BRICS Buka Jalan Indonesia Jadi Pemain Kunci Manufaktur Dunia

0
14
BRICS Buka Jalan Indonesia Jadi Pemain Kunci Manufaktur Dunia
BRICS Buka Jalan Indonesia Jadi Pemain Kunci Manufaktur Dunia (Foto Ilustrasi, Negara Anggota Brics)
Pojok Bisnis

Bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok ekonomi BRICS dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing industri nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, keanggotaan Indonesia di forum ini berpotensi besar dalam mendorong percepatan transformasi digital dan memperluas jejaring kerja sama industri di tingkat global.

“Langkah ini membuka jalan bagi Indonesia untuk menjalin kemitraan lebih luas, terutama dalam pengembangan teknologi industri, investasi, dan penguatan rantai pasok global,” ujar Agus dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa (20/5).

Indonesia resmi menjadi anggota BRICS sejak Januari 2025, menyusul Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, sekaligus memperkuat posisi blok ini sebagai kekuatan ekonomi negara berkembang. BRICS sendiri kini mencakup lebih dari 40% populasi dunia dan menguasai hampir seperempat dari total PDB global.

Perluasan Akses Pasar dan Penguatan Industri 4.0

Dengan bergabung ke dalam BRICS, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan sejumlah keuntungan strategis, mulai dari akses pendanaan melalui New Development Bank (NDB), perluasan mitra dagang, hingga posisi tawar yang lebih kuat dalam diplomasi ekonomi global. Selain itu, BRICS juga dinilai bisa menjadi alternatif dari dominasi sistem finansial berbasis dolar AS.

PT Mitra Mortar indonesia

Di sektor industri, Agus menekankan bahwa keterlibatan Indonesia dalam BRICS akan mempercepat implementasi peta jalan “Making Indonesia 4.0”, terutama dalam hal digitalisasi industri dan pengembangan smart manufacturing.

“Kita berkomitmen untuk membangun industri berbasis teknologi, inovasi, dan otomatisasi agar mampu bersaing secara global,” tegasnya.

Pemerintah pun disebut terus memperkuat fondasi industri melalui transformasi hijau, pemanfaatan energi terbarukan, serta pembangunan rantai pasok yang inklusif dan tangguh.

IKM dan Bioindustri Jadi Fokus

Tak hanya sektor industri besar, Menperin juga menyoroti pentingnya peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam ekosistem industri nasional. Ia berharap, melalui BRICS, pelaku IKM dapat lebih mudah mengakses teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendongkrak efisiensi dan menjangkau pasar yang lebih luas.

“Teknologi tidak boleh hanya dikuasai industri besar. Kita harus mendorong agar IKM juga dapat memanfaatkannya untuk tumbuh dan bersaing,” jelas Agus.

Selain itu, Indonesia disebut memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor bioindustri dan ekonomi sirkular, berkat kekayaan sumber daya hayati dan terbarukan yang dimilikinya.

“Indonesia bisa menjadi pusat bioindustri dunia. BRICS dapat mempercepat proses ini melalui kolaborasi teknologi dan riset,” lanjutnya.

Kontribusi Indonesia di BRICS Terus Meningkat

Agus turut menyampaikan bahwa posisi Indonesia dalam sektor manufaktur juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data Bank Dunia, nilai tambah industri manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia pada 2023 mencapai USD255,96 miliar.

Angka ini menempatkan Indonesia di posisi keempat tertinggi di antara anggota BRICS, setelah Tiongkok, India, dan Brasil. Di bawah Indonesia terdapat Rusia, Iran, Mesir, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Ethiopia.

“Ini membuktikan bahwa kita punya kapasitas industri yang kuat. Melalui BRICS, kita akan semakin percaya diri membawa industri nasional ke level yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan berbasis inovasi,” pungkasnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan