Industri Manufaktur Kehilangan Tenaga, Jokowi Minta Lakukan Ekspansi

0
877
Jokowi mengunjungi pabrik tekstil (dok setkab.go.id)
Pojok Bisnis

 

Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw mengatakan sektor manufaktur Indonesia menghadapi penurunan kondisi permintaan domestik pada awal kuartal ketiga 2019. Purchasing Managers’ Index (PMI) mencatat aktivitas sektor manufaktur mengalami penurunan sepanjang Juli 2019 atau pertama kali sejak Januari. PMI Indonesia yang dirilis IHS Markit berada di level 49,6 atau di bawah angka bulan sebelumnya yang sebesar 50,6.

Data indeks di atas 50 menunjukkan peningkatan di semua variabel survei, sedangkan di bawah 50 mengindikasikan penurunan. Indeks headline adalah indikator tunggal yang memberikan gambaran singkat tentang kondisi bisnis di sektor manufaktur, dan disusun dari pertanyaan-pertanyaan seputar permintaan, output, ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventaris.

Menurut Markit Bernard indikatornya antara lain perusahaan mengurangi produksi untuk menyesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tingkat pesanan yang rendah, penurunan penumpukan pekerjaan, dan kenaikan inventaris barang jadi.

PT Mitra Mortar indonesia

“Mereka juga mengurangi aktivitas pembelian dan lebih mengutamakan mengandalkan inventori input yang ada untuk memenuhi syarat produksi,” ujarnya.

Kendati demikian, Bernard menilai PMI pada Juli masih menunjukkan bahwa manufaktur membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi tahunan lebih dari 5%. Di sisi lain, perusahan tetap optimistis tentang perkiraan bisnis pada tahun yang akan datang.

“Meski Indeks Output Masa Depan, tolok ukur kepercayaan, turun pada bulan Juli. Tingkat tersebut masih tergolong tinggi dan tepat di atas rata-rata tahun 2018, menunjukkan bahwa ganjalan lunak saat ini hanya berlangsung sementara,” lanjut Bernard.

Ditengah lesunya industri manufaktur, Presiden Joko Widodo menegaskan supaya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha swasta nasional harus berani melakukan ekspansi ke pasar regional dan global.

Ia mengungkapkan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk unjuk gigi di level internasional. Tepatnya, ketika Indonesia berada di puncak periode bonus demografi antara 2020-2024.

 

 

 

 

 

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.