Berempat.com – Menteri-menteri ketenagakerjaan dari negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, telah melakukan pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (30/11). Pertemuan Menteri-Menteri Ketenagakerjaan ASEAN atau ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) ini merupakan pertemuan yang ke-25. Dan kali ini ALMM kedatangan tamu dari negara di luar kawasan ASEAN, yakni Jepang, Korea, dan China.
Pada pertemuan tersebut para menteri berkomitmen untuk memperkuat kampanye green jobs. Green jobs merupakan kampanye dalam membuka lapangan pekerjaan dengan tetap mempertimbangakan kelestarian lingkungan.
“ASEAN, Jepang, Korea dan China sepakat untuk terus mengampanyekan dan mengupayakan green jobs. Ini adalah komitmen yang sangat positif, dimana lapangan pekerjaan terus diciptakan untuk pembangunan ekonomi, namun juga sangat mempertimbangkan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri pada keterangan resminya, Jumat (30/11).
Menuruth Hanif, komitmen memperkuat kampanye green jobs adalah langkah tepat untuk dilakukan saat ini di mana revolusi industri 4.0 tengah berlangsung. Revolusi industri 4.0 sendiri akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan manusia, tapi sangat mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan untuk generasi mendatang.
Revolusi industri 4.0 juga dipercaya mengubah konsep industri global, dari yang semula bertumpu pada sumber daya alam bergeser pada kekuatan ilmu pengetahuan, inovasi serta kolaborasi. Industri pertambangan, misalnya, saat ini tengah mengalami keterbatasan cadangan tambang dan dihadapkan pada dampak eksploitasi lingkungan.
Hanif pun menegaskan bahwa Indonesia sendiri sudah melakukan berbagai langkah yang sejalan dengan kampanye green jobs. Beberapa di antaranya dengan menggenjot pelatihan vokasi untuk meningkatkan skill dan kompetensi pekerja yang di dalamnya terkandung green skills, green productivity serta keselamatan dan kesehatan kerja. Pemerintah pun turut melibatkan kalangan dari perguruan tinggi dalam pengembangan green productivity dan green accounting.
Selain itu, pada pertemuan ALMM yang berlangsung selama dua hari tersebut turut menghasilkan komunike bersama. Antara lain meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang green job dan green skill, serta mendorong kerja layak yang mengurangi dampak negatif lingkungan. Termasuk meningkatakan keselamatan dan kesehatan kerja yang memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Para menteri ketenagakerjaan itu pun berkomitmen dalam mendukung green jobs agar dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui penelitian dan sharing good practices, mengembangkan TVET (Technical and Vocational Education Training) mengenai green skills, meningkatkan standar OSH (Occupational Safety and Health) untuk mencapai green environment, serta membentuk dan mengimplementasikan kebijakan green jobs dan green skills melalui kolaborasi dengan tripartit, ASEAN dialog partner, dan pemangku kepentingan lainnya.