Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya mengadakan pertemuan dengan para pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta. Pertemuan ini bertujuan mendengar aspirasi serta membahas strategi untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif sebagai motor penggerak baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam diskusi yang berlangsung di Sleman Creative Space pada Rabu (18/12/2024), Menekraf Riefky menekankan pentingnya peran ekonomi kreatif dalam membangun pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah. Ia menegaskan bahwa upaya ini tidak dapat sepenuhnya bergantung pada pemerintah pusat, melainkan harus mendapat dukungan aktif dari setiap kabupaten dan kota.
“Ekonomi kreatif sebagai motor penggerak ekonomi nasional hanya akan berhasil jika pemerintah daerah juga mengadopsinya sebagai pendorong utama pertumbuhan di wilayah masing-masing,” ujar Riefky.
Yogyakarta Jadi Lokasi Prioritas Pengembangan Ekraf
Dalam kesempatan tersebut, Riefky menjelaskan bahwa Yogyakarta telah ditetapkan sebagai salah satu dari 12 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Hal ini sesuai dengan peta jalan (road map) yang dirumuskan Presiden melalui Bappenas dan diamanahkan kepada Kemenekraf untuk dijalankan selama lima tahun ke depan.
“Yogyakarta masuk dalam daftar daerah prioritas. Kemenekraf berkomitmen memfasilitasi berbagai kebutuhan untuk mendukung pengembangan ekraf di sini,” tambahnya.
Kolaborasi untuk Membangun Ekosistem Kreatif
Dalam dialog tersebut, para pelaku ekonomi kreatif Yogyakarta menyoroti pentingnya sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama pengembangan sektor ini. Mereka menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas kreatif untuk menciptakan ekosistem kreatif yang kokoh dan berkelanjutan.
“Kunci keberhasilan ekonomi kreatif ada pada kolaborasi yang solid antara semua pihak terkait. Kita perlu membangun ekosistem kreatif nasional yang terintegrasi,” ungkap salah satu peserta dialog.
Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta Terpilih, Hasto Wardoyo, serta Ketua Perkumpulan Jogja Creative Society, Gregorius Sri Wuryanto. Kedua tokoh tersebut menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Yogyakarta, termasuk upaya memperluas akses bagi pelaku ekraf lokal.
Dengan komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku ekraf, Yogyakarta diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing, sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.