Minggu, November 24, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 14

Berpeluang Besar di Tahun Ini? 7 Bisnis Properti Paling Menguntungkan Ini Wajib Dicoba!

0

Bisnis properti adalah salah satu sektor investasi yang cukup menjanjikan di Indonesia. Kebutuhan akan hunian, lahan komersial, dan infrastruktur lainnya terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Namun, bagi sebagian orang, memulai bisnis properti bisa terasa menakutkan karena modal yang dibutuhkan relatif besar. Meski begitu, jika dikelola dengan baik, bisnis properti bisa menjadi ladang keuntungan yang besar. Nah, apa saja bisnis properti yang menguntungkan di Indonesia? Berikut beberapa contohnya.

1. Properti Hunian (Rumah dan Apartemen)

Hunian adalah salah satu bentuk investasi properti yang paling populer dan stabil di Indonesia. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota-kota satelit lainnya. Ada dua jenis hunian yang biasanya diminati:

  • Rumah: Bisnis rumah tinggal, baik untuk dijual maupun disewakan, selalu menjadi pilihan menarik. Pengembang perumahan atau pemilik lahan bisa membangun rumah untuk dijual atau disewakan. Harga tanah yang terus naik membuat potensi keuntungan bisnis rumah tinggal ini cukup tinggi.
  • Apartemen: Tren hunian vertikal semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Banyak orang yang memilih apartemen karena lokasi strategis, fasilitas, dan keamanan yang lebih terjamin. Investasi apartemen baik untuk disewakan atau dijual kembali bisa memberikan keuntungan yang signifikan, terutama jika apartemen tersebut berada di area yang strategis.

2. Kost dan Kontrakan

Bisnis properti kost atau kontrakan sangat menguntungkan, terutama di kota-kota besar dan daerah dekat universitas, perkantoran, atau kawasan industri. Tingginya jumlah mahasiswa, pekerja kantoran, dan pendatang membuat permintaan kost atau kontrakan selalu stabil.

  • Kost Eksklusif: Saat ini, kost eksklusif dengan fasilitas lengkap (AC, internet, laundry, dll.) semakin diminati. Banyak anak muda yang bekerja di kota-kota besar lebih memilih kost dibandingkan apartemen karena lebih murah namun tetap nyaman.
  • Kontrakan: Selain kost, rumah kontrakan juga diminati oleh keluarga kecil atau pekerja yang menetap lebih lama di suatu kota. Harga sewa kontrakan biasanya lebih tinggi dibandingkan kost, namun tetap lebih terjangkau dibandingkan membeli rumah.

3. Ruko (Rumah Toko)

Ruko adalah salah satu bentuk properti komersial yang selalu diminati di Indonesia. Kombinasi antara tempat tinggal dan tempat usaha menjadikan ruko sebagai pilihan menarik bagi banyak pebisnis kecil dan menengah. Lokasi ruko yang strategis, misalnya di kawasan perniagaan atau dekat dengan jalan raya, sangat menentukan nilai sewa atau jualnya. Ruko dapat disewakan kepada berbagai jenis usaha, seperti restoran, toko kelontong, kafe, atau kantor kecil.

Bisnis ruko sangat menguntungkan karena selain mendapatkan pendapatan dari sewa, nilai jual ruko di lokasi strategis biasanya terus meningkat seiring waktu.

4. Tanah Kavling

Bisnis tanah kavling merupakan salah satu investasi jangka panjang yang cukup menguntungkan. Membeli sebidang tanah, kemudian memecahnya menjadi beberapa kavling untuk dijual secara terpisah, bisa memberikan keuntungan yang besar. Harga tanah cenderung naik setiap tahunnya, terutama di area yang sedang berkembang.

Banyak orang yang membeli tanah kavling untuk membangun rumah, properti komersial, atau hanya untuk investasi jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa bisnis ini memerlukan pemahaman tentang regulasi tanah dan perizinan yang berlaku.

5. Villa dan Properti Wisata

Indonesia, sebagai negara dengan banyak destinasi wisata, memberikan peluang besar bagi bisnis villa atau properti wisata. Daerah-daerah seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok menawarkan potensi bisnis properti yang sangat menjanjikan, terutama di sektor wisata.

  • Villa di Tempat Wisata: Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang lebih memilih menginap di villa daripada hotel. Villa biasanya memberikan suasana yang lebih private dan nyaman. Bisnis villa ini bisa sangat menguntungkan, apalagi jika lokasinya berada di area wisata yang ramai pengunjung.
  • Homestay atau Guesthouse: Selain villa, properti seperti homestay atau guesthouse juga bisa menjadi peluang yang baik, terutama jika dikelola dengan sistem yang profesional. Harga sewa yang lebih terjangkau namun tetap menawarkan kenyamanan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

6. Co-Working Space

Dengan semakin berkembangnya gaya bekerja remote dan freelance, bisnis co-working space mulai berkembang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Banyak pekerja kreatif dan startup yang lebih memilih bekerja di ruang kerja bersama karena lebih fleksibel, modern, dan dilengkapi fasilitas yang mendukung produktivitas.

Investasi dalam bisnis co-working space bisa mendatangkan keuntungan yang stabil, terutama jika lokasi yang dipilih berada di pusat kota atau dekat dengan komunitas bisnis. Biasanya, co-working space juga menyediakan layanan tambahan seperti ruang meeting, event space, hingga kantor virtual yang menambah sumber pendapatan.

7. Properti Komersial (Mall, Gedung Perkantoran, Hotel)

Investasi di properti komersial seperti mall, gedung perkantoran, dan hotel membutuhkan modal yang lebih besar, namun keuntungannya juga bisa sangat tinggi. Properti komersial ini biasanya disewakan untuk jangka panjang kepada berbagai bisnis. Semakin strategis lokasinya, semakin tinggi pula harga sewa dan potensi keuntungannya.

  • Mall atau Ritel: Pusat perbelanjaan seperti mall tetap menjadi incaran bagi banyak investor, meski tren belanja online meningkat. Banyak perusahaan retail besar yang tetap membutuhkan ruang fisik untuk mendekatkan diri kepada konsumen.
  • Gedung Perkantoran: Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan selalu membutuhkan ruang perkantoran. Investasi di gedung perkantoran bisa memberikan pendapatan stabil melalui sewa yang cukup tinggi.
  • Hotel: Hotel adalah salah satu jenis properti yang selalu diminati, terutama di kota-kota tujuan wisata atau bisnis. Bisnis hotel bisa sangat menguntungkan, terutama jika dikelola dengan baik dan menawarkan pelayanan prima.

Bisnis properti di Indonesia menawarkan banyak peluang menguntungkan, mulai dari hunian hingga properti komersial. Untuk memulai bisnis ini, penting untuk memilih jenis properti yang sesuai dengan tujuan investasi dan lokasi yang strategis. Meskipun modal awalnya mungkin besar, jika dikelola dengan baik, bisnis properti bisa memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Selalu perhatikan juga regulasi yang berlaku dan lakukan riset pasar sebelum terjun ke dalam bisnis ini.

Industri Tekstil Gulung Tikar, Jumlah PHK dan Klaim BPJS Makin Mengkhawatirkan

Merosotnya sektor manufaktur di Indonesia turut memperparah angka pengangguran di tanah air. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta bertambahnya peserta BPJS Ketenagakerjaan yang statusnya menjadi non-aktif. Dampak lain dari meningkatnya pengangguran ini adalah lonjakan klaim BPJS Ketenagakerjaan.

Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang non-aktif mengalami kenaikan, di mana hingga Juli 2024, tercatat sebanyak 20.023.659 peserta yang tidak lagi aktif. Angka ini menunjukkan peningkatan 0,12% dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 19.998.867 peserta. Dari jumlah tersebut, 18.883.097 adalah peserta yang menerima upah, sedangkan 1.140.562 lainnya adalah peserta yang tidak menerima upah.

Pekerja penerima upah adalah mereka yang bekerja di bawah pemberi kerja dengan imbalan gaji atau upah. Sebaliknya, pekerja bukan penerima upah adalah mereka yang bekerja secara mandiri atau menjalankan usaha sendiri.

Peningkatan PHK Memicu Lonjakan Klaim BPJS

Selain itu, meningkatnya kasus PHK juga memicu peningkatan klaim terhadap BPJS Ketenagakerjaan. Hingga akhir Juli 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah mencairkan 32.931 klaim untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang menunjukkan kenaikan 8,7% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Total dana yang dikeluarkan mencapai Rp237,04 miliar, sementara dana yang dikelola untuk program JKP mencapai Rp13,43 triliun hingga 31 Juli 2024.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, periode Januari hingga Juni 2024 mencatat sebanyak 32.064 pekerja terkena PHK, meningkat 21,4% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 26.400 pekerja. Pada periode Januari hingga Juli 2024, angka PHK melonjak lebih tinggi hingga mencapai 42.863 pekerja.

Banyak Perusahaan di Indonesia Gulung Tikar

Kondisi ini diperparah oleh kebangkrutan banyak perusahaan di Indonesia, terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Rendahnya penjualan dan minimnya pesanan membuat banyak pabrik harus menutup operasinya. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, menyebutkan bahwa awalnya PHK di sektor TPT dilakukan sebagai bagian dari efisiensi perusahaan. Menurutnya, sejak 2019, tercatat 36 pabrik tekstil besar dan menengah telah tutup, sementara 31 pabrik lainnya melakukan PHK.

Ristadi menambahkan bahwa mayoritas pabrik yang tutup berlokasi di pusat-pusat industri tekstil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Beberapa daerah yang terdampak antara lain Kabupaten Serang, Tangerang, Bandung, Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, dan Pekalongan.

Kasus terbaru adalah kebangkrutan PT Aditec Cakrawiyasa, produsen kompor gas dan aksesoris merek Quantum, yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 22 Juli 2024. Direktur perusahaan, Iwan Budi Buana, menjelaskan bahwa kebangkrutan ini adalah akibat dari proses yang panjang, terutama setelah penurunan penjualan dan kenaikan biaya tetap sejak PKPU pada 2019 dan masa pasca-Covid.

Dukung Sektor Industri Kakao Indonesia, Zulhas Buka Pameran Cocoa Village di Singapura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan di sektor industri kakao, terutama para petani dan pelaku usaha yang telah berperan penting dalam kemajuan industri tersebut. Mendag Zulkifli menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh pihak guna mendukung pengembangan industri kakao yang berkelanjutan.

Hal ini diungkapkan Mendag Zulkifli saat meresmikan pameran internasional bertajuk “Cocoa Village” di Singapura, Kamis (12/9). Pameran tersebut merupakan bagian dari acara Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024 yang berlangsung pada 12-13 September 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura.

“Diharapkan pameran ini dapat mendorong kesejahteraan petani kakao serta menjadi wadah kolaborasi internasional untuk menghadapi tantangan yang ada di sektor kakao,” ungkapnya.

Tantangan Global dalam Industri Kakao

Mendag Zulkifli juga menyoroti masalah penurunan produksi kakao global akibat hama, penyakit, perubahan iklim, serta usia tanaman yang sudah tidak produktif. Hal ini turut berpengaruh pada lonjakan harga kakao dunia. Selain itu, regulasi baru dari Uni Eropa terkait Produk Bebas Deforestasi (European Union Deforestation-free Products Regulation/EUDR) yang akan berlaku akhir 2024 menjadi tantangan lain bagi industri kakao.

“Kerja sama seluruh pihak di industri kakao sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” tambahnya.

Setelah membuka pameran, Mendag Zulkifli berdiskusi dengan para petani kakao Indonesia yang turut hadir di CAA-ICCE 2024. Dalam diskusi tersebut, para petani berharap pemerintah dapat memberikan dukungan untuk meningkatkan produktivitas serta produksi kakao nasional demi kesejahteraan mereka.

Peresmian Cocoa Village dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Chairman CAA Elie Fouché, Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar RI di Singapura Sulistijo Djati Ismojo, Direktur Eksekutif International Cocoa Organization Michele Arrion, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdoellah Soeparto, dan Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arief Susanto.

Partisipasi Internasional di Cocoa Village

Mendag Zulkifli didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan, antara lain Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan, Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Reza Pahlevi Chairul, Kepala Biro Humas Muhammad Rivai Abbas, serta Atase Perdagangan Singapura Billy Anugrah.

Pameran Cocoa Village memamerkan berbagai produk kakao yang mengedepankan keseimbangan antara keberlanjutan dan aspek ekonomi bagi produsen serta petani. Acara ini diikuti oleh petani Indonesia dengan dukungan dari Kedutaan Besar RI di Singapura, serta sejumlah perusahaan internasional seperti Maersk, WR Carpenter, Barry Callebaut, ProColombia, Ofi, Pilot Ghana, Agridence, Access World, StoneX, Grand Palace Puratos, Koltiva, dan Givaudan.

Live Streaming Game, Apakah Bisa Menghasilkan Uang? Ini Faktanya!

Live streaming bermain game di platform media sosial telah menjadi tren besar dalam beberapa tahun terakhir. Berawal dari hobi dan komunitas kecil penggemar game, kini live streaming berkembang menjadi industri global yang bernilai miliaran dolar. Banyak orang, baik dari kalangan gamer profesional maupun amatir, memanfaatkan platform seperti YouTube, Facebook Gaming, TikTok dan Twitch untuk menyiarkan sesi bermain game mereka secara langsung kepada audiens di seluruh dunia. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara orang berinteraksi dengan video game, tetapi juga membuka peluang besar untuk mendapatkan penghasilan. Lalu, bagaimana live streaming bermain game bisa menghasilkan uang? Berikut ini penjelasannya:

1. Pendapatan dari Donasi dan Subscriptions

Salah satu cara utama seorang streamer mendapatkan uang adalah melalui donasi dari penonton. Banyak platform live streaming seperti Twitch dan YouTube memungkinkan penonton memberikan donasi kepada streamer sebagai bentuk apresiasi. Donasi ini bisa berupa uang langsung atau mata uang virtual yang bisa ditukar dengan uang sungguhan.

Selain itu, ada juga sistem subscription (langganan berbayar) di mana penonton membayar sejumlah uang setiap bulan untuk mendukung streamer favorit mereka. Sebagai imbalan, subscriber mendapatkan beberapa keuntungan eksklusif, seperti akses ke emotikon khusus, konten eksklusif, atau interaksi lebih dekat dengan streamer.

Contoh:

  • Twitch memiliki sistem subscription berjenjang (Tier 1, Tier 2, dan Tier 3) di mana harga tiap tingkatan langganan bervariasi dan streamer mendapatkan persentase dari pendapatan tersebut.
  • YouTube menyediakan fitur “Membership” yang memungkinkan penonton menjadi anggota channel dengan biaya bulanan.

2. Pendapatan dari Iklan (Ads Revenue)

Seperti halnya konten video lainnya, iklan menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi streamer. Platform seperti YouTube dan Facebook Gaming memungkinkan penempatan iklan di awal, tengah, atau akhir live stream. Streamer mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut, yang biasanya dihitung berdasarkan jumlah tayangan (views) dan klik.

Namun, pendapatan dari iklan ini biasanya memerlukan jumlah penonton yang besar dan stabil. Meskipun persentase per tayangan tidak besar, dengan jumlah penonton yang mencapai ribuan bahkan jutaan, pendapatan iklan bisa sangat menguntungkan.

3. Sponsor dan Endorsement

Banyak streamer populer yang menjalin kerja sama dengan brand atau perusahaan yang ingin mempromosikan produk mereka. Sponsorship dan endorsement adalah salah satu cara yang paling menguntungkan untuk menghasilkan uang. Misalnya, brand game, perangkat keras komputer, atau produk lain yang relevan dengan gaming dapat membayar streamer untuk mempromosikan produk mereka selama live streaming.

Kesepakatan sponsorship ini bisa dalam berbagai bentuk, seperti menampilkan logo sponsor di layar, menyebutkan produk secara lisan, atau bahkan menggunakan produk tersebut saat bermain. Besarnya bayaran biasanya tergantung pada seberapa besar pengaruh (influence) seorang streamer dan seberapa banyak audiens yang bisa mereka jangkau.

4. Affiliate Marketing

Streamer juga bisa memanfaatkan program afiliasi untuk mendapatkan komisi. Dalam sistem ini, streamer mempromosikan produk atau layanan tertentu melalui link afiliasi. Jika penonton membeli produk melalui link tersebut, streamer akan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang berhasil.

Banyak perusahaan gaming, seperti penjual perangkat keras, game digital, atau bahkan platform streaming itu sendiri, menawarkan program afiliasi kepada streamer. Dengan basis penonton yang besar, potensi pendapatan dari afiliasi bisa sangat tinggi.

5. Turnamen dan Kompetisi Esports

Beberapa streamer juga berpartisipasi dalam turnamen dan kompetisi esports, yang menawarkan hadiah uang tunai bagi pemenang. Ini adalah sumber penghasilan utama bagi gamer profesional, terutama mereka yang bersaing di level tinggi di game populer seperti Dota 2, Fortnite, League of Legends, atau PUBG.

Hadiah dari turnamen ini bisa mencapai jutaan dolar, tergantung pada tingkat turnamen dan popularitas game tersebut. Streamer yang berhasil membangun reputasi sebagai pemain profesional juga sering mendapatkan sponsor besar.

6. Merchandise dan Produk Digital

Banyak streamer sukses juga menjual merchandise mereka sendiri, seperti kaos, hoodie, aksesoris gaming, atau barang-barang dengan logo dan desain khusus mereka. Selain itu, ada juga yang menjual produk digital seperti emotikon eksklusif, avatar, atau konten khusus untuk pengikut mereka.

Dengan memanfaatkan loyalitas penonton, penjualan merchandise ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang stabil bagi streamer.

7. Platform Pendukung Konten Kreator Gaming

Beberapa streamer juga memanfaatkan platform crowdfunding seperti Patreon dan Saweria untuk mendapatkan dukungan finansial dari penonton. Patreon memungkinkan penonton memberikan dukungan dalam bentuk donasi bulanan, sering kali dengan imbalan konten eksklusif atau hak istimewa tertentu.

Selain itu, ada platform live streaming khusus seperti OnlyFans atau Ko-fi yang juga menyediakan opsi bagi kreator untuk mendapatkan uang langsung dari pengikut mereka.

Namun, dengan potensi pendapatan yang besar, live streaming bermain game tetap menjadi peluang yang sangat menarik, terutama bagi mereka yang bersemangat dalam dunia game dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

Live streaming bermain game di media sosial tidak hanya menjadi hiburan bagi penonton, tetapi juga merupakan sumber penghasilan yang nyata bagi para streamer. Dengan memanfaatkan donasi, iklan, sponsor, afiliasi, dan berbagai cara lainnya, banyak streamer yang berhasil mengubah hobi mereka menjadi karier penuh waktu. Namun, kesuksesan di dunia live streaming tidak datang secara instan. Dibutuhkan kerja keras, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren yang terus berkembang.

Jadi, jika kamu adalah seorang gamer dan tertarik untuk terjun ke dunia live streaming, peluang untuk mendapatkan uang dari hobi ini sangatlah terbuka. Tetapi ingat, membangun kesuksesan membutuhkan waktu, dedikasi, dan strategi yang tepat.

Asosiasi Lintas Sektor Bersatu, Aturan Tembakau Baru Dinilai Berpotensi Memukul Ekonomi

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) telah menyampaikan sejumlah kekhawatiran dari 20 asosiasi lintas sektor terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, terutama mengenai Pengamanan Zat Adiktif serta Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) terkait Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik.

APINDO memperingatkan bahwa beberapa pasal dalam PP 28 dan RPMK berpotensi menimbulkan ketidakstabilan di berbagai sektor terkait, seperti ritel, pertanian, dan industri kreatif yang bergantung pada ekosistem Industri Hasil Tembakau (IHT). Wakil Ketua Umum APINDO, Franky Sibarani, menyatakan dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu (11/9/2024), bahwa industri saat ini berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan. Dia menekankan pentingnya regulasi yang tidak membunuh industri tembakau dan sektor-sektor yang berkaitan dengannya.

Kekhawatiran Dampak Ekonomi dan Kesehatan

Asosiasi lintas sektor juga menyoroti bahwa pengambilan kebijakan tanpa memperhitungkan keseimbangan antara perlindungan kesehatan dan dampak ekonomi bisa mengganggu kestabilan ekonomi nasional.

Agus Parmuji, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), juga menyoroti dampak negatif yang mungkin dialami oleh petani tembakau jika peraturan ini diterapkan dengan ketat. Menurutnya, kehidupan petani sangat bergantung pada industri ini, dan peraturan yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan sektor pertanian akan sangat merugikan para petani yang telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal. Agus menegaskan pentingnya pelibatan petani dalam setiap tahapan pengambilan keputusan terkait IHT.

Ketua Umum Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Henry Nayoan, menyampaikan bahwa penerapan regulasi yang menekan industri formal justru dapat memicu berkembangnya rokok ilegal. Dia menambahkan bahwa kebijakan seperti kemasan polos dan pembatasan iklan luar ruang tidak akan efektif menurunkan prevalensi merokok, tetapi justru membuka peluang bagi produk ilegal yang merugikan negara dari segi penerimaan cukai.

APINDO mendesak agar proses penyusunan dan pelaksanaan PP 28 dan RPMK dilakukan dengan lebih terbuka dan melibatkan semua pihak yang terdampak, agar tercipta kebijakan yang seimbang dan berdasarkan bukti (evidence-based policy).

“Kami tidak menolak adanya regulasi, namun regulasi ini harus disusun dan diterapkan secara adil serta seimbang, dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi terkini serta kompleksitas posisi industri hasil tembakau dalam menopang perekonomian nasional. Kami juga mendukung upaya pelaku usaha IHT untuk mencegah akses rokok bagi anak-anak, dan APINDO mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama meningkatkan edukasi dan literasi pencegahan merokok bagi kelompok usia di bawah 21 tahun,” tegas Franky.

Selain itu, Franky juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memahami bahwa kondisi sosio-ekonomi Indonesia sangat berbeda, dan industri tembakau di negara ini menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, tidak bisa begitu saja meniru kebijakan dari negara lain tanpa kajian mendalam.

Aspirasi yang disampaikan oleh APINDO dan 20 asosiasi lintas sektor antara lain:

  • Pembatalan ketentuan terkait standarisasi kemasan atau kemasan polos (plain packaging), yang dianggap tidak sesuai dengan dan melampaui mandat pengaturan standarisasi dalam PP No. 28 untuk produk tembakau dan rokok elektronik.
  • Penolakan terhadap pembatasan kadar tar dan nikotin dalam produk tembakau, yang dianggap tidak efektif dalam mengurangi konsumsi rokok.
  • Penolakan terhadap larangan zonasi penjualan produk tembakau dan rokok elektronik dalam radius 200 meter serta larangan iklan luar ruang dalam radius 500 meter dari fasilitas pendidikan dan tempat ibadah bagi pelaku usaha yang sudah beroperasi saat ini.

Minat Wisata Kelas Menengah Tetap Tinggi, Sandiaga Dorong Pengembangan Desa Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tetap yakin bahwa minat masyarakat, khususnya dari kalangan menengah, untuk melakukan perjalanan wisata akan terus meningkat meskipun ada tantangan ekonomi.

“Namun, pilihan wisata yang diambil cenderung yang lebih terjangkau, sesuai dengan anggaran mereka, terutama bagi generasi Z dan milenial. Minat wisata yang sesuai dengan anggaran akan semakin disukai,” ujar Sandiaga dalam webinar yang diselenggarakan oleh Tiket.com dengan tema “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia selama Liburan 2024” yang berlangsung pada Selasa (10/9/2024) di Wisma Barito Pacific, Jakarta.

Penurunan Kelas Menengah Menjadi Sorotan

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya penurunan jumlah kelas menengah di tahun 2023, dari 23 persen menjadi 18,82 persen dari total populasi Indonesia. Hal ini menjadi perhatian, mengingat kelas menengah dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf mendorong program-program yang lebih terarah, salah satunya melalui pengembangan produk desa wisata,” tambah Sandiaga.

Sandiaga juga menekankan bahwa setiap program dan kebijakan yang diluncurkan Kemenparekraf/Baparekraf selalu didasarkan pada data yang tersedia. Salah satu sumber data tersebut berasal dari Tiket.com, yang merupakan salah satu Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi kemitraan dengan Tiket.com yang telah berkontribusi signifikan dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan memperbesar kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Kolaborasi ini telah membantu kita mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Sandiaga.

Peningkatan Peringkat Indonesia dalam TTDI

Salah satu pencapaian terbesar yang diraih adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).

Pada tahun 2024, peringkat Indonesia dalam TTDI naik ke posisi ke-22 dari 119 negara, meningkat 10 peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kita berada di peringkat 22 dunia, hampir masuk 20 besar. Ini semua berkat kebijakan yang berbasis data, dan kami berterima kasih kepada Tiket.com atas data yang mereka berikan, sehingga kita dapat menghadirkan pariwisata berkualitas,” tutup Sandiaga.

Menggali Potensi Ekonomi Syariah Indonesia, Bagaimana Kita Bisa Mencapainya?

Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Prinsip utama dalam ekonomi syariah adalah keadilan, transparansi, dan penghindaran riba (bunga) serta maysir (spekulasi). Dalam beberapa dekade terakhir, potensi ekonomi syariah semakin dikenal dan diterima di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam sektor ekonomi syariah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti perbankan, pasar modal, asuransi, hingga pariwisata halal.

  1. Perbankan Syariah: Perbankan syariah di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1992 dengan berdirinya Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama. Seiring berjalannya waktu, jumlah bank syariah dan unit usaha syariah di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020, pangsa pasar perbankan syariah mencapai sekitar 6,5% dari total aset perbankan nasional.
  2. Pasar Modal Syariah: Selain perbankan, pasar modal syariah juga mengalami pertumbuhan yang positif. Indonesia memiliki Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII), yang memfasilitasi perdagangan saham-saham yang memenuhi prinsip syariah. Produk investasi seperti sukuk (obligasi syariah) dan reksa dana syariah semakin diminati oleh masyarakat.
  3. Asuransi Syariah: Asuransi syariah, atau yang dikenal sebagai takaful, juga mulai mendapatkan tempat di Indonesia. Takaful menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, di mana dana dari peserta dikelola secara bersama-sama dan risiko ditanggung bersama.
  4. Pariwisata Halal: Indonesia juga mulai mengembangkan pariwisata halal, yang mencakup layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Muslim, seperti makanan halal, tempat ibadah, dan hotel yang ramah Muslim.

Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

  • Populasi Muslim yang Besar: Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. Kebutuhan akan produk dan layanan yang sesuai dengan syariah memberikan peluang besar bagi industri ini.
  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung, seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang bertugas mempercepat perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
  • Pasar Global: Selain pasar domestik, produk ekonomi syariah Indonesia juga memiliki potensi untuk bersaing di pasar global, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar.

Tantangan dalam Perkembangan Ekonomi Syariah

  1. Literasi dan Edukasi: Salah satu tantangan utama dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia adalah rendahnya literasi dan edukasi masyarakat mengenai produk dan layanan syariah. Banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara sistem syariah dan konvensional.
  2. Infrastruktur dan Teknologi: Infrastruktur yang belum memadai dan teknologi yang masih berkembang juga menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah. Terutama dalam hal integrasi teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan syariah yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
  3. Kompetisi dengan Sistem Konvensional: Meskipun ekonomi syariah berkembang, sistem konvensional masih mendominasi pasar. Perbankan dan lembaga keuangan syariah perlu terus meningkatkan daya saingnya untuk menarik lebih banyak nasabah.
  4. Regulasi dan Kebijakan: Meskipun ada dukungan dari pemerintah, masih terdapat tantangan dalam hal implementasi regulasi dan kebijakan yang kadang belum sepenuhnya sinkron antara pusat dan daerah.

Ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang, didukung oleh populasi Muslim yang besar dan komitmen dari pemerintah. Namun, tantangan dalam hal literasi, infrastruktur, kompetisi dengan sistem konvensional, dan regulasi masih perlu diatasi untuk mencapai perkembangan yang lebih optimal. Dengan sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, ekonomi syariah di Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Peningkatan Signifikan, KAI Layani Hampir 300 Juta Penumpang Hingga Agustus 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang hingga bulan Agustus 2024. Dari periode 1 Januari hingga 31 Agustus 2024, KAI Group sukses melayani 299.752.109 penumpang. Jumlah ini meliputi 29.922.766 pengguna KA jarak jauh, 4.648.369 pengguna KA lokal (dikelola KAI), 244.454.242 pengguna KRL dan KA Lokal yang dioperasikan oleh KAI Commuter, 3.693.345 pengguna KAI Bandara, 12.700.737 penumpang LRT Jabodebek, 95.355 pengguna KAI Wisata, serta 4.237.295 penumpang Whoosh.

Pada bulan Agustus 2024 saja, KAI melayani 4.112.113 pengguna KA jarak jauh dan lokal, menunjukkan peningkatan 3,8% dibandingkan dengan Agustus 2023 yang mencatatkan 3.959.527 penumpang. Secara keseluruhan, kinerja KAI dari Januari hingga Agustus 2024 untuk KA Jarak Jauh dan Lokal naik sebesar 9,4%, dari 31.595.487 penumpang menjadi 34.571.135 penumpang, demikian disampaikan oleh VP Public Relations KAI, Anne Purba.

Peningkatan di Semua Lini Layanan KAI

Sementara itu, moda transportasi lainnya juga menunjukkan tren peningkatan pada periode yang sama di tahun 2024. KAI Commuter mencatat 244.454.242 pengguna KRL dan KA Lokal, naik 15,03% dari 212.510.807 pengguna pada periode yang sama di tahun sebelumnya. KAI Wisata juga mengalami lonjakan penumpang yang signifikan, meningkat sebesar 73,01%, dari 55.114 menjadi 95.355 penumpang.

Anne menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan yang terus diberikan dalam menggunakan layanan kereta api. “KAI berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan dengan berbagai inovasi yang konsisten,” ungkapnya.

Ketepatan Waktu Jadi Faktor Utama

Anne juga menjelaskan bahwa peningkatan volume penumpang didorong oleh peningkatan performa ketepatan waktu kereta api, baik dalam keberangkatan maupun kedatangan. Pada Agustus 2024, ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,85%, naik dari 99,76% pada Agustus 2023. Sementara itu, ketepatan waktu kedatangan tercatat sebesar 97,87%, meningkat dibandingkan 95,46% pada Agustus 2023.

Ia menambahkan bahwa pencapaian ini berkat peningkatan kualitas operasional, termasuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang lebih baik. “Ketepatan waktu merupakan salah satu keunggulan utama transportasi kereta api, yang menjadikannya pilihan utama masyarakat karena bebas dari kemacetan,” tambah Anne.

Anne menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen KAI untuk terus melakukan peningkatan di berbagai aspek guna memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan serta menjaga keselamatan perjalanan. “Dengan upaya perbaikan yang terus dilakukan, kami berharap kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian,” pungkasnya.

UMKM Hadapi Tantangan Global, Menteri Teten Soroti Pentingnya Literasi Konsumen

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, menyoroti pentingnya meningkatkan pendidikan dan literasi bagi konsumen di era ekonomi digital untuk mencegah mereka tertipu oleh produk impor yang murah namun memiliki kualitas yang rendah.

“Dalam belanja online, konsumen kita sering kali tergoda oleh harga murah produk impor. Akibatnya, banyak yang kecewa karena kualitas produk yang tidak sesuai harapan,” kata Teten Masduki dalam acara peringatan Hari UMKM Nasional bersama Komunitas Mitra Merchant Grab Indonesia di Jakarta, Sabtu (7/9).

Tantangan Persaingan dan Praktik Harga Predatory

Teten yakin bahwa dengan terus meningkatkan edukasi dan literasi konsumen, penjualan produk lokal yang lebih berkualitas akan meningkat.

Ia juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi digital yang pesat memicu persaingan yang semakin ketat, terutama dari perusahaan besar dan platform e-commerce internasional. “Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait dengan praktik harga predatory,” ungkapnya.

Teten mengungkapkan bahwa dominasi produk impor di platform digital menjadi salah satu masalah utama, dengan sekitar 90% barang yang dijual berasal dari luar negeri. Hal ini mengurangi peluang UMKM lokal untuk bersaing secara efektif di pasar global.

Pemerintah, melalui Permendag Nomor 31 Tahun 2023, berusaha memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi UMKM di era digital ini. Teten juga menekankan bahwa digitalisasi dapat menjadi pendorong utama bagi kemajuan UMKM. Laporan Empowerment Report 2022 mencatat bahwa digitalisasi telah membantu meningkatkan kinerja UMKM, dengan penjualan naik rata-rata 84,2%, peningkatan efektivitas operasional sebesar 73%, perluasan pasar hingga 62,8%, dan efisiensi biaya mencapai 50,7%.

Kolaborasi dengan Sektor Swasta untuk Mendukung UMKM

Teten berharap sektor swasta, termasuk Grab Indonesia, dapat terus mendukung produk lokal dengan berkolaborasi lebih erat bersama UMKM, pemerintah, dan sektor swasta lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung UMKM melalui pendidikan dan literasi, sehingga mereka bisa memanfaatkan platform digital dengan aman dan efisien untuk mencapai pasar yang lebih luas.

Neneng juga mengungkapkan bahwa sejak pandemi COVID-19 pada 2020, Grab telah menciptakan sekitar 2,3 juta peluang kerja. Selain itu, Rp1 triliun telah disalurkan melalui aplikasi Grab Modal kepada 25 ribu pelaku UMKM.

Ia menegaskan bahwa Grab akan terus memperkuat upaya ini agar lebih banyak UMKM yang bisa berkembang dan bahkan berpartisipasi di pasar ekspor. “Saya yakin UMKM Indonesia akan semakin kuat dan kompetitif,” tegas Neneng.

Neneng juga mengapresiasi kerja sama dengan KemenkopUKM selama lima tahun terakhir dalam mendukung pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi. “Kolaborasi kita dimulai sejak pandemi COVID-19 pada 2020, dan terus berlanjut hingga sekarang, di mana UMKM semakin tumbuh pesat berkat digitalisasi,” tutup Neneng.

Mana yang Lebih Menguntungkan? Trading Saham, Forex, atau Cryptocurrency

Dalam dunia keuangan, ada berbagai instrumen yang bisa diperdagangkan, tiga di antaranya adalah saham, forex (foreign exchange), dan cryptocurrency. Masing-masing memiliki karakteristik, keuntungan, serta risiko yang berbeda. Berempat.com akan membahas perbandingan ketiganya agar Anda bisa memahami mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.

1. Trading Saham

Apa Itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda sebenarnya membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut tumbuh dan menghasilkan keuntungan, nilai saham Anda akan meningkat, dan Anda bisa mendapatkan dividen sebagai bagian dari keuntungan perusahaan.

Keuntungan Trading Saham:

  • Kepemilikan: Anda memiliki bagian dari perusahaan, sehingga berpotensi mendapatkan dividen.
  • Transparansi: Pasar saham cenderung lebih teratur dan diatur oleh otoritas seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Indonesia, sehingga ada jaminan keamanan.
  • Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang: Saham-saham perusahaan yang berkinerja baik bisa memberikan keuntungan besar dalam jangka panjang.

Risiko Trading Saham:

  • Volatilitas Pasar: Harga saham bisa berfluktuasi cukup tajam dalam jangka pendek, tergantung pada kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan.
  • Keterbatasan Waktu Trading: Pasar saham memiliki jam buka tertentu, jadi Anda hanya bisa bertransaksi selama jam kerja pasar.

2. Trading Forex

Apa Itu Forex?
Forex, atau foreign exchange, adalah pasar di mana mata uang dari berbagai negara diperdagangkan. Pasar forex adalah yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar.

Keuntungan Trading Forex:

  • Likuiditas Tinggi: Karena volume perdagangan yang besar, Anda bisa membeli dan menjual mata uang dengan cepat tanpa harus khawatir tentang likuiditas.
  • Pasar 24 Jam: Pasar forex buka 24 jam sehari selama lima hari dalam seminggu, memberikan fleksibilitas waktu untuk bertransaksi.
  • Leverage: Broker forex biasanya menawarkan leverage yang tinggi, memungkinkan Anda untuk mengontrol posisi yang lebih besar dengan modal kecil.

Risiko Trading Forex:

  • Leverage: Meski bisa memperbesar keuntungan, leverage juga bisa memperbesar kerugian.
  • Fluktuasi Tinggi: Nilai tukar mata uang bisa berubah drastis dalam waktu singkat, tergantung pada berita ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor global lainnya.
  • Kompleksitas: Memahami berbagai faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang bisa cukup kompleks.

3. Trading Cryptocurrency

Apa Itu Cryptocurrency?
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk keamanan. Bitcoin adalah salah satu contoh cryptocurrency yang paling terkenal, tetapi ada ribuan jenis lainnya seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin.

Keuntungan Trading Cryptocurrency:

  • Pasar 24/7: Berbeda dengan pasar saham dan forex, pasar cryptocurrency buka sepanjang waktu, tanpa libur.
  • Potensi Keuntungan Besar: Karena volatilitasnya yang tinggi, cryptocurrency bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
  • Teknologi Baru: Bagi mereka yang tertarik dengan teknologi, berinvestasi dalam cryptocurrency adalah cara untuk terlibat dalam revolusi teknologi finansial.

Risiko Trading Cryptocurrency:

  • Volatilitas Ekstrem: Harga cryptocurrency bisa berubah dengan sangat cepat, yang bisa memberikan keuntungan besar, tetapi juga risiko kerugian yang signifikan.
  • Kurangnya Regulasi: Pasar cryptocurrency masih relatif baru dan belum sepenuhnya diatur, yang bisa menyebabkan risiko keamanan dan penipuan.
  • Pemahaman Teknis: Untuk berinvestasi di cryptocurrency, Anda perlu memahami teknologi blockchain dan cara kerja pasar ini, yang bisa membingungkan bagi pemula.

Memilih antara trading saham, forex, atau cryptocurrency tergantung pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan waktu yang Anda miliki untuk berinvestasi. Saham bisa menjadi pilihan bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang dengan risiko yang lebih terkendali. Forex cocok bagi mereka yang ingin memanfaatkan fluktuasi nilai tukar mata uang dan memiliki waktu untuk memantau pasar secara aktif. Sementara itu, cryptocurrency menarik bagi mereka yang berani mengambil risiko tinggi dan tertarik pada teknologi baru.

Sebagai investor, penting untuk memahami bahwa semua bentuk investasi memiliki risiko. Oleh karena itu, lakukan riset menyeluruh, pahami instrumen yang akan Anda pilih, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum memulai trading.