Berempat.com – VIT merupakan salah satu produsen air mineral kemasan yang telah berkancah di pasar Indonesia sejak 1982. VIT memang bukan produk yang baru, tapi VIT saat ini hadir dengan logo baru. Bila dulu logo VIT terlihat agak kaku, kini logo VIT justru terlihat lebih simpel, dinamis, dan cerah dengan lebih menguatkan pada warna merah.
Menurut Senior Brand Manager VIT Ayu Ahza, warna merah dipilih untuk membedakan merek VIT dengan kompetitor. Memang, selama ini merek air mineral lebih dominan mengusung warna biru pada logo dan kemasan.
“Logo lebih simpel, air terlihat jernih di dalam botol yang menonjolkan warna merah. Warna merah juga untuk membedakan VIT dengan kompetitor,” papar Ayu saat jumpa pers beberapa waktu lalu.
Perubahan logo yang diusung VIT saat ini merupakan cara VIT untuk menyasar segmen pasar yang lebih mudah. Ayu menerangkan, dulu VIT menyasar ibu rumah tangga berusia 35-40 tahun sebagai segmen pasar, kini VIT ingin fokus menyasar segmen anak muda usia 20-29 tahun.
“Masing-masing memiliki segmen dan memiliki pesaingnya masing-masing, untuk VIT kita ingin fokus kepada konsumen muda, 20 – 29 tahun,” ujarnya.
Perubahan segmen pasar yang ditargetkan VIT inilah yang kemudian melahirkan slogan baru mereka, Lepasin Aja. Menurut Ayu, slogan tersebut sangat cocok dengan segmen pasar baru VIT. Karena menurutnya di usia 20-29 tahun kebanyakan orang sedang memasuki masa transisi dalam hidup.
Ayu mencontohkan bila kebanyakan orang di usia tersebut sedang menyelesaikan skripsi, memulai karier, dan perempuan yang baru menikah dan menjadi seorang istri.
“Ketika mereka merasa lelah atau kewalahan, kami ingin mereka mengingat dan mengambil botol VIT untuk membantu mereka sedikit rileks sebelum menghadapi aktivita kembali,” terang Ayu.
“Inilah cara kami agar tetap relavan bagi konsumen dengan beradaptasi pada gaya hidup masyarakat saat ini,” sambungnya.
Saat ini VIT diklaim Ayu menduduki peringkat kedua di pasar air minum dalam kemasan yang paling banyak dibeli. Sementara di peringkat satu masih diduduki Aqua. Namun keduanya bukanlah kompetitor absah mengingat keduanya masih berada di satu payung; Danone Group.
Karena masih berada di posisi dua teratas, Ayu pun menolak bila VIT dikatakan mengubah logo lantaran pertumbuhan yang stagnan. Bahkan Ayu mengklaim bila VIT selalu menunjukkan pertumbuhan positif sejak pertama kali muncul di pasar. Namun, Ayu tetap mengakui adanya persaingan yang semakin ketat mengingat bermunculannya merek baru.