Samsung dan PMI Hadirkan Program Samsung Smart Learning Class Dukung Pembelajaran Hibrid 

0
914
Pojok Bisnis

Pembelajaran tatap muka di masa pandemi sudah diperbolehkan di beberapa wilayah zona kuning dan hijau, namun 87% kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah. Pemerintah pun melakukan evaluasi dan mengeluarkan kebijakan bahwa pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan tenaga pendidik, juga siswa. Artinya, rencana pembukaan sekolah pada tahun 2021 tak serta merta menghilangkan metode pembelajaran hibrid, yakni kombinasi antara belajar tatap muka dan pembelajaran daring atau jarak jauh (PJJ). Untuk lebih mengoptimalkan metode pembelajaran tersebut, Samsung bekerjasama dengan PMI menghadirkan program Samsung Smart Learning Class (SSLC) di Lombok, dengan melibatkan 2 sekolah sekaligus, yaitu SMP Negeri 1 Mataram dan MAN 1 Lombok Tengah.

“Samsung Electronics Indonesia memahami bahwa teknologi berperan cukup besar dalam membantu interaksi guru dan siswa menjadi lebih dinamis dan menarik. Inilah yang mendorong Samsung menghadirkan SSLC di beberapa sekolah di Indonesia sejak tahun 2017. Selain untuk memperkenalkan cara baru dalam proses belajar mengajar, SSLC juga bertujuan agar guru dan siswa dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi pada teknologi dan perangkat digital. Ketika PJJ diterapkan selama pandemi, bekal pemanfaatan teknologi yang kami berikan melalui program SSLC telah sangat membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif. Terima kasih kepada PMI yang telah mewujudkan SLCC di SMP Negeri 1 Mataram dan MAN 1 Lombok Tengah. Kami yakin SLCC dapat memberikan manfaat dan mampu memantapkan penguasaan teknologi para guru, khususnya saat penerapan pembelajaran hibrid”, ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.

Kepala MAN 1 Lombok Tengah, Lalu Syahdi, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa, agar mampu menciptakan pembelajaran hibrid yang lebih efektif kepada para siswa di madrasah yang dipimpinnya, diperlukan kualitas dan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi. “Selama PJJ, kami hanya menggunakan aplikasi e-learning yang disiapkan dari Kementerian Agama. Kami bersyukur, Samsung membawa program SSLC ke madrasah kami. Dengan demikian, kami berkesempatan untuk mengenal platform pendidikan lain untuk digunakan. Berkat pelatihan yang dberikan sebagai persiapan pelaksanaan program, para guru pun menjadi lebih baik lagi dalam beradaptasi dengan teknologi yang memudahkan penyampaian materi. Guru-guru kami semakin bersemangat dan tidak sabar untuk menerapkannya dalam proses belajar mengajar bersama para siswa.”

Senada dengan Lalu Syahdi, manfaat lain yang dirasakan oleh Drs. Saptadi Akbar – Kepala SMP Negeri 1 Mataram, adalah berbagai fasilitas yang diberikan dengan hadirnya program SSLC. “Tak cukup hanya pelatihan, Samsung juga memastikan sekolah kami memiliki fasilitas yang dapat mendukung berjalannya program SSLC dengan optimal. Renovasi ruangan hingga jaringan internet, bahkan 32 unit Samsung Galaxy Tab A with S Pen yang nyaman digunakan dengan layar besar berukuran 8 inci dan perangkat S Pen-nya, telah disiapkan guna memberikan kemudahan bagi kami dalam melangsungkan kegiatan pendidikan. Kami berharap, hasil pelatihan beserta perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang ada, dapat kami manfaatkan dengan baik, hingga bisa semakin meningkatkan kompetensi pengetahuan maupun keterampilan para guru dan juga 1.123 orang peserta didik kami.”

PT Mitra Mortar indonesia

Program SSLC di Lombok merupakan program SSLC pertama di wilayah Nusa Tenggara Barat yang terwujud berkat kerjasama dengan PMI. Program ini akan dilaksanakan secara resmi pada Januari 2021. Sebagai proses persiapan, fasilitas berupa renovasi ruangan, WLAN, koneksi internet, AC, Smart TV 55 inci dan Samsung Galaxy A with S Pen diberikan kepada pihak sekolah untuk mengoptimalkan pelaksanaan program. Pelatihan juga diberikan kepada para guru yang terlibat, seperti pengenalan fitur produk Samsung Galaxy Tab A with S Pen, cara menggunakan Knox Manage, learning management system (LMS), dan juga aplikasi e-book interaktif dari Pesona Edu.

“Peran guru, selamanya tidak akan terganti oleh teknologi dalam pembelajaran. Namun, untuk mengakselerasi kompetensi siswa, peran teknologi akan sangat mendukung. Harapan kami, melalui pembelajaran dengan metode hibrid, ke depannya guru dan siswa akan terus melanjutkan penerapan teknologi yang dikombinasikan dengan tatap muka sebagai metode pembelajaran terpadu, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif”, tutup Ennita.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan