Sabtu, November 23, 2024
Top Mortar Gak Takut Hujan
Beranda blog Halaman 12

Platform Kripto Terbesar di Indonesia Dibobol, Indodax Rugi Rp335 Miliar

Pada tanggal 11 September 2024, dunia kripto Indonesia digemparkan oleh insiden peretasan yang menimpa platform terbesar di negeri ini, Indodax. Platform tersebut, yang menjadi andalan jutaan pengguna untuk bertransaksi aset kripto, dilaporkan mengalami kerugian besar setelah para peretas berhasil mengakses dompet panas (hot wallet) mereka. Berdasarkan berbagai laporan, peretas tersebut mencuri sejumlah aset kripto, termasuk Bitcoin, Ether, Tron, dan berbagai token lainnya dengan total kerugian diperkirakan mencapai $22 juta atau sekitar Rp335 miliar.

Peretas Mengeksploitasi Celah di Sistem Penarikan

Awal mula kejadian ini terungkap setelah perusahaan-perusahaan investigasi blockchain, seperti PeckShield dan SlowMist, mulai mendeteksi aktivitas mencurigakan dari dompet milik Indodax. Mereka menemukan bahwa para peretas mengeksploitasi celah pada sistem penarikan, yang memungkinkan mereka untuk menguras sejumlah besar aset kripto dari dompet panas tersebut. Bitcoin, Tron (TRX), dan Ethereum termasuk di antara kripto yang berhasil dicuri, dengan nilai sekitar $1,42 juta dalam Bitcoin dan $14,6 juta dalam token ERC-20.

Setelah kejadian ini diketahui, pihak Indodax segera mengambil tindakan dengan menutup akses ke platform web dan aplikasi mobile mereka guna mencegah kerugian yang lebih besar. Meski demikian, banyak pengguna yang merasa khawatir akan keamanan aset mereka di platform tersebut, meskipun Indodax memastikan bahwa dana yang disimpan tetap aman. Namun, insiden ini jelas menggoyahkan kepercayaan banyak pengguna terhadap keamanan layanan yang ditawarkan.

Indodax Menghentikan Operasional Sementara

Sebagai langkah lebih lanjut, Indodax menghentikan sementara seluruh operasional mereka untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap sistem yang disusupi. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebutkan bahwa pemeliharaan penuh sedang dilakukan untuk memastikan semua sistem dapat berfungsi dengan optimal dan aman.

Menanggapi peretasan ini, yang menyebabkan kerugian sekitar $22 juta (Rp335 miliar), pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) segera melakukan investigasi internal. Mereka bekerja sama dengan pihak Indodax untuk menyelidiki celah keamanan yang dimanfaatkan oleh peretas. Selain itu, Bappebti juga meminta penjelasan resmi dari Indodax mengenai kejadian ini dan menegaskan pentingnya langkah-langkah untuk melindungi aset para pengguna.

Pemerintah dan Kominfo Turun Tangan

Tak hanya Bappebti, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga ikut turun tangan setelah menerima laporan dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) terkait insiden tersebut. Kominfo terus melakukan pemantauan situasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa keamanan platform-platform kripto di Indonesia semakin diperketat.

Kejadian ini tidak hanya menyoroti kelemahan sistem Indodax, tetapi juga kembali memperingatkan komunitas kripto global tentang bahaya serangan dari kelompok peretas terorganisir, seperti Lazarus Group, yang diduga berada di balik serangan ini. Lazarus Group sebelumnya telah terlibat dalam serangkaian peretasan terhadap bursa-bursa kripto, termasuk WazirX di India. Peristiwa ini memicu diskusi tentang pentingnya meningkatkan protokol keamanan pada platform kripto di seluruh dunia.

Investasi IKN dan PSN Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2024 Hingga 5,5 Persen

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen, didukung oleh kuatnya kinerja ekonomi domestik.

“Pertumbuhan ekonomi di 2024 diprediksi berada dalam rentang 4,7 hingga 5,5 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (18/9). Ia menambahkan, pencapaian hingga 5,5 persen ini didorong oleh pertumbuhan sektor investasi, terutama di bidang konstruksi.

“Ini sejalan dengan penyelesaian tahap akhir operasional Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) lainnya,” lanjut Perry.

Selain itu, konsumsi rumah tangga tetap stabil, terutama di kalangan menengah ke atas, yang turut memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Ekspor nonmigas juga tetap solid, sehingga membantu menjaga momentum positif ekonomi nasional.

Konsumsi dan Belanja Pemerintah Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Di sisi lain, peningkatan belanja pemerintah di penghujung tahun diprediksi akan mendukung permintaan domestik. Berdasarkan survei BI, berbagai indikator ekonomi di kuartal III 2024 menunjukkan hasil yang positif.

“Hal ini terlihat dari tingginya tingkat kepercayaan konsumen, peningkatan penjualan ritel, serta kenaikan impor barang modal dan penjualan semen,” kata Perry.

Ke depannya, diperlukan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. BI akan terus memperkuat kebijakan campuran, bekerja sama erat dengan kebijakan fiskal Pemerintah guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural harus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur ekonomi, khususnya di sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah tinggi,” tegas Perry.

DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Ekonomi Makro untuk 2025

Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah telah menyepakati asumsi ekonomi makro untuk APBN 2025. Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menyampaikan dalam Rapat Kerja bersama Pemerintah, bahwa target pertumbuhan ekonomi 2025 ditetapkan sebesar 5,2 persen.

“Kesepakatan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, dengan inflasi 2,5 persen,” ujar Said.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipatok pada Rp 16.000, dengan tingkat suku bunga obligasi negara 10 tahun sebesar 7 persen, harga minyak mentah diprediksi USD 82 per barel, lifting minyak sebesar 605.000 barel per hari, dan lifting gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.

Said juga menekankan bahwa Pemerintah, dengan dukungan Komisi XI DPR RI, akan mengupayakan kebijakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkualitas, dengan menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, serta mempercepat transformasi ekonomi guna meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional.

Menteri Teten Dorong Startup Lokal Go Global, Inilah Strategi dan Tantangannya

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa peluang bagi startup nasional untuk bersaing di kancah global sangat terbuka, asalkan tiga tantangan utama dapat diatasi dengan baik.

“Terdapat tiga tantangan yang kerap dihadapi oleh para startup,” ujar Menteri Teten dalam pidatonya pada acara Sharing Session Startup Go Global 2024 dengan tema “Peningkatan Daya Saing Startup Indonesia: From Local to Global” yang berlangsung di Jakarta, Selasa (17/09).

Pertama, menurutnya, adalah tantangan dalam mengakses pasar internasional, di mana para startup harus memahami pasar global dengan baik, termasuk regulasi, budaya bisnis, dan preferensi konsumen di negara-negara tujuan.

Tantangan kedua menyangkut kapasitas dan kemampuan untuk melakukan ekspansi. Startup dituntut untuk membangun kapasitas yang kuat dalam aspek teknologi, sumber daya manusia, serta permodalan untuk mendukung skalabilitas bisnis mereka.

Tantangan ketiga berkaitan dengan kolaborasi dan jaringan internasional, di mana startup harus mampu menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak di luar negeri, mulai dari pemerintah, lembaga riset, hingga perusahaan global.

“Kami siap memberikan dukungan maksimal bagi startup Indonesia melalui berbagai program strategis. Namun, upaya ini tidak bisa kami lakukan sendiri,” tegas Teten.

Upaya Pendampingan dan Inkubasi KemenKopUKM

Hingga September 2024, KemenKopUKM telah memberikan dukungan akselerasi dan inkubasi kepada 713 startup. Selain itu, program Startup Go Global juga telah dilaksanakan dengan melibatkan tujuh lembaga inkubator dan 11 startup yang mengikuti short course serta kunjungan studi ke Belanda dan Australia.

“Kami berharap para startup ini dapat menjadi wirausahawan kelas dunia yang mampu menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di masa depan,” tambah Teten.

Saat ini, ekosistem startup di Indonesia termasuk yang paling dinamis di dunia, dengan lebih dari 2.600 startup aktif yang menempatkan Indonesia di peringkat keenam dunia berdasarkan jumlah startup.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup ini, Teten menekankan pentingnya kolaborasi antara Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia dan lembaga pendidikan guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta menciptakan inovasi yang kompetitif.

“Kami melihat banyak negara memiliki ekosistem startup yang terbuka, dan kami telah bekerja sama dengan Singapura, Australia, Belanda, Korea Selatan, dan negara lainnya untuk mendorong lebih banyak startup Indonesia go internasional,” ungkapnya.

Kolaborasi dengan BRIN untuk Komersialisasi Hasil Riset

Dalam rangka meningkatkan daya saing startup, Teten juga telah membuka jalur komunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk membantu mengkomersialisasikan hasil riset akademisi menjadi produk yang siap dipasarkan oleh startup.

“Para startup harus memahami terlebih dahulu jenis bisnis yang akan mereka jalankan, sehingga teknologi digital yang mereka gunakan dapat mendukung bisnis tersebut,” jelas Teten.

Di sisi lain, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menuturkan bahwa acara sharing session ini menjadi ajang strategis bagi startup untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan pengetahuan dengan para stakeholder, mitra, serta lembaga inkubator.

“Kami akan mempelajari bagaimana lembaga inkubator di negara maju seperti Belanda dan Australia berkembang dan menciptakan ekosistem bisnis yang kuat melalui jaringan yang saling mendukung,” ujar Siti Azizah.

Dukungan untuk Akselerasi Startup Baru

KemenKopUKM, lanjutnya, terus memberikan akses yang lebih luas bagi startup untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik dalam pembiayaan, akses pasar, maupun dukungan teknis. Program ini merupakan bagian dari upaya mencapai target pertumbuhan wirausaha nasional sebesar 3,95 persen pada tahun 2024.

“Saya berharap kegiatan ini akan memberikan dampak besar dalam pengembangan kapabilitas lembaga inkubator dan peningkatan daya saing startup Indonesia,” tambahnya.

Dalam acara ini, KemenKopUKM juga mempertemukan beberapa lembaga inkubator, seperti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sebelas Maret, Universitas Hasanuddin, STIKOM Bali, Universitas Gadjah Mada, dan Telkom University. Beberapa startup yang mengikuti program inkubator tersebut antara lain Jokeen ID, Surya Agro Nusantara, Ruang Halal, dan lainnya.

Perwakilan dari Queenland University of Technology (QUT) Australia, Hellen Wallace, memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan KemenKopUKM dalam memperkuat SDM startup. Ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan bermanfaat bagi kedua negara.

“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari program ini dan berharap kerja sama ini dapat terus berjalan erat demi kepentingan bersama,” pungkasnya.

7 Kesalahan Anggaran Iklan yang Harus Dihindari UMKM

Bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perencanaan anggaran yang efektif adalah kunci dalam menjalankan bisnis, terutama saat mengalokasikan dana untuk iklan. Salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah anggaran yang tidak terencana dengan baik, yang justru bisa membuat UMKM merugi atau tidak mendapatkan hasil optimal dari iklan. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam mengatur anggaran iklan bagi UMKM.

1. Tidak Menetapkan Tujuan yang Jelas

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah tidak adanya tujuan yang spesifik dari kampanye iklan. Banyak UMKM yang langsung terjun beriklan tanpa menentukan hasil yang ingin dicapai. Apakah tujuannya meningkatkan penjualan, menarik lebih banyak pengunjung ke website, atau memperkenalkan merek baru? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, anggaran bisa disesuaikan dan Anda dapat mengukur keberhasilan kampanye tersebut.

Tips Menghindari: Sebelum memulai iklan, tanyakan pada diri sendiri apa tujuan utama Anda. Pastikan tujuan ini spesifik dan terukur, misalnya meningkatkan penjualan produk tertentu sebesar 20% dalam waktu tiga bulan.

2. Mengalokasikan Anggaran Secara Berlebihan atau Terlalu Kecil

Kesalahan lainnya adalah mengalokasikan anggaran terlalu besar tanpa perhitungan atau terlalu kecil sehingga iklan tidak berjalan efektif. Jika anggaran terlalu besar tanpa strategi yang jelas, uang bisa habis tanpa memberikan hasil yang sepadan. Sebaliknya, anggaran terlalu kecil bisa membuat iklan Anda tidak cukup menjangkau target pasar.

Tips Menghindari: Sesuaikan anggaran dengan skala bisnis dan kemampuan keuangan Anda. Awalnya, Anda bisa memulai dengan anggaran kecil dan terus mengoptimalkan iklan sambil memantau hasilnya. Jangan tergoda untuk menghabiskan banyak uang sekaligus.

3. Tidak Menargetkan Audiens yang Tepat

Salah satu kesalahan fatal dalam beriklan adalah menargetkan audiens yang terlalu luas atau tidak relevan. UMKM sering kali tergoda untuk mencoba menarik sebanyak mungkin orang tanpa memikirkan siapa yang sebenarnya membutuhkan produk atau layanan mereka. Akibatnya, biaya iklan membengkak tanpa hasil yang signifikan.

Tips Menghindari: Gunakan data pelanggan yang sudah ada untuk memahami siapa yang paling mungkin tertarik dengan produk Anda. Platform iklan digital seperti Facebook dan Google Ads memungkinkan Anda menargetkan audiens yang sangat spesifik berdasarkan usia, minat, lokasi, dan lainnya. Manfaatkan fitur ini untuk menargetkan calon pelanggan yang paling relevan.

4. Tidak Memantau dan Mengukur Kinerja Iklan

Banyak UMKM meluncurkan kampanye iklan dan kemudian tidak memantau kinerja iklan tersebut. Ini bisa menjadi kesalahan besar karena Anda tidak akan tahu apakah iklan tersebut efektif atau hanya membuang uang. Tanpa pemantauan, Anda juga tidak bisa melakukan penyesuaian di tengah jalan untuk meningkatkan hasil.

Tips Menghindari: Selalu pantau kinerja iklan Anda secara rutin. Gunakan alat analitik yang disediakan oleh platform iklan untuk melihat metrik seperti klik, konversi, dan biaya per hasil (CPC, CPA). Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah iklan Anda perlu diubah atau dihentikan.

5. Mengabaikan Optimasi Iklan Secara Berkala

Mengira bahwa iklan hanya perlu dibuat sekali dan kemudian dibiarkan berjalan tanpa sentuhan apapun adalah kesalahan lain yang sering dilakukan UMKM. Perilaku konsumen bisa berubah, begitu pula tren pasar. Iklan yang mungkin efektif di awal, bisa jadi tidak relevan beberapa minggu kemudian.

Tips Menghindari: Lakukan optimasi secara berkala. Cek apakah ada bagian dari iklan yang bisa ditingkatkan, seperti gambar, teks, atau penawaran. Selain itu, cobalah uji A/B untuk menemukan formula iklan yang paling efektif.

6. Tidak Mencampurkan Strategi Pemasaran Online dan Offline

Kesalahan lain yang sering ditemui adalah hanya fokus pada satu jenis pemasaran, baik itu online atau offline. Beberapa UMKM terlalu bergantung pada iklan online dan melupakan potensi iklan offline, atau sebaliknya. Padahal, kombinasi dari keduanya bisa meningkatkan jangkauan bisnis Anda.

Tips Menghindari: Gunakan pendekatan yang seimbang. Jika anggaran memungkinkan, cobalah mencampurkan iklan online dan offline. Misalnya, selain iklan di media sosial, Anda bisa memasang spanduk di area strategis atau membagikan brosur di acara lokal.

7. Tidak Memanfaatkan Peluang Gratis atau Berbiaya Rendah

Sering kali, UMKM mengeluarkan uang untuk iklan berbayar tanpa memanfaatkan peluang promosi yang gratis atau berbiaya rendah. Media sosial, email marketing, atau kerja sama dengan influencer kecil sebenarnya bisa menjadi strategi efektif yang tidak memerlukan anggaran besar.

Tips Menghindari: Maksimalkan media sosial dan komunitas yang ada. Berinteraksi dengan pelanggan melalui platform gratis seperti Instagram, Facebook, atau TikTok. Selain itu, jalin kerja sama dengan mikro-influencer yang bisa mempromosikan produk Anda dengan biaya lebih terjangkau.

Kesalahan dalam pengelolaan anggaran iklan bisa merugikan UMKM, baik dari sisi keuangan maupun pencapaian hasil. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu merencanakan anggaran dengan cermat, menargetkan audiens yang tepat, dan memantau serta mengoptimalkan kampanye secara berkala. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda bisa memaksimalkan pengeluaran iklan dan mendapatkan hasil yang lebih efektif bagi bisnis.

Strategi BRI untuk UMKM, Kenapa Edukasi Lebih Penting daripada Sekadar Bantuan?

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM berkontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hingga 97% dari tenaga kerja di seluruh negeri. Mengingat peran strategis tersebut, strategi dan pengembangan sektor ini sangat penting agar UMKM semakin kuat dan berkelanjutan.

Direktur Utama BRI, Sunarso, memaparkan bahwa pihaknya telah merumuskan strategi untuk mendukung UMKM agar dapat menarik perhatian perbankan dan mengakses pendanaan.

“Sebetulnya, yang dibutuhkan UMKM adalah edukasi, bukan sekadar advokasi. Mengapa demikian? Advokasi cenderung menempatkan UMKM di bawah bank atau lembaga keuangan lainnya. Sementara edukasi menempatkan mereka sejajar, sebagai mitra yang setara dengan bank,” jelas Sunarso dalam pernyataan resmi pada Selasa (17/9/2024).

Lima Aspek Penting Edukasi untuk UMKM

Sunarso juga menyebutkan lima aspek penting yang harus menjadi fokus edukasi bagi UMKM. Pertama, semangat kewirausahaan yang perlu ditanamkan karena pelaku UMKM tersebar di berbagai level yang berbeda.

“Kita perlu mengedukasi mereka karena jumlahnya sangat banyak dan beragam,” ujarnya.

Kedua, terkait kemampuan administrasi dan manajerial. Sunarso menekankan bahwa hal ini merupakan pekerjaan besar yang masih membutuhkan perhatian lebih.

Ketiga, aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi, dan pembiayaan. Menurutnya, ketiga hal tersebut sangat krusial bagi keberhasilan UMKM.

Keempat, edukasi tentang keberlanjutan bisnis dan lingkungan juga dinilai penting untuk menjamin kelangsungan usaha dalam jangka panjang.

Terakhir, Sunarso menyoroti pentingnya penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) bagi UMKM. Dengan memahami dan mengadopsi prinsip ini, UMKM diyakini akan mampu tumbuh secara berkelanjutan.

“Kita perlu memberikan edukasi agar UMKM bisa menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Ini yang akan mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan,” tambahnya.

Penyaluran Kredit dan Dukungan BRI terhadap UMKM

Dalam hal penyaluran kredit ke segmen UMKM, BRI mencatat telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 1.095,64 triliun hingga akhir Juni 2024, yang setara dengan 81,69% dari total kredit BRI.

“Sebagai wujud komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kami terus mendorong penciptaan lapangan kerja, terutama di sektor UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas dan berbagai program pemberdayaan lainnya,” tutup Sunarso.

Peluang Ekspor Besar, Kemenperin Ajak IKM Furnitur ke Panggung Global

Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku IKM furnitur dalam negeri untuk mengembangkan potensi mereka dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin luas. Industri furnitur nasional perlu menguasai produksi dengan kualitas tinggi, desain inovatif, fungsionalitas, dan penggunaan bahan baku yang lebih kreatif sebagai dasar untuk bersaing di pasar global.

Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga memainkan peran penting dalam kemajuan industri furnitur di Indonesia. “Inovasi yang telah dihasilkan oleh pelaku IKM, terutama yang mampu mengikuti perkembangan global, menjadi contoh bagi yang masih konservatif dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar,” jelas Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (17/9).

Dukungan Pengembangan dan Peningkatan Daya Saing IKM Furnitur

Reni menegaskan bahwa pihaknya terus mendukung pengembangan IKM furnitur lokal agar memiliki daya saing di kancah internasional. Beberapa langkah strategis yang dilakukan termasuk pelatihan teknis, restrukturisasi alat dan mesin, pengembangan pusat IKM, serta memberikan bantuan mesin dan peralatan yang diperlukan.

“IKM yang sudah memiliki kualitas dan daya saing akan difasilitasi dalam hal akses pemasaran, baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu platformnya adalah melalui Pameran IFFINA – Indonesia Meubel & Design Expo 2024,” ungkapnya.

IFFINA merupakan pameran internasional yang diorganisir oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), melibatkan berbagai produsen, pemasok, pengrajin, desainer, serta pemangku kepentingan di industri furnitur dan kerajinan. Acara ini akan berlangsung pada 14–17 September 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dengan tema “An Unmissable Stop of Furniture Event Circle” dan mengusung slogan “Sustainable by Design”.

Reni menambahkan bahwa pameran ini memberikan peluang besar bagi IKM furnitur lokal untuk menembus pasar internasional, karena banyak buyer potensial dari luar negeri yang hadir. “Data menunjukkan potensi ekspor furnitur nasional yang besar, dengan nilai ekspor mencapai USD 2,11 miliar pada tahun 2023 dan sudah mencapai USD 1,2 miliar pada periode Januari hingga Juli 2024,” tambahnya.

Bagian dari Siklus Pameran Furnitur Internasional

IFFINA 2024 juga merupakan bagian dari siklus pameran internasional yang diikuti oleh banyak pembeli asing, dimulai dari VIFA ASEAN di Vietnam, KOFURN di Korea Selatan, Furniture China di Tiongkok, IFFINA di Indonesia, dan Find Design Fair Asia di Singapura.

Reni juga menekankan pentingnya pameran ini sebagai kesempatan bagi IKM binaan Kemenperin untuk belajar tentang tren industri furnitur dan memperluas jaringan kerjasama. “Selain transaksi ekspor dan komitmen bisnis, pertukaran pengetahuan serta pengembangan jaringan adalah kunci untuk memperluas bisnis di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi, menambahkan bahwa IKM yang difasilitasi oleh Kemenperin adalah hasil dari proses seleksi dan kurasi bersama ASMINDO. Enam IKM yang dipilih untuk ikut serta di antaranya adalah CV Indoplanet Furniture dari Klaten, CV Jafaa Berdikari dari Semarang, CV Shaniquaa Bamboo dari Lebak, IKM Teak123 dari Cirebon, CV Mandiri Cipta Adikarya dari Cirebon, dan PT Yogya Indo Global dari Bantul.

Partisipasi Kemenperin dalam pameran IFFINA 2024 ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya pada 2023, Ditjen IKMA juga memfasilitasi 10 IKM furnitur unggulan dalam ajang yang sama.

Jastip Barang Luar Negeri, Apakah Masih Worth It di Tengah Persaingan e-Commerce?

Bisnis jasa titip barang dari luar negeri atau yang sering disebut “jasa titip” (jastip) sempat booming beberapa tahun terakhir. Banyak orang memanfaatkan tren ini untuk membeli barang-barang branded atau unik yang sulit didapatkan di Indonesia, entah itu dari Eropa, Amerika, atau negara tetangga seperti Singapura dan Jepang. Tapi, apakah bisnis ini masih menjadi pilihan menarik di tahun-tahun mendatang?

1. Keberlanjutan Bisnis Jastip

Saat jasa titip mulai populer, alasan utamanya adalah akses terhadap barang-barang yang tidak tersedia di Indonesia. Orang-orang rela membayar biaya lebih untuk bisa mendapatkan produk luar negeri dengan lebih cepat tanpa harus repot mengurus pengiriman atau berhadapan dengan bea cukai.

Namun, seiring waktu, e-commerce global seperti Amazon, AliExpress, dan eBay semakin memperluas pengirimannya ke Indonesia. Bahkan beberapa merek terkenal sudah memiliki toko resmi di marketplace lokal. Dengan akses yang lebih mudah dan harga yang semakin bersaing, orang mungkin lebih memilih membeli langsung daripada menggunakan jasa titip.

2. Tantangan Baru: Regulasi dan Biaya

Pemerintah Indonesia memperketat aturan impor dan menaikkan bea masuk untuk barang-barang dari luar negeri. Ini tentu menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis jasa titip. Barang yang dibawa dalam jumlah banyak bisa dikenakan pajak yang lebih tinggi, belum lagi risiko terkena denda jika tidak melaporkan dengan benar.

Selain itu, biaya perjalanan ke luar negeri juga meningkat seiring dengan kenaikan harga tiket pesawat dan akomodasi. Hal ini membuat para pelaku jasa titip harus menaikkan harga jasa mereka, yang mungkin membuat konsumen berpikir dua kali sebelum memanfaatkan jasa ini.

3. Adaptasi Pelaku Jastip

Meskipun begitu, bisnis jasa titip tidak sepenuhnya kehilangan daya tariknya. Beberapa pelaku jastip mulai berfokus pada niche market, misalnya barang-barang eksklusif yang hanya dijual di negara tertentu, produk-produk limited edition, atau barang-barang dari toko-toko fisik yang tidak bisa diakses melalui e-commerce.

Selain itu, banyak jasa titip yang lebih mengandalkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Interaksi yang lebih personal dan testimoni dari pelanggan tetap menjadi keunggulan yang membuat konsumen merasa lebih nyaman dan percaya dibandingkan membeli dari platform besar.

4. Gaya Hidup dan Konsumerisme

Di sisi lain, tren gaya hidup yang semakin dinamis turut mempengaruhi keberlanjutan bisnis jastip. Generasi muda, terutama di kalangan milenial dan Gen Z, cenderung lebih mengutamakan keunikan dan eksklusivitas dalam berbelanja. Jasa titip masih menjadi pilihan menarik untuk mereka yang ingin mendapatkan produk-produk langka dan tidak mainstream.

Koleksi fashion terbatas, skincare edisi khusus, hingga barang-barang elektronik yang belum rilis di Indonesia masih menjadi daya tarik besar. Bahkan, banyak yang rela membayar lebih demi mendapatkan barang-barang tersebut lebih cepat daripada menunggu peluncuran resminya di dalam negeri.

Apakah bisnis jastip dari luar negeri masih menjadi pilihan? Jawabannya adalah iya, tetapi dengan beberapa catatan. Bisnis ini mungkin tidak semudah dulu karena semakin ketatnya regulasi dan meningkatnya biaya operasional. Namun, bagi pelaku usaha yang bisa beradaptasi dengan tren dan permintaan pasar yang spesifik, jasa titip tetap memiliki potensi untuk berkembang.

Bagi konsumen, jasa titip masih menjadi solusi jika mereka mencari barang-barang eksklusif atau terbatas yang sulit didapatkan di Indonesia. Di masa depan, kemungkinan bisnis ini akan semakin mengarah pada segmen pasar yang lebih khusus dan personal, yang tetap bisa membuatnya bertahan dalam persaingan e-commerce global yang semakin ketat.

Tiket Laris Manis! Puncak Arus Balik Libur Maulid Nabi Diprediksi 16 September

Selama libur Maulid Nabi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan 113 kereta api (KA) dengan beragam kelas yang melayani rute ke berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Surabaya, Tegal, dan lainnya.

“Beberapa rute yang paling diminati oleh masyarakat selama liburan panjang ini meliputi Jakarta – Surabaya PP, Jakarta – Semarang PP, Ketapang – Lempuyangan PP, Blitar – Kiaracondong PP, Purwosari – Pasar Senen PP, serta Malang – Pasar Senen PP,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Kereta dengan Penjualan Tiket Tertinggi

Berikut adalah kereta dengan penjualan tiket tertinggi:

  1. KA Airlangga (Pasar Senen – Pasar Turi PP)
  2. KA Joglosemarkerto (Jogya – Purwokerto – Semarang – Solo PP)
  3. KA Sri Tanjung (Lempuyangan – Ketapang PP)
  4. KA Kertajaya (Pasar Senen – Pasar Turi PP)
  5. KA Jayakarta (Pasar Senen – Surabaya Gubeng PP)
  6. KA Matarmaja (Pasar Senen – Malang PP)
  7. KA Kahuripan (Kiaracondong – Kediri PP)
  8. KA Ambarawa Ekspres (Semarang Poncol – Pasar Turi PP)
  9. KA Pasundan (Kiaracondong – Surabaya Gubeng PP)
  10. KA Argo Cheribon (Gambir – Cirebon PP)

Anne menjelaskan bahwa tingginya minat masyarakat menggunakan kereta api selama liburan panjang ini sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke berbagai kota di Pulau Jawa, terutama DI Yogyakarta yang mengalami lonjakan jumlah wisatawan.

Kenaikan Wisatawan di Beberapa Kota

“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Juli 2024, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DI Yogyakarta mencapai 22.588.531 orang, meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 dengan 18.981.643 wisatawan. Tren serupa juga terlihat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta,” lanjut Anne.

Ia juga menambahkan bahwa kereta api memiliki peran penting dalam mendukung konektivitas wisatawan karena efisiensinya, bebas dari kemacetan, dan menawarkan perjalanan yang aman dan nyaman.

“Masyarakat memilih kereta api untuk liburan panjang karena banyak destinasi wisata menarik, seperti Yogyakarta dengan candi-candi bersejarahnya dan Banyuwangi yang dikenal dengan pantai-pantainya yang menawan,” tambahnya.

Lonjakan Penumpang Kereta Api

PT KAI juga melaporkan peningkatan jumlah penumpang selama libur Maulid Nabi 2024 yang dimulai pada Jumat (13/9). Puncak arus keberangkatan terjadi pada Sabtu (14/9), dengan penjualan tiket mencapai 189.737, melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia, yakni 148.227. Puncak arus balik diprediksi pada 16 September 2024, dengan penjualan tiket sudah mencapai 152.365 dari 149.880 tempat duduk yang tersedia.

Anne menjelaskan bahwa tingkat okupansi yang melebihi 100 persen disebabkan oleh penumpang dinamis, yang naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang rute.

“Minat masyarakat untuk bepergian menggunakan kereta api selama libur Maulid Nabi sangat tinggi, dengan rata-rata okupansi harian mencapai 112,37 persen,” ujar Anne.

Pembaruan Penjualan Tiket Selama Long Weekend

Berikut pembaruan penjualan tiket selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW (data per Minggu pagi, 15 September 2024):

  • Jumat, 13 September: 182.020 tiket (penjualan ditutup)
  • Sabtu, 14 September: 189.737 tiket (penjualan ditutup)
  • Minggu, 15 September: 143.883 tiket (data masih dinamis)
  • Senin, 16 September: 152.365 tiket (data masih dinamis)

Anne juga mengingatkan masyarakat yang ingin bepergian selama libur Maulid Nabi untuk memeriksa ketersediaan tiket melalui aplikasi Access by KAI, dan menekankan komitmen KAI dalam memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan selamat.

Insentif PPN DTP Berakhir, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pertumbuhan KPR?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa berakhirnya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% pada 30 Juni 2024 diprediksi akan memengaruhi preferensi masyarakat dalam mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, meskipun sempat terjadi pemotongan insentif PPN DTP menjadi 50%, pada September 2024 insentif tersebut dikembalikan ke angka 100%. “Diharapkan kebijakan ini masih mampu memberikan ruang bagi pertumbuhan sektor properti,” ujar Dian dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (16/9/2024).

Dampak Insentif PPN DTP Terhadap Pertumbuhan KPR

Meskipun demikian, OJK belum melihat adanya dampak signifikan terhadap permintaan KPR hingga saat ini, karena pertumbuhan KPR dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti suku bunga dan kebijakan Loan to Value (LTV). Berdasarkan data OJK, hingga Juni 2024, penyaluran KPR mencapai Rp 697,26 triliun, atau 9,32% dari total kredit, dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sebesar Rp 30,13 triliun atau 0,41% dari total kredit.

Pertumbuhan KPR dan KPA terus menunjukkan tren positif, dengan KPR tumbuh 13,97% secara tahunan (yoy) dan KPA tumbuh 7,26% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit keseluruhan sebesar 12,36% yoy. Sementara itu, risiko kredit masih terkendali dengan rasio kredit bermasalah (NPL) untuk KPR sebesar 2,40% dan KPA sebesar 2,62%, sedikit di atas NPL total kredit sebesar 2,26%. Dian juga menyoroti bahwa tren positif ini terjadi meskipun terjadi kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 bps menjadi 6,25% sejak April 2024.

Pemerintah Perkuat Daya Beli Kelas Menengah

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa pemerintah sepakat untuk meningkatkan insentif PPN DTP dari semula 50% pada semester II 2024 menjadi 100% hingga akhir tahun. Menanggapi hal ini, Dian menegaskan bahwa kebijakan OJK diharapkan mampu mendorong sektor perbankan dalam mendukung pertumbuhan KPR dan menghadapi potensi dampak dari berakhirnya insentif PPN DTP.

Pemerintah juga berencana menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait perpanjangan insentif PPN DTP untuk pembelian rumah. Menurut Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, regulasi ini sedang dalam tahap finalisasi dan diharapkan selesai dalam satu hingga dua hari mendatang.

Selain insentif PPN DTP, pemerintah juga menambah kuota subsidi untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit mulai 1 September 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa kuota FLPP 2025 akan disesuaikan dengan kebijakan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa penambahan insentif PPN DTP dan kuota FLPP bertujuan memperkuat daya beli kelas menengah yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Sektor perumahan, yang menjadi pengeluaran terbesar kedua bagi kelas menengah, diharapkan mendapat dorongan dari kebijakan ini sehingga dapat mendukung perekonomian secara keseluruhan.

Strategi Jitu Meningkatkan Profit UMKM dengan Teknologi CRM

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia. Agar UMKM bisa terus berkembang dan meningkatkan keuntungan, pelaku usaha harus berinovasi, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi CRM (Customer Relationship Management). Teknologi ini tidak hanya digunakan oleh perusahaan besar, tetapi juga sangat relevan untuk UMKM yang ingin memperkuat hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan profit.

Apa Itu CRM?

CRM atau Customer Relationship Management adalah sistem yang dirancang untuk mengelola hubungan dengan pelanggan secara lebih efektif. Inti dari CRM adalah memahami pelanggan, meningkatkan interaksi dengan mereka, dan akhirnya membangun loyalitas yang kuat.

Dengan CRM, UMKM bisa lebih mudah mencatat riwayat pembelian, preferensi, serta kebutuhan pelanggan. Sehingga, interaksi dengan pelanggan dapat lebih personal dan tepat sasaran.

Mengapa UMKM Membutuhkan CRM?

Bagi pelaku UMKM, CRM sangat penting karena dapat membantu:

  1. Mengelola Pelanggan dengan Lebih Efisien
    UMKM sering kali memiliki keterbatasan sumber daya dalam hal tenaga kerja dan waktu. Dengan CRM, semua data pelanggan tersimpan secara rapi dalam satu sistem. Anda tidak perlu lagi mencatat secara manual atau khawatir kehilangan informasi penting tentang pelanggan. Hal ini membantu menghemat waktu dan tenaga.
  2. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
    Dalam bisnis, pelanggan yang merasa diperhatikan akan lebih loyal. CRM memungkinkan Anda untuk mengetahui apa yang disukai pelanggan, produk apa yang sering mereka beli, hingga keluhan apa yang sering disampaikan. Dengan informasi ini, Anda bisa memberikan layanan yang lebih baik dan personal, sehingga pelanggan merasa lebih puas.
  3. Menargetkan Promosi dengan Tepat
    Salah satu fitur unggulan CRM adalah kemampuannya menganalisis data pelanggan. Dengan informasi ini, Anda bisa membuat promosi yang lebih relevan. Misalnya, jika Anda tahu bahwa pelanggan A sering membeli produk tertentu, Anda bisa memberikan diskon khusus untuk produk tersebut di waktu tertentu. Promosi yang tepat sasaran ini akan lebih efektif dibandingkan promosi yang bersifat umum.
  4. Meningkatkan Retensi Pelanggan
    Mendapatkan pelanggan baru memang penting, tetapi mempertahankan pelanggan lama justru lebih krusial. CRM membantu Anda menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Anda bisa mengirimkan pesan atau penawaran khusus secara berkala, sehingga mereka tetap tertarik dan tidak berpindah ke kompetitor.
  5. Memudahkan Penjualan dan Pemasaran
    Dengan CRM, Anda bisa melihat pola pembelian pelanggan dan memprediksi produk atau layanan apa yang akan mereka butuhkan selanjutnya. Hal ini memudahkan tim penjualan untuk menawarkan produk yang tepat pada waktu yang tepat. Selain itu, CRM juga dapat membantu mengelola kampanye pemasaran agar lebih efektif.

Bagaimana Teknologi CRM Meningkatkan Profit?

Penerapan teknologi CRM dalam UMKM bisa langsung berkontribusi pada peningkatan profit. Berikut beberapa cara bagaimana CRM bisa membantu bisnis Anda menghasilkan lebih banyak keuntungan:

  1. Meningkatkan Penjualan
    CRM memberikan data yang kaya mengenai perilaku dan preferensi pelanggan. Informasi ini bisa digunakan untuk mempersonalisasi pendekatan penjualan dan meningkatkan kemungkinan pelanggan melakukan pembelian.
  2. Mengurangi Biaya Operasional
    Dengan otomatisasi yang ada di dalam sistem CRM, banyak proses bisnis yang bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Misalnya, proses pencatatan pesanan, follow-up pelanggan, dan pengelolaan inventaris bisa dikelola secara otomatis, sehingga Anda bisa mengurangi biaya tenaga kerja.
  3. Memaksimalkan Loyalitas Pelanggan
    CRM membantu membangun loyalitas pelanggan melalui program loyalty, penawaran khusus, hingga layanan yang lebih personal. Pelanggan yang loyal cenderung melakukan pembelian berulang dan merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain.
  4. Meningkatkan Efektivitas Kampanye Pemasaran
    Pemasaran yang tidak tepat sasaran bisa memakan biaya besar. Dengan CRM, Anda bisa menargetkan kampanye pemasaran kepada pelanggan yang paling berpotensi untuk membeli, sehingga kampanye menjadi lebih efektif dan efisien.
  5. Mempermudah Analisis Kinerja Bisnis
    Sistem CRM biasanya dilengkapi dengan fitur analitik yang memungkinkan Anda memantau kinerja bisnis. Anda bisa melihat produk mana yang paling laris, kapan pelanggan paling sering melakukan pembelian, hingga strategi pemasaran apa yang paling efektif. Dengan data ini, Anda bisa membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan tepat.

Contoh Penggunaan CRM pada UMKM

Misalnya, sebuah toko pakaian kecil menggunakan CRM untuk mencatat pembelian pelanggannya. Setelah beberapa bulan, pemilik toko melihat bahwa pelanggan A selalu membeli pakaian di awal bulan. Dengan informasi ini, pemilik toko bisa mengirimkan pesan promosi kepada pelanggan A beberapa hari sebelum awal bulan untuk memberikan diskon khusus. Pelanggan merasa dihargai dan lebih mungkin melakukan pembelian lagi.

Atau, sebuah warung kopi kecil menggunakan CRM untuk mencatat preferensi minuman pelanggan tetap. Dengan begitu, setiap kali pelanggan tersebut datang, barista bisa langsung menawarkan minuman favoritnya, sehingga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal.

Penerapan teknologi CRM bukanlah hal yang rumit atau mahal. Ada banyak aplikasi CRM yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi ini, UMKM dapat mengelola hubungan dengan pelanggan secara lebih efisien, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya operasional. Pada akhirnya, ini akan membantu meningkatkan profit UMKM secara signifikan.