Berempat.com – Teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5) pagi cukup mengganggu stabilitas keamanan nasional. Terlebih rasa keamanan masyarakat saat ini pasti sedang goyah. Namun, sepertinya teror bom tersebut diyakini beberapa pihak tak akan memengaruhi pasar modal di Indonesia.
Optimisme tersebut sempat disampaikan oleh Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan. Pertama, menurutnya, Pemerintah Indonesia selalu mampu mengungkap aksi. Kedua, peristiwa tersebut terjadi di luar jam kerja bursa sehingga daya kejut bisa lebih direda. Dan ketiga adalah keyakinan investor terhadap Pemerintah Indonesia yang mampu mengungkap aksi teror tersebut.
“Kepercayaan inilah yang menjadi dasar stabilitas pasar modal dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (14/5). Namun, Alfred mewanti-wanti bahwa ancaman bisa terjadi di sektor riil.
Pernyataan senada berikutnya juga disampaikan oleh Kepala Riset Paramita Alfa Sekuritas Kevin Juido. Menurut Kevin, optimismenya muncul bila melihat aksi tanggap aparat dan pemerintah dalam mengatasi situasi tersebut. Selain itu, Kevin juga melihat adanya tagar di media sosial dari warganet Indonesia yang mengisyaratkan ketidaktakutan pada aksi terorisme turut mendorong kepercayaan investor.
“Langkah pemerintah dan aksi hashtag tidak takut di media sosial juga membangkitkan kepercayaan investor,” katanya, Minggu (13/5).
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio juga mengisyaratkan hal serupa. Pasalnya, perusahaan yang tercatat dalam LQ45 diketahui memiliki kinerja solid dengan rata-rata pendapatan naik 15,96%, dengan laba bersih yang naik 11,68% pada kuartal I 2018. Capaian tersebut diklaim lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Selain itu, tingginya likuiditas transaksi dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun atau lebih tinggi 16,7% dibanding 2017 membuat tren positif di bursa saham Indonesia.
“Semua pelaku pasar modal tidak perlu bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional,” ujar Kepala BEI Perwakilan Ambon Roberto Dachi yang mewakili Tito di Ambon, Minggu (13/5).