Pererat Hubungan Indonesia dan China, Proyek Batang–Bintan Dikembangkan Seperti Shenzhen

0
20
Pererat Hubungan Indonesia dan China, Proyek Batang–Bintan Dikembangkan Seperti Shenzhen
Pererat Hubungan Indonesia dan China, Proyek Batang–Bintan Dikembangkan Seperti Shenzhen (Dok Foto: Ekon)
Pojok Bisnis

Hubungan Indonesia dan China terus menunjukkan penguatan signifikan, khususnya di bidang ekonomi dan investasi. Hal ini ditandai dengan kunjungan resmi Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Tanah Air, yang menghasilkan empat nota kesepahaman (MoU) serta delapan poin kerja sama strategis. Inisiatif ini dinilai akan mendorong hubungan Indonesia dan China menuju kemitraan jangka panjang yang stabil dan saling menguntungkan.

Dua dari kesepakatan utama berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Fokus utamanya mencakup penguatan sektor industri, integrasi rantai pasok, serta pelaksanaan proyek Two Countries Twin Parks (TCTP), yang menjadi simbol kolaborasi ekonomi dua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa proyek TCTP akan dimulai dengan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Kawasan ini diproyeksikan menjadi kawasan industri modern seperti Shenzhen di Tiongkok.

“Lahan yang disiapkan sekitar 500 hektare. Harapannya, Batang bisa menjadi Shenzhen versi Indonesia,” ujar Airlangga saat memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu (25/5).

PT Mitra Mortar indonesia

Batang dan Bintan Disiapkan Jadi Zona Industri Andalan

Selain Batang, kawasan industri di Bintan, Kepulauan Riau, juga masuk dalam proyek kerja sama ini. Kawasan tersebut akan dipasangkan dengan mitra industri di Provinsi Fujian, Tiongkok. Secara keseluruhan, proyek ini mencakup tiga kawasan industri di dua negara.

Airlangga menegaskan, implementasi proyek tersebut tidak hanya mendorong masuknya investasi asing, tetapi juga akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. “Investasi awal untuk Batang ditaksir mencapai USD3 miliar. Proyek lain masih dalam tahap penjajakan,” jelasnya.

Melalui skema kawasan industri kembar ini, kedua negara berharap dapat memperkuat konektivitas logistik dan rantai pasok global, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di wilayah Indonesia.

Dengan penguatan sektor industri, peningkatan investasi, serta perluasan lapangan kerja, kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Pemerintah Indonesia memastikan akan terus mengawal pelaksanaan proyek-proyek strategis tersebut, agar kerja sama yang dibangun tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga berdampak nyata bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kedua negara.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan