Senin, November 25, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 14

Siap-Siap! PPN Akan Naik Mulai 1 Januari 2025, Ini Dampaknya bagi Pembangun Rumah

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dijadwalkan akan mengalami kenaikan mulai 1 Januari 2025, sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 mengenai Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Hal ini juga memengaruhi PPN terkait kegiatan membangun sendiri yang kemungkinan besar akan mengalami peningkatan.

Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 UU HPP, tarif PPN sebesar 11% telah berlaku sejak 1 April 2022. Tarif ini akan meningkat menjadi 12% dan akan diterapkan paling lambat pada 1 Januari 2025.

“Tarif PPN 12% tersebut mulai diberlakukan paling lambat 1 Januari 2025,” demikian disebutkan dalam UU HPP, yang dikutip pada Jumat (13/9/2024).

Aturan PPN Membangun Sendiri

Sementara itu, ketentuan terkait PPN atas kegiatan membangun sendiri, seperti untuk pembangunan rumah, diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.30/2022 tentang PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri. Aturan ini ditandatangani oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pada 30 Maret 2022.

Dalam Pasal 3 peraturan tersebut, dijelaskan bahwa PPN untuk kegiatan membangun sendiri, yang dihitung, dipungut, dan disetor oleh individu atau badan, ditetapkan sebesar 20% dari tarif PPN yang diatur dalam Pasal 7 Ayat 1 UU PPN yang telah disesuaikan oleh UU HPP.

Oleh karena itu, dengan tarif PPN saat ini sebesar 11%, besaran PPN yang berlaku untuk kegiatan membangun sendiri adalah 2,2%. Ketika tarif naik menjadi 12%, maka besaran yang dikenakan akan meningkat menjadi 2,4%.

Kriteria Kegiatan Membangun Sendiri

PMK tersebut juga menjelaskan bahwa kegiatan membangun sendiri mencakup pembangunan bangunan baru atau perluasan bangunan lama yang dilakukan bukan dalam rangka kegiatan usaha oleh individu atau badan, dan hasilnya digunakan sendiri atau oleh pihak lain.

Bangunan yang dimaksud dalam peraturan ini harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya:

a. Struktur utama bangunan terbuat dari kayu, beton, batu bata, bahan sejenis, atau baja;

b. Bangunan diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau kegiatan usaha;

c. Luas bangunan minimal 200 meter persegi.

Kegiatan membangun sendiri ini dapat dilaksanakan dalam satu periode atau bertahap, selama masa pembangunan tidak melebihi dua tahun.

Du Anyam Rayakan 10 Tahun, Membawa Anyaman Lontar NTT ke Pasar Global

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) memberikan pujian tinggi atas perjalanan sepuluh tahun Du Anyam, yang telah berhasil mempromosikan karya para pengrajin perempuan, terutama para ibu di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ke pasar global.

Kolaborasi Strategis Menghubungkan Pengrajin dan Pasar Global

Dalam pernyataannya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan misi KemenKopUKM untuk mendukung dan mengembangkan wirausaha muda, termasuk perempuan. “Peran Du Anyam sangat layak diapresiasi. Mereka berhasil menjadi penghubung antara pengrajin anyaman perempuan dari NTT dengan pasar internasional, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi komunitas perempuan di desa-desa terpencil, sekaligus melestarikan budaya lokal,” kata Teten Masduki dalam acara virtual yang menandai ekspor kerajinan anyaman lontar dari Kabupaten Flores Timur ke pasar global pada Jumat (13/9).

Menteri Teten juga menyoroti bahwa kerjasama strategis antara Du Anyam dan KemenKopUKM merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah dan wirausaha sosial dapat bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.

KemenKopUKM juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas wirausaha melalui berbagai program inkubasi yang melibatkan perguruan tinggi dan pemerintah daerah. “Kami mendorong pemerintah daerah untuk menggali potensi lokal mereka. DuAnyam adalah contoh sukses bagaimana inovasi dapat menciptakan ekonomi bernilai tinggi yang diterima di pasar global melalui anyaman daun lontar,” tambah Menteri Teten.

Dukungan Sosial Melalui Program Mentoring dan Pendanaan

Dalam acara tersebut, Teten juga memberikan penghargaan kepada Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation yang terus mendukung wirausaha sosial melalui program mentoring dan pendanaan. Ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dapat memajukan industri kewirausahaan dan mengatasi isu sosial.

Plt. Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Temmy Setya Permana, menilai bahwa model bisnis Du Anyam patut dicontoh. “Penggunaan sumber daya lokal unggulan dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kami sangat mendukung dan berharap model ini dapat diterapkan oleh banyak pihak,” ujar Temmy.

Komitmen Du Anyam dalam Pemberdayaan Perempuan dan Pelestarian Budaya

Hanna Keraf, pendiri Du Anyam, menjelaskan bahwa mereka percaya pada kekuatan anyaman lontar dari NTT untuk memperkuat ekonomi lokal dan memberikan dampak sosial yang besar. “Pohon lontar, yang dianggap sebagai ‘pohon kehidupan’ oleh masyarakat setempat, memiliki banyak manfaat. Dengan memanfaatkan keterampilan menganyam, kami tidak hanya menciptakan produk bernilai tinggi, tetapi juga memberdayakan perempuan untuk membuat keputusan dan merencanakan masa depan mereka,” katanya.

Hingga September 2023, Du Anyam telah mengirimkan 13 kontainer produk untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional, dengan produk anyaman lontar mereka kini tersedia di 52 negara. Target penjualan mereka adalah lebih dari 450.000 produk hingga 2028.

Di usia sepuluh tahun ini, Du Anyam tetap berkomitmen pada nilai-nilai inti seperti pemberdayaan perempuan, keberlanjutan, dan pelestarian budaya. Hanna menegaskan, “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan keterampilan para penganyam, memperluas pasar, dan berinovasi dalam produk kami untuk berkontribusi pada ekonomi hijau yang berkelanjutan.”

Sementara itu, Mona Monika dari Bank DBS Indonesia mengungkapkan bahwa dukungan DBS Foundation sejak 2017 telah memungkinkan Du Anyam untuk memanfaatkan potensi mereka dalam memberikan dampak sosial positif melalui pemberdayaan perempuan dan praktik usaha yang bertanggung jawab.

Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, menegaskan bahwa Du Anyam telah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan wirausaha perempuan di wilayahnya. “Semoga perayaan ulang tahun ke-10 ini akan memotivasi Du Anyam dan perempuan di Flores Timur untuk semakin inovatif dan kreatif. Kami juga akan mendukung dengan kebijakan penanaman kembali pohon lontar agar tetap lestari di Flores Timur,” ujarnya.

6 Tren E-commerce Terbaru yang Wajib Diketahui Pengusaha Pemula

Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin pesat, terutama setelah pandemi. Banyak peluang terbuka untuk pengusaha pemula yang ingin memulai bisnis online. Namun, dengan perkembangan tren yang terus berubah, penting untuk selalu up-to-date agar bisa bersaing. Berikut adalah beberapa tren e-commerce terbaru yang perlu diperhatikan oleh pengusaha pemula.

1. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Personalisasi adalah salah satu tren penting dalam e-commerce. Pelanggan menginginkan pengalaman yang disesuaikan dengan preferensi mereka. Dengan memanfaatkan data pelanggan, Anda bisa memberikan rekomendasi produk, penawaran khusus, serta komunikasi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Gunakan data pelanggan untuk memahami perilaku dan minat mereka.
  • Berikan rekomendasi produk yang relevan berdasarkan riwayat pembelian atau pencarian.
  • Kirimkan email yang dipersonalisasi dengan penawaran khusus.

2. Integrasi Media Sosial dan Social Commerce

Media sosial bukan lagi hanya untuk promosi, tetapi juga tempat langsung untuk berbelanja. Dengan fitur seperti Instagram Shop dan TikTok Shop, pelanggan dapat membeli produk langsung dari platform media sosial tanpa harus berpindah aplikasi. Social commerce membantu mempermudah proses pembelian sekaligus memperluas jangkauan bisnis Anda.

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Manfaatkan fitur social commerce yang ada di platform media sosial.
  • Gunakan konten yang interaktif dan menarik untuk mempromosikan produk, terutama dalam bentuk video pendek.
  • Jalin hubungan aktif dengan audiens melalui komentar dan pesan langsung.

3. Pengiriman Cepat dan Opsi Pengiriman yang Fleksibel

Kecepatan dan fleksibilitas pengiriman menjadi hal yang semakin penting dalam e-commerce. Pelanggan mengharapkan pengiriman yang cepat dan opsi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti pengiriman pada hari yang sama atau opsi click and collect (pengambilan di toko fisik).

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Kerjasama dengan jasa pengiriman yang terpercaya dan cepat.
  • Sediakan berbagai opsi pengiriman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda.
  • Informasikan estimasi waktu pengiriman secara jelas dan akurat.

4. Sustainability dan Produk Ramah Lingkungan

Konsumen semakin peduli terhadap lingkungan dan mulai lebih memilih produk-produk ramah lingkungan. Tren ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisnis dan tanggung jawab sosial menjadi aspek penting yang bisa meningkatkan daya saing usaha.

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Gunakan bahan baku dan kemasan yang ramah lingkungan.
  • Komunikasikan komitmen bisnis Anda terhadap keberlanjutan.
  • Edukasi pelanggan mengenai pentingnya memilih produk-produk yang eco-friendly.

5. Peningkatan Keamanan dan Privasi Data

Keamanan dan privasi data semakin penting dalam dunia e-commerce. Pelanggan menginginkan jaminan bahwa data pribadi mereka aman saat melakukan pembelian online. Oleh karena itu, platform e-commerce harus memperkuat sistem keamanan untuk melindungi data pelanggan.

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Pastikan situs Anda menggunakan teknologi keamanan seperti SSL.
  • Terapkan verifikasi dua faktor pada proses pembayaran.
  • Patuhilah regulasi terkait keamanan data, seperti GDPR.

6. Live Shopping dan Influencer Marketing

Live shopping semakin populer sebagai cara interaktif untuk memasarkan produk. Melalui siaran langsung, pelanggan bisa melihat produk secara real-time dan melakukan pembelian langsung. Selain itu, kolaborasi dengan influencer juga tetap menjadi strategi yang efektif untuk menjangkau lebih banyak audiens dan membangun kepercayaan pada brand.

Tips untuk pengusaha pemula:

  • Manfaatkan platform seperti Instagram atau TikTok untuk mengadakan sesi live shopping.
  • Berkolaborasi dengan influencer yang relevan dengan produk Anda.
  • Gunakan promosi atau diskon selama live shopping untuk mendorong pembelian langsung.

Dengan memahami dan memanfaatkan tren e-commerce ini, pengusaha pemula bisa memaksimalkan potensi bisnis mereka di pasar online yang semakin kompetitif. Pastikan selalu mengikuti perkembangan tren agar bisnis tetap mengikuti zaman.

Berpeluang Besar di Tahun Ini? 7 Bisnis Properti Paling Menguntungkan Ini Wajib Dicoba!

0

Bisnis properti adalah salah satu sektor investasi yang cukup menjanjikan di Indonesia. Kebutuhan akan hunian, lahan komersial, dan infrastruktur lainnya terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Namun, bagi sebagian orang, memulai bisnis properti bisa terasa menakutkan karena modal yang dibutuhkan relatif besar. Meski begitu, jika dikelola dengan baik, bisnis properti bisa menjadi ladang keuntungan yang besar. Nah, apa saja bisnis properti yang menguntungkan di Indonesia? Berikut beberapa contohnya.

1. Properti Hunian (Rumah dan Apartemen)

Hunian adalah salah satu bentuk investasi properti yang paling populer dan stabil di Indonesia. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota-kota satelit lainnya. Ada dua jenis hunian yang biasanya diminati:

  • Rumah: Bisnis rumah tinggal, baik untuk dijual maupun disewakan, selalu menjadi pilihan menarik. Pengembang perumahan atau pemilik lahan bisa membangun rumah untuk dijual atau disewakan. Harga tanah yang terus naik membuat potensi keuntungan bisnis rumah tinggal ini cukup tinggi.
  • Apartemen: Tren hunian vertikal semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Banyak orang yang memilih apartemen karena lokasi strategis, fasilitas, dan keamanan yang lebih terjamin. Investasi apartemen baik untuk disewakan atau dijual kembali bisa memberikan keuntungan yang signifikan, terutama jika apartemen tersebut berada di area yang strategis.

2. Kost dan Kontrakan

Bisnis properti kost atau kontrakan sangat menguntungkan, terutama di kota-kota besar dan daerah dekat universitas, perkantoran, atau kawasan industri. Tingginya jumlah mahasiswa, pekerja kantoran, dan pendatang membuat permintaan kost atau kontrakan selalu stabil.

  • Kost Eksklusif: Saat ini, kost eksklusif dengan fasilitas lengkap (AC, internet, laundry, dll.) semakin diminati. Banyak anak muda yang bekerja di kota-kota besar lebih memilih kost dibandingkan apartemen karena lebih murah namun tetap nyaman.
  • Kontrakan: Selain kost, rumah kontrakan juga diminati oleh keluarga kecil atau pekerja yang menetap lebih lama di suatu kota. Harga sewa kontrakan biasanya lebih tinggi dibandingkan kost, namun tetap lebih terjangkau dibandingkan membeli rumah.

3. Ruko (Rumah Toko)

Ruko adalah salah satu bentuk properti komersial yang selalu diminati di Indonesia. Kombinasi antara tempat tinggal dan tempat usaha menjadikan ruko sebagai pilihan menarik bagi banyak pebisnis kecil dan menengah. Lokasi ruko yang strategis, misalnya di kawasan perniagaan atau dekat dengan jalan raya, sangat menentukan nilai sewa atau jualnya. Ruko dapat disewakan kepada berbagai jenis usaha, seperti restoran, toko kelontong, kafe, atau kantor kecil.

Bisnis ruko sangat menguntungkan karena selain mendapatkan pendapatan dari sewa, nilai jual ruko di lokasi strategis biasanya terus meningkat seiring waktu.

4. Tanah Kavling

Bisnis tanah kavling merupakan salah satu investasi jangka panjang yang cukup menguntungkan. Membeli sebidang tanah, kemudian memecahnya menjadi beberapa kavling untuk dijual secara terpisah, bisa memberikan keuntungan yang besar. Harga tanah cenderung naik setiap tahunnya, terutama di area yang sedang berkembang.

Banyak orang yang membeli tanah kavling untuk membangun rumah, properti komersial, atau hanya untuk investasi jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa bisnis ini memerlukan pemahaman tentang regulasi tanah dan perizinan yang berlaku.

5. Villa dan Properti Wisata

Indonesia, sebagai negara dengan banyak destinasi wisata, memberikan peluang besar bagi bisnis villa atau properti wisata. Daerah-daerah seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok menawarkan potensi bisnis properti yang sangat menjanjikan, terutama di sektor wisata.

  • Villa di Tempat Wisata: Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang lebih memilih menginap di villa daripada hotel. Villa biasanya memberikan suasana yang lebih private dan nyaman. Bisnis villa ini bisa sangat menguntungkan, apalagi jika lokasinya berada di area wisata yang ramai pengunjung.
  • Homestay atau Guesthouse: Selain villa, properti seperti homestay atau guesthouse juga bisa menjadi peluang yang baik, terutama jika dikelola dengan sistem yang profesional. Harga sewa yang lebih terjangkau namun tetap menawarkan kenyamanan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

6. Co-Working Space

Dengan semakin berkembangnya gaya bekerja remote dan freelance, bisnis co-working space mulai berkembang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Banyak pekerja kreatif dan startup yang lebih memilih bekerja di ruang kerja bersama karena lebih fleksibel, modern, dan dilengkapi fasilitas yang mendukung produktivitas.

Investasi dalam bisnis co-working space bisa mendatangkan keuntungan yang stabil, terutama jika lokasi yang dipilih berada di pusat kota atau dekat dengan komunitas bisnis. Biasanya, co-working space juga menyediakan layanan tambahan seperti ruang meeting, event space, hingga kantor virtual yang menambah sumber pendapatan.

7. Properti Komersial (Mall, Gedung Perkantoran, Hotel)

Investasi di properti komersial seperti mall, gedung perkantoran, dan hotel membutuhkan modal yang lebih besar, namun keuntungannya juga bisa sangat tinggi. Properti komersial ini biasanya disewakan untuk jangka panjang kepada berbagai bisnis. Semakin strategis lokasinya, semakin tinggi pula harga sewa dan potensi keuntungannya.

  • Mall atau Ritel: Pusat perbelanjaan seperti mall tetap menjadi incaran bagi banyak investor, meski tren belanja online meningkat. Banyak perusahaan retail besar yang tetap membutuhkan ruang fisik untuk mendekatkan diri kepada konsumen.
  • Gedung Perkantoran: Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan selalu membutuhkan ruang perkantoran. Investasi di gedung perkantoran bisa memberikan pendapatan stabil melalui sewa yang cukup tinggi.
  • Hotel: Hotel adalah salah satu jenis properti yang selalu diminati, terutama di kota-kota tujuan wisata atau bisnis. Bisnis hotel bisa sangat menguntungkan, terutama jika dikelola dengan baik dan menawarkan pelayanan prima.

Bisnis properti di Indonesia menawarkan banyak peluang menguntungkan, mulai dari hunian hingga properti komersial. Untuk memulai bisnis ini, penting untuk memilih jenis properti yang sesuai dengan tujuan investasi dan lokasi yang strategis. Meskipun modal awalnya mungkin besar, jika dikelola dengan baik, bisnis properti bisa memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Selalu perhatikan juga regulasi yang berlaku dan lakukan riset pasar sebelum terjun ke dalam bisnis ini.

Industri Tekstil Gulung Tikar, Jumlah PHK dan Klaim BPJS Makin Mengkhawatirkan

Merosotnya sektor manufaktur di Indonesia turut memperparah angka pengangguran di tanah air. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta bertambahnya peserta BPJS Ketenagakerjaan yang statusnya menjadi non-aktif. Dampak lain dari meningkatnya pengangguran ini adalah lonjakan klaim BPJS Ketenagakerjaan.

Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang non-aktif mengalami kenaikan, di mana hingga Juli 2024, tercatat sebanyak 20.023.659 peserta yang tidak lagi aktif. Angka ini menunjukkan peningkatan 0,12% dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 19.998.867 peserta. Dari jumlah tersebut, 18.883.097 adalah peserta yang menerima upah, sedangkan 1.140.562 lainnya adalah peserta yang tidak menerima upah.

Pekerja penerima upah adalah mereka yang bekerja di bawah pemberi kerja dengan imbalan gaji atau upah. Sebaliknya, pekerja bukan penerima upah adalah mereka yang bekerja secara mandiri atau menjalankan usaha sendiri.

Peningkatan PHK Memicu Lonjakan Klaim BPJS

Selain itu, meningkatnya kasus PHK juga memicu peningkatan klaim terhadap BPJS Ketenagakerjaan. Hingga akhir Juli 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah mencairkan 32.931 klaim untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang menunjukkan kenaikan 8,7% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Total dana yang dikeluarkan mencapai Rp237,04 miliar, sementara dana yang dikelola untuk program JKP mencapai Rp13,43 triliun hingga 31 Juli 2024.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, periode Januari hingga Juni 2024 mencatat sebanyak 32.064 pekerja terkena PHK, meningkat 21,4% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 26.400 pekerja. Pada periode Januari hingga Juli 2024, angka PHK melonjak lebih tinggi hingga mencapai 42.863 pekerja.

Banyak Perusahaan di Indonesia Gulung Tikar

Kondisi ini diperparah oleh kebangkrutan banyak perusahaan di Indonesia, terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Rendahnya penjualan dan minimnya pesanan membuat banyak pabrik harus menutup operasinya. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, menyebutkan bahwa awalnya PHK di sektor TPT dilakukan sebagai bagian dari efisiensi perusahaan. Menurutnya, sejak 2019, tercatat 36 pabrik tekstil besar dan menengah telah tutup, sementara 31 pabrik lainnya melakukan PHK.

Ristadi menambahkan bahwa mayoritas pabrik yang tutup berlokasi di pusat-pusat industri tekstil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Beberapa daerah yang terdampak antara lain Kabupaten Serang, Tangerang, Bandung, Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, dan Pekalongan.

Kasus terbaru adalah kebangkrutan PT Aditec Cakrawiyasa, produsen kompor gas dan aksesoris merek Quantum, yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 22 Juli 2024. Direktur perusahaan, Iwan Budi Buana, menjelaskan bahwa kebangkrutan ini adalah akibat dari proses yang panjang, terutama setelah penurunan penjualan dan kenaikan biaya tetap sejak PKPU pada 2019 dan masa pasca-Covid.

Dukung Sektor Industri Kakao Indonesia, Zulhas Buka Pameran Cocoa Village di Singapura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan di sektor industri kakao, terutama para petani dan pelaku usaha yang telah berperan penting dalam kemajuan industri tersebut. Mendag Zulkifli menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh pihak guna mendukung pengembangan industri kakao yang berkelanjutan.

Hal ini diungkapkan Mendag Zulkifli saat meresmikan pameran internasional bertajuk “Cocoa Village” di Singapura, Kamis (12/9). Pameran tersebut merupakan bagian dari acara Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024 yang berlangsung pada 12-13 September 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura.

“Diharapkan pameran ini dapat mendorong kesejahteraan petani kakao serta menjadi wadah kolaborasi internasional untuk menghadapi tantangan yang ada di sektor kakao,” ungkapnya.

Tantangan Global dalam Industri Kakao

Mendag Zulkifli juga menyoroti masalah penurunan produksi kakao global akibat hama, penyakit, perubahan iklim, serta usia tanaman yang sudah tidak produktif. Hal ini turut berpengaruh pada lonjakan harga kakao dunia. Selain itu, regulasi baru dari Uni Eropa terkait Produk Bebas Deforestasi (European Union Deforestation-free Products Regulation/EUDR) yang akan berlaku akhir 2024 menjadi tantangan lain bagi industri kakao.

“Kerja sama seluruh pihak di industri kakao sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” tambahnya.

Setelah membuka pameran, Mendag Zulkifli berdiskusi dengan para petani kakao Indonesia yang turut hadir di CAA-ICCE 2024. Dalam diskusi tersebut, para petani berharap pemerintah dapat memberikan dukungan untuk meningkatkan produktivitas serta produksi kakao nasional demi kesejahteraan mereka.

Peresmian Cocoa Village dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Chairman CAA Elie Fouché, Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar RI di Singapura Sulistijo Djati Ismojo, Direktur Eksekutif International Cocoa Organization Michele Arrion, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdoellah Soeparto, dan Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arief Susanto.

Partisipasi Internasional di Cocoa Village

Mendag Zulkifli didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan, antara lain Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan, Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Reza Pahlevi Chairul, Kepala Biro Humas Muhammad Rivai Abbas, serta Atase Perdagangan Singapura Billy Anugrah.

Pameran Cocoa Village memamerkan berbagai produk kakao yang mengedepankan keseimbangan antara keberlanjutan dan aspek ekonomi bagi produsen serta petani. Acara ini diikuti oleh petani Indonesia dengan dukungan dari Kedutaan Besar RI di Singapura, serta sejumlah perusahaan internasional seperti Maersk, WR Carpenter, Barry Callebaut, ProColombia, Ofi, Pilot Ghana, Agridence, Access World, StoneX, Grand Palace Puratos, Koltiva, dan Givaudan.

Live Streaming Game, Apakah Bisa Menghasilkan Uang? Ini Faktanya!

Live streaming bermain game di platform media sosial telah menjadi tren besar dalam beberapa tahun terakhir. Berawal dari hobi dan komunitas kecil penggemar game, kini live streaming berkembang menjadi industri global yang bernilai miliaran dolar. Banyak orang, baik dari kalangan gamer profesional maupun amatir, memanfaatkan platform seperti YouTube, Facebook Gaming, TikTok dan Twitch untuk menyiarkan sesi bermain game mereka secara langsung kepada audiens di seluruh dunia. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara orang berinteraksi dengan video game, tetapi juga membuka peluang besar untuk mendapatkan penghasilan. Lalu, bagaimana live streaming bermain game bisa menghasilkan uang? Berikut ini penjelasannya:

1. Pendapatan dari Donasi dan Subscriptions

Salah satu cara utama seorang streamer mendapatkan uang adalah melalui donasi dari penonton. Banyak platform live streaming seperti Twitch dan YouTube memungkinkan penonton memberikan donasi kepada streamer sebagai bentuk apresiasi. Donasi ini bisa berupa uang langsung atau mata uang virtual yang bisa ditukar dengan uang sungguhan.

Selain itu, ada juga sistem subscription (langganan berbayar) di mana penonton membayar sejumlah uang setiap bulan untuk mendukung streamer favorit mereka. Sebagai imbalan, subscriber mendapatkan beberapa keuntungan eksklusif, seperti akses ke emotikon khusus, konten eksklusif, atau interaksi lebih dekat dengan streamer.

Contoh:

  • Twitch memiliki sistem subscription berjenjang (Tier 1, Tier 2, dan Tier 3) di mana harga tiap tingkatan langganan bervariasi dan streamer mendapatkan persentase dari pendapatan tersebut.
  • YouTube menyediakan fitur “Membership” yang memungkinkan penonton menjadi anggota channel dengan biaya bulanan.

2. Pendapatan dari Iklan (Ads Revenue)

Seperti halnya konten video lainnya, iklan menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi streamer. Platform seperti YouTube dan Facebook Gaming memungkinkan penempatan iklan di awal, tengah, atau akhir live stream. Streamer mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut, yang biasanya dihitung berdasarkan jumlah tayangan (views) dan klik.

Namun, pendapatan dari iklan ini biasanya memerlukan jumlah penonton yang besar dan stabil. Meskipun persentase per tayangan tidak besar, dengan jumlah penonton yang mencapai ribuan bahkan jutaan, pendapatan iklan bisa sangat menguntungkan.

3. Sponsor dan Endorsement

Banyak streamer populer yang menjalin kerja sama dengan brand atau perusahaan yang ingin mempromosikan produk mereka. Sponsorship dan endorsement adalah salah satu cara yang paling menguntungkan untuk menghasilkan uang. Misalnya, brand game, perangkat keras komputer, atau produk lain yang relevan dengan gaming dapat membayar streamer untuk mempromosikan produk mereka selama live streaming.

Kesepakatan sponsorship ini bisa dalam berbagai bentuk, seperti menampilkan logo sponsor di layar, menyebutkan produk secara lisan, atau bahkan menggunakan produk tersebut saat bermain. Besarnya bayaran biasanya tergantung pada seberapa besar pengaruh (influence) seorang streamer dan seberapa banyak audiens yang bisa mereka jangkau.

4. Affiliate Marketing

Streamer juga bisa memanfaatkan program afiliasi untuk mendapatkan komisi. Dalam sistem ini, streamer mempromosikan produk atau layanan tertentu melalui link afiliasi. Jika penonton membeli produk melalui link tersebut, streamer akan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang berhasil.

Banyak perusahaan gaming, seperti penjual perangkat keras, game digital, atau bahkan platform streaming itu sendiri, menawarkan program afiliasi kepada streamer. Dengan basis penonton yang besar, potensi pendapatan dari afiliasi bisa sangat tinggi.

5. Turnamen dan Kompetisi Esports

Beberapa streamer juga berpartisipasi dalam turnamen dan kompetisi esports, yang menawarkan hadiah uang tunai bagi pemenang. Ini adalah sumber penghasilan utama bagi gamer profesional, terutama mereka yang bersaing di level tinggi di game populer seperti Dota 2, Fortnite, League of Legends, atau PUBG.

Hadiah dari turnamen ini bisa mencapai jutaan dolar, tergantung pada tingkat turnamen dan popularitas game tersebut. Streamer yang berhasil membangun reputasi sebagai pemain profesional juga sering mendapatkan sponsor besar.

6. Merchandise dan Produk Digital

Banyak streamer sukses juga menjual merchandise mereka sendiri, seperti kaos, hoodie, aksesoris gaming, atau barang-barang dengan logo dan desain khusus mereka. Selain itu, ada juga yang menjual produk digital seperti emotikon eksklusif, avatar, atau konten khusus untuk pengikut mereka.

Dengan memanfaatkan loyalitas penonton, penjualan merchandise ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang stabil bagi streamer.

7. Platform Pendukung Konten Kreator Gaming

Beberapa streamer juga memanfaatkan platform crowdfunding seperti Patreon dan Saweria untuk mendapatkan dukungan finansial dari penonton. Patreon memungkinkan penonton memberikan dukungan dalam bentuk donasi bulanan, sering kali dengan imbalan konten eksklusif atau hak istimewa tertentu.

Selain itu, ada platform live streaming khusus seperti OnlyFans atau Ko-fi yang juga menyediakan opsi bagi kreator untuk mendapatkan uang langsung dari pengikut mereka.

Namun, dengan potensi pendapatan yang besar, live streaming bermain game tetap menjadi peluang yang sangat menarik, terutama bagi mereka yang bersemangat dalam dunia game dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

Live streaming bermain game di media sosial tidak hanya menjadi hiburan bagi penonton, tetapi juga merupakan sumber penghasilan yang nyata bagi para streamer. Dengan memanfaatkan donasi, iklan, sponsor, afiliasi, dan berbagai cara lainnya, banyak streamer yang berhasil mengubah hobi mereka menjadi karier penuh waktu. Namun, kesuksesan di dunia live streaming tidak datang secara instan. Dibutuhkan kerja keras, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren yang terus berkembang.

Jadi, jika kamu adalah seorang gamer dan tertarik untuk terjun ke dunia live streaming, peluang untuk mendapatkan uang dari hobi ini sangatlah terbuka. Tetapi ingat, membangun kesuksesan membutuhkan waktu, dedikasi, dan strategi yang tepat.

Asosiasi Lintas Sektor Bersatu, Aturan Tembakau Baru Dinilai Berpotensi Memukul Ekonomi

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) telah menyampaikan sejumlah kekhawatiran dari 20 asosiasi lintas sektor terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, terutama mengenai Pengamanan Zat Adiktif serta Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) terkait Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik.

APINDO memperingatkan bahwa beberapa pasal dalam PP 28 dan RPMK berpotensi menimbulkan ketidakstabilan di berbagai sektor terkait, seperti ritel, pertanian, dan industri kreatif yang bergantung pada ekosistem Industri Hasil Tembakau (IHT). Wakil Ketua Umum APINDO, Franky Sibarani, menyatakan dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu (11/9/2024), bahwa industri saat ini berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan. Dia menekankan pentingnya regulasi yang tidak membunuh industri tembakau dan sektor-sektor yang berkaitan dengannya.

Kekhawatiran Dampak Ekonomi dan Kesehatan

Asosiasi lintas sektor juga menyoroti bahwa pengambilan kebijakan tanpa memperhitungkan keseimbangan antara perlindungan kesehatan dan dampak ekonomi bisa mengganggu kestabilan ekonomi nasional.

Agus Parmuji, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), juga menyoroti dampak negatif yang mungkin dialami oleh petani tembakau jika peraturan ini diterapkan dengan ketat. Menurutnya, kehidupan petani sangat bergantung pada industri ini, dan peraturan yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan sektor pertanian akan sangat merugikan para petani yang telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal. Agus menegaskan pentingnya pelibatan petani dalam setiap tahapan pengambilan keputusan terkait IHT.

Ketua Umum Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Henry Nayoan, menyampaikan bahwa penerapan regulasi yang menekan industri formal justru dapat memicu berkembangnya rokok ilegal. Dia menambahkan bahwa kebijakan seperti kemasan polos dan pembatasan iklan luar ruang tidak akan efektif menurunkan prevalensi merokok, tetapi justru membuka peluang bagi produk ilegal yang merugikan negara dari segi penerimaan cukai.

APINDO mendesak agar proses penyusunan dan pelaksanaan PP 28 dan RPMK dilakukan dengan lebih terbuka dan melibatkan semua pihak yang terdampak, agar tercipta kebijakan yang seimbang dan berdasarkan bukti (evidence-based policy).

“Kami tidak menolak adanya regulasi, namun regulasi ini harus disusun dan diterapkan secara adil serta seimbang, dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi terkini serta kompleksitas posisi industri hasil tembakau dalam menopang perekonomian nasional. Kami juga mendukung upaya pelaku usaha IHT untuk mencegah akses rokok bagi anak-anak, dan APINDO mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama meningkatkan edukasi dan literasi pencegahan merokok bagi kelompok usia di bawah 21 tahun,” tegas Franky.

Selain itu, Franky juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memahami bahwa kondisi sosio-ekonomi Indonesia sangat berbeda, dan industri tembakau di negara ini menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, tidak bisa begitu saja meniru kebijakan dari negara lain tanpa kajian mendalam.

Aspirasi yang disampaikan oleh APINDO dan 20 asosiasi lintas sektor antara lain:

  • Pembatalan ketentuan terkait standarisasi kemasan atau kemasan polos (plain packaging), yang dianggap tidak sesuai dengan dan melampaui mandat pengaturan standarisasi dalam PP No. 28 untuk produk tembakau dan rokok elektronik.
  • Penolakan terhadap pembatasan kadar tar dan nikotin dalam produk tembakau, yang dianggap tidak efektif dalam mengurangi konsumsi rokok.
  • Penolakan terhadap larangan zonasi penjualan produk tembakau dan rokok elektronik dalam radius 200 meter serta larangan iklan luar ruang dalam radius 500 meter dari fasilitas pendidikan dan tempat ibadah bagi pelaku usaha yang sudah beroperasi saat ini.

Minat Wisata Kelas Menengah Tetap Tinggi, Sandiaga Dorong Pengembangan Desa Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tetap yakin bahwa minat masyarakat, khususnya dari kalangan menengah, untuk melakukan perjalanan wisata akan terus meningkat meskipun ada tantangan ekonomi.

“Namun, pilihan wisata yang diambil cenderung yang lebih terjangkau, sesuai dengan anggaran mereka, terutama bagi generasi Z dan milenial. Minat wisata yang sesuai dengan anggaran akan semakin disukai,” ujar Sandiaga dalam webinar yang diselenggarakan oleh Tiket.com dengan tema “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia selama Liburan 2024” yang berlangsung pada Selasa (10/9/2024) di Wisma Barito Pacific, Jakarta.

Penurunan Kelas Menengah Menjadi Sorotan

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya penurunan jumlah kelas menengah di tahun 2023, dari 23 persen menjadi 18,82 persen dari total populasi Indonesia. Hal ini menjadi perhatian, mengingat kelas menengah dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf mendorong program-program yang lebih terarah, salah satunya melalui pengembangan produk desa wisata,” tambah Sandiaga.

Sandiaga juga menekankan bahwa setiap program dan kebijakan yang diluncurkan Kemenparekraf/Baparekraf selalu didasarkan pada data yang tersedia. Salah satu sumber data tersebut berasal dari Tiket.com, yang merupakan salah satu Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi kemitraan dengan Tiket.com yang telah berkontribusi signifikan dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan memperbesar kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Kolaborasi ini telah membantu kita mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Sandiaga.

Peningkatan Peringkat Indonesia dalam TTDI

Salah satu pencapaian terbesar yang diraih adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).

Pada tahun 2024, peringkat Indonesia dalam TTDI naik ke posisi ke-22 dari 119 negara, meningkat 10 peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kita berada di peringkat 22 dunia, hampir masuk 20 besar. Ini semua berkat kebijakan yang berbasis data, dan kami berterima kasih kepada Tiket.com atas data yang mereka berikan, sehingga kita dapat menghadirkan pariwisata berkualitas,” tutup Sandiaga.

Menggali Potensi Ekonomi Syariah Indonesia, Bagaimana Kita Bisa Mencapainya?

Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Prinsip utama dalam ekonomi syariah adalah keadilan, transparansi, dan penghindaran riba (bunga) serta maysir (spekulasi). Dalam beberapa dekade terakhir, potensi ekonomi syariah semakin dikenal dan diterima di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam sektor ekonomi syariah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti perbankan, pasar modal, asuransi, hingga pariwisata halal.

  1. Perbankan Syariah: Perbankan syariah di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1992 dengan berdirinya Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama. Seiring berjalannya waktu, jumlah bank syariah dan unit usaha syariah di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020, pangsa pasar perbankan syariah mencapai sekitar 6,5% dari total aset perbankan nasional.
  2. Pasar Modal Syariah: Selain perbankan, pasar modal syariah juga mengalami pertumbuhan yang positif. Indonesia memiliki Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII), yang memfasilitasi perdagangan saham-saham yang memenuhi prinsip syariah. Produk investasi seperti sukuk (obligasi syariah) dan reksa dana syariah semakin diminati oleh masyarakat.
  3. Asuransi Syariah: Asuransi syariah, atau yang dikenal sebagai takaful, juga mulai mendapatkan tempat di Indonesia. Takaful menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, di mana dana dari peserta dikelola secara bersama-sama dan risiko ditanggung bersama.
  4. Pariwisata Halal: Indonesia juga mulai mengembangkan pariwisata halal, yang mencakup layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Muslim, seperti makanan halal, tempat ibadah, dan hotel yang ramah Muslim.

Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

  • Populasi Muslim yang Besar: Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. Kebutuhan akan produk dan layanan yang sesuai dengan syariah memberikan peluang besar bagi industri ini.
  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung, seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang bertugas mempercepat perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
  • Pasar Global: Selain pasar domestik, produk ekonomi syariah Indonesia juga memiliki potensi untuk bersaing di pasar global, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar.

Tantangan dalam Perkembangan Ekonomi Syariah

  1. Literasi dan Edukasi: Salah satu tantangan utama dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia adalah rendahnya literasi dan edukasi masyarakat mengenai produk dan layanan syariah. Banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara sistem syariah dan konvensional.
  2. Infrastruktur dan Teknologi: Infrastruktur yang belum memadai dan teknologi yang masih berkembang juga menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah. Terutama dalam hal integrasi teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan syariah yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
  3. Kompetisi dengan Sistem Konvensional: Meskipun ekonomi syariah berkembang, sistem konvensional masih mendominasi pasar. Perbankan dan lembaga keuangan syariah perlu terus meningkatkan daya saingnya untuk menarik lebih banyak nasabah.
  4. Regulasi dan Kebijakan: Meskipun ada dukungan dari pemerintah, masih terdapat tantangan dalam hal implementasi regulasi dan kebijakan yang kadang belum sepenuhnya sinkron antara pusat dan daerah.

Ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang, didukung oleh populasi Muslim yang besar dan komitmen dari pemerintah. Namun, tantangan dalam hal literasi, infrastruktur, kompetisi dengan sistem konvensional, dan regulasi masih perlu diatasi untuk mencapai perkembangan yang lebih optimal. Dengan sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, ekonomi syariah di Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.