Jakarta – Plt. Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Dr. Sugiyanto, M.App.Sc. melepas keberangkatan batch pertama Program Eksekutif Penempatan Perawat Indonesia ke Arab Saudi secara virtual pada Minggu (10/4)
Setelah tertunda selama kurang lebih dua tahun karena pandemi COVID-19, 9 dari 17 perawat yang lulus seleksi sudah mendapatkan visa dari Pemerintah Arab Saudi dan telah diberangkatkan pada Minggu, 10 April 2022.
”Kepada para perawat yang akan berangkat hari ini, saya pesan kepada Adik-adik semua, untuk senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara karena selama tinggal di Arab Saudi Saudara akan membawa nama baik bangsa, agar selalu menjaga komunikasi dengan perwakilan RI dan perwakilan organisasi profesi perawat di Arab Saudi, mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Arab Saudi, memperhatikan budaya setempat, serta melaksanakan ketentuan sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja, mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi perawat di Arab Saudi serta memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk senantiasa meningkatkan kemampuan keprofesian. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati dilandasi dengan disiplin, kerja keras, pantang menyerah, bertanggung jawab dan jujur,” ucap Dr. Sugiyanto, M.App.Sc.
Salah satu perwakilan perawat, Sri Nurmala Sari yang ditempatkan di King Fahad Hospital, Mekkah menyatakan sangat terbantu dengan program fasilitasi ini dan berharap program tersebut dapat berlanjut untuk memberikan kesempatan bagi perawat Indonesia yang ingin berkarir secara professional di luar negeri.
Direncanakan pada bulan Mei 2022 akan dilaksanakan Joint Working Group (JWG) on Health ke 3 antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian KSA untuk membahas tindak lanjut MoU Kerjasama Kesehatan dan direncanakan akan dilakukan rekrutmen untuk batch 2.
Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilaksanakan sesuai dengan amanat UU Tenaga Kesehatan No 36 tahun 2014 yang diatur lebih lanjut dalam Permenkes No 37 tahun 2015. Hal ini juga sejalan dengan Agenda Transformasi Kesehatan 2021-2024 yang berfokus pada 6 bidang, dimana salah satu pilar tersebut adalah Transformasi bidang SDM Kesehatan.
Saat ini, Kemenkes secara aktif mencari peluang dan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri untuk meningkatkan kualitas para SDM Kesehatan, baik melalui kerja sama pengembangan kurikulum, penempatan nakes ke luar negeri, dan peningkatan kapasitas nakes melalui program pendidikan dan magang di fasyankes negara maju seperti Jepang, Jerman, Belanda dan Kerajaan Arab Saudi.
Kemenkes juga sedang mengembangkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sehingga sangat membutuhkan perawat yang memiliki sertifikasi dan pengalaman internasional. Melalui beberapa program kerjasama internasional diharapkan kualitas perawat Indonesia dapat ditingkatkan dan diakui secara internasional.