Berempat.com – Pemerintah berusaha untuk menjaga stok bahan pangan tetap terkendali menjelang Ramadan dan Lebaran 2018. Penting untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan dapat memenuhi tingginya permintaan untuk menjaga kestabilan harga di pasar.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB9), Jumat (11/5), menjabarkan jumlah ketersediaan komoditas oleh pemerintah saat ini.
Untuk daging, telah dipersiapkan sekitar 117.000 ton untuk menjaga permintaan saat Ramadan dan Lebaran 2018. Kemudian stok gula sekitar 150.000 ton. Sementara itu untuk stok beras nasional mencapai 1,2 juta ton di gudang Bulog. Stok beras juga masih tersimpan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 43.349 ton.
“Jadi stok (beras) berlebihan, normalnya 23.000-30.000 ton di PIBC,” ujar Agung.
Agung pun tak menampik bila saat ini harga beras masih melonjak naik, tapi menurutnya sudah ada tren penurunan harga. Agus memperkiraan kebutuhan beras selama Ramadan dan Lebaran 2018 akan mencapai 5,3 juta ton.
Selain itu, ada juga stok bawang merah. Bila menilik produksi pada Mei dan Juni 2018, Agung memperkirakan stok bawang merah mencapai 306.000 ton. Ada juga stok cabai besar sekitar 224.500 ton. Lalu cabai rawit sekitar 178.800 ton, dan minyak goreng mencapai 4,6 juta ton.
Namun, di antara semua stok yang disebutkan, khusus stok daging dan gula masih dianggap belum aman karena dinilai berada di bawah jumlah permintaan. Untuk kebutuhan daging selama Ramadan dan Lebaran 2018 diperkirakan mencapai 116.400 ton. Sementara untuk kebutuhan gula bisa mencapai 225.000 ton.
Untuk itu, Agung berharap pasokan daging dapat terpenuhi seiring rencana Bulog yang mengimpor daging kerbau beku dari India. Hingga akhir April 2018, Bulog sudah mengimpor 5.000 ton daging kerbau. Jumlah tersebut baru 25% dari kontrak 20.000 ton. Sementara untuk gula diharapkan dapat bertambah seiring mulainya musim giling pada Mei 2018.