Simpang siur hasil quick count dan real count yang menunjukkan hasil yang berbeda membuat Direktur Lembaga Afiliasi Pengetahun Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) mengungkap Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Ma’ruf.
Dari hasil survei terakhirnya, Lapitek menyimpulkan bahwa 11 provinsi mayoritas menginginkan Jokowi melanjutkan kepemimpinannya di periode ke dua. Sementara 23 provinsi mayoritas menginginkan Prabowo menjabat Presiden di periode 2019-2024.
“Di tiap provinsi suaranya bervariasi. Ada yang relatif seimbang. Ada suaranya yang jomplang. Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh 35,90 persen sementar Prabowo-Sandi memperoleh 62,20 persen. Sisanya adalah suara tidak sah,” kata Direktur Lapitek, Racman Nijar Setiady di UKRI Bandung, Kamis (26/4).
Dijelaskan Rachman, survei ini adalah tahapan akhir dari survei sebelumnya terkait harapan masyarakat terhadap pemimpin di masa yang akan datang. Survei ini melibatkan 10.252 relawan di seluruh wilayah Indonesia yamg menjangkau lebih dari 8.000 lokasi. Margin of Error surei ini diangka 2,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Rektor UKRI, Boyke Setiawan menegaskan, survei ini memenuhi syarat metodologi ilmiah dengan dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi ditunjang dengan sarana yang memadai.
“Kami punya fakultas teknik informatika, fasilitas sambungan internet 200 Mbps, jaringan relawan yang banyak dan ahli survei yang kompeten. Silahkan kawan wartawan bisa langsung mengecek langsung ke ruangan,” tandas Boyke