Harga Emas Anjlok di Tengah Kekhawatiran Resesi dan Aksi Jual Global

0
176
Emas Anjlok di Tengah Kekhawatiran Resesi dan Aksi Jual Global
Emas Anjlok di Tengah Kekhawatiran Resesi dan Aksi Jual Global (Ilustrasi Foto Emas Batangan)
Pojok Bisnis

Harga emas anjlok pada perdagangan Selasa, dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun ada harapan penurunan suku bunga AS pada September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, harga emas tetap stabil setelah penurunan tajam sebelumnya.

Menurut CNBC, pada Rabu (7/8/2024), harga emas di pasar spot turun 0,80% menjadi USD 2.388,34 per ons. Sebelumnya, harga emas turun 1,5% karena aksi jual global yang dipicu oleh kekhawatiran resesi di AS. Harga emas berjangka AS juga turun 0,5% menjadi USD 2.431,60 per ons.

Penguatan Dolar Membebani Emas

Dolar AS menguat 0,25%, lebih tinggi terhadap yen Jepang, membuat emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi kurang terjangkau bagi pembeli internasional.

“Pelemahan emas disebabkan oleh kekuatan dolar. Namun, lingkungan makroekonomi tetap positif untuk emas, jadi kita mungkin akan melihat aktivitas terbatas dalam waktu dekat,” kata Amelia Xiao Fu, Kepala Pasar Komoditas di BOCI.

PT Mitra Mortar indonesia

Sementara itu, kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangan ke Israel utara.

Para pembuat kebijakan The Fed menegaskan bahwa data pekerjaan bulan Juli yang lebih lemah tidak menunjukkan resesi, tetapi mereka memperingatkan bahwa penurunan suku bunga mungkin diperlukan untuk mencegahnya.

Harga emas sering dianggap sebagai aset aman saat ketidakpastian ekonomi meningkat dan cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah.

Analis Forex.com, Fawad Razaqzada, menyatakan bahwa investor mengharapkan bank sentral untuk memangkas suku bunga, yang bisa membatasi harga emas yang anjlok atau bahkan mendorongnya ke rekor tertinggi baru. Ia memprediksi harga emas bisa mencapai USD 2.500 dalam waktu dekat. Menurut CME FedWatch Tool, ada peluang 100% terjadinya penurunan suku bunga pada September.

Harga emas dunia turun lebih dari 1% pada perdagangan Senin akibat aksi jual global yang dipicu oleh kekhawatiran ekonomi. Meskipun beberapa analis menyebut aksi jual ini sementara, emas tetap menjadi instrumen safe haven.

Harga Logam Mulia Lainnya Ikut Anjlok

Mengutip CNBC, Selasa (6/8/2024), harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD 2.403,39 per ons, sementara harga emas berjangka AS turun 1% menjadi USD 2.444,10 per ons. Harga perak spot juga turun 4,9% menjadi USD 27,15 per ons.

Wall Street juga mengalami penurunan, karena kekhawatiran resesi di AS menyebar ke pasar global setelah data ekonomi yang lemah minggu lalu.

“Investor ketakutan dan menjual apa yang mereka bisa, termasuk emas dan perak,” kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.

Penjualan autokatalis platinum dan paladium juga meningkat karena kekhawatiran atas permintaan industri. Harga platinum turun 4,4% menjadi USD 916,05 per ons dan paladium turun 3,4% menjadi USD 859,25 per ons, mencapai titik terendah sejak Agustus 2018. Kedua logam ini digunakan dalam knalpot mesin untuk mengurangi emisi.

Proyeksi Masa Depan Harga Emas

Meskipun emas biasanya dianggap sebagai aset aman saat ketidakpastian, harga emas juga terpengaruh oleh aksi jual pada hari Senin karena investor menjual aset secara menyeluruh.

Di sisi lain, obligasi pemerintah AS diminati, dengan imbal hasil 10 tahun AS menyentuh titik terendah sejak pertengahan 2023, dipicu oleh kekhawatiran resesi setelah laporan penggajian bulan Juli yang buruk.

Namun, para analis tetap optimis bahwa emas, yang telah naik lebih dari 16% sepanjang tahun ini, dapat kembali menguat di masa depan. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus berlanjut serta ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve, yang seharusnya menguntungkan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan