Bisakah Bitcoin dan Blockchain Membantu Negara Berkembang Bangkit?

0
5
Bisakah Bitcoin dan Blockchain Membantu Negara Berkembang Bangkit?
Bisakah Bitcoin dan Blockchain Membantu Negara Berkembang Bangkit? (Ilustrasi Foto)
Pojok Bisnis

Dalam beberapa tahun terakhir, cryptocurrency telah menjadi topik hangat dalam dunia keuangan. Teknologi ini, yang didasarkan pada blockchain, memungkinkan transaksi tanpa perantara seperti bank atau institusi keuangan lainnya. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, muncul pertanyaan menarik: Dapatkah cryptocurrency menyelamatkan ekonomi negara berkembang?

Potensi Manfaat Cryptocurrency untuk Negara Berkembang

  1. Akses Keuangan bagi yang Tidak Terjangkau oleh Bank
    Banyak orang di negara berkembang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. Menurut data dari Bank Dunia, sekitar 1,4 miliar orang di dunia tidak memiliki rekening bank. Cryptocurrency dapat menjadi solusi dengan menyediakan cara yang murah dan mudah untuk menyimpan dan mengirim uang hanya dengan ponsel dan koneksi internet.
  2. Mengurangi Biaya Pengiriman Uang
    Negara berkembang sering kali bergantung pada remitansi dari pekerja di luar negeri. Namun, biaya pengiriman uang melalui layanan tradisional bisa mencapai 7-10% dari jumlah yang dikirim. Dengan cryptocurrency, biaya ini bisa jauh lebih rendah, memungkinkan lebih banyak uang sampai ke tangan penerima.
  3. Melindungi dari Inflasi
    Beberapa negara berkembang menghadapi inflasi yang tidak terkendali, yang menghancurkan nilai mata uang lokal. Cryptocurrency seperti Bitcoin yang memiliki pasokan terbatas dapat bertindak sebagai penyimpan nilai yang lebih stabil dibandingkan mata uang nasional yang terus terdevaluasi.
  4. Memfasilitasi Investasi Global
    Dengan teknologi blockchain, masyarakat di negarayang belum maju dapat mengakses pasar global tanpa hambatan besar. Investor asing juga dapat berinvestasi lebih mudah di sektor-sektor lokal menggunakan cryptocurrency, menciptakan peluang ekonomi baru.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun memiliki banyak potensi, adopsi cryptocurrency di negara berkembang tidak tanpa tantangan. Berikut beberapa hambatan utama:

  1. Kurangnya Infrastruktur Teknologi
    Tidak semua negara yang belum maju memiliki akses luas ke internet atau perangkat teknologi yang diperlukan untuk menggunakan cryptocurrency. Tanpa infrastruktur yang memadai, manfaat cryptocurrency tidak akan dirasakan sepenuhnya.
  2. Ketidaktahuan dan Edukasi yang Rendah
    Penggunaan cryptocurrency membutuhkan pemahaman tentang teknologi digital dan keuangan. Banyak orang di negara berkembang mungkin masih kurang familiar dengan konsep ini, sehingga butuh edukasi yang masif.
  3. Regulasi yang Tidak Jelas
    Beberapa negara melihat cryptocurrency dengan kecurigaan karena potensi penggunaannya untuk aktivitas ilegal. Regulasi yang ambigu atau terlalu ketat dapat menghambat perkembangan ekosistem cryptocurrency di negara berkembang.
  4. Fluktuasi Harga yang Tinggi
    Harga cryptocurrency terkenal sangat volatil. Ini bisa menjadi masalah bagi masyarakat yang mencari stabilitas, terutama di negara-negara yang sudah menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Contoh Kasus: El Salvador dan Bitcoin

Salah satu contoh nyata adopsi cryptocurrency di negara berkembang adalah El Salvador. Pada tahun 2021, negara ini menjadi yang pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Pemerintah berharap langkah ini dapat menarik investasi asing, mengurangi biaya remitansi, dan mempercepat inklusi keuangan.

Namun, hasilnya tidak sepenuhnya positif. Sementara beberapa pihak memuji langkah ini, banyak juga yang mengkritik volatilitas Bitcoin dan kurangnya kesiapan masyarakat El Salvador dalam mengadopsi teknologi ini.

PT Mitra Mortar indonesia

Cryptocurrency memiliki potensi besar untuk membantu ekonomi negara berkembang, terutama dalam hal inklusi keuangan dan pengurangan biaya transaksi. Namun, itu bukan solusi ajaib. Tantangan seperti regulasi, infrastruktur, dan edukasi harus diatasi terlebih dahulu agar manfaat cryptocurrency dapat dirasakan secara luas.

Sama seperti teknologi lainnya, cryptocurrency hanyalah alat. Keberhasilannya tergantung pada bagaimana negara yang belum maju memanfaatkannya dengan bijak, sambil mengatasi risiko-risiko yang ada. Dengan pendekatan yang tepat, cryptocurrency bisa menjadi bagian penting dari strategi untuk memperbaiki ekonomi negara berkembang.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan