Kabar Baik! Rupiah Menguat 0,30%, Optimisme Ekonomi Terjaga

Hari ini, nilai tukar Rupiah ditutup menguat 46,9 poin atau sekitar 0,30%, menembus level Rp15.479 per dolar AS. Menurut data dari Bloomberg, pada awal perdagangan, Rupiah sempat berada di posisi Rp15.534 per dolar AS.

Dolar AS Melemah, Investor Siaga Menantikan Data Penggajian AS

Ibrahim Assuaibi, seorang analis pasar uang, menjelaskan bahwa pelemahan dolar AS terjadi karena para investor tengah bersiap menghadapi pekan yang dipenuhi data penting, salah satunya adalah laporan penggajian AS yang akan diumumkan pada hari Jumat. Data pekerjaan ini diperkirakan akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve yang dijadwalkan pada 18 September mendatang.

“Investor menanti data penggajian setelah pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, bulan lalu yang mengindikasikan adanya kemungkinan penurunan suku bunga sebagai respon terhadap kekhawatiran akan melemahnya pasar tenaga kerja. Fokus utama pasar saat ini adalah kemungkinan penurunan suku bunga dalam pertemuan Federal Reserve mendatang,” ujar Ibrahim dalam laporan risetnya, Rabu (4/9/2024).

Berdasarkan CME FedWatch Tool, terdapat probabilitas sebesar 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan 37% kemungkinan penurunan sebesar 50 basis poin. Secara umum, pasar telah memperkirakan penurunan total sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, media melaporkan bahwa Gubernur Bank Jepang dalam pernyataan yang diajukan kepada panel pemerintah pada hari Selasa menegaskan, jika perekonomian dan inflasi sesuai harapan, bank sentral Jepang akan terus melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga.

Dari sisi domestik, pasar merespon positif laporan inflasi Agustus 2024 yang tercatat sebesar 2,12% secara year on year (yoy), didukung oleh penurunan harga sebagian besar bahan pangan. Namun, pemerintah tetap mewaspadai risiko kemarau yang bisa berdampak pada harga komoditas beras.

Inflasi harga yang dikendalikan pemerintah meningkat menjadi 1,68% yoy, dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi dan rokok. Di sisi lain, inflasi harga bergejolak terus menurun, tercatat sebesar 3,04% yoy, dipicu oleh pasokan pangan yang melimpah dan biaya produksi yang lebih rendah seperti pakan jagung.

PMI Manufaktur Melemah, Optimisme Industri Tetap Terjaga

Pada Agustus 2024, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat di angka 48,9, mencerminkan penurunan di sektor manufaktur global akibat melemahnya permintaan. Kondisi serupa juga dialami oleh negara mitra dagang, seperti Amerika Serikat (48,0) dan Jepang (49,8).

Negara tetangga seperti Malaysia dan Australia juga mencatatkan kontraksi PMI manufaktur masing-masing di level 49,7 dan 48,5.

Meskipun PMI Indonesia melambat, optimisme masih terjaga di sektor industri utama seperti makanan, minuman, dan kimia farmasi, yang pada kuartal II 2024 tetap tumbuh di atas 5% yoy. Industri logam dasar bahkan mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,1% berkat kemajuan hilirisasi.

Berdasarkan data tersebut, nilai tukar Rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif pada perdagangan berikutnya, namun tetap berpotensi menguat di kisaran Rp15.400 hingga Rp15.560 per dolar AS.

Mengapa Sekarang Banyak Bisnis yang Mempertimbangkan Outsourcing?

Outsourcing adalah praktik di mana perusahaan atau bisnis menyerahkan sebagian tugas atau fungsi tertentu kepada pihak ketiga, baik dalam bentuk perorangan atau perusahaan lain, yang biasanya lebih ahli atau memiliki sumber daya yang lebih efisien untuk menangani tugas tersebut. Konsep ini semakin populer di dunia bisnis karena menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan fokus pada aktivitas inti mereka.

Mengapa Perusahaan Menggunakan Outsourcing?

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan memilih untuk melakukan outsourcing:

  1. Mengurangi Biaya Operasional: Salah satu alasan utama outsourcing adalah untuk mengurangi biaya. Misalnya, mempekerjakan tenaga kerja di negara dengan upah lebih rendah atau menggunakan perusahaan yang sudah memiliki infrastruktur tertentu dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan.
  2. Fokus pada Kompetensi Inti: Dengan menyerahkan tugas-tugas tertentu kepada pihak ketiga, perusahaan dapat lebih fokus pada kegiatan utama mereka, seperti pengembangan produk, inovasi, dan pemasaran. Ini membantu mereka menjadi lebih kompetitif di pasar.
  3. Akses ke Keahlian dan Teknologi: Outsourcing memungkinkan perusahaan mendapatkan akses ke sumber daya dan teknologi yang mungkin tidak dimiliki secara internal. Misalnya, alih-alih mengembangkan perangkat lunak sendiri, perusahaan bisa menggunakan jasa penyedia layanan IT yang memiliki keahlian khusus.
  4. Fleksibilitas dan Skalabilitas: Dengan outsourcing, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan ukuran operasi mereka. Mereka bisa meningkatkan atau mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan tanpa harus melalui proses rekrutmen atau pemutusan hubungan kerja yang rumit.

Jenis-Jenis Outsourcing

Outsourcing dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada jenis pekerjaan yang dialihkan dan lokasi pihak ketiga:

  1. Outsourcing Lokal: Dalam jenis ini, perusahaan menyerahkan tugas kepada pihak ketiga yang berada di dalam negara yang sama. Contohnya adalah perusahaan yang mengontrak layanan call center di kota yang sama.
  2. Offshore Outsourcing: Di sini, perusahaan menyerahkan tugas ke perusahaan atau pekerja yang berada di luar negeri, biasanya untuk mendapatkan keuntungan dari biaya tenaga kerja yang lebih rendah atau akses ke keahlian khusus yang tidak tersedia secara lokal.
  3. Business Process Outsourcing (BPO): Ini adalah jenis outsourcing yang fokus pada proses bisnis tertentu, seperti layanan pelanggan, penggajian, atau administrasi.
  4. IT Outsourcing: Ini melibatkan alih daya fungsi teknologi informasi, seperti pengembangan perangkat lunak, manajemen jaringan, atau pemeliharaan server, kepada penyedia layanan IT eksternal.

Tantangan dalam Outsourcing

Meskipun outsourcing menawarkan banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan:

  1. Kendali Terbatas: Ketika sebuah perusahaan mengalihdayakan fungsi tertentu, mereka harus melepaskan sebagian kendali atas proses tersebut. Hal ini bisa menjadi masalah jika ada perbedaan standar kualitas atau perbedaan budaya kerja antara perusahaan dan pihak ketiga.
  2. Risiko Keamanan dan Privasi: Dalam beberapa kasus, outsourcing melibatkan transfer data sensitif kepada pihak ketiga. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa menjadi risiko keamanan yang serius.
  3. Masalah Komunikasi: Jika outsourcing dilakukan ke luar negeri, perbedaan bahasa dan zona waktu bisa menjadi tantangan dalam komunikasi. Ini dapat mempengaruhi efisiensi dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas.
  4. Ketergantungan: Terlalu bergantung pada pihak ketiga untuk fungsi-fungsi kritis dapat menjadi bumerang jika penyedia layanan mengalami masalah atau berhenti beroperasi.

Outsourcing dalam dunia bisnis adalah strategi yang bisa sangat efektif jika dikelola dengan baik. Ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kekuatan inti mereka, mengurangi biaya, dan mendapatkan akses ke keahlian yang lebih luas. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan tantangan dan risiko yang mungkin muncul, serta memastikan bahwa hubungan dengan penyedia layanan pihak ketiga dibangun di atas dasar kepercayaan dan komunikasi yang baik. Dengan pendekatan yang tepat, outsourcing bisa menjadi alat yang kuat untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Truk Industri Boros Solar Subsidi, DPR Minta Pembatasan Segera Diterapkan

Komisi VII DPR RI mengungkapkan bahwa mayoritas pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, khususnya solar, ternyata tidak tepat sasaran. Banyak truk-truk industri besar yang seharusnya tidak menggunakan BBM bersubsidi justru menjadi konsumen utamanya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menjelaskan bahwa sekitar 80% pengguna solar subsidi adalah truk-truk industri. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan di kawasan industri, sehingga solar bersubsidi yang seharusnya digunakan oleh masyarakat kecil malah dinikmati oleh sektor industri besar.

Pengawasan di Daerah Perlu Ditingkatkan

“Truk-truk industri tersebar di berbagai daerah, yang pengawasannya memerlukan perhatian lebih. Sebagian besar dari truk-truk tersebut beroperasi di sektor pertambangan dan perkebunan, yang sangat membutuhkan solar bersubsidi dalam jumlah besar,” ujar Eddy dalam wawancara dengan CNBC Indonesia pada program Energy Corner, Rabu (4/9/2024).

Eddy menegaskan bahwa pengawasan yang lebih ketat di daerah industri sangat diperlukan untuk memastikan subsidi tepat sasaran. Ia juga menyarankan agar ada pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, terutama bagi kendaraan industri, untuk mengurangi konsumsi yang tidak semestinya.

“Saya rasa pembatasan harus segera dilakukan, baik untuk Pertalite yang digunakan oleh masyarakat umum, terutama rumah tangga, maupun solar bersubsidi yang 80% penggunaannya oleh kendaraan-kendaraan industri,” tambah Eddy.

Sosialisasi Kebijakan Baru oleh Pemerintah

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan sosialisasi untuk memastikan pelaksanaan BBM bersubsidi tepat sasaran mulai 1 Oktober. Sosialisasi ini penting agar masyarakat dan pelaku industri memahami dan mematuhi aturan baru yang akan diberlakukan.

“Memang ada rencana untuk penerapan aturan pada 1 Oktober. Setelah peraturan menteri (Permen) diterbitkan, ada waktu untuk sosialisasi, dan saat ini kami sedang membahasnya,” ujar Bahlil setelah Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (2/9/2024).

Menurut informasi yang diterima CNBC Indonesia, ada beberapa jenis kendaraan yang tidak lagi diizinkan menggunakan Pertalite dan solar subsidi, salah satunya berdasarkan kapasitas mesin kendaraan (CC). Mobil bensin dengan kapasitas mesin di atas 1.400 CC tidak boleh lagi menggunakan Pertalite, sementara mobil diesel dengan kapasitas mesin di atas 2.000 CC tidak lagi diizinkan menggunakan solar bersubsidi.

Kerjasama Kemenperin dan BPOM, Jaminan Kualitas untuk Obat Bahan Alam

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin menunjukkan komitmennya dalam memastikan mutu dan keamanan produk Obat Bahan Alam (OBA) di Indonesia. Setelah meluncurkan House of Wellness sebagai pusat produksi OBA pada Februari lalu, kini Kemenperin, melalui salah satu unit teknis di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK), turut bergabung dalam Jejaring Laboratorium Pengujian Obat Bahan Alam (JLPOBA). Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan terhadap produk OBA lokal.

Penandatanganan Kerja Sama dan Pengawasan Produk

BBSPJIKFK bersama Pusat Pengembangan Pengujian Nasional Obat dan Makanan (PPPOMN), yang berada di bawah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta empat laboratorium lainnya, yaitu IPB University, Universitas Gajah Mada (UGM), PT. Akurat Spektra Prima, dan PT Vicmalab Indonesia, telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk JLPOBA pada akhir Agustus lalu.

Kepala BSKJI, Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa perkembangan produk OBA saat ini sangat pesat, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap produk alami yang dianggap lebih aman karena memiliki efek samping yang lebih sedikit. “Dengan kekayaan alam Indonesia yang memiliki biodiversitas sangat tinggi dan ribuan spesies yang berpotensi sebagai bahan obat, peluang untuk mengembangkan OBA sangat besar,” kata Andi dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (4/9).

Inovasi dan Pengawasan Ketat OBA

Didukung oleh kemajuan teknologi produksi, kemudahan transportasi, dan akses informasi, OBA yang tersedia di masyarakat semakin beragam dengan berbagai inovasi dalam bentuk sediaan. “Untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh OBA, diperlukan pengawasan yang ketat terhadap produk OBA, baik melalui evaluasi pra-pemasaran maupun kontrol pasca-pemasaran,” jelas Andi.

Sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 25 Tahun 2023 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Bahan Alam, pelaku usaha diwajibkan untuk menjamin keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan OBA yang diproduksi, diimpor, dan/atau diedarkan di Indonesia, baik sebelum maupun selama produk tersebut beredar. Oleh karena itu, Kepala BSKJI menghimbau agar pelaku industri OBA memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keamanan dan mutu yang berlaku.

“Pemenuhan persyaratan ini bisa dibuktikan melalui pengujian di laboratorium yang terakreditasi dan/atau di laboratorium internal industri atau usaha Obat Bahan Alam yang telah diakui oleh BPOM,” tambahnya.

Penguatan Jejaring Laboratorium Pengujian OBA

Untuk memperkuat laboratorium pengujian OBA, BPOM memprakarsai pembentukan jejaring yang melibatkan laboratorium eksternal, termasuk laboratorium di Kementerian/Lembaga lain selain BPOM, laboratorium universitas, serta laboratorium swasta, dalam rangka meningkatkan perlindungan masyarakat dari produk OBA yang berisiko terhadap kesehatan.

Pembentukan JLPOBA bertujuan untuk menyatukan kemampuan laboratorium pengujian OBA di Indonesia guna mendukung pengawasan produk OBA yang beredar, serta sebagai platform untuk pertukaran informasi antar laboratorium pengujian OBA.

Kepala BBSPJIKFK, Siti Rohmah Siregar, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung dan berperan aktif dalam menjalankan program dan kegiatan JLPOBA. “Dengan bergabung dalam JLPOBA, kami berharap dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan industri OBA di Indonesia, sehingga produk yang dihasilkan dapat terus memberikan khasiat, keamanan, dan mutu yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap obat bahan alam produksi lokal,” ujar Siti.

Inisiatif pembentukan JLPOBA oleh BPOM ini juga melibatkan berbagai laboratorium eksternal, baik dari Kementerian/Lembaga, universitas, maupun swasta, untuk memperkuat pengawasan dan menjaga kualitas OBA di Indonesia.

“Dengan sinergi yang kuat antara laboratorium-laboratorium ini, diharapkan pengawasan OBA di Indonesia dapat lebih optimal, sehingga masyarakat bisa mendapatkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi,” tutup Siti.