Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Melambat, Citi Proyeksikan Hanya 4,7%

0
19
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Melambat, Citi Proyeksikan Hanya 4,7%
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Melambat, Citi Proyeksikan Hanya 4,7% (Foto Ilustrasi)
Pojok Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami perlambatan signifikan pada akhir 2025. Hal ini disampaikan oleh Chief Economist Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia), Helmi Arman, yang memproyeksikan laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya akan mencapai sekitar 4,7 persen, turun dari tren pertumbuhan yang selama ini berada di atas 5 persen.

“Dari hasil evaluasi kami, kondisi ekonomi di awal tahun sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Kuartal I hanya tumbuh 4,87 persen secara tahunan, dan diperkirakan kuartal II pun belum akan membaik karena pemulihan konsumsi pemerintah masih berjalan lambat,” ungkap Helmi dalam konferensi pers kinerja triwulan I Citi Indonesia di Jakarta, Senin.

Menurutnya, ada dua faktor utama yang menjadi penyebab melemahnya laju ekonomi, yakni rendahnya belanja pemerintah serta turunnya aktivitas investasi. Kondisi ini juga telah disorot oleh Bank Indonesia yang lebih dulu menyesuaikan proyeksi pertumbuhan tahun ini ke kisaran 4,6 hingga 5,4 persen, dari semula 4,7 sampai 5,5 persen.

Konsumsi Pemerintah dan Investasi Tertahan

Helmi memaparkan bahwa kontraksi tajam pada konsumsi pemerintah disebabkan oleh proses realokasi anggaran yang cukup menyita waktu. Belanja yang semestinya terealisasi di awal tahun justru tertunda, sehingga berimbas langsung terhadap performa ekonomi secara keseluruhan.

PT Mitra Mortar indonesia

“Belanja prioritas memang sedang dikonsolidasikan, tapi karena prosesnya memerlukan waktu, akhirnya konsumsi pemerintah pada kuartal I justru minus hampir 40 persen,” jelasnya.

Sementara itu, dari sisi investasi, pertumbuhannya juga melemah. Investasi pada kuartal I hanya mencatat kenaikan sekitar 2 persen, jauh di bawah capaian kuartal sebelumnya yang mencapai 5 persen.

Namun demikian, data dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan nilai realisasi investasi pada triwulan I 2025 sebesar Rp465,2 triliun. Angka ini naik 2,7 persen dibandingkan triwulan IV 2024 dan tumbuh 15,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut telah memenuhi 24,4 persen dari target investasi nasional tahun ini.

Sektor Pertanian dan Ekspor Masih Jadi Penopang

Di tengah pelemahan sejumlah indikator, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan justru mencatatkan pertumbuhan yang cukup kuat, yakni sebesar 10,52 persen. Selain itu, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa tumbuh 6,78 persen, menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di awal tahun.

Namun, tidak semua sektor mencatatkan hasil positif. Jasa pendidikan misalnya, mengalami kontraksi sebesar 8,45 persen secara kuartalan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 tercatat sebagai yang paling rendah sejak masa pandemi COVID-19. Bahkan, jika dilihat secara kuartalan (qtq), ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen dibanding kuartal IV 2024.

“Ini menjadi sinyal peringatan bahwa dorongan fiskal dan investasi swasta harus ditingkatkan agar perekonomian tidak terseret lebih dalam,” tutup Helmi.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan