Euro 2024, kejuaraan sepak bola paling bergengsi antar negara di Eropa, diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Jerman sebagai tuan rumah. Turnamen ini akan berlangsung selama empat minggu, dari 14 Juni hingga 14 Juli 2024.
Sebanyak 2,7 juta tiket telah disiapkan untuk pertandingan yang akan diadakan di berbagai kota, termasuk Berlin, Munich, Cologne, Dortmund, Duesseldorf, Frankfurt, Gelsenkirchen, Hamburg, Leipzig, dan Stuttgart.
Menurut laporan dari Ifo Institute, Euro 2024 diharapkan dapat mendatangkan pendapatan hingga miliaran euro bagi Jerman dari wisatawan mancanegara. Angka ini setara dengan sekitar 0,1 persen dari output ekonomi pada kuartal kedua tahun 2024.
“Namun, dampak ini hanya bersifat jangka pendek. Setelah Euro 2024 berakhir, ekspor jasa kemungkinan akan menurun pada kuartal ketiga karena wisatawan kembali ke negara asal mereka, sehingga secara keseluruhan dampaknya tetap seimbang,” ujar peneliti Ifo, Gerome Wolf, pada Selasa (18/6).
Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan asing dan penggunaan jasa penginapan masing-masing sebesar 25 persen. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat lebih lanjut selama Euro 2024.
Potensi Kenaikan Pariwisata dan Penginapan
“Jika kita menggunakan Piala Dunia 2006 sebagai acuan, kita dapat mengharapkan lebih dari 600.000 wisatawan asing tambahan dan 1,5 juta tambahan penginapan selama turnamen berlangsung. Hal ini mungkin akan terlihat pada kenaikan tarif menginap dan penjualan di industri perhotelan,” tambah Gerome.
Secara keseluruhan, dampak ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekspor jasa sebesar 1,3 persen pada kuartal kedua 2024 dibandingkan dengan kuartal pertama.
Managing Director Asosiasi Pariwisata Jerman (DTV), Norbert Kunz, juga menyatakan bahwa ada kecenderungan masyarakat lebih aktif melakukan perjalanan selama ada acara internasional.
“Tahun 2024 mungkin akan menjadi tahun rekor baru untuk pariwisata di Jerman, berkat antusiasme penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan Euro 2024 secara langsung,” kata Norbert, dikutip dari Reuters.
Selain sektor pariwisata, Euro 2024 juga diperkirakan akan menjadi stimulus kebangkitan industri bir di Jerman. Tahun 2023 menjadi tahun yang sulit bagi industri bir di negara ini, dengan penurunan penjualan sebesar 4,5 persen menjadi 8,4 miliar liter, melanjutkan tren penurunan jangka panjang.
Dengan adanya Euro 2024, diharapkan terjadi lonjakan permintaan yang signifikan, membantu mengangkat kembali industri bir yang tengah lesu.